Anda di halaman 1dari 83

MEDIA MENGAJAR

Dasar-Dasar Akuntansi dan


Keuangan Lembaga
Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Volume 1

Untuk SMK/MAK Kelas X


BAB 1
PROSES BISNIS DI BIDANG AKUNTANSI
DAN KEUANGAN LEMBAGA

Sumber: shutterstock.com
A. Badan Usaha dalam Proses Bisnis

Bisnis adalah kegiatan ekonomi yang terdiri atas


proses pembelian dan penjualan barang atau jasa
dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang
maksimal.
Sumber: Pixabay.com
Bisnis adalah
kegiatan yang
dijalankan
individu atau
kelompok untuk
menyediakan
barang dan jasa,
memenuhi
kebutuhan,
serta mencari
keuntungan.

Sumber: shutterstock.com
1. Konsep Dasar Proses Bisnis

Proses bisnis adalah serangkaian yang


dilakukan suatu organisasi dalam rangka
mencapai tujuan, yaitu memperoleh
keuntungan yang maksimal.

Proses bisnis suatu perusahaan antara lain


Sumber: canva.com

proses bisnis inti (core bussiness process)


dan proses bisnis pendukung (supporting
process).
Proses bisnis inti (core bussiness process)

Kegiatan yang berkaitan dengan usaha penciptaan barang atau jasa yang
ditawarkan kepada pelanggan (memenuhi kebutuhan pengguna eksternal).

Proses bisnis pendukung (supporting process)

Kegiatan perusahaan yang bertujuan membantu terselenggaranya proses


bisnis inti dengan baik (memenuhi kebutuhan pengguna internal).
a. Fungsi proses bisnis

Fungsi Proses Bisnis

Mengubah Memindahkan Mengubah Menunda


bentuk (form lokasi produk kepemilikan waktu
utility) (place utility) (possesive penggunaan
utility) (time utility)
b. Manfaat proses bisnis

Menjadi acuan dalam memproyeksikan bisnis perusahaan secara keseluruhan

Meningkatkan nilai kompetitif perusahaan agar dapat bertahan di tengah


persaingan

Memungkinkan perusahaan lebih responsif menghadapi setiap tantangan

Membantu perusahaan mengidentifikasi peluang bisnis dan pergerakan


kompetitor

Memfokuskan diri pada pemenuhan kebutuhan konsumen


c. Tahapan proses bisnis

Menganalisis
Menentukan Melaksanakan Mengevaluasi
kegiatan
proses bisnis proses bisnis proses bisnis
bisnis
d. Klasifikasi proses bisnis

Klasifikasi Proses Bisnis

Proses
Proses Proses
operasional Proses sekunder
menajemen pengendalian
primer
Proses operasional primer

Suatu sistem yang dimiliki oleh perusahaan komersial.

Proses sekunder

Roda penggerak perusahaan atau sistem pendukung dalam


proses operasional primer perusahaan.
Proses manajemen

Suatu sistem yang mengelola dan mengendalikan proses


operasional perusahaan.

Proses pengendalian

Suatu sistem yang dapat mengubah aktivitas, tata kelola


perusahaan, dan manajemen strategis perusahaan.
2. Kegiatan Badan Usaha dalam Proses Bisnis

Badan usaha adalah kesatuan hukum dan


ekonomi dari faktor produksi dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat. Berdasarkan bidang
kegiatannya, badan usaha diklasifikasikan
menjadi lima jenis, yaitu perusahaan jasa,
perusahaan dagang, perusahaan manufaktur,
perusahaan ekstraktif, dan perusahaan agraris.
Sumber: canva.com
a. Perusahaan jasa
Karakteristik Kegiatan utama yang dilakukan berupa
Perusahaan jasa perusahaan jasa layanan jasa
adalah badan
usaha yang Pendapatan yang diperoleh berasal dari
kegiatan utamanya pelayanan jasa
memberikan
pelayanan jasa Laba/rugi dihitung dari jumlah pendapatan
tertentu kepada dikurangi beban operasional
konsumen.
Tidak memiliki persediaan barang

Harga jasa ditentukan berdasarkan tingkat


kebutuhan konsumen
b. Perusahaan dagang

Perusahaan dagang adalah Karakteristik Kegiatan utamanya menjual barang


badan usaha yang kegiatan perusahaan berwujud dengan spesifikasi khusus
utamanya membeli barang, dagang yang jelas.
menyimpan barang, dan
menjual kembali barang
tersebut tanpa mengubah
bentuk atau menambah Laba diperoleh dari hasil penjualan
nilainya dengan harapan barang dikurangi dengan harga
pokok penjualan dan beban usaha.
memperoleh keuntungan
maksimal.
Klasifikasi Perusahaan Dagang
Berdasarkan Konsumen yang Dilayani

Perusahaan dagang Perusahaan dagang Perusahaan dagang


besar perantara pengecer
Swalayan
merupakan
contoh
perusahaan
dagang pengecer.

Sumber: pixabay.com
c. Perusahaan manufaktur

Perusahaan manufaktur
adalah badan usaha yang
kegiatan utamanya
Berbagai Perusahaan
mengubah bahan baku Manufaktur dalam
menjadi produk jadi yang siap Bidang Industri
dijual. Pengolahan bahan
baku tersebut menggunakan
mesin, peralatan, dan tenaga Industri dasar Industri barang
kerja, serta melalui proses Aneka industri
dan kimia konsumsi
perubahan kimia dan fisika.
Kosmetik
merupakan salah
satu contoh industri
barang konsumsi.

Sumber: shutterstock.com
d. Perusahaan ekstraktif
Perusahaan ekstraktif
adalah badan usaha
yang kegiatan
utamanya mengelola
sumber daya alam Contoh Perusahaan Ekstraktif
dengan cara
mengeksplorasi, Perusahaan Perusahaan Perusahaan
mengambil, dan Perusahaan
perikanan produksi bidang
memprosesnya untuk pertambangan
laut garam kehutanan
memenuhi kebutuhan
manusia.
Kegiatan
perusahaan
pertambangan.

Sumber: freepik.com
e. Perusahaan agraris

Perusahaan agraris Perusahaan pertanian


adalah perusahaan yang
bergerak di bidang Perusahaan peternakan
pengolahan dan budi
daya sumber daya alam. Contoh
Perusahaan Perusahaan perkebunan
Produk yang dihasilkan
perusahaan agraris Agraris
Perusahaan perikanan darat
adalah kebutuhan
produk masyarakat.
Perusahaan budi daya ikan
tambak
Perusahaan
peternakan sapi
sedang memproduksi
susu sapi.

Sumber: shutterstock.com
3. Bentuk-Bentuk Badan Usaha dalam Proses Bisnis
a. Perusahaan perseorangan

Perusahaan perseorangan adalah bentuk


badan usaha yang dikelola dan dimiliki oleh
satu orang. Pemilik mendapatkan hak atas
seluruh keuntungan yang diterima
perusahaan sekaligus menanggung semua
risiko dalam kegiatan perusahaan.

Sumber: canva.com
Rumah makan
adalah salah satu
contoh perusahaan
perseorangan.

Sumber: shutterstock.com
b. Persekutuan firma

Persekutuan firma adalah bentuk badan usaha


yang didirikan oleh sekurang-kurangnya dua
orang yang bertindak sebagai sekutu atas
dasar kepentingan dan kesepakatan
menjalankan usaha bersama.

Sekutu dalam firma menyepakati satu nama

Sumber: canva.com
atau profil usaha, setoran langsung, dan
pembagian keuntungan.
c. Persekutuan komanditer (CV)

Persekutuan komanditer (CV) adalah bentuk


badan usaha yang didirikan oleh sekurang-
kurangnya dua orang dan bertindak sebagai
sekutu atas dasar kepentingan yang sama
dan kesepakatan menjalankan usaha
bersama.
Sumber: canva.com
Keanggotaan sekutu Jenis-jenis persekutuan komanditer

Sekutu aktif (managing partner) Persekutuan komanditer murni

Sekutu pasif (sleeping partner) Persekutuan komanditer campuran

Persekutuan komanditer bersaham


Kelebihan persekutuan komanditer (CV)

Adanya pembagian kerja, modal usaha lebih besar dibandingkan


usaha perseorangan, dan lebih mudah dalam perizinan, terutama
akses kredit bank.

Kekurangan persekutuan komanditer (CV)

Adanya potensi perbedaan kepentingan antara sekutu aktif dan sekutu


pasif, tanggung jawab sekutu aktif tidak terbatas dan adanya kesulitan
dalam berkembang karena hanya bergantung pada sekutu aktif.
d. Perseroan terbatas (PT)

Perseroan terbatas adalah bentuk usaha


berbadan hukum yang modalnya terkumpul dari
saham-saham atau bukti kepemilikan modal dari
berbagai pihak. Perseroan terbatas dijalankan
oleh dewan direksi yang diwakili oleh direktur.
Sumber: canva.com

Dalam pengambilan keputusan, direktur diawasi


oleh dewan komisaris yang berwenang sebagai
pengawas kinerja direktur.
Contoh perseroan
terbatas adalah PT
Telkom Indonesia
(Persero) Tbk.

Sumber: wikimedia commons


e. Koperasi

Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun


2012 tentang Perkoperasian, koperasi adalah
badan hukum yang didirikan oleh orang
perseoranga atau badan hukum koperasi
dengan pemisahan kekayaan para anggotanya
sebagai modal untuk menjalankan usaha yang
memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di
bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai
Sumber: canva.com

dengan nilai dan prinsip koperasi.


Struktur Organisasi Koperasi

Rapat anggota
Pengurus koperasi Pengawas koperasi
koperasi
Permodalan koperasi

Modal sendiri Modal pinjaman

Modal yang bersumber dari


koperasi itu sendiri yang Modal yang bersumber dari luar
terdiri atas simpanan pokok, koperasi dan biasanya memiliki jangka
simpanan wajib, dana waktu pengembalian yang terdiri atas
cadangan, dan hibah. pinjaman kepada anggota koperasi,
pinjaman bank, dan pinjaman dalam
bentuk surat utang atau obligasi.
Jenis-Jenis Koperasi

Koperasi Koperasi Koperasi


Koperasi Koperasi
simpan produksi pemasaran
konsumsi jasa
pinjam
f. Gabungan badan usaha
1) Gabungan badan usaha secara vertikal

Gabungan badan usaha secara vertikal adalah penggabungan beberapa badan


usaha karena saling berhubungan dan berurutan dalam proses produksi.
Contohnya, usaha tani singkong bergabung dengan produsen tepung tapioka.

2) Gabungan badan usaha secara horizontal

Gabungan badan usaha secara horizontal adalah penggabungan beberapa


badan usaha untuk mengurangi persaingan pasar.
Trust

Holding company

Cocern
Gabungan Badan Usaha secara Horizontal
Joint venture

Akuisisi

Merger
B. Akuntansi dalam Proses Bisnis
1. Pengertian Akuntansi

Akuntansi didefinisikan sebagai suatu teknik atau


seni (art) untuk mencatat, menggolongkan, dan
menyimpulkan, serta menganalisis bukti transaksi
atau kejadian yang bersifat keuangan dalam nilai
Sumber: Pixabay.com

mata uang.
2. Konsep dan Prinsip Dasar Akuntansi
Konsep dasar akuntansi

Konsep dasar akuntansi adalah aturan baku yang menjadi landasan dalam
pelaporan informasi akuntansi. Delapan konsep dasar akuntansi:
• Konsep entitas bisnis
• Konsep pengukuran dalam nilai uang
• Konsep aspek ganda
• konsep kelangsungan usaha
• Konsep biaya atau harga perolehan
• Konsep periode akuntansi
• Konsep penandingan
• Konsep upaya dan hasil
Prinsip dasar akuntansi

Prinsip dasar akuntansi adalah pedoman yang dijadikan dasar atau acuan
dalam melaksanakan proses akuntansi dan menyusun informasi dalam
bentuk laporan keuangan. Prinsip dasar akuntansi yang harus diterapkan:
• Prinsip biaya historis
• Prinsip pengakuan pendapatan
• Prinsip mempertemukan
• Prinsip konsistensi
• Prinsip pengungkapan penuh
3. Profesi dan Spesialisasi dalam Bidang Akuntansi
a. Profesi akuntansi

Profesi akuntansi disebut sebagai akuntan,


yaitu gelar yang diberikan kepada seorang
Sarjana Akuntan yang telah lulus pendidikan
profesi akuntan (PPAK). Macam-macam profesi
akuntan:
• Akuntan publik
• Akuntan internal
• Akuntan pemerintahan
Sumber: canva.com

• Akuntan pendidik
b. Spesialisasi akuntansi Akuntansi keuangan (financial accounting)

Akuntansi biaya (cost accounting)

Akuntansi perpajakan (tax accounting)

Spesialisasi akuntansi Akuntansi internasional (international accounting)

Akuntansi pemeriksaan (auditing)

Akuntansi pemerintahan (government accounting)

Akuntansi manajemen (management accounting)


4. Pihak yang Berkepentingan terhadap Informasi Akuntansi Bisnis
a. Pihak internal (internal user)

Pemilik perusahaan
Pihak internal adalah
pihak dari dalam
perusahaan yang Pegawai
Contoh Pihak
berkepentingan dengan Internal
informasi akuntasi suatu Perusahaan
perusahaan. Manajer produksi

Manajer pemasaran
b. Pihak eksternal (external user)

Kreditur
Pihak eksternal adalah
pihak dari luar Investor
perusahaan yang
berkepentingan dengan Contoh Pihak Eksternal
Perusahaan Pemerintah
informasi akuntansi
suatu perusahaan.
Konsumen

Pemasok
C. Tahapan Proses Akuntansi Perusahaan Jasa
Siklus akuntansi pada perusahaan jasa

Pengelolaan Pencatatan Posting ke Penyusunan Neraca


Dokumen Transaksi Jurnal Buku Besar Saldo

Pecatatan Jurnal
Penyesuaian

Penyusunan Pencatatan Penyusunan


Penyusunan Neraca
Neraca Saldo Jurnal Laporan
Lajur
setelah Penutupan Penutup Keuangan
1. Mengelola Dokumen Transaksi

Dokumen transaksi adalah dokumen yang


digunakan sebagai dasar penyusunan laporan
keuangan. Dokumen transaksi harus dikelola
dan disimpan dengan baik agar dapat menjadi
bukti yang valid jika dibutuhkan pada
kemudian hari.

Sumber: canva.com
a. Jenis-jenis dokumen transaksi perusahaan jasa
Dokumen transaksi internal

Dokumen transaksi internal


Dokumen bukti kas
adalah dokumen transaksi masuk (BKM)
keuangan yang dibuat dan
berada di lingkungan
perusahaan berupa perintah Contoh Dokumen Bukti kas keluar (BKK)
dari atasan kepada bagian Transaksi Internal
keuangan untuk melakukan
Nota kontan
pencatatan dokumen
transaksi.
Memorial
Dokumen transaksi eksternal
Kuitansi
Dokumen transaksi Nota kontan
eksternal adalah dokumen
transaksi keuangan yang Faktur
berhubungan dengan pihak Contoh Dokumen
lain di luar perusahaan. Transaksi eksternal Nota debit

Nota kredit

Cek

Biro bilyet
b. Penyimpanan dokumen transaksi

Lemari arsip (filling cabinet) Map arsip

Drawer filling cabinet Stopmap folio

Lateral filling cabinet Folder snelhecter

Ordner

Alat sortir

Guide
b. Penyimpanan dokumen Mesin penjilid
transaksi

Stapler (hecht machine)

