Anda di halaman 1dari 56

Lingkungan Ekonomi,

Industri & Global


1. Lingkungan Ekonomi;
2. Lingkungan Industri;
3. Lingkungan Global.
1. Lingkungan Ekonomi
Kondisi ekonomi memberi refleksi pada tingkat produksi dan
konsumsi suatu negara, area atau industri. Secara makro
mempengaruhi ekonomi suatu negara dan secara mikro lebih
difokuskan pada bisnis atau industri.
Kondisi ekonomi dapat mempengaruhi penerimaan atau
pengeluaran suatu bisnis, jadi dapat mempengaruhi nilai bisnis
tersebut.
Ekonomi
 Kondisi Makro ekonomi (Macro economic
Conditions):
- Merefleksikan seluruh ekonomi.

 Kondisi Mikro ekonomi


(Micro Economic Conditions):
- Fokus pada bisnis atau perhatian pada industri.

MultiMedia by Stephen M. Peters © 2001 South-Western College Publishing


Dasar Pemikiran
Pengaruh Konndisi Perekonomian dan Nilai Perusahaan
Kondisi Kondisi Perusahaan / Bisnis Laba / NILAI Perusahaan
Perekonomian

Economic Demand Firm’s


Growth for Firm’s Revenue
Products

Interest Firm’s Firm’s


Rates Earnings Value

Firm’s
Inflation Expense

MultiMedia by Stephen M. Peters © 2001 South-Western College Publishing


Macro Economic Conditions
Faktor Makro Ekonomi
mempengaruhi kinerja bisnis

 Pertumbuhan ekonomi.
 Inflasi.
 Tingkat bunga.

MultiMedia by Stephen M. Peters © 2001 South-Western College Publishing


Faktor Ekonomi Yang Mempengaruhi Kinerja Bisnis

1. Pertumbuhan Ekonomi.
Indikator pertumbuhan ekonomi a.l ditentukan oleh:
¨ Tingkat total produksi barang/jasa
¨ Jumlah total pengeluaran (agregat)
¨ Tingkat pengangguran (natural, musiman, siklis, strukural)
2. I n f l a s i.
Adalah peningkatan tingkat harga umum dari barang dan jasa dalam
periode waktu tertentu. Inflasi mempengaruhi biaya operasi perusahaan,
karena naiknya biaya barang pasokan dan bahan baku serta mempengaruhi
gaji/upah
3. Tingkat Suku Bunga.
Merupakan biaya atas pengadaan dana pinjaman. Pergerakan tingkat suku
bunga mempengaruhi biaya bunga serta berdampak pada nilai perusahaan.
3 Indikator Pertumbuhan Ekonomi

 Tingkat total produksi dari produk dan jasa :


GDP (Gross Domestic Product) adalah total nilai
seluruh produk dan jasa yang dihasilkan domestik.
 Pengeluaran Total:
Total jumlah pengeluaran dalam ekonomi.
 Alternatif indikator ekonomi :
Tingkat Pengangguran.

MultiMedia by Stephen M. Peters © 2001 South-Western College Publishing


Contoh: Pertumbuhan ekonomi
diukur dengan Gross Domestic Bruto (GDP) selama 2 triwulan.
Contoh:
Pertumbuhan Ekonomi 2005-2011 dan Proyeksi 2012 & 2013
Empat Jenis Pengangguran
 Pengangguran Friksi (Frictional unemployment)
– Orang-Orang diantara pekerjaan
– Juga dikenal sebagai pengangguran alami.
 Pengangguran musiman (Seasonal unemployment)
– Orang-Orang yang tidaklah diperlukan selama beberapa
musim.
 Pengangguran siklus (Cyclical unemployment)
– Menganggur dalam kaitan dengan kondisi-kondisi ekonomi
lemah/miskin.
– Mungkin merupakan indikator yang terbaik dari kondisi-
kondisi ekonomi.
 Pengangguran Struktural (Structural unemployment)
– Menganggur dalam kaitan dengan tidak cukupnya
ketrampilan kerja.

MultiMedia by Stephen M. © 2001 South-Western College


Peters Publishing
Contoh:
Tren Pengangguran di Indonesia

70,0

60,0

50,0

40,0

30,0

20,0

10,0

0,0
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Sumber: BPS
SD atau lebih rendah SMP SMA atau lebih tinggi
Faktor Ekonomi Makro : Inflasi
Inflasi : Kenaikan tingkat harga umum atas produk dan jasa
pada periode waktu tertentu.

Perusahaan dipengaruhi oleh :


• Tingginya Biaya operasi.
• Tingginya Upah yang dibayar kepada pekerja.
• Tingginya penghasilan.

MultiMedia by Stephen M. Peters © 2001 South-Western College Publishing


Dua Bentuk Inflasi

 Cost-push inflation
Tingginya harga disebabkan oleh tingginya biaya.
 Demand-pull inflation
Tingginya harga disebabkan oleh kuatnya
permintaan pelanggan atas produk.

MultiMedia by Stephen M. © 2001 South-Western College Publishing


Peters
Faktor-faktor yang
mempengaruhi harga pasar
 Pendapatan pelanggan
(Consumer Income).
 Kesukaan Pelanggan
(Consumer Preferences).
 Biaya Produksi
(Production Expenses).

MultiMedia by Stephen M. Peters © 2001 South-Western College Publishing


Inflasi dari waktu ke waktu
LAPORAN INFLASI (Indeks Harga Konsumen)
Berdasarkan perhitungan inflasi tahunan
http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Inflasi/Data+Inflasi

Bulan Tahun Tingkat Inflasi


Oktober 2013 8.32 %
September 2013 8.40 %
Agustus 2013 8.79 %
Juli 2013 8.61 %
Juni 2013 5.90 %
Mei 2013 5.47 %
April 2013 5.57 %
Maret 2013 5.90 %
Februari 2013 5.31 %
Januari 2013 4.57 %
Tingkat Bunga
(biaya pinjaman modal)

Perusahaan dipengaruhi oleh :


• Biaya bunga tinggi.
• Return On Investment (ROI)
rendah.
• Derajat ekaspansi rendah.

MultiMedia by Stephen M. © 2001 South-Western College Publishing


Peters
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Suku Bunga

 Kebijakan Moneter
(Monetary Policy).
 Pertumbuhan
Ekonomi (Economic
Growth).
 Kemungkinan Inflasi
(Expected Inflation).

MultiMedia by Stephen M. © 2001 South-Western College Publishing


Peters
Contoh: Suku Bunga Bank
BI Rate
(Berdasarkan hasil dari Rapat Dewan Gubernur)

Tanggal BI Rate
08 Okt 2013 7.25%
12 Sept 2013 7.25%
29 Agust 2013 7.00%
15 Agust 2013 6.50%
11 Juli 2013 6.50%
13 Juni 2013 6.00%
14 Mei 2013 5.75%
11 April 2013 5.75%
07 Maret 2013 5.75%
http://www.bi.go.id/web/id/
12 Feb 2013 5.75% Moneter/BI+Rate/Data+BI+Rate

10 Jan 2013 5.75%


Faktor Ekonomi Makro Mempengaruhi Laba

Pertumbuhan
Ekonomi Penerimaan

Inflasi
Biaya
Operasional
Tingkat
Suku Bunga Biaya Bunga

= Laba
Pengaruh Kebijakan Pemerintah
Pada Kondisi Ekonomi

Pemerintah dapat mempengaruhi bisnis melalui penerapan


peraturan atau kebijakan, yaitu a.l Kebijakan Moneter dan
Kebijakan Fiskal
1. Kebijakan Moneter.
Kebijakan Moneter oleh Pemerintah (Bank Sentral/B.I) dapat
mempengaruhi tingkat suku bunga (politik diskonto), yang mempengaruhi
:
¨ Biaya produksi (apabila modal kerja dibiayai dengan dana pinjaman)
sehingga harga perubah naik atau turun yang akan mempengaruhi harga
pasar yang pada gilirannnya berpengaruh terhadap tingkat permintaan
dan penawaran.
¨ Apabila konsumen mempergunakan dana pinjaman untuk pembelian,
maka perubahan suku bunga akan mempengaruhi tingkat permintaan
Pengaruh Kebijakan Pemerintah
Pada Kondisi Ekonomi
2.Kebijakan Fiskal
¨Kebijakan Fiskal terhadap tingkat pajak pribadi, dapat mempengaruhi
perilaku pengeluaran konsumen. Demikian juga terhadap pajak
korporasi dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan.
¨Kebijakan pajak cukai terhadap barang tertentu akan mempengaruhi
biaya produksi yang akan dibebankan kedalam harga produk.
¨Kebijakan fiskal mempengaruhi penerimaan negara, yang apabila lebih
kecil dari pada pengeluaran akan terjadi defisit anggaran belanja.
Jika defisit anggaran ditutup dengan dana pinjaman, maka permintaan
akan dana akan tinggi yang akan mengakibatkan naiknya tingkat suku
bunga.
Skema:
Pengaruh Kebijakan Pemerintah
Terhadap Kinerja Bisnis

Pertumbuhan Ekonomi Penerimaan


(Pengeluaran Pelanggan)

Biaya
Operasional
Kebijakan
Moneter
Kebijakan Biaya Bunga
Fiskal

Pendapatan

Tingkat Pajak P a j a k
Bisnis
Pendapatan
Setelah Pajak
2. Lingkungan Industri
Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : permintaan
industri, persaingan industri, lingkungan ketenagakerjaan, dan peraturan-
peraturan baik peraturan industri maupun peraturan pemerintah.
Empat Indikator tsb harus dicermati dan diantisipatif kemungkinan terjadinya,
karena dampak yang ditimbulkannya akan mendorong terciptanya situasi baru
yang memaksa perusahaan untuk mengambil keputusan bisnis.
Ketersediaan Sumber tenaga kerja, tingkat persaingan dan permintaan industri
yang wajar, dan peraturan pemerintah yang kondusif merupakan harapan
kebanyakan perusahaan dan tantangan untuk dapat memenangkan persaingan
di tingkat indsutri.

Sumber: Pengantar Bisnis “Jeff Madura” modified


Kinerja perusahaan sangat tergantung
pada karakteristik industri, yaitu :

1. Permintaan Industri.
2. Persaingan Industri.
3. Lingkungan Tenaga Kerja.
4. Lingkungan Peraturan.
Karakteristik Industri yang Memperngaruhi Hasil Bisnis
(Characteristic That Influence)

INDUSTRY
Industry Demand
COMPETITION

Characteristics
That Influence

Labor
Regulatory
Environment
1. Permintaan Industri
Yaitu keseluruhan permintaan terhadap produk-
produk dalam industri.

Permintaan industri harus selalu dipantau oleh manajer,


karena dapat berubah setiap saat dan ini dipengaruhi
oleh tingkat pendapatan atau preferensi konsumen.

Meningkatnya permintaan industri menguntungkan


bagi perusahaan dalam industri, sebaliknya penurunan
permintaan berakibat kerugian.
2. Persaingan Industri
Setiap industri bersaing satu sama lain untuk para konsumen yang
menginginkan produknya dan tingkat persaingan berbeda untuk setiap
industri.
Perusahaan yang memiliki pesaing sedikit akan lebih menguntungkan,
karena :
 Penjualan perusahaan dibandingkan dengan pasar keseluruhan
(pangsa pasar) normalnya lebih tinggi.
 Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi tanpa kehilangan
konsumen
 Seluruh penghasilan (total revenue) tergantung pada jumlah terjual
(quantity) dan harga per-unit (price)
 Perusahaan dapat menjual dalam jumlah besar pada harga tinggi
sehingga memperoleh tingkat penghasilan yang tinggi
 Tingkat persaingan yang tinggi mengakibatkan rendahnya
penjualan dan kemungkinan merugi.

Materi ini lebih lanjut akan


dibahas pada Bahan Tayang
5c..pptx .
3. Lingkungan Tenaga Kerja

Beberapa industri memiliki karakteristik


tenaga kerja khusus

Biaya tenaga kerja jauh lebih tinggi dalam


industri tertentu yang memerlukan
spesialisasi (mis. pelayanan kesehatan)
4. Lingkungan Peraturan
Semua industri terkena beberapa peraturan pemerintah.
Ada peraturan yang lebih ketat dikenakan pada suatu
industri dibanding industri lainnya.

Perusahaan mobil dan Perminyakan dikenakan lebih


banyak peraturan lingkungan. Perbankan, asuransi dan
industri utilitas terkena peraturan pada jenis jasa yang
disediakan.

Pengusaha yang bermaksud memasuki industri manapun


harus mengatahui segala peraturan yang dikenakan
pada industri tersebut
Capaian Perusahaan dan permintaan Capaian Perusahaan dan persaingan
industri (Industry Demand), industri (Industry Competition),
dipengaruhi oleh: dipengaruhi oleh:
• Kondisi Ekonomi • Baigan pasar perusahaan
• Kependudukan • Tingkat persaingan
• Kesukaan pelanggan • Keunggulan persaingan

Bagian
Perusahaan dari
total penjualan
dalam industri

Capaian Perusahaan dan Lingkungan Capaian Perusahaan dan Lingkungan


pekerja (Labor Environment), Regulator (Regulatory Environment),
dipengaruhi oleh: dipengaruhi oleh:
• Upah pekerja • Peraturan Pemerintah
• Kebutuhan skill • Peraturan Industri
• Serikat kerja
Bagian Pasar
Bagian Perusahaan dari total penjualan dalam industri

13% 13%
Perusahaan A
17%
Perusahaan B
Perusahaan C
Perusahaan D
57%

MultiMedia by Stephen M. Peters © 2001 South-Western College Publishing


Pengaruh Industri atas capaian perusahaan

Industry
Demand
Revenue
Industry
Competition

Labor Operating
Environment Expenses

Government Interest
Regulations Expenses

Profits
MultiMedia by Stephen M. © 2001 South-Western College Publishing
Peters
Perusahaan dengan
Bagian pasar yang besar

 Mendapatkan Manfaat lebih dari


kenaikan permintaan industri.
 Lebih Menderita akibat Penurunan
permintaan industri.

MultiMedia by Stephen M. © 2001 South-Western College Publishing


Peters
Pesaing dalam sebuah Industri
Perusahaan harus melakukan dua tugas:

• Menilai pesaing.
• Mengembangkan Keunggulan
kompetitif.

MultiMedia by Stephen M. © 2001 South-Western College Publishing


Peters
Menilai Pesaing Di dalam suatu Industri

• Segmen berdasarkan jenis


perusahaan
• Segmen berdasarkan
kualitas yang dirasakan

An important key to business success

MultiMedia by Stephen M. © 2001 South-Western College


Peters Publishing
Mengembangkan Persaingan

 Biaya produksi rendah


(Low-cost production)
 Kualitas yang baik
(Better quality)
 Diferensiasi Produk
(Product differentiation

MultiMedia by Stephen M. © 2001 South-Western College Publishing


Peters
3. Lingkungan Global
Perubahan penting pada lingkungan global
adalah tumbuhnya persaingan internasional dan
meningkatnya perdagangan bebas antar bangsa.
Globalisasi
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar
kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung,
terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas
negara.

Suatu era yang menggambarkan percepatan interaksi yang luas


dan tidak lagi terikat oleh batas yurisdiksi negara (area).

Globalisasi ekon. Adl proses terintegrasinya perekonnmian negara-


negara kearah masyarakat ekonomi dunia yg saling terkait,
tergantung dan mempengaruhi.
Dampak globalisasi , pertumbuhan perdagangan global dan
persaingan internasional yang eksplosif yang berakibat tidak ada
satu negarapun yang dapat tetap terisolasi dari perekonomian
dunia saat ini.
Globalisasi Perekonomian
Merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana
negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang
semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara

integrasi barang-barang, teknologi, tenaga kerja, dan modal yang


bersifat internasional

membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar


internasional (luar negeri) secara kompetitif, sebaliknya juga membuka
peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik
(dalam negeri)
Banyak perusahaan yang melakukan kegiatan di negara asing (luar
negeri), membeli pasokan (suplai) dan menjual produk dari dan ke luar
negeri.
Pengaruh Globalisasi Perekonomian Terhadap
Nilai, Biaya dan Pendapatan sebuah perusahaan
Kondisi Internasional

Economic Foreign Firm's


Conditions Demand Revenue
in Foreign for Firm’s
Countries Products

Firm's Firm's
Earnings Value

Cost of Using
Exchange Foreign
Rate Firm’s
Supplies or
Movements Expenses
Other Foreign
Resources

MultiMedia by Stephen M. © 2001 South-Western College Publishing


Peters
Pengaruh Globalisasi Perekonomian Terhadap
Nilai, Biaya dan Pendapatan sebuah perusahaan
Kondisi Internasional

Kondisi Permintaan Pendapatan


Ekonomi di Luar Negeri Perusahaan
Negara atas produk
Asing Perusahaan

Keuntungan Nilai
Perusahaan Perusahaan

Biaya
Penggunaan /
Pergerakan Biaya
Pasokan
Nilai Tukar Perusahaan
Sumberdaya
Luar Negeri

MultiMedia by Stephen M. © 2001 South-Western College Publishing


Peters
Motif Perusahaan Melakukan
Bisnis International

1. Permintaan asing yang menarik.


2. Kapitalisasi teknologi.
3. Penggunaan sumber daya yang murah.
4. Diversifikasi (aneka ragam) secara
internasional.
5. Kombinasi dari alasan diatas.

MultiMedia by Stephen M. © 2001 South-Western College Publishing


Peters
Lanjutan........
Motif Perusahaan Melakukan Bisnis International
1. Permintaan asing yang menarik. Ketika permintaan di DN atas produk
industri mengalami jenuh (stagnan) atau terjadi persaingan yang ketat,
perusahaan tidak lagi mampu meningkatkan pemasarannya. Maka pasar
LN menjadi alternatif sasaran pemasaran.
2. Kapitalisasi teknologi. Ketika perusahaan telah maju teknologinya dan
memiliki keunggulan kompetitif, maka ambisinya adalah menangkap
peluang pasar dengan membuka bisnis (ekspansi) di negara lain – LN
yang kurang maju (masih terbelakang).
3. Penggunaan sumber daya yang murah. Perusahaan di negara maju
melirik kebutuhan sumberdaya ekonomi (terutama bahan baku & SDM)
di LN (negara lain) yang relatif lebih murah, dengan tujuan efsiensi.
4. Diversifikasi secara internasional. Pada saat penjualan produk dan profit
mengalami ketidakstabilan, perusahaan cenderung membuka pasar
baru di berbagai negara lain.
5. Kombinasi dari alasan diatas. Keputusan melakukan bisnis asing – LN
atau internasional bisa jadi karena kombinasi alasan-alasan diatas.
Cara Perusahaan Melakukan
Bisnis International

1. Impor (Importing).
2. Ekspor (Exporting).
3. Investasi Asing langsung
(Direct Foreign Investment - DFI).
4. Persekutuan Strategis
(Strategic alliances).

MultiMedia by Stephen M. Peters © 2001 South-Western College Publishing


Menurut Ricky W. Griffin & Ronald J. Ebert, “Business”, ed. 8, ...ada
beberapa kemungkinan untuk memutuskan terjun ke dunia bisnis
internasional, memilih level keterlibatan internasional dan struktur
organisasi internasional :
1. Eksportir dan Importir;
2. Perusahaan internasional; dan
3. Perusahaan multinasional.
Adapun Spektrum strategi organisasi internasional mencakup hal-hal
berikut:
4. Agen independen;
5. Pemberian lisensi;
6. Kantor cabang;
7. Aliensi strategis (atau usaha bersama); dan
8. Investasi langsung di negara lain

Sumber: fe-manajemen.unila.ac.id; “BISNIS” Griffin – Ebert, jilid 1, edisi 8; Format Ebook: PowerPoint.
Lanjutan........

Cara Perusahaan Melakukan Bisnis International

1. Impor (Importing), pembelian produk-produk asing untuk


pemenuhan kebutuhan dalam negeri (domestik). Griffin & Ebert:
“Perusahaan yang mendistribusikan dan menjual produk-produk
kepada satu atau lebih negara asing”.
2. Ekspor (Exporting), penjualan produk dalam negeri (domestik) ke
luar negeri (asing). Griffin & Ebert: “perusahaan yang membeli
produk di pasar asing dan kemudian mengimpornya untuk dijual
kembali di negaranya”.
Kegiatan bisnis melalui ekspor maupun impor ditentukan oleh
“competitive advantage” (keunggulan berbanding) maupun
“comparative advantage” (keunggulan bersaing) yang dimiliki
perusahaan atau negara ybs.
Lanjutan........

Cara Perusahaan Melakukan Bisnis International

3. Perusahaan internasional: Perusahaan yang menjalankan


sebagian besar bisnisnya di negara-negara asing.
4. Perusahaan multinasional: Perusahaan yang merancang,
memproduksi dan memasarkan produk-produk di banyak negara,
bentuk perusahaan ini disebut Multinasional Corporation (MNC).
5. Agen independen: Individu atau organisasi asing yang setuju
untuk mewakili kepentingan eksportir.
6. Pemberian lisensi: Perjanjian dimana perusahaan memilih
individu atau organisasi asing untuk memanufaktur
(memproduksi) atau memasarkan produk-produk mereka di
negara lain.
Lanjutan........

Cara Perusahaan Melakukan Bisnis International

7. Kantor cabang: Kantor di luar negeri yang didirikan oleh


perusahaan internasional dan multinasional.
8. Aliensi strategis: Perjanjian di mana perusahaan menemukan
sekutu asing yang menyumbang sejumlah sumber daya yang
diperlukan untuk bisnis baru di negara sekutu tersebut
(Griffin & Ebet).
Aliansi strategis adalah hubungan formal antara dua atau lebih
kelompok untuk mencapai satu tujuan yang disepakati bersama
ataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang dibutuhkan masing-
masing perusahaan secara independen.
Aliansi strategis pada umumnya dilakukan untuk waktu tertentu, dan
pihak yang melakukan aliansi bukanlah pesaing langsung, namun
memiliki kesamaan produk atau layanan yang ditujukan untuk target
yang sama.
STRATEGI KOOPERATIF (ALIANSI STRATEJIK)

Kemitraan antar perusahaan Perusahaan


A
Perusahaan
dimana B
Sumber daya
Kapabilitas
Kompetensi Inti

Digabungkan guna mencapai kepentingan bersama untuk

Mengembangkan Barang
Memproduksi
Distribusi Jasa
Jenis Aliansi Strategik
• Usaha Patungan/Joint Venture
– Perusahaan independen diciptakan dengan aset bersama dari dua perusahaan yang
berbeda dimana masing-masing menyumbang 50% dari total
– Contoh: Dow Corning dari Dow Chemical dan Corning Inc.

• Aliansi Strategik Ekuitas


– Kemitraan dimana dua mitra menguasai saham dalam jumlah yang berbeda
– Contoh: Chrysler dan Mitsubishi Automotive

• Aliansi Strategik Non-Ekuitas


– Kontak diberikan untuk memasok, memproduksi atau mendistribusikan barang dan jasa
perusahaan (tanpa pembagian ekuitas)
– Contoh: Jaringan pemasok Chrysler
Lanjutan........

Cara Perusahaan Melakukan Bisnis International

9. Investasi langsung di luar negeri atau Investasi Asing Langsung


(Direct Foreign Investment - DFI) : Rancangan di mana suatu
perusahaan mendirikan aset yang berwujud (tangible asset) di
negara lain.
Investasi Asing Langsung (Direct Foreign Investment - DFI),
adalah salah satu ciri penting dari sistem ekonomi global,
bermula saat sebuah perusahaan dari satu negara
menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah
perusahaan di negara lain. Caranya, penanam modal membeli
perusahaan di luar negeri yang sudah ada atau menyediakan
modal untuk membangun perusahaan baru di sana atau
membeli sebagian sahamnya (Jeff Madura).
Skema Go International

Anda mungkin juga menyukai