Anda di halaman 1dari 62

PEMBUATAN KURSI RODA DENGAN

PENGGERAK BERBASIS MOTOR LISTRIK

Pembimbing 1 : Ir. Kaspul Anuar, S.Pd.,M


Pembimbing 2 : Dedi Rosa Putra Cupu, S.T., M.Eng

Di susun oleh :
 Sukarno Hadi Prayetno (2007026512)
 Rendi Muhardiansyah (200703115)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2023
MENU
Latar
belakan
g
1 Latar Kursi roda dikembangkan sebagai sarana transportasi yang lebih efisien dan
mudah digunakan oleh orang-orang yang memiliki masalah mobilitas
belakang seperti penyandang disabilitas atau orang yang kesulitan berjalan. Awalnya,
kursi roda manual sudah ada sejak abad ke-17 sebagai sarana untuk
membantu orang yang tidak dapat berjalan. Namun, kursi roda manual
memiliki keterbatasan dalam hal kecepatan dan jarak yang dapat ditempuh..

Gorgie Klien (1912) Harry Jennings(1933)


tujuan,
BATASA
N
MASALA
H
2
TUJUAN
Menghasilkan
prototype kursi roda
1
dengan penggerak
berbasis motor
listrik.

Mengetahui dimensi

2 yang sesuai dalam


pembuatan rangka
kursi roda.
 
3 Batasan
masalah

Bagaimana merancang
prototype kursi roda
1 dengan penggerak
berbasis motor listrik?

Bagaimana pengujian
yang akan dilakukan
2 untuk mengetahui
kinerja dari kursi roda
yang dirancang?
Tinjaua
n
pustaka
4 Tinjauan pustaka Tabel ukuran standar kursi roda ((ISO 7176-5)
Kursi roda
Komponen Input
Kursi roda atau dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah
wheelchair adalah salah stau alat bantu bagi penyandang Panjang maksimum 1300
cacat kaki untuk dapat berpindah dari satu tempat ke tempat Lebar 700
yang lain, baik di tempat datar maupun rendah ke tempat Tinggi Total 1000
yang lebih tinggi. Kursi roda (wheelchair) adalah alat yang
Tinggi kursi 700
digunakan untuk meningkatkan kemampuan mobilitas bagi
orang yang memiliki kekurangan, seperti orang yang cacat Lebar tempat duduk 500
fisik (khususnya penyandang cacat kaki), pasien rumah sakit Tinggi tempat duduk 500
yang tidak diperbolehkan untuk melakukan banyak aktivitas dari tanah
fisik, orang tua, lanjut usia, dan orang-orang yang memiliki Panjang tempat 200
resiko tinggi untuk terluka bila berjalan sendiri (Ady., 2011). duduk
Gambar 1 Kursi roda Manual Panjang tempat 450
duduk
Tinggi Sandaran 3000
Stall Speed 10 m/s
bagian-bagian kursi roda
1.Push Handle 7. Break
2.Armest 8. Fork
3 Backseat 9. Haeloop
4. Frame 10. Foot Plate
5. Seat 11. Caster Wheel
Gamvar 3 Kursi roda elektrik Gambar 3 Bagian-bagian Kursi Roda 6.Wheel 12. Foot Rest`
7 Tinjauan pustaka
Konponen-komponen penting kursi roda
elektrik

Baterai Adjustable DC-DC Step Down Module Control Driver Motor DC Motor DC 24V Joystick 4 Arah

Arduino
8 Tinjauan pustaka Proses permesinan

1. Mesin Bubut
Prinsip dasarnya dapat didefinisikan sebagai proses
pemesinan permukaan luar benda silindris atau bubut
rata dengan benda kerja yang berputar dengan satu
pahat bermata potong tunggal kemudian gerakan
pahat sejajar terhadap sumbu benda kerja pada jarak
tertentu sehingga akan membuang permukaan luar
Gambar 4 Mesin bubut benda kerja.

2. Mesin Gurdi
Mesin gurdi adalah suatu jenis mesin yang
gerakannya memutarkan alat pemotong yang arah
pemakanan mata drill hanya pada sumbu mesin
Gambar 5 Mesin Gurdi tersebut (pengerjaan lubang).
9 Tinjauan pustaka
Lima elemen dasar proses pembubutan
(Widarto,2008)

 Kecepatan Potong(cutting speed)  Waktu Pemotongan (cutting time):


Vc = (mm/min) (1) Tc = (menit) (4)

 Kecepatan Gerak Pemakan (feeding speed):


Vf = f . n (mm/min) (2)  Kecepatan Penghasil Geram(rate of metal removal
Z = f . a . v (cm3/min) (5)
 Kedalaman Potong (deep of cut)

a = (mm) (3)
11 Tinjauan pustaka
Lima elemen dasar proses drill
(Widarto, 2008)

 Kecepatan Potong(cutting speed)  Waktu Pemotongan (cutting time):


Vc = (mm/min) (6) Tc = (menit) (9)

 Kecepatan Gerak Pemakan (feeding speed):


fz =
 Kecepatan Penghasil Geram(rate of metal removal
Vf = fz .n . z (7)
Z = (cm3/menit) (10)

 Kedalaman Potong (deep of cut)


a = (mm) (8)
12 Tinjauan pustaka Proses permesinan
3. Sistem Pengelasan

Pengelasan adalah proses penyambungan dua buah


logam sejenis maupun tidak sejenis dengan cara
memanaskan (mencairkan) logam tersebut di bawah
atau di atas titik leburnya, disertai dengan atau tanpa
tekanan dan disertai atau tidak disertai logam pengisi.
Sambungan las adalah sambungan permanen yang
diperoleh dari berfusinya bagian yang akan
disambung, dengan atau tanpa bahan pengisi. ada
berbagai jenis salahsatu nya:

1. Las SMAW (Shiled Metal Arc Welding)


Gambar 6 Sistem Pengelasan
2. Las OAW (Oxygen Acetylene Welding)
3. Las TIG (Tugsten Inert Gas)
4. Las MIG (Metal Inert Gas)
13 Tinjauan pustaka
Perhitungan Sistem Pengalasan
(Wijaya, Pratama,2007)

 Jumlah Elektroda

i= (Jumlah Elektroda) (11)

 Keterangan
Diameter Elektroda : d
Panjang Elektroda : I
Panjang Pengelasan : L
Lebar pengelasan : lp
Tinggi pengelasan : tp
14 Tinjauan pustaka Proses permesinan

4. Proses Bending
Bending adalah proses pembengkokan maupun
penekukan suatu benda kerja dengan menggunakan
mesin tertentu. Sebelum melakukan prosesnya, maka
perlu memperhatikan hal paling penting.
Salah satunya adalah material yang akan dikenakan
proses perlu benar-benar mampu dijadikan sebagai
Mesin Bending Plat
benda kerja.:
1. Mesin Bending Plat
2. Mesin Bending Pipa

Macam-macam Proses bending


1. Press break 2. Angle
3. Draw 4. Roll Fooming
Mesin Bending Plat 5. Roll 6. Seaming
7. Flaging 8. Straigtening
metodolo
gi
15
metodolo
gi
16 mETODOLOGI
Perhitungan Proses Pembubutan

Dengan diameter bahan do = 28 mm,


Lima Elemen Perhitungan
dibubut menjadi ukuran dm = 27,5
Pembubutan
mm, dengan panjang roughing Lw = 34
mm, jarak mata pahat denganbahan A
1. Kecepatan Potong (Vc)
= 3 mm, O = 3 mm, Bahan benda kerja
2. Kecepatan Makan (Vf)
yang digunakan adalah baja St-37 dan
3. Waktu Pemotongan (Tc)
pahat yang digunakan HSS
4. Kedalaman Potong (a)
5. Kecepatan Penghasil gram (Z)
17 metodologI
PERHITUNGAN PROSES
PEMBUBUTAN
 Kecepatan Potong

Vc = (1)  Kecepatan Makan  Waktu Pemotongan


n= Lt = Lw + A + O
Vf = f x n (2)
= 34 mm + 3 mm + 3 mm  Kecepatan Penghasil Gram
=
= 0,3 x 463,23 rpm
= 463,23 rpm = 40 Z = Vc x f x a (5)
= 138,97 mm/menit
Tc = (3) = 0,4 cm x 0,03 cm x

= 0,025 cm

= 0,29 menit = 0,0003 cm3/min


 Kedalaman Potong

a= (4)

= 0,25 mm
18 mETODOLOGI
PERHITUNGAN PROSES DRILLING

Lima Elemen Perhitungan Drilling


Pada proses drilling, bahan yang
digunakan merupakan baja St-37
1. Kecepatan Potong (Vc)
dengan diameter 27 mm dan
2. Kecepatan Makan (Vf)
panjang 60 mm. material pahat
3. Waktu Pemotongan (Tc)
yang digunakan adalah HSS
4. Kedalaman Potong (a)
dengan diameter tool adalah 8 mm.
5. Kecepatan Penghasil gram (Z)
19 metodologI
PERHITUNGAN PROSES DRILLING

 Kecepatan Potong

Vc = (6)  Kecepatan Makan  Waktu Pemotongan

n= Vf = f x n x z (7) Tc = (8)
 Kecepatan Penghasil Gram
= = 0,3 x 2.985,7 x 2 =

= 0,0027 menit Z= (10)


= 2.985,7 rpm = 1.791,4 mm/menit
=

=
 Kedalaman Potong = 89,9 mm3/menit
a= (9)

= 4 mm
20 mETODOLOGI
PERHITUNGAN PROSES PENGELASAN
RANGKA KURSI RODA

Elektroda yang digunakan : RD i=) (11)


460 E 6013 =
Diameter Elektroda (D) : 2 mm = 0,1 batang
Panjang Elektroda (I) : 300 mm
L Pengelasan : 25 mm
Lebar pengelasan (lp) : 2 mm
Tinggi pengelasan (t) : 1,5 mm
21 mETODOLOGI
PERHITUNGAN PROSES PENGELASAN
DUDUKAN MOTOR

i=
Elektroda yang digunakan : RD 460 E 6013 =
Diameter Elektroda (D) : 2 mm = 1.1 batang
Panjang Elektroda (I) : 300 mm
L Pengelasan : 260 mm
Lebar pengelasan (lp) : 2 mm
Tinggi pengelasan (t) : 1,5 mm
22 ALAT DAN BAHAN
metodolo
gi

Mesin Bubut Mesin Drilling Gerinda Tangan Jangka Sorong

Meteran Roll Mesin Las Mesin Bor Spidol


Tangan
23 ALAT DAN BAHAN
metodolo
gi

Helm Las Sarung Tangan Penggaris Siku Besi Pipa


Las

Besi Hollow Besi Plat Elektroda Polyester


24 PROSES PEMBUATAN RANGKA 1
metodolo
gi

Memotong besi pipa 25 mm sepanjang


958 mm. Kemudian lanjut ke proses membuat Dan langkah terkahir menutupi lubang
sirip-sirip kecil pada bagian yang akan sirip hasil bending dengan proses
diberikan R 60 agar bisa pengelasan dan merapikan kembali
membengkokkan besi pipa dengan dengan gerinda asah
mudah.
25 PEMBUATAN RANGKA 2
metodolo
gi

Memotong besi pipa 25 mm dengan Membending besi pipa dengan cara Membuat coakan pada kedua ujung
dimensi 550 mm. membuat sirip-sirip kecil pada pipa.
bagaian yang memiliki R 110, setelah
itu menutupi kembali sirip hasil
bending dengan proses pengelasan.

Merapikan semua proses pengelasan


menutupi sirip-sirip hasil bending
menggunakan gerinda asah.
26 PEMBUATAN RANGKA 3
metodolo
gi

Memahami dan membaca Memotong besi pipa 25


gambar teknik yang ada mm dengan dimensi 590
agar hasilnya presisi. mm..
27 PEMBUATAN RANGKA 4
metodolo
gi

Memahami dan membaca gambar Memotong besi pipa 25 mm dengan Kemudian membending besi pipa
teknik yang ada agar hasilnya presisi. dimensi 550 mm. dengan cara membuat sirip-sirip kecil
pada bagaian yang memiliki sudut 5.

Membuat coakan pada salah satu Dan menutupi lubang besi dengan
Mengelas besi pipa dan menyatukan
bagian ujung untuk dimasukkan besi dimensi 25 mm tadi dengan besi plat
pada bagian yang sudah dibuat coak.
pipa dengan dimensi 25 mm. yang berbentuk lingkaran dengan
diameter 22 mm, selanjutnya
lanjutkan proses pengelasan.
28 PEMBUATAN RANGKA 4
metodolo
gi

Mendrill besi plat yang sudah Merapikan semua proses


dilakukan proses pengelasan pengelasan menggunakan
tadi dengan mata drill 12 mm gerinda asah.
29 PEMBUATAN RANGKA 5
metodolo
gi

Memahami dan membaca gambar Memotong besi pipa 25 mm dengan


teknik yang ada agar hasilnya presisi. dimensi 100 mm, dan terakhir membuat
coakan pada ujung besi pipa agar bisa
mempermudah saat proses assembly
rangka dengan rangka yang lainnya.
30 PEMBUATAN RANGKA 6
metodolo
gi

Memahami dan membaca gambar teknik


yang ada agar hasilnya presisi, dan
Memotong besi pipa 25 mm dengan
dimensi 200 mm, dan terakhir membuat
coakan pada kedua ujung besi pipa agar
bisa mempermudah saat proses assembly
rangka dengan rangka yang lainnya.
31 PEMBUATAN RANGKA 7
metodolo
gi

Memotong besi pipa 25 mm dengan


Memahami dan membaca gambar dimensi 210 mm kemudian Setelah itu menutupi kembali sirip
teknik yang ada agar hasilnya presisi. membending besi pipa dengan cara hasil bending dengan proses
membuat sirip-sirip kecil pada pengelasan.
bagaian yang memiliki R 100..

Merapikan kembali hasil pengelasan


dengan gerinda asah.
32 PEMBUATAN RANGKA 8
metodolo
gi

Memotong besi pipa 25 mm dengan


Memahami dan membaca gambar dimensi 150 mm, kemudian
teknik yang ada agar hasilnya presisi. membuat coak pada salah satu
bagian ujung pada besi pipa.
33 PEMBUATAN RANGKA 9
metodolo
gi

Memahami dan membaca Memotong besi pipa diameter Mendrill besi plat berbentuk
gambar teknik yang ada agar 30 mm dengan dimensi 70 mm. lingkaran dengan diameter 29
hasilnya presisi. mm dengan mata drill 12.

Menempelkan besi plat Marapikan hasil pengelasan


berbentuk lingkaran untuk dengan gerinda asah.
menutupi salah satu lubang
pada besi pipa.
MEKANISME LIPAT KURSI
34
metodolo RODA

gi

Memahami dan membaca gambar teknik Membuat coakan pada bagian besi Memasukkan besi pipa kedalam coakan
yang ada agar hasilnya presisi. hollow untuk memasukkan besi pipa.. besi hollow kemudian langsung dilas..

Setelah besi pipa tersambung dengan


besi hollow, baru potong besi pipa sesuai
dengan ukuran lebar hollow, dan setelah Terakhir drill bagian tengah dari besi
itu rapikan kembali proses pengelasan hollow.
menggunkan gerinda asah..
35 ENGSEL PELIPAT KURSI RODA
metodolo
gi

Memahami dan membaca gambar Setelah itu mendrill besi plat yang Membuat garis bantu coakan pada
teknik yang ada agar hasilnya sudah dipotong sebanyak 8 pasang besi plat menggunkan bantuan
presisi. menggunkan mata drill 12 mm. besi pipa 25 mm lalu memtongnya
sesuai bentuk garis bantu coakan.
36 DUDUKAN MOTOR
metodolo
gi

Mem0tong besi hollow dengan ukuran Setelah terbentuk seperti persegi,


180 mm sebanyak 4 pasang , kemudian kemudian las bagian sambungan yang
membuat coakan dengan sudut 45 pada terdapat sudut 45 tadi sehingga jadilah
setiap ujung besi hollow, kemudian sebuah dudukan motor berbantuk
membentuknya manjadi sebuah persegi. persegi.
36 BASE PLATE
metodolo
gi

Membuat mal dari kertas Mengerinda besi plat 4


sesuai letak baut pada mm sesuai dengan bentuk
motor. mal yang telah dibuat.
37 BUSHING
metodolo
gi

Mendrill besi st-37 hingga Membubut besi st-37


terbentuk diameter hingga diameter luarnya
dalamnya menjadi 16 mm menjadi 27 mm.
38 TROMOL BAN KURSI RODA
metodolo
gi

Memotong besi plat 4 mm berbentuk Membubut besi plat 4 mm yang


Melubangi besi plat menggunakan berbentuk persegi hingga berbentuk
lingkaran persegi panjang, pastikan drill 12 mm agar mempermudah
diagonalnya sama panjang. seperti lingkaran berdiameter 60 mm
proses pembubutan. sesuai bentuk mal yang sudah dibuat.

Memperbesar diameter hasil drill Mendrill 3 buah lubang sesuai


yang pertama tadi menggunkan dengan mal untuk memasukan baut
mata drill 25 mm. pada roda belakang menggunkan
mata drill 12 mm.
39 PROSES ASSEMBLY
metodolo
gi

Menyambungkan dudukan Proses penyambungan rangka 2


Menyambungkan rangka 3
motor dengan rangka 1 dengan rangka 1 dan juga
dengan dudukan motor
dengan proses pengelasan. rangka 3.
dengan proses pengelasan.

Proses pengelasan Proses pengelasan


penyambungan rangka 7 penyambungan rangka 5
dengan rangka 3. dengan dudukan motor..
40 PROSES ASSEMBLY
metodolo
gi

Proses pengelasan Proses pengelasan penyambungan


Proses pengelasan engsel makasnime lipat kursi roda.
penyambungan rangka 6 penyambungan dudukan motor
terhadap dudukan motor dan dengan Base Plate.
rangka 5.

Penyambungan rangka 4 dan 1 Proses proses pemasangan ban Pemasangan mekanisme lipat
dengan cara menguncinya kunci pada as roda pada motor. pada kursi roda sehingga roda
12 dengan baut M 8. bisa berdiri tegak.
Hasil dan
pembahasa
an
41
Hasildan pembahasan
HASIL PEMBUATAN KURSI
RODA

taBEL DIMENSI RANGKA


No KURSI RODA
Material Panjang Jumlah
1 DIN ST 37 Pipe A 950 2
2 DIN ST 37 Pipe B 490 2
3 DIN ST 37 Pipe C 520 2
4 DIN ST 37 Pipe D 390 2
5 DIN ST 37 Pipe E 150,5 2
6 DIN ST 37 Pipe F 100 2
7 DIN ST 37 Pipe G 150 2
8 DIN ST 37 Pipe H 150 2
9 DIN ST 37 Pipe I 70 2
10 DIN ST 37 Pipe J 460 2
11 DIN ST 37 Pipe K 600 2
12 Plat A 97,8 2
Gambar rangka kursi roda 13 Plat B 30,6 8
14 Hollow ST 37 590 2
42 PEMBAHASAN

Setelah dilakukan proses pembuatan rangka 1 dengan


ukuran dimensi besi pipa yang digunakan adalah 950 mm
dan menggunakan R 60. Setelah melakukan proses
pembuatan rangka 1 hasil yang dibuat besi pipa yang sesuai
dipakai adalah dengan dimensi 850 mm. Jadi jika
dibandingkan dari hasil dimensi gambar teknik dengan
hasil pembuatan megalami pengurangan dimensi dengan
selisih 100 mm.

Gambar rangka 1
43 PEMBAHASAN

Setelah dilakukan proses pembuatan rangka 2 dengan ukuran


dimensi sesuai panduan gambar teknik besi pipa yang
digunakan adalah mm dan menggunakan R 110. Setelah
melakukan proses pembuatan rangka 1 hasil yang dibuat besi
pipa yang sesuai dipakai adalah dengan dimensi rangka bagian
atas kursi roda dengan dimensi 350 mm dan dimensi didekat
radius bagiann bawah dengan dinensi 250 mm. Jadi jika
dibandingkan dari hasil dimensi gambar teknik dengan hasil
pembuatan megalami pengurangan dimensi dengan selisih 140
mm untuk dimensi bagian atas rangka, sedangkan untuk selisih
Gambar rangka 2
dimensi pada rangka yang bagian bawah yaitu sebesar 50 mm.
44 PEMBAHASAN

Setelah melakukan proses pembuatan rangka


3 hasil yang dibuat besi pipa yang sesuai
dipakai adalah dengan dimensi rangka bagian
atas kursi roda dengan dimensi 390 mm. Jadi
jika dibandingkan dari hasil dimensi gambar
teknik dengan hasil pembuatan megalami
pengurangan dimensi dengan selisih 130 mm.

Gambar rangka 3
44 PEMBAHASAN

Untuk proses pembuatan rangka 4 seusai


dimensi yaitu dengan panjang besi pipa yang
digunakan adalah 520 dengan mengunkan
sudut kemiringan 5°

Gambar rangka 4
45 PEMBAHASAN

Menggunakan
Untuk proses pembuatan rangka 4 seusai dimensi yaitu dengan panjang besi pipa yangbesi pipa ukuran
digunakan 25 dengan
adalah 520 mm
mengunkanudut kemiringan 5* panjang dimensi 100 mm. untuk
dengan
dimensi sesuai dengan dimensi gambar teknik
yang diberikan.

Gambar rangka 5
46 PEMBAHASAN

Untuk proses pembuatan rangka 4 seusai dimensi yaitu dengan panjangMenggunakan


besi pipa yang digunakan
besi pipa adalah
ukuran520
25 dengan
mm
mengunkansudut kemiringan 5*
dengan panjang dimensi 250 mm. untuk
dimensi sesuai dengan dimensi gambar teknik
yang diberikan.

Gambar rangka 6
47 PEMBAHASAN

Setelah dilakukan proses pembuatan rangka 7


dengan ukuran dimensi besi pipa yang digunakan

Untuk proses pembuatan rangka 4 seusai dimensi yaitu dengan gambar


panjang teknik adalah
besi pipa yang86 mm dan adalah
digunakan menggunakan R
520 dengan
mengunkanringan 5*Hasil pembuatan rangka 7 yang dibuat besi
100.
pipa yang sesuai dipakai adalah dengan dimensi 84
mm. Jadi jika dibandingkan dari hasil dimensi
gambar teknik dengan hasil pembuatan megalami
pengurangan dimensi dengan selisih 2 mm.

Gambar rangka 7
48 PEMBAHASAN

Menggunakan
Untuk proses pembuatan rangka 4 seusai dimensi yaitu dengan panjang besi
besi pipa yang pipa ukuran
digunakan 25 dengan
adalah 520 mm
mengunkanemiringan dengan
5* panjang dimensi 150 mm. untuk
dimensi sesuai dengan dimensi gambar teknik
yang diberikan.
 

Gambar rangka 8
49 PEMBAHASAN

Setelah melakukan proses pembuatan rangka 9


hasil yang
Untuk proses pembuatan rangka 4 seusai dimensi yaitu dengan panjang dibuat
besi pipa besidigunakan
yang pipa yangadalah
sesuai520
dengan
dengan
mengunkanudut kemiringan 5* gambar teknik 70 mm. Jadi jika
dimensi
dibandingkan dari hasil dimensi gambar teknik
dengan hasil pembuatan yaitu 50 mm sehingga
mengalami pengurangan dimensi sebasar 20 mm.

Gambar rangka 9
50 PEMBAHASAN

Membuat mekanisme lipat menggunakan besi


hollow 20x20mm. Setelah proses pembuatan
Untuk proses pembuatan rangka 4 seusai dimensi yaitu dengan panjang
mekanisme
besi pipa
lipat
yang
sesuai
digunakan
denganadalah
gambarhasil
520 dengan
yang
mengunkanudut kemiringan 5*
dibuat besi pipa yang teknik 590 mm. Jadi jika
dibandingkan dari hasil dimensi gambar teknik
dengan hasil pembuatan yaitu 550 mm sehingga
mengalami pengurangan dimensi sebasar 40 mm.
 

Gambar mekanisme lipat


51 PEMBAHASAN

Untuk proses pembuatan rangka 4 seusai dimensi yaitu dengan panjang besi pipa
Membuat yangmotor
dudukan digunakan adalah
dengan 520 dengan
menggunakn
mengunkanut kemiringan 5*
besi hollow 22x22 mm dan membentuknya
menjadi sebuah bujur sangkar dengan ukuran
180x180 mm.

Gambar dudukan motor


52 PEMBAHASAN

Membuat Base Plate menggunakan besi plat


pipa yang digunakan adalah 520 dengan mengunkan sudut kemiringan 5*
dengan ketebalan 4 mm kemudaian memotong
sesuai dengan bentuk mal yang telah dibuat agar
pada saat memasukkan baut pada motor dan Base
Plate sesuai.

Gambar base plate


53 PEMBAHASAN

Dengan mengunakan besi st-37 dengan diameter


luar pada bushing adalah 27 mm dan diameter
dalam pada bushing sebesar 16 mm, ditambah
dengan lubang spy dengan kedalam 1 mm

Gambar bushing
54 PEMBAHASAN

Dengan menggunakan besi plat ketebalan 4 mm


kemudaian membentuk besi plat membentuk
sebuah lingkaran berdiameter 60 mm, beserta 4
buah lubang. 1 buah berdiamter 16 mm untuk
memasukkan bushing, dan 3 buah lubang lagi
dengan diameter 6 mm untuk lubang
memasukkan baut.

Gambar tromol roda


55 SIMPULAN DAN SARAN

Saran
Simpulan
1. Pada saat proses pengelasan harus dengan besar
1. Proses pembuatan menghasilkan sebuah kursi roda
nyala api yang sesuai agar pada saat proses
dengan dimensi yang didapat dari refrensi dari berbagai
pengelasan berlangsung komponen atau material
bentuk kursi roda baik itu kursi roda manual atau elektrik.
yang kita lakukan proses pengelasan tidak
2. Dari hasil proses pembuatan rangka kursi roda terdapat
mengalami kerusakan.
perbedaan dimensi dari gambar teknik. yaitu terdapat
2. Perhatikan dan teliti saat proses mengasemblly
banyak sekali dimensi yang terlau besar dari hasil gambar
semua rangka kursi roda, untuk proses
teknik, sehingga menyebabkan terjadinya keborosan
pengelasan yang dilakukan .
material dan juga apabila tetap mengikuti dimensi yang
3. Selalu utamakan keselamatan kerja (K3)
sudah ditetapkan oleh gambar teknik maka hasil dari
dengan cara memakai peralatan safety saat
kursi roda nya terlalu tinggi .
melakukan proses pengerjaan.
TERIMAKA
TERIMAKA
SIH
SIH

Anda mungkin juga menyukai