Penyimpanan
Perforator
Dokumen Transaksi

Mesin pemotong kertas (paper cutter/guillotine)

Mensin penghancur dokumen (shredder)


c. Teknik penyimpanan dokumen transaksi

Teknik penyimpanan dokumen transaksi yang


baik dapat memudahkan pecarian dokumen
pada saat dibutuhkan. Teknik penyimpanan
dokumen transaksi yang dapat diterapkan oleh
perusahaan:
• Sistem abjad
• Sistem tanggal
• Sistem nomor
Sumber: canva.com

• Sistem wilayah
2. Mencatat Transaksi ke Dalam Jurnal

Jurnal adalah buku harian Fungsi pencatatan


untuk mencatat transaksi
perusahaan dengan cara Fungsi historis

Fungsi Jurnal
melakukan pendebitan dan
pengkreditan secara Fungsi analisis
kronologis.
Fungsi instruksi

Fungsi informatif
3. Mem-posting ke dalam buku besar

Buku besar adalah buku yang berisi kumpulan


akun-akun yang saling berhubungan dan
menggambarkan pengaruh transaksi terhadap
perubahan aset, liabilitas, dan ekuitas.

Setelah akun-akun di-posting ke buku besar,


perusahaan harus mengalkulasikan nilainya.
Sumber: canva.com

Selanjutnya, perusahaan akan menyusun


neraca saldo sebelum penyesuaian.
4. Membuat Jurnal Penyesuaian dan Menyusun Neraca Lajur

Jurnal penyesuaian (adjusting entries) adalah


jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo
akun yang belum sesuai ke saldo yang
seharusnya. Jurnal penyesuaian memiliki
bentuk yang sama dengan jurnal umum.

Sumber: canva.com
Akun-akun yang membutuhkan penyesuaian

Penyusutan aset tetap

Perlengkapan

Beban dibayar di muka

Beban yang masih harus dibayar

Piutang tidak tertagih

Pendapatan diterima di muka

Pendapatan yang masih harus diterima


5. Menyusun Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan hasil


pencatatan transaksi keuangan pada tahun
buku bersangkutan yang berguna bagi
pemakai laporan keuangan dalam
pengambilan keputusan (Kleso, dkk. 2009:5).

Sumber: canva.com
Bahan revisi keadaan posisi keuangan perusahaan

Fungsi Laporan Keuangan Gambaran kondisi perusahaan secara menyeluruh

Bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan


Komponen-komponen laporan keuangan

Laporan posisi Laporan perubahan


Laporan laba/rugi
keuangan ekuitas

• Pendapatan • Aset • Setoran modal


(pendapatan usaha • Liabilitas • Penarikan dana
dan pendapatan di • Ekuitas pribadi dari pemilik
luar usaha) (prive)
• Beban (beban
usaha/operasional
dan beban di luar
usaha)
Catatan atas laporan keuangan
Laporan arus kas
(CaLK)
• Arus kas dari aktivitas operasi • Catatan atas informasi
• Arus kas dari aktivitas tambahan yang diletakkan
investasi pada bagian akhir laporan
• Arus kas dari aktivitas keuangan dan tidak
pendapatan diungkapkan melalui angka-
angka.
• Berfungsi mengurangi
kesalahpahaman pengguna
laporan keuangan.
6. Mengentri Jurnal Penutup

Jurnal penutup adalah jurnal yang digunakan untuk menutup semua akun
nominal pada akhir periode.

7. Menyusun Neraca Saldo setelah Penutupan

Pada tahap ini, jurnal penyesuaian dan jurnal penutup yang telah dibuat
harus di-posting ke buku besar tiap akun sehingga dapat diketahui saldo
akhir dari setiap akun. Dengan demikian, akan terlihat bahwa akun yang
masih memiliki saldo hanya akun riil.
D. Tahapan Proses Akuntansi Perusahaan Dagang

Siklus akuntansi pada perusahaan dagang

Pengelolaan Pencatatan Posting ke Penyusunan Neraca


Dokumen Transaksi Jurnal Buku Besar Saldo

Pecatatan Jurnal
Penyesuaian

Penyusunan Pencatatan Penyusunan


Penyusunan Neraca
Neraca Saldo Jurnal Laporan
Lajur
setelah Penutupan Penutup Keuangan
1. Mengelola Dokumen Transaksi
a. Jenis-jenis dokumen transaksi

Jenis dokumen transaksi yang digunakan


pada perusahaan dagang hampir sama
seperti perusahaan jasa, yaitu bukti kas
masuk dan kas keluar, nota kontan, dan bukti
memorial. Ada pula jenis transaksi lain yang
digunakan perusahaan dagang, yaitu faktur
penjualan, nota debit, dan nota kredit.
Sumber: canva.com
b. Potongan dan syarat penyerahan barang

Potongan harga Syarat penyerahan barang

Free on board shipping point (FOB


Potongan harga (discount)
shipping point)
Free on board destination point
Potongan tunai (kontan)
(FOB destination point)

Rabat
c. Prosedur operasional standar transaksi penjualan perusahaan dagang

Prosedur Operasional Standar (POS),


Standard Operational Procedure (SOP)
adalah serangkaian instruksi dan langkah
kerja yang dibakukan secara tertulis
mengenai berbagai proses penyelenggaraan
aktivitas organisasi, meliputi bagaimana dan
kapan harus dilakukan, serta di mana dan
oleh siapa dilakukan.
Sumber: canva.com
1) SOP pemesanan barang
SOP pemesanan barang pada divisi pemasaran

divalidasi
membuat oleh
Tenaga Penjualan Supervisor Asisten
Surat Pesanan
Manajer Pemasaran
Manajer Pemasaran

diserahkan
kepada

Admin Umum
2) SOP analisis penjualan kredit

Ditolak Tenaga Penjualan


Surat
Pesanan
Diterima/
Accounting Kepala Cabang
Dilanjutkan

Admin Pengiriman Admin Umum


3) SOP permintaan pengiriman barang

Surat Administrasi Bagian Bagian


Pesanan Gudang Gudang Pengiriman

Faktur Penjualan Surat Jalan


4) SOP pengiriman barang

Barang + Surat
Jalan + Faktur

Ekspedisi
Internal/
Eksternal
Tidak Sesuai Ajukan Komplain

Pelanggan

Sesuai
2. Mencatat Transaksi ke Dalam Jurnal
a. Jurnal pembelian (purchase journal)

Debit Kredit
Pers. PPN Akun Lainnya Utang
No. Barang Masukan Dagang
Tanggal Bukti Keterangan
Dagang
Nama No. Total
Akun Akun
b. Jurnal penjualan (sales journal)

Debit Kredit

No.
Tanggal Bukti Keterangan Piutang HPP Penjualan Pers. Akun Lainnya
Dagang Barang
Dagang Nama No. Total
Akun Akun
c. Jurnal penerimaan kas (cash receipt journal)
Debit Kredit
Akun Lainnya Akun Lainnya
No.
Tanggal Ket. Kas di Piutang
Bukti
Bank Nama No. Total Dagang Nama No. Total
Akun Akun Akun Akun
d. Jurnal pengeluaran kas (cash payment journal)
Debit Kredit
Akun Lainnya Akun Lainnya
No.
Tanggal Ket. Utang Kas di
Bukti
Dagang Nama No. Total Bank Nama No. Total
Akun Akun Akun Akun
Setelah mengentri seluruh transaksi pada jurnal, Anda harus membuat rekapitulasi
akun setiap jurnal untuk selanjutnya di-posting ke buku besar.

Rekapitulasi jurnal
Debit Kredit

Nomor Akun Jumlah Nomor Akun Jumlah


3. Mem-posting Jurnal ke dalam Buku Besar
Langkah-langkah mem-posting akun dari jurnal khusus ke buku besar.

a. Catatlah saldo awal akun berdasarkan data pada neraca saldo awal.

b. Catatlah tanggal transaksi pada buku besar sesuai dengan jurnal.

c. Catatlah nomor halaman jurnal ke kolom referensi akun yang


bersangkutan.

d. Catatlah saldo tiap akun pada rekapitulasi jurnal yang telah dibuat
ke buku besar akun yang bersangkutan.
4. Membuat Jurnal Penyesuaian dan Menyusun Neraca Lajur

Jurnal penyesuaian dibuat jika perusahaan dagang


menerapkan sistem penilaian persediaan barang
dagang saat terjadi penjualan atau pembelian,
melainkan hanya pada akhir periode dengan cara
melakukan penghitungan fisik.

Sumber: canva.com
5. Menyusun Laporan Keuangan

Penyusunan laporan keuangan perusahaan dagang sama dengan


perusahaan jasa. Perbedaannnya hanya terletak pada laporan laba/rugi
dan laporan posisi keuangan (neraca) karena muncul akun Persediaan
Barang dan Harga Pokok Penjualan.

6. Mengentri Jurnal Penutup

Sama halnya dengan perusahaan jasa, perusahaan dagang juga mengentri


jurnal penutup untuk menutup semua akun nominal pada akhir periode.
7. Menyusun Neraca Saldo setelah Penutupan

Pada tahap akhir, jurnal penyesuaian dan jurnal penutup yang telah
dibuat harus di-posting ke buku besar tiap akun sehingga dapat diketahui
saldo akhir dari setiap akun. Dengan demikian, pada neraca saldo setelah
penutupan, akan terlihat bahwa akun yang masih memiliki saldo hanya
akun riil.
E. Tahapan Proses Akuntansi Perusahaan Manufaktur
Siklus akuntansi pada perusahaan manufaktur

Pengelolaan Pencatatan Posting ke Penyusunan Neraca


Dokumen Transaksi Jurnal Buku Besar Saldo

Pecatatan Jurnal
Penyesuaian

Penyusunan Pencatatan Penyusunan


Penyusunan Neraca
Neraca Saldo Jurnal Laporan
Lajur
setelah Penutupan Penutup Keuangan
1. Biaya Bahan Baku
Empat jenis persediaan pada perusahaan manufaktur

Bahan baku/mentah (raw material)

Bahan penolong (indirect material)

Bahan dalam proses (work in process material)

Barang jadi (finished goods)


2. Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja langsung Biaya tenaga kerja tidak langsung

Biaya yang digunakan untuk Biaya yang digunakan untuk


membayar tenaga kerja yang membayar tenaga kerja yang
berhubungan langsung dengan tidak berhubungan langsung
proses produksi. dengan proses produksi.

Contohnya, karyawan produksi, Contohnya, tenaga kerja bagian


mandor produksi, dan manajer pemasaran serta tenaga kerja
produksi. bagian administrasi dan umum.
3. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya yang tidak


berkaitan secara langsung dengan proses
produksi barang ataupun jasa karena pada
umumnya besumber dari divisi pendukug
dalam proses produksi perusahaan.

Sumber: canva.com
Jenis-jenis biaya overhead pabrik

Biaya bahan penolong

Biaya tenaga kerja tidak langsung

Biaya reparasi dan pemeliharaan aset tetap bagian pabrik

Biaya perlengkapan pabrik

Biaya penyusutan aset tetap pabrik

Biaya yang timbul karena pemakaian jasa pihak lain

Biaya asuransi pabrik


4. Menyusun Laporan Keuangan

Ada satu laporan keuangan tambahan yang


harus disusun oleh perusahaan manufaktur,
yaitu laporan harga pokok produksi. Laporan
harga pokok produksi adalah laporan yang
menyajikan penghitungan harga pokok
produksi produk. Unsur-unsur yang harus
diperhitungkan, yaitu biaya bahan baku
Sumber: Pixabay.com

langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan


biaya overhead pabrik.

Anda mungkin juga menyukai