Anda di halaman 1dari 34

C.

ALAT PEMBAYARAN
1. Pengertian Uang
a. Pengertian Uang dari beberapa ahli
- D.H. Robertson
Uang adalah sesuatu yang umum
diterima untuk pembayaran barang-
barang.
- Albert Gailort Hart
Uang adalah kekayaan yang oleh
pemiliknya dapat digunakan untuk
membayar sejumlah utang dg segera dan
tanpa menunda
- Rollin G. Thomas
uang adalah sesuatu yang siap dan umum
diterima oleh publik dalam pembayaran bagi
pembelian barang-barang, jasa-jasa, dan
kekayaan bernilai lainnya serta untuk
pembayaran utang.
- George N. Halm
Uang adalah alat untuk mempermudah
pertukaran dan segera dapat mengatasi
kesukaran-kesukaran dari barter.
- UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang uang
Uang adalah alat pembayaran yang sah
b. Kesimpulan :

Uang adalah alat untuk mempermudah


pertukaran, yang secara umum dapat
diterima di dalam bentuk pembelian
barang-barang atau jasa-jasa serta untuk
pembayaran utang.
2. Syarat-syarat uang

a. Diterima secara umum


b. Mudah disimpan dan dibawa
c. Tahan lama
d. Dapat dibagi-bagi
e. Mempunyai nilai yang stabil
f. Jumlah memenuhi kebutuhan
g. Mempunyai kesamaan kualitas
3. Fungsi Uang
Alat Tukar
FUNGSI
ASLI
Alat kesatuan hitung

FUNGSI
UANG
Alat pembayaran

Standar pembayaran utang


FUNGSI
TURUNAN
Penimbun Kekayaan

Pemindah Kekayaan
4. Jenis Uang
UANG LOGAM
BERDASAR DIBUAT BI
BAHAN
UANG KERTAS

UANG KARTAL DIBUAT BI


BERDASAR
JENIS LEMBAGA YG UANG GIRAL DIBUAT BU
MENGELUARKAN
UANG
UANG NILAI
PENUH
BERDASAR
NILAI UANG NILAI
TIDAK PENUH

DOMESTIK
BERDASAR
KAWASAN/ INTERNASIONAL
DAERAH
5. Ciri-ciri Uang Rupiah
1.Ciri-ciri umum uang kertas
a. Gambar lambang negara ”Garuda Pancasila”;
b. Frasa ”Bank Indonesia”;
c. Sebutan pecahan dalam angka dan huruf sebagai
nilai nominalnya
d. Tanda tangan pihak Pemerintah dan
BankIndonesia
e. Nomor seri pecahan;
f. Teks ”DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
ESA, BANK INDONESIA MENGELUARKAN UANG
SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN YANG SAH
DENGAN NILAI …”.
g. Tahun emisi
2. Ciri-ciri Umum Uang Logam
a. Gambar lambang negara ”Garuda Pancasila”;
b. Frasa ”Bank Indonesia”;
c. Sebutan pecahan dalam angka sebagai
nilai nominalnya.
d. Tahun emisi.

3. Ciri-ciri khusus Uang Kertas dan Uang Logam


Setiap pecahan Rupiah selain memiliki ciri
umum, juga memiliki ciri khusus sebagai
pengaman yang terdapat pada desain, bahan,
dan teknik cetak.
6. Pengelolaan Uang Rupiah Oleh Bank
Indonesia
Pengelolaan Rupiah meliputi tahapan:
a.Perencanaan
(1) Perencanaan dan penentuan jumlah
Rupiah yang dicetak dilakukan oleh
Bank Indonesia yang berkoordinasi
dengan Pemerintah.
(2) Penyediaan jumlah Rupiah yang
beredar dilakukan oleh Bank
Indonesia.
b. Pencetakan
(1) Pencetakan Rupiah dilakukan oleh Bank Indonesia.
(2) Pencetakan Rupiah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan di dalam negeri dengan menunjuk
badan usaha milik negara sebagai pelaksana Pencetakan
Rupiah.
(3) Dalam hal badan usaha milik negara sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) menyatakan tidak sanggup
melaksanakan Pencetakan Rupiah, Pencetakan Rupiah
oleh badan usaha milik negara bekerja sama dengan
lembaga lain yang ditunjuk melalui proses yang
transparan dan akuntabel serta menguntungkan negara.
(4) Pelaksana Pencetakan Rupiah sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) harus menjaga mutu, keamanan, dan harga
yang bersaing.
c. Pengeluaran
(1) Pengeluaran Rupiah dilakukan dan
ditetapkan oleh Bank Indonesia, ditempatkan
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia,
serta diumumkan melalui media massa.
(2) Rupiah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia

sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dibebaskan dari bea materai.
(3) Bank Indonesia menetapkan tanggal, bulan,
dan tahun mulai berlakunya Rupiah.
d. Pengedaran
(1) Bank Indonesia merupakan satu-satunya
lembaga yang berwenang mengedarkan
Rupiah kepada masyarakat.
(2) Pengedaran Rupiah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan oleh Bank
Indonesia sesuai dengan kebutuhan jumlah
uang beredar.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
mengedarkan Rupiah sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur dengan
Peraturan Bank Indonesia.
e. Pencabutan dan Penarikan
(1) Pencabutan dan Penarikan Rupiah dari peredaran dilakukan
dan ditetapkan oleh Bank Indonesia, ditempatkan dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia, serta diumumkan
melalui media massa.
(2) Pencabutan dan Penarikan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan penggantian oleh Bank Indonesia
sebesar nilai nominal yang sama.
(3) Hak untuk memperoleh penggantian Rupiah yang telah
dicabut dan ditarik dari peredaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) tidak berlaku setelah 10 (sepuluh) tahun sejak
tanggal Pencabutan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria penggantian atas
Rupiah yang dicabut dan ditarik sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Bank Indonesia.
f. Pemusnahan.
(1) Pemusnahan terhadap Rupiah yang ditarik dari
peredaran dilakukan oleh Bank Indonesia yang
berkoordinasi dengan Pemerintah.
(2) Jumlah dan nilai nominal Rupiah yang dimusnahkan
ditempatkan dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
(3) Kriteria Rupiah yang dimusnahkan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. Rupiah yang tidak layak edar;
b. Rupiah yang masih layak edar yang dengan
pertimbangan tertentu tidak lagi mempunyai
manfaat ekonomis dan/atau kurang diminati oleh
masyarakat.
c. Rupiah yang sudah tidak berlaku.
7. Unsur Pengaman Uang Rupiah
a. Unsur Pengaman yang tertanam pada
Bahan Uang Kertas
(WATERMARK) DAN ELECTROTYPE
Pada kertas uang terdapat tanda air berupa
gambar yang akan terlihat apabila
diterawangkan kearah cahaya.

BENANG PENGAMAN (SECURITY THREAD)


Ditanam atau dianyam pada bahan kertas uang
sehingga tampak sebagai garis melintang dari
atas ke bawah. Pada pecahan tertentu akan
memendar apabila dilihat dengan sinar
ultraviolet.
b. Unsur Pengaman yang dihasilkan
melalui Teknik Cetak
CETAK DALAM/INTAGLIO
Cetakan yang terasa kasar apabila diraba.

GAMBAR SALING ISI (RECTOVERSO)


Pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan
cetakan pada bagian muka dan belakang beradu tepat
dan saling mengisi jika diterawangkan ke arah cahaya.

TINTA BERUBAH WARNA (OPTICALLY VARIABLE


INK)
Hasil cetak tinta khusus yang akan berubah warna
apabila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
TULISAN MIKRO (MICROTEXT)
Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya
dapat dibaca dengan menggunakan kaca
pembesar.

CETAKAN TIDAK KASAT MATA (INVISIBLE


INK)
Hasil cetak tidak kasat mata yang akan
memendar di bawah sinar ultraviolet.

GAMBAR TERSEMBUNYI (LATENT IMAGE)


Hasil cetak berupa gambar atau tulisan
tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut
pandang tertentu.
8. Istilah-istilah yang berhubungan dengan uang
• Devaluasi
Kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang
dalam negeri terhadap mata uang asing.
Contoh :
Sebelum devaluasi : US $1 = Rp. 10.000,00
Setelah devaluasi : US $1 = Rp. 10.200,00

• Revaluasi
kebijakan pemerintah untuk menaikkan nilai mata uang
dalam negeri terhadap mata uang asing.
Contoh :
Sebelum revaluasi : US $1 = Rp. 10.200,00
Setelah revaluasi : US $1 = Rp. 10.000,00
• Depresiasi
Turunnya nilai mata uang dalam negeri terhadap mata
uang asing di pasar valuta asing.
Contoh :
Sebelum depresiasi : US $1 = Rp. 10.700,00
Setelah depresiasi : US $1 = Rp. 10.720,00

• Apresiasi
Naiknya nilai mata uang dalam negeri terhadap mata
uang asing di pasar valuta asing.
Contoh :
Sebelum apresiasi : US $1 = Rp. 10.720,00
Setelah apresiasi : US $1 = Rp. 10.700,00
9. Alat pembayaran nontunai
a. Pengertian
Pembayaran nontunai adalah pembayaran yang
dilakukan tanpa menggunakan uang tunai yang
beredar melainkan menggunakan cek atau bilyet giro
(BG) dan alat pembayaran menggunakan kartu
/APMK (ATM, kartu kredit, kertu debit, prabayar).

b. Jenis-Jenis Alat Pembayaran Nontunai


1. Paper Based (Cek/Bilyet Giro)
Paper Based adalah pembayaran dengan
menggunakan surat perintah kepada bank untuk
melakukan pembayaran atas transaksi
keuangan.
- Cek
Cek adalah surat perintah tidak bersyarat untuk
membayar sejumlah dana yang tercantum
dalam cek. Penarikan cek dapat dilakukan baik
atas nama maupun atas unjuk.
Contoh :
- Bilyet Giro
Bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah
kepada bank penyimpan dana untuk
memindahbukukan sejumlah dana dari rekening
yang bersangkutan kepada rekening pemegang
yang disebutkan namanya.
Contoh :
2. Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK)
APMK adalah alat pembayaran yang berupa kartu kredit, kartu
ATM, dan kartu debit.
a. Kartu Kredit
Kartu kredir adalah alat pembayaran menggunakan
kartu yang dapat digunakan untuk melakukan
pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu
kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan
dan/atau untuk melakukan penarikan tunai, dimana
kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi
terlebih dahulu oleh acquirer (penerbit), dan
pemegang kartu berkewajiban untuk melakukan
pembayaran pada waktu yang disepakati dengan
pelunasan secara sekaligus (charge card) ataupun dengan
pembayaran secara angsuran.
Karakteristik kartu kredit
• Kemudahan berbelanja tanpa perlu membawa
uang tunai.
• Dapat melakukan tarik tunai (cash advance)
• Dana transaksi berasal dari fasilitas pinjaman
(kredit) yang diberikan penerbit kartu.
• Dikenakan bunga jika membayar setelah jatuh
tempo atau secara angsuran.
• Persyaratan kepemilikan (antara lain minimum
usia dan pendapatan) mengacu kepada
ketentuan Bank Indonesia maupun ketentuan
APMK.
Contoh :
b. Kartu ATM (Authomatic Teller Machine)
Kartu ATM adalah alat pembayaran
menggunakan kartu yang dapat digunakan
untuk melakukan penarikan tunai dan/atau
pemindahan dana dimana kewajiban
pemegang kartu dipenuhi seketika dengan
mengurangi secara langsung simpanan
pemegang kartu pada bank atau lembaga
selain bank yang berwenang untuk
menghimpun dana sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
Karakteristik Kartu ATM
• Kemudahan bertransaksi melalui ATM,
antara lain, tarik tunai, cek saldo, transfer
antarrekening atau antarbank (termasuk
untuk pembayaran kepada biller)
• Dana transaksi berasal dari rekening
simpanan pemegang dan akan berkurang
secara otomatis.
• Persyaratan kepemilikan harus memiliki
rekening simpanan di bank penerbit.
Contoh :
c. Kartu Debit
Kartu debit adalah pembayaran dengan
menggunakan kartu yang dapat digunakan untuk
melakukan pembayaran atas kewajiban yang
timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk
transaksi pembelanjaan dimana kewajiban
pemegang kartu dipenuhi seketika dengan
mengurangi secara langsung simpanan
pemegang kartu pada bank atau lembaga selain
bank yang berwenang untuk menghimpun dana
sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
Karakteristik Kartu Debit
• Kemudahan berbelanja tanpa perlu membawa
uang tunai.
• Dana untuk transaksi berasal dari rekening
simpanan dan akan berkurang secara otomatis.
• Persyaratan kepemilikan harus memiliki
rekening simpanan di bank penerbit.
Contoh :
d. Uang Elektronik (Electronic Money)
Uang elektronik adalah uang yang
digunakan dalam transaksi internet
dengan cara elektronik. Biasanya,
transaksi ini melibatkan penggunaan
jaringan komputer (seperti internet dan
sistem penyimpanan harga digital).
Electronic Fund Transfer (EFT) adalah
sebuah contoh uang elektronik.
Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 11/12/PBI/2009
tanggal 13 April 2009 tentang Uang Elektronik (Electronic
Money), uang elektronik harus memenuhi unsur-unsur
sebagai berikut :
• Diterbitan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih
dahulu oleh pemegang kepada penerbit.
• Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media
seperti server atau ship.
• Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang
yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut.
• Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan
dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang
mengatur mengenai perbankan
Karakteristik Uang Elektronik
• Pengguna uang elektronik sebagai alat
pembayaran dapat memberikan kemudahan dan
kecepatan dalam melakukan transaksi-transaksi
pembayaran tanpa perlu membawa uang tunai.
• Uang elektronik sangat applicable untuk transaksi
massal yang nilainya kecil namun frekuensinya
tinggi, seperti transportasi, parkir, tol, fast food.

Perbedaan mendasar antara uang elektronik dan


APMK adalah uang elektronik bersifat prabayar
(prepaid) sedangkan APMK bersifat akses
Contoh :

Anda mungkin juga menyukai