Anda di halaman 1dari 6

Nama: Nur Afni Soulisa

Kelas: Pengantar Bisnis A3


Nim: 202328273

1 Bagaimana pertumbuhan ekonomi mempengaruhi kinerja bisnis


secara umum. Kadangkala pertumbuhan ekonomi kuat, pada saat yang lain
pertumbuhan ekonomi lemah.
1) Pertumbuhan yang Kuat
Ketika pertumbuhan ekonomi AS lebih kuat dari yang biasanya, maka total
tingkat pendapatan dari para pekerja AS relatif tinggi. Sehingga terdapat volume
pengeluaran yang tinggi untuk barang dan jasa. Karena permintaan untuk barang dan
jasa tinggi, maka perusahaan yag menjual barang dan jasa akan menghasilkan
pendapatan yang lebih tinggi.
Bagaimana Dampak ekonomi yang kuat menyebar antar perusahaan?
Dampak dari perekonomian yang lebih kuat dapat menyebar dengan cepat
antar bisnis. Ketika pelanggan mulai meningkatkan pengeluarannya, perusahaan
mengalami permintaan yang lebih tinggi akan produk-produknya dan bahkan mulai
mempekerjakan lebih banyak karyawan guna mengakomodasi peningkatan
permintaan. Perusahaan juga mungkin perlu memperluas operasinya yang
mengakibatkan peningkatan permintaan untuk perlengkapan, jasa konstruksi dan
bahan baku.
2) Pertumbuhan Ekonomi yang Lemah
Sementara pertumbuhan ekonomi yang kuat meningkatkan pendapatan
perusahaan, pertumbuhan ekonomi yang lambat mengakibatkan rendahnya
permintaan akan barang dan jasa, sehingga dapat mengurangi pendapatan perusahaan.
Bahkan, perusahaan yang memproduksi barang atau jasa kebutuhan pokok
dipengaruhi secara negatifoleh perekonomian yang lemah karena pelanggan
cenderung mengurangi permintaan mereka.
Ketika pertumbuhan ekonomi adalah negatif untuk dua kartal berturut-turut ,
maka periode tersebut di sebut sebagai resesi. Karena resesi menimbulkan penurunan
dalam penghasilan dan permintaan, maka resesi memiliki dampak negatif yang cukup
signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Bagaimana dampak dari ekonomi yang lemah menyebar antar perusahaan?
Dampak dari perekonomian yang lemah dapat menyebar dengan cepat ke seluruh
bisnis. Ketika kondisi lemah, beberapa bisnis lebih terpengaruh dibanding dengan
bisnis lainnya. Meskipun demikian, kebanyakan bisnis dipengaruhi secara negatif
oleh kondisi ekonomi karena permintaan akan produk di hampir semua industri
menurun.
Indikator Pertumbuhan Ekonomi:
Dua ukuran utama dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat produksi total
dari barang dan jasa dalam perekonomian serta jumlah total pengeluaran (pengeluaran
agregat). Tingkat produksi total dan total pengeluaran agregat di Amerika Serikat
sangat berkaitan erat , karena tingkat pengeluaran konsumen yang tinggi
mencerminkan permintaan yang tinggi untuk barang dan jasa. Tingkat produksi total
bergantung pada total permintaan akan barang dan jasa.
Indikator alternatif dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pengangguran.
Bisnis dapat mengindikasikan apakah kondisi ekonomi membaik. Empat jenis
pengangguran adalah sebagai berikut :
Pengangguran Friksional. Disebut juga dengan tingkat pengangguran alamiah.
Mencerminkan orang-orang yang sedang berganti pekerjaan. Yaitu, orang-orang yang
status penganggurannya bersifat temporer, karena kemungkinan besar mereka dalam
waktu singkat akan memperoleh pekerjaan.
Pengangguran musiman. Mencerminkan orang-orang yang tidak dibutuhkan selama
musim tertentu.
Pengangguran siklus. Mencerminkan orang-orang yang menganggur karena kondisi
perekonomian yang buruk. Ketika tingkat aktivitas ekonomi menurun, sehingga
menurunkan kebutuhan akan pekerja.
Pengangguran struktral. Mencerminkan orang-orang yang menganggur karena
mereka tidak memiliki keahlian yang memadai.
Dari keempat jenis pengangguran, tingkat pengangguran siklus mungkin
merupakan indikator terbaik dari kondisi perekonomian. Ketika pertumbuhan
ekonomi membaik, bisnis merekrut lebih banyak orang dan tingkat pengangguran
menurun. Banyak indikator lain dari pertumbuhan ekonomi, seperti indeks prodksi
industrial, proyek perumahan baru, dan tingkat penghasilan pribadi, dikumpulkan oleh
divisi pemerintah federal dan dilaporkan dalam majalah dan koran bisnis.
Variasi dalam sensitivitas terhadap pertumbuhan ekonomi.
Beberapa perusahaan lebh sensitif dibandingkan dengan perusahaan lainnya
terhadap kondisi ekonomi karena permintaan akan produknya lebih sensitif terhadap
kondisi semacam itu.

2 Bagaimana inflasi mempengaruhi kinerja bisnis


Inflasi, adalah kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa secara umum
selama periode waktu tertentu. Tingkat inflasi dapat diestimasikan dengan mengukur
persentase perubahan dalam ideks harga konsumen, yang mengindikasikan harga dari
sejumlah besar produk konsumen seperti produk kebutuhan sehari-hari, perumahan,
bahan bakar, layanan kesehatan, dan listrik.
Inflasi dapat meengaruhi beban operasi suatu perusahaan untuk menghasilkan
produk dengan meningkatkan harga dari perlengkapan dan bahan baku. Tingkat
inflasi yang lebih tinggi akan menyebabkan peningkatan yang lebih besar lagi dalam
beban operasi suatu perusahaan. Pendapatan suatu perusahaan juga tinggi selama
periode inflasi tinggi karena banyak perusahaan mengenakan harga yang lebih tinggi
guna mengompensasikan beban yang lebih tinggi.
Jenis Inflasi
Jenis inflasi dapat diakibatkan oleh kejadila tertnetu yang mennaikkan biaya
produksi. Misalnya, ketika harga minyak naik, biaya produksi bahan bakar juga naik.
Pemasok naahn bakar cenderung untuk menenurkan biaya yang tinggi itu dengan
menaikkan hargs bshsn bsksr. Konsekuensinya, konsumen mengeluarkan biaya yang
lebih tinggi untuk mengantarkan produknya. Jika produsen tidak mencerminkan biaya
yang lebih tinggi tersebut, maka produksi akan turun.
Inflasi juga dapat disebabkan oleh permintaan konsumen yang kuat.ketika
harga produk barang dan jasa tertarik ke atas karena permintaan konsumen yang kuat,
maka terjadilah inflasi yang ditarik oleh permintaan.

3 Bagaimana tingkat bunga mempengaruhi kinerja bisnis


Tingkat bunga menentukan biaya meminjam uang. Tingkat bunga dapat
memengaruhi kinerja perusahaan karena memengaruhi beban atau pendapatan
perusahaan.
Dampak Terhadap Beban Perusahaan
Perusahaan memantau ketat tingkat bunga karena tingkat bunga menentukan
jumlah jumlah dari beban yang harus dikeluarkan oleh bisnis jika perusahaan
meminjam uang. Perubahan dalam tingkat bunga pasar dapat memengaruhi beban
bunga perusahaan karena tingkat bunga pinjaman yang dikenakan oleh bank
komersial dan kreditor lain atas pinjaman perusahaan didasarkan pada tingkat bunga
pasar. Bahkan jika suatu perusahaan memperoleh pinjaman dari bank komersial
selama beberapa tahun, maka tingkat bunga pinjaman tersebut bisasanya disesuaikan
secara periodik berdasarkan tingkat bunga yang berlaku pada saat itu.

Dampak terhadap Pendapatan Perusahaan


Beberapa produk yang dijual oleh perusahaan pada umumnya dibeli secara
kredit. Ketika pelanggan membeli mobil baru, pelanggan boleh memberi uang muka
dengan jumlah yang kecil dan memperoleh pinjaman untuk memperoleh sisa harga
pembelian.
Jika tingkat bunga meningkat, maka pelanggan yang membeli mobil baru
terpaksa mencicil bualanan denga lebih tinggi. Hal ini dapat membuat beberapa
pelanggan tidak jadi membeli mobil bar karena mereka tidak mau atau tidak mampu
membayar cicilan yang setinggi itu. Dengan demikian, tingkat bunga yang tinggi
dapat mengakibatkan penurunan permintaan akan mobil baru, sehingga
mengakibatkan penjualan yang lebih rendah bagi dealer mobil dan produsen mobil.
Variasi dalam sensitivitas terhadap tingkat suku bunga
Beberapa perusahaan lebih sensitif terhadap perubahan dalam tingkat bunga
dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Misalnya saja, perusahaan yang memiliki
sedikit pinjaman tidak begitu terpengaruh oleh perubahan dalam tingkat bunga karena
beban bunganya tidak akan banyak berubah. Selain itu, perusahaan yang menjual
produk atau jasa secara tunai tidak akan mengalami pergeseran besar dalam
permintaan akan produknya ketika tingkat bunga berubah.

4 Bagaimana Harga Pasar ditentukan


Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh perubahan dalam harga yang dikenakan
oleh perusahaan untuk produk-produknya (yang memengaruhi pendapata perusahaan)
dan dalam harga yang dibayarkan perusahaan untuk perlengkapan dan bahan baku
(yang memengaruhi beban operasi perusahaan). Harha produk dan perlengkapan
dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan penawaran.
Schedule permintaan untuk suatu produk
Permintaan akan suatu produk dapat ditunjukkan dengan skedul permintaan,
atau skedul yang mengindikasikan kuantitas dari produk yang akan diminta pada
setiap harga yang mungkin.

Schedule permintaan untuk suatu produk

Permintaan akan suatu produk dapat ditunjukkan dengan skedul permintaan,


atau skedul yang mengindikasikan kuantitas dari produk yang akan diminta pada
setiap harga yang mungkin.

Schedule penawaran untuk suatu produk

Penawaran akan suatu produk dapat ditunjukan dengan skedul penawaran ,


atau skedul yang mengindikasikan kuantitas suatu produk yang ditawarkan
(diproduksi) oleh perusahaan pada setiap harga yang mungkin.

Hubungan antara Permintaan dan Penawaran

Hubungan antara skedul permintaan dan skedul penawaran menentukan harga.


Ketika kuantitas yang ditawarkan oleh perusahaan melmpaui kuantitas yang diminta
oleh pelanggan maka akan menimbulkan apa yang disebut surplus.
Ketika harga komputer relatif rendah, kuantitas yang ditawarkan oleh
perusahaaan akan lebih sedikit dibandingkan dengan kuantitas yang diminta oleh
pelanggan, sehingga menimbulkan apa yang disebut dengan Shortage (kelangkaaan).
Dan harga dimana kunatitas produk yang ditawarkan oleh perusahaan sama dengan
kuantitas produk yang diminta oleh pelanggan disebut dengan Harga keseimbangan.
Dampak dari Perubahan Skedul Permintaan dan penawaran
Dengan berlalunya waktu, perubahan kondisi dapat menyebabkan skedul
permintaan atau skedul penawaran untuk produk tertentu berubah. Konsekuensinya,
harga keseimbangan dari produk tersebut juga akan berubah.
Dampak dari permintaan dan penawaran terhadap tingkat harga umum
Tingkat harga umum adalah rata-rata harga dari semua produk dan jasa yang
ada. Jika total permintaan (permintaan agregat) oleh pelanggan untuk seluruh atau
kebanyakan produk tiba-tiba meningkat, tingkat harga secara umum dapat naik.
Tingkat harga umum juga dapat dipegaruhi oleh pergeseran dalam skedul penawaran
dari semua barang dan jasa. Jika skedul penawaran dari semua atau kebanyakan
produk tiba-tiba turun , maka tngkat harga umum akan naik.
Faktor-faktor yang memengaruh Harga Pasar
Pergeseran dalam schedule permintaan ataupun penawaran dapat disebabkan
oleh beberapa faktor, yakni :
• Penghasilan Pelanggan
Penghasilan pelanggan menentukan jumlah produkdan jasa yang dapat dibeli
oleh seorang individu. Tingkat ekonomi yang tinggi memberikan penghasilan yang
lebih tinggi bagi pelanggan. Ketika penghasilan pelanggan meningkat, mereka
mungkin saja meminta produk dan jasa tertentu dalam jumlah yang lebih besar. Yaitu,
skedul permintaan untuk berbagai barang dan jasa dapat bergeser ke luar sebagai
respons terhadap penghasilan yang lebih tinggi. Sebaliknya, ketika tingkat
penghasilan pelanggan turun, maka permintaan mereka akan produk barang dan jasa
tertentu menjadi semakin sedikit.
• Preferensi Pelanggan
Ketika preferensi atau selera pelanggan untuk produk tertentu berubah, maka
kuantitas permintaan akan produk tersebut oleh pelanggan dapat berubah. Ketika
suatu produk menjadi tidak begitu diminati , permintaan untk produk tersebut turun.
Surplus yang diakibatkan dapat memaksa perusahaan untuk menurunkan harganya
guna menjual apa yang diproduksi oleh perusahaan.

• Beban Produksi
Faktor lain yang dapat memengaruhi harga keseimbangan adalah perubahan
dalam beban produksi. Ketika perusahaan mengeluarkan beban yang lebih rendah ,
maka perusahaan mau memproduksi lebih banyak pada harga berapa pun. Hal ini
menyebabkan terjadinya surplus produk , sehingga memaksa perusahaan untuk
menurunkan harganya sehingga dapat menjual seluruh produk yang dihasilkan.

Sebelum menciptakan suatu bisnis yang baru untuk pasar tertentu sebuah perusahaan
sebaiknya mempertimbangkan kondisi-kondisi berikut:

1. Permintaan
Perusahaan-perusahaan dalam pasar tertentu dapat memiliki kinerja yang jauh
lebih baik dari pada pasar yang lain karena total permintaan akan produk di pasar tersebut
sedang tinggi. Permintaan akan ebanyakan produk sebagian dipengaruhi oleh kondisi
perekonomian secara umum karena konsumen cenderung membeli lebih banyak membeli
barang dan jasa ketika perekonomian sedang kuat dan mereka memiliki cukup
penghasilan. Permintaan juga dipengaruhi oleh kondisi dalam pasar tertentu.
Permintaan dalam pasar tertentu akan berubah dari waktu ke waktu. Ketika
permintaan mengalami kenaikan, bisnis dalam pasar tersebut cenderung mendapat
keuntungan karena naiknya penjualan. Para pengusaha cenderung mengembangkan
bisnis-bisnis baru di pasar yang memiliki dorongan permintaan yang kuat sehingga
mereka dapat meraih keuntungan dari permintaan tersebut.
2. Persaingan
Setiap bisnis memiliki pangsa pasar (market share) yaitu menunjukkan volume
penjualan dalam bentuk persentase dari total penjualan dalam pasar tertentu.
Jika dalam suatu pasar terdapