Anda di halaman 1dari 13

BINMAS PERAIRAN

BINMAS AIR
KEPADA MASYARAKAT PESISIR PERAIRAN SEI. BARITO

TENTANG :

“PERATURAN PERUNDANGAN TENTANG PERIKANAN”


Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan dan
Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan
DASAR HUKUM
• Undang-Undang Dasar Tahun 1945
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002
tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
• Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan
dan Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004
Tentang Perikanan
• Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
Nomor : 7 Tahun 2008 tentang Pedoman Dasar Strategi
dan Implementasi Pemolisian Masyarakat dalam
Penyelenggaraan
ALAT TANGKAP TAK RAMAH
LINGKUNGAN

•JARING TRAWL
•SETRUM IKAN
•RACUN IKAN
ALAT TANGKAP TAK RAMAH LINGKUNGAN
1. Jaring Trawl
• Alat tangkap trawl dilarang karena dianggap tidak efektif dan di yakini dapat
merusak keanekaragaman hayati bawah laut. Masalah terbesar dalam
penggunaan trawl adalah proses penangkapan ikan yang tidak selektif.

• Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004


Tentang Perikanan dan Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan

• Setiap orang yang dengan sengaja memiliki, menguasai, membawa,


dan/atau menggunakan alat penangkap ikan dan/atau alat bantu
penangkapan ikan yang mengganggu dan merusak keberlanjutan sumber
daya ikan di kapal penangkap ikan di wilayah pengelolaan perikanan Negara
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak
Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah)
DAMPAK MENGGUNAKAN JARING TRAWL

Berdasarkan hasil penelitian penggunaan jaring trawl sebagai


alat tangkap ikan terbukti dapat merusak ekosistem dilaut
serta mengancam akan terjadinya kelangkaan ikan karena alat
tangkap trawl ini bersifat aktif dimana alat tangkap ditarik oleh
kapal bergerak mengejar gerombolan ikan agar masuk kedalam
jaring dengan mulut jaring yang terbuka lebar selama ditarik.
Menangkap sebanyak-banyaknya ikan dapat digolongkan
kedalam kegiatan illegal fishing karena hanya menguntungkan
nelayan saja tapi merusak ekositem laut, sehingga sangat
diperlukan solusi secara nyata dan efektif bagi pemerintah dan
masyarakat pesisir serta penegakan hukum yang tegas bagi
pengguna jaring trawl
2. Setrum Ikan

• Pencari ikan dengan menggunakan peralatan bisa mematikan


ikan kecil dan merusak ekosistem. Menyetrum ikan, lebih
mudah daripada menjala atau menggunakan alat pancing.
Padahal UU No 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya pasal 21 dan Pasal 40, melarang
pencarian ikan dengan setrum, diracun atau menggunakan
bahan peledak. Pelanggaran terhadap UU No 5/1990, pelaku
bisa dikenai sanksi denda Rp 100 juta atau pidana penjara
maksimal lima tahun.
Pelanggaran terhadap UU No 5/1990, pelaku bisa dikenai sanksi denda Rp 100
juta atau pidana penjara maksimal lima tahun
3. Racun Ikan
• Racun ikan adalah racun yang dipergunakan untuk membunuh ikan, agar
supaya ikan itu mudah ditangkap.
• Racun ikan biasa dipergunakan untuk menangkap ikan, dan biasa dipakai di
saat sungai sedang surut, sehingga nampaklah ikan-ikan yang ada di situ. Di
antara pemakainya, ada yang meracun memakai potasium,[1] dan kadang kala,
ada yang memakai tumbuhan. Ada yang memakai mindi kecil (Melia
azedarach L., dan ada pula yang memakai tumbuhan patah tulang (Euphorbia
tirucalli L.).[2] Selain itu, tanaman tuba (Derris eliptica (Wallich) Benth.), yang
akarnya dipergunakan untuk pestisida nabati, juga dapat digunakan sebagai
racun ikan oleh sebab dia mengandung zat rotenon
• Racun sianida, bukan saja mencemari ekosistem terumbu karang yang dapat
mematikan organisme yang tidak menjadi sasaran. Terumbu karang dapat
rusak karena dibongkar oleh para penangkap ikan untuk mengambil ikan yang
terbius tersebut di rongga-rongga di dalam terumbu. Selain itu, dalam jangka
waktu yang lama, ekosistem yang terkena racun sianida yang terus menerus
dapat memberikan dampak buruk bagi ikan dan organisme lain dalam
komunitas terumbu karang, juga bagi manusia
RACUN IKAN
GIAT BINMAS AIR

Melaksanakan giat Binmas Perairan kepada nelayan-nelayan pesisir, tentang bahaya


menangkap ikan menggunakan alat-alat tangkap yang tak ramah lingkungan serta
bahan kimiawi yang dapat merusak ekosistem perikanan yang ada, dan juga
merupakan salah salah tindak pidana perikanan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai