Anda di halaman 1dari 8

TUGAS EKONOMI

HASIL DISKUSI KELOMPOK III

TENTANG

ALAT PEMBAYARAN

Disusun Oleh:
- Melisa
- M. Imron Rusadi
- Ihwan Wahyudi
- Nebi Anita Putri
- Joki Putra

Kelas X IPS 4

Guru Pembimbing:
ERLINDA, S.Pd

SMA NEGERI 02 MUKOMUKO


TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah tentang “ALAT
PEMBAYARAN”.

Makalah ini merupakan salah satu tugas Mata Pelajaran Ekonomi yang
ditujukan untuk menambah wawasan para pelajar SMA Negeri 02 Mukomuko
tentang alat pembayaran.

Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan moril maupun materil. Penyusun juga menyambut baik saran
dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan kliping ini.

Ipuh, Oktober 2019


Penyusun
BAB V
BANK SENTRAL DAN ALAT PEMBAYARAN

C. ALAT PEMBAYARAN

Telah kita ketahui sebelumnya, bahwa salah satu komponen dalam sistem
pembayaran adalah alat pembayaran, khususnya alat pembayaran nontunai. Untuk
menambah wawasan kita mengenai uang dan alat pembayaran nontunai, mari kita
baca uraian materi dibawah ini.

1. Uang

Apakah yang dimaksud uang itu ?


Menurut UU Nomor 7 Tahun 2011, uang merupakan alat pembayaran yang
sah. Untuk itu sebelum mempelajari tentang syarat, fungsi, dan jenis uang ada
baiknya kita mempelajari sejarah uang.

a. Sejarah Uang

Sejarah perkembangan uang dibedakan menjadi beberapa tahap.

1) Tahap Barter
Apakah yang dimaksud Barter ?
Barter merupakan sistem pertukaran barang dengan barang. Barter
merupakan sistem yang pertama kali dikenal dalam perdagangan.
Berikut ini beberapa kelemahan sistem barter.
a) Sulitnya menemukan barang kebutuhan yang memiliki nilai
sama dengan barang yang akan ditukarkan.
b) Sulitnya menemukan orang yang bersedia untuk menukarkan
barangnya yang sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
c) Lamanya waktu yang diperlukan untuk menemukan barang
yang sesuai dengan kebutuhan.

2) Tahap Uang Barang


Biasanya barang yang digunakan sebagai alat pertukaran memiliki
nilai yang tinggi dan mudah diterima orang banyak. Misalnya,
garam yang digunakan sebagai alat pertukaran di Romawi pada
masa lalu.
Dalam pelaksanaannya uang barang juga memiliki beberapa
kelemahan, yaitu:
a) tidak tahan lama
b) sulit untuk disimpan
c) sulit dibawa ke mana-mana
d) nilainya tidak stabil
e) sulit untuk dibagi-bagi
f) hanya dapat digunakan dalam lingkup daerah tertentu saja
3) Tahap Uang Logam
Emas dan perak digunakan sebagai alat pertukaran karena dianggap
mudah untuk dibagi-bagi dan memiliki nilai yang tetap. Hal ini
disebabkan karena berat untuk dibawa ke mana-mana dalam jumlah
yang besar.

4) Tahap Uang Kertas


Uang kertas lebih ringan untuk dibawa ke mana saja dalam jumlah
banyak serta praktis saat membawanya.

b. Syarat Uang

Dari beberapa tahap perkembangan uang dapat kita ketahui bahwa agar
dapat digunakan sebagai uang, sebuah barang harus memiliki beberapa
syarat berikut :
1) Disukai masyarakat
2) Nilainya stabil
Karena apabila barang yang digunakan memiliki nilai yang tidak
stabil akan menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap uang
berkurang.
3) Mudah disimpan
Suatu barang dapat digunakan sebagai uang apabila barang tersebut
mudah untuk disimpan di berbagai tempat termasuk di tempat yang
kecil.
4) Memiliki jaminan
Setiap uang yang diterbitkan harus mempunyai jaminan. Karena
tanpa adanya jaminan, kepercayaan masyarakat akan uang menjadi
berkurang.
5) Tidak mudah rusak
Uang seharusnya dibuat dengan bahan yang tidak mudah rusak.
6) Mudah dibagi
Uang seharusnya dapat dibagi dalam berbagai satuan unit tertentu
dengan berbagai nominal, baik itu nominal kecil maupun nominal
besar.
7) Mudah dibawa

c. Fungsi Uang

Tahukah anda, apa saja fungsi uang itu ? Uang memiliki fungsi sebagai
berikut:
1) Alat tukar
Uang dapat digunakan sebagai alat untuk membeli barang maupun
jasa yang ditawarkan
2) Alat satuan hitung
Uang digunakan sebagai satuan hitung untuk membeli barang
maupun jasa yang dijual maupun dibeli.
3) Alat pembayaran utang
Uang digunakan sebagai standar untuk mencicil maupun melunasi
utang.
4) Alat penyimpan kekayaan
Uang dapat digunakan untuk memindahkan kekayaan dari satu
daerah ke daerah lainnya.
5) Alat penunjuk harga
Uang digunakan sebagai alat untuk menunjukkan harga suatu
barang yang akan dibeli maupun yang akan dijual.

d. Jenis-jenis Uang

Jenis-jenis uang dikelompokkan menjadi 4 :


1) Berdasarkan bahan pembuatannya
a) Uang logam, terbuat dari logam mulia seperti perak dan
emas, karena memenuhi syarat untuk dijadikan uang.
b) Uang kertas, terbuat dari kertas berkualitas baik seperti tahan
terhadap air, tidak mudah robek dan rusak.

2) Berdasarkan nilainya
a) Uang bernilai penuh (full bodied money) nilai intrinsiknya
sama dengan nilai nominalnya.
b) Uang tidak bernilai penuh (representatif full bodied money)
yang nilai intrinsiknya lebih besar daripada nilai nominalnya.

3) Berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya


a) Uang kartal, uang yang dikeluarkan oleh bank sentral (seperti
uang logam dan uang kertas)
b) Uang giral, uang yang dikeluarkan oleh bank umum (seperti
cek, bilyet giro, credit card, dll)

4) Berdasarkan kawasan berlakunya


a) Uang lokal, hanya berlaku di suatu negara tertentu (contoh
Rupiah hanya di Indonesia saja)
b) Uang regional, berlaku di suatu kawasan yang lebih luas
daripada uang lokal (contoh Euro di benua Eropa)
c) Uang internasional, berlaku sebagai standar pembayaran
internasional (contoh US Dollar)

e. Pengelolaan Uang Rupiah oleh Bank Indonesia

Pengelolaan uang rupiah dilakukan melalui 6 tahapan, yaitu :


1) Merencanakan uang Rupiah
Bank Indonesia merencanakan dan menentukan jumlah uang rupiah
yang akan dicetak dengan memperhatikan tingkat inflasi,
pertumbuhan ekonomi, perencanaan macam dan pecahan uang
yang akan dicetak, serta perkiraan jumlah uang yang akan
dimusnahkan.
2) Mencetak uang Rupiah
Bank Indonesia menunjuk sebuah BUMN untuk mencetak uang
rupiah. BUMN yang ditunjuk harus menjaga mutu, keamanan, dan
memberikan keuntungan bagi pemerintah.
3) Mengeluarkan uang Rupiah
Bank Indonesia berhak menetapkan tanggal, bulan dan tahun
pengeluaran uang rupiah sebagai alat pembayaran yang sah.
4) Mengedarkan uang Rupiah
Kegiatan peredaran uang rupiah dapat dilayani dengan layanan kas
dan distribusi uang rupiah. Kegiatan layanan kas terdiri dari
penyetoran, penarikan, dan penukaran.
5) Melakukan pencabudan dan penarikan uang rupiah
Bank Indonesia berhak menentukan uang rupiah tidak lagi
digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dengan mencabut dan
menariknya dari peredaran.
6) Memusnahkan uang Rupiah
Bank Indonesia berhak memusnahkan uang rupiah yang memiliki
kriteria :
a) Tidak layak edar
b) Masih layak edar, tapi tidak lagi memiliki manfaat ekonomis
dan/atau kurang diminati oleh masyarakat
c) Sudah tidak berlaku lagi

f. Unsur-unsur Pengamanan Uang Rupiah

Unsur pengamanan yang terdapat pada uang rupiah kertas tertanam


dalam bahannya dan teknik cetaknya.
1) Unsur pengaman yang tertanam pada bahan :
a) Terdapat tanda air yang dapat dilihat dengan diterawang ke
arah cahaya.
b) Benang pengaman yang ditanam atau dianyam di kertas,
sehingga tampak melintang dari atas ke bawah

2) Unsur pengamanan yang tertanam pada cetakan adalah :


a) Cetakan nominal uang pada kertas yang terasa kasar
b) Adanya gambar saling isi jika diterawang ke arah cahaya
c) Hasil cetakan memakai tinta khusus yang dapat berubah
warna jika dilihat dari sudut yang berbeda
d) Terdapat tulisan yang sangat kecil, hanya dapat dilihat
dengan kaca pembesar
e) Terdapat cetakan yang tidak terlihat dan akan memendar saat
terkena sinar ultraviolet
f) Terdapat cetakan berupa gambar maupun tulisan yang
tersembunyi yang hanya dapat dilihat pada sudut pandang
tertentu.
g. Pengelolaan Keuangan

pengelolaan uang tidak hanya dilakukan oleh Bank Indonesia saja, tetapi
juga oleh kita sebagai seorang individu. Pengelolaan ini bertujuan agar kita dapat
merencanakan pengalokasian uang yang kita miliki dan mencegah kita berhutang.

2. Alat Pembayaran Nontunai

Alat pembayaran nontunai merupakan alat pembayaran yang dikeluarkan oleh


bank umum, lembaga keuangan bukan bank, dan lembaga selain bank yang
menerbitkan uang elektronik. Alat pembayaran nontunai dapat kita temui
dalam berbagai bentuk, seperti cek, APMK (kartu ATM, kartu debet, kartu
kredit), dan uang elektronik

a. Cek
Cek merupakan perintah nasabah kepada bank untuk memberikan uang
kepada orang yang namanya tertulis di dalamnya.

b. Kartu ATM
Kartu ATM merupakan salah satu alat pembayaran menggunakan kartu
(APMK) yang digunakan untuk melakukan penarikan dana tunai ataupun
pemindahan dana, dengan mengurangi simpanan yang dimiliki oleh
pemilik kartu pada bank yang mengeluarkan kartu tersebut.

c. Kartu Kredit
Kartu kredit merupakan salah satu alat pembayaran menggunakan kartu
yang sifatnya hutang.

d. Kartu Debet
Kartu debet merupakan salah satu alat pembayaran menggunakan kartu
yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang
timbul dari adanya suatu transaksi ekonomi, contohnya transaksi
pembelanjaan.

f. Kartu ATM-Debet
Kartu ATM-Debet merupakan alat pembayaran gabungan dari ATM dan
debet, sehingga fungsinya lebih banyak daripada kartu ATM biasanya.

g. Uang Elektronik
Uang elektronik merupakan uang yang disimpan secara elektronik pada
suatu media yang dapat dipindahkan untuk pembayaran dan/atau
pemindahan dana. Berikut ini dua jenis uang elektronik:
1) Prepaid card/electronic purses/kartu prabayar.
Uang elektronik digolongkan menjadi prepaid card apabila
mempunyai beberapa karakteristik berikut:
a) Nilai uang dikonversi menjadi “nilai elektronik” dan
disimpan dalam suatu chip yang tertanam pada kartu
b) Pemindahan dana dilakukan dengan cara memasukkan kartu
ke card reader.
2) Prepaid software/digital cash. Karakteristiknya :
a) Nilai uang dikonversi menjadi “uang elektronik” dan
disimpan di dalam harddisk komputer
b) Pemindahan dana dilakukan secara online melalui suatu
jaringan komunikasi seperti internet saat melakukan
pembayaran.

Anda mungkin juga menyukai