Anda di halaman 1dari 8

Chapter 4 : Menilai Kondisi Ekonomi

Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi Mencerminkan tingkat produksi dan konsumsi untuk negara, wilayah, atau industri
tertentu. Kondisi ekonomi dibedakan menjadi 2, yaitu :
 Kondisi ekonomi makro adalah Keadaan ekonomi suatu negara secara keseluruhan.
 Kondisi ekonomi mikro adalah keadaan ekonomi yang Fokus pada kondisi dalam bisnis atau
industri tertentu saja.
Kondisi ekonomi sendiri dapat berpengaruh pada pendapatan bisnis, biaya bisnis, dan nilai total
sebuah bisnis. Ada beberapa hal yang sangat sensitive terhadap perubahan kondisi ekonomi seperti
Permintaan mobil baru lebih sensitif terhadap kondisi ekonomi yang lemah daripada produk makanan.
Efek Makro Ekonomi
Performa Sebagian perusahaan bergantung pada tiga faktor ekonomi makro seperti pertumbuhan
ekonomi, inflasi, dan suku bunga.
Pertumbuhan Ekonomi
Ketika perubahan tingkat umum kegiatan ekonomi lebih tinggi dari biasanya, maka
 Ada volume pengeluaran yang lebih tinggi untuk produk dan layanan.
 Perusahaan yang menjual produk dan jasa harus menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi
 Tingkat pendapatan total pekerja relatif tinggi
Resesi
Resesi terjadi ketika pertumbuhan ekonomi berjalan negatif selama dua kuartal berturut turut. Resesi
sendiri dapat menurunkan permintaan terhadap produk dan jasa yang mengakibatkan penurunan
pendapatan perusahaan yang menjual produk dan jasa. Penurunan pendapatan dapat mengakibatkan
perusahaan melakukan penutupan pada pabrik mereka akibat dari pertumbuhan ekonomi yang rendah.

Indikator Pertumbuhan Ekonomi


 Gross domestic product (GDP). GDP adalah Tingkat produksi total produk dan jasa dalam
perekonomian.
 Pengeluaran Agregat. Pengeluaran agregat adalah jumlah total pengeluaran.
Di Amerika Serikat sendiri indikator pertumbuhan ekonomi terkait dengan tingkat pengeluaran
konsumen yang tinggi yang mencerminkan tingginya permintaan terhadap produk dan jasa. Selain itu,
indikator pertumbuhan di AS juga terkait dengan tingkat produksi total. Selain indikator diatas,
terdapat juga alternatif indikator pertumbuhan ekonomi yaitu tingkat pengangguran, tingkat produksi
industri, jumlah perumahan baru, dan tingkat pendapatan perkapita.
Pengangguran sendiri dibedakan menjadi 4 jenis pengangguran yaitu :
1. Pengangguran Siklis, yaitu pengangguran yang disebabkan oleh buruknya kondisi ekonomi.
2. Pengangguran Struktural, yaitu jenis pengangguran yang tidak memiliki keahlian.
3. Pengangguran Friksional, yaitu  pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam
mempertemukan pemberi kerja dan pelamar kerja.
4. Pengangguran Musiman, yaitu pengangguran yang terjadi lantaran adanya permintaan
pekerjaan yang terjadi hanya pada satu waktu atau musim tertentu.
Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga umum pada produk dan jasa selama periode waktu tertentu. Tingkat
inflasi dapat diperkirakan dengan menghitung/mengukur presentase perubahan indeks harga
konsumen. Indeks harga konsumen sendiri adalah sekumpulan harga pasar untuk berbagai produk
kosumen, seperti produk kelontong, perumahan, bbm, layanan kesehatan, listrik, dll. Inflasi sendiri
dapat mempengaruhi biaya operasional perushaan dan juga dapat mempengaruhi pendapatan
perusahaan.
Jenis jenis inflasi berdasarkan penyebabnya :
 Cost-Push Inflation, yaitu inflasi yang terjadi ketika perusahaan harus membebankan harga
yang lebih tinggi karena biaya produksi (input) mereka lebih tinggi.
 Demand-Pull Inflation, yaitu inflasi yang terjadi Terjadi ketika harga produk dan jasa ditarik
oleh permintaan konsumen.

Suku Bunga
Suku Bunga Mewakili biaya pinjaman uang. Suku bunga sangat berpengaruh terhadap perusahaan
karena beban bunga perusahaan didasarkan pada suku bunga pasar dan dapat berdampak signifikan
pada profitabilitas perusahaan. Selain itu, suku bunga juga berdampak pada pendapatan perusahaan.
Penentuan Harga Pasar
Harga pasar dari suatu produk dipengaruhi oleh
 Total permintaan untuk produk itu oleh semua pelanggan
 Pasokan produk yang dihasilkan oleh perusahaan
 Interaksi antara permintaan dan penawaran

Penawaran dan Permintaan


Permintaan
 Menunjukkan jumlah produk yang akan diminta oleh pelanggan pada setiap kemungkinan
harga.
 Kuantitas yang diminta lebih tinggi ketika harga lebih rendah.
Penawaran
 Menunjukkan jumlah produk yang akan ditawarkan (diproduksi) oleh produsen pada setiap
kemungkinan harga.
 Kuantitas yang ditawarkan (diproduksi) lebih tinggi ketika harganya lebih tinggi.
Interaksi Antara Penawaran dan Permintaan
Interaksi antara penawaran dan permintaan akan menentukan harga pasar. Harga pasar akan
 Surplus : ketika kuantitas yang ditawarkan oleh perusahaan lebih dari kuantitas yang diminta
oleh pelanggan.
 Shortage / Kekurangan : ketika kuantitas yang dipasok oleh perusahaan kurang dari jumlah
yang diminta oleh pelanggan.
 Equilibrium price / Harga Keseimbangan : terjadi ketika jumlah yang ditawarkan dan diminta
sama.
Dampak dari Pergeseran Kurva Permintaan
Perubahan kurva permintaan dapat memengaruhi keseimbangan harga. Perbaikan teknologi dapat
menyebabkan pengurangan biaya produksi yang menyebabkan perusahaan memproduksi pasokan
yang lebih besar pada harga tertentu. Jadwal penawaran berubah dan menghasilkan surplus yang
hanya dapat dijual dengan menurunkan harga. Surplus dihilangkan ketika harga turun ke tingkat di
mana jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta.
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Harga Pasar
 Pendapatan Konsumen
 Perubahan Selera Konsumen
 Perubahan Biaya Produksi
Kebijakan Moneter dan Fiskal
Kabijakan Moneter
Kebijakan moneter dibuat oleh Federal Reserve System "Fed" atau bank sentral AS. Keputusan FED
mengenai jumlah uang beredar berdampak pada
 Suku bunga.
 Biaya bunga perusahaan.
 Permintaan untuk produk yang dibeli dengan dana pinjaman.

Dampak FED pada Suku Bunga


 Menyimpan dana di luar sistem perbankan yang tidak dapat dipinjamkan kepada perusahaan
atau individu
 Fed dapat menarik dana dari bank komersial dan lembaga keuangan lainnya untuk
mengurangi jumlah uang beredar.

Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiscal adalah kebijakan Bagaimana pemerintah federal menetapkan tarif pajak dan
membelanjakan uang. Pajak terdapat berbagai jenis, antara lain sebagai berikut :
 Tarif pajak penghasilan pribadi
Penurunan tarif pajak menghasilkan pendapatan setelah pajak yang lebih tinggi yang
merangsang pengeluaran dan meningkatkan permintaan akan produk dan jasa.
 Pajak perusahaan
Berdampak pada pendapatan setelah pajak
 Pajak cukai
Pajak atas produk tertentu yang meningkatkan harga yang dibayar konsumen untuk produk
tersebut.
Menetapkan jumlah pendapatan pajak federal pemerintah dan pengeluaran federal
 Defisit anggaran federal
o Terjadi ketika pengeluaran federal melebihi pajak federal dan pendapatan lain yang
dikumpulkan oleh pemerintah federal.
o Pinjaman pemerintah untuk menutupi perbedaan menciptakan permintaan yang lebih
tinggi untuk dana pinjaman dan dapat menaikkan suku bunga.
Federal Government’s Dilemma
Kebijakan moneter atau fiskal restriktif dapat digunakan untuk:
 Mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah
o Mencegah tekanan inflasi yang disebabkan oleh permintaan yang berlebihan
o Bisa juga menciptakan pengangguran
 Juga membutuhkan trade-off
Chapter 5 : Menilai Kondisi Industri
Karakteristik Industri
Karakteristik industri dapat sangat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. karakteristik industry
terdiri atas :
 Permintaan industri
 Persaingan industri
 Lingkungan tenaga kerja
 Lingkungan regulasi
Dampak Permintaan Industri
Permintaan industri adalah permintaan total untuk suatu produk tertentu dalam suatu industry.
Permintaan dalam suatu industri sendiri dapat dipengaruhi oleh :
 Pertumbuhan populasi
 Musim dan cuaca
 Kondisi perekonomian
 Perubahan tingkat pendapatan dan preferensi konsumen
Permintaan suatu industri juga mempengaruhi kinerja masing-masing perusahaan dalam suatu
industri.
Persaingan atau Kompetisi Industri
Setiap industri memiliki perusahaan yang bersaing satu sama lain untuk mendapatkan pelanggan.
Tingkat persaingan bervariasi antar industri. Persaingan yang ketat dapat mengurangi pangsa pasar
dan profitabilitas masing-masing perusahaan. Sedangkan untuk Persaingan yang lemah dalam suatu
industry dapat mengakibatkan peningkatan pangsa pasar untuk masing-masing perusahaan
memungkinkan perusahaan untuk membebankan harga yang lebih tinggi dan tidak kehilangan
pelanggan.

Lingkungan Tenaga Kerja


Karakteristik tenaga kerja berbeda menurut industri:
 Biaya tenaga kerja
 Dampak serikat pekerja
Serikat pekerja dapat meningkatkan biaya tenaga kerja dan meningkatkan kemungkinan
pemogokan buruh
Manajer harus mencoba memperkirakan bagaimana lingkungan tenaga kerja dapat memengaruhi
biaya tenaga kerja.

Regulatory Environment
Regulatory Environment terdiri atas aturan federal. Aturan federal sendiri berisi tentang
 Aturan lingkungan
 Pembatasan operasi di lokasi tertentu
 Pembatasan tentang siapa yang dapat terlibat dalam jenis bisnis tertentu
 Pembatasan jenis layanan yang dapat diberikan
 Peraturan yang mendorong persaingan
Ringkasan Karakteristik Industri
Pertimbangkan dampak dari semua karakteristik industri pada kinerja perusahaan
 Perubahan permintaan dan persaingan
Dampaknya kuantitas produk yang dihasilkan, pendapatan dan biaya operasi.
 Perubahan dalam lingkungan kerja dan peraturan
Berdampak pada biaya.
Sumber Informasi Industri
Banyak perusahaan yang berusaha untuk memantau kondisi industri secara mandiri. Sumber
informasi industri terdiri atas :
 Survei Investasi Garis Nilai
Informasi survei investasi garis nilai berisi informasi tentang : karakteristik keuangan,
perkiraan pendapatan, dan informasi umum lainnya.
 Prospek Industri Standar dan Miskin
Berisi industri untuk membantu memperkirakan permintaan industri, persaingan, tenaga kerja,
dan lingkungan peraturan.

Paparan Karakteristik Industri


Beberapa perusahaan lebih terbuka terhadap kondisi industri daripada perusahaan lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi eksposur perusahaan :
 Pangsa pasar perusahaan
 Fokus industri utama perusahaan

Mengurangi Paparan
Diversifikasi adalah upaya untuk menciptakan laba atas investasi yang lebih stabil daripada fokus
pada satu industri. Perusahaan hanya boleh melakukan diversifikasi ke dalam bisnis di mana
perusahaan memiliki keahlian yang memadai.

Persaingan dalam Industri


Persaingan yang ketat dapat memisahkan kinerja perusahaan yang dikelola dengan baik dari
perusahaan yang dikelola dengan buruk. Untuk meningkatkan potensi kinerja, perusahaan harus :
menilai pesaingnya dan mengembangkan keunggulan kompetitif.

Menilai Kompetisi
 Identifikasi segmen industri dan pesaing utama dengan : Segmentasi berdasarkan jenis bisnis
dan segmentasi berdasarkan kualitas yang dirasakan.
 Ukur tingkat persaingan. Pengukuran tingkat persaingan digunakan untuk mengantisipasi
perubahan dalam kompetisi seperti masuk dan keluarnya pesaing, perluasan perusahaan yang
ada, dan meningkatnya persaingan harga.

Mengembangkan Keunggulan Kompetitif


Cara mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar terdiri atas beberapa cara, antara lain :
 Produksi berbiaya rendah
 Kualitas lebih baik dari pesaing
 Diferensiasi produk

Analisis SWOT
Perusahaan menggunakan analisis SWOT untuk mengembangkan keunggulan kompetitif dengan
menilai kekuatan dan kelemahan, identifikasi peluang dan ancaman, dan menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang dan mengurangi paparan terhadap ancaman.
Chapter 6 : Menilai Kondisi Global

Motif Terlibat dalam Bisnis Internasiona


1. Menarik permintaan luar negeri
2. Memanfaatkan teknologi
3. Menggunakan sumber daya yang murah
4. Diversifikasi secara internasional

Peluang Global
1. Peluang di Eropa
 Undang-Undang Eropa Tunggal
Undang Undang Eropa Tunggal menyebabkan
o Membuat peraturan yang lebih seragam
o Penghapusan pajak atas barang yang diperdagangkan antar negara anggota
o Meningkatnya persaingan
 Runtuhnya Tembok Berlin
Runtuhnya tembok berlin mendorong perusahaan bebas dan memprivatisasi bisnis mereka.
 Lahirnya Euro
Lahirnya Euro membuat eropa mengizinkan system ekonomi tunggal dan menghilangkan
biaya transaksi
2. Peluang di Amerika Latin
 NAFTA
Lahirnya NAFTA membuat hilangnya penghalang perdagangan antara Amerika Serikat,
Kanada, dan Mexico. Selain itu, adanya NAFTA membuat banyak perusahaan yang
memindahkan kegiatan produksinya ke Mexico untuk mengurangi biaya produksi. Lahirnya
NAFTA juga menyebabkan sekarang banyak perusahaan di Amerika Serikat yang
mengekspor produk mereka ke Mexico.
 Uruguay Round GATT
Uruguay Round GATT berubah menjadi World Trade Organization (WTO) pada 1 Januari
1995. Uruguay Round GATT juga dihapuskan pembatasan perdangan impor selama 10
tahun di antara 117 negara.
3. Peluang di Asia
 Asia memiliki populasi yang besar
 Pada tahun 1990-an banyak negara Asia mengurangi pembatasan yang berlebihan terhadap
investasi asing.
 Krisis ekonomi Asia.

Ekspansi Asing di Amerika Serikat


Perusahaan asing berekspansi di Eropa dengan cara : mendirikan perusahaan baru di Amerika Serikat
ataupun mengakusisi perusahaan yang ada di Amerika Serikat. Adanya ekspansi asing di AS
menyebabkab perusahaan perusahaan yang ada di AS rentan terhadap persaingann dengan perusahaan
asing yang ada di US. Hal ini disebabkan kerena perusahaan AS dalam industri padat karya harus
bersaing dengan biaya tenaga kerja perusahaan asing yang lebih rendah dan anggapan produk buatan
luar negeri mungkin lebih berkualitas daripada produk buatan AS.
Bisnis Internasional
 Impor : pembelian produk atau jasa dari luar negeri. Ada hambatan yang dapat membatasi
kegiatan impor. Hambatan tersebut berupa pajak terhadap barang impor, kuota pembatasan
terhadap produk tertentu, dan sebagainya.
 Ekspor : penjualan produk atau jasa kepada pembeli yang ada di luar negeri. Dalam neraca
perdagangan, jika impor lebih besar dari ekspor, hasilnya adalah defisit perdagangan.
 Investasi Asing : sarana untuk mengakuisisi atau membangun anak perusahaan di suatu negara
asing. Investasi di negara asing bertujuan untuk mengurangi biaya transportasi, mengatasi
hambatan perdagangan, emperoleh teknologi canggih dengan menawarkan insentif kepada
perusahaan untuk mendirikan anak perusahaan, dan untuk mengurangi biaya tenaga kerja dengan
mengalihkan fasilitas produksi ke negara berkembang dengan biaya tenaga kerja yang lebih
rendah.
 Aliansi Strategis : Sebuah perjanjian bisnis antara perusahaan dimana sumber daya dibagi untuk
mengejar kepentingan bersama. Ada berbagai jenis aliansi antara perusahaan di suatu negara
dengan negara asing, seperti usaha patungan melibatkan kesepakatan antara dua perusahaan
tentang proyek tertentu dan perjanjian lisensi internasional.

Pengaruh Karakter Asing


 Budaya
Budaya selera, kebiasaan, dan kebiasaan berbeda di setiap negara menyebabkan perlunya
penyesuaian dari suatu produk.
 Sistem Ekonomi
Terdapat beberapa jenis sistem ekonomi seperti komunisme, sosialisme, kapitalisme, dan
privitasi.
 Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi di luar negeri dapat mempengaruhi permintaan terhadap suatu produk.

Resiko Politik
Tindakan politik pada suatu negara dampak berdampak buruk pada kelangsungan hidup suatu bisnis,
seperti Ekspropriasi. Ekspropriasi sendiri adalah pengambilalihan oleh pemerintah dengan
kompensasi. Risikonya adalah pemerintah asing mengenakan tarif pajak perusahaan yang lebih tinggi
pada anak perusahaan asing.

Nilai Tukar
Nilai tukar mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain bersifat berubah ubah dari waktu ke
waktu. Nilai tukar suatu mata uang mempengaruhi permintaan asing untuk produk negara dangan
mata uang tersebut karena mempengaruhi harga aktual yang dibayarkan oleh pelanggan asing.
Dampak Nilai Tukar Terhadap Kinerja Perusahaan
Transaksi perdagangan internasional seringkali membutuhkan pertukaran satu mata uang dengan mata
uang lainnya. Akibatnya, nilai tukar sangat mempengaruhi kegiatan ekpor dan impor dari suatu
perusahaan.
Dampak Nilai Tukar Terhadap Kegiatan Ekpor
Ketika mata uang asing terapresiasi terhadap dolar AS maka dolar melemah dan kehilangan nilainya,
sehingga menyebabkan harga pasokan asing meningkat dan berdampak buruk pada perusahaan yang
mengimpor pasokan. Ketika mata uang asing terdepresiasi terhadap dolar AS maka dolar menguat dan
mendapatkan nilai, sehingga menyebabkan harga pasokan asing turun - mengurangi biaya perusahaan
yang mengimpor pasokan.
Dampak Nilai Tukar Terhadap Kegiatan Impor
Ketika mata uang asing terapresiasi terhadap dolar AS, mak dolar melemah dan kehilangan nilainya,
akibatnya menyebabkan harga produk AS turun dan permintaan meningkat - berdampak positif pada
pendapatan dan keuntungan eksportir AS. Ketika mata uang asing terdepresiasi terhadap dolar AS,
maka dolar menguat dan mendapatkan nilai, sehingga menyebabkan harga produk AS meningkat dan
permintaan menurun - berdampak negatif pada pendapatan dan keuntungan eksportir AS.

Hedging Against Exchange Rate Movements


Hedging berarti mengambil tindakan untuk melindungi perusahaan dari pergerakan nilai tukar.
Hedging pembayaran masa depan dan piutang masa depan dalam mata uang asing dapat dilakukan
dengan cara Meminta kontrak forward pada nilai tukar tertentu pada tanggal yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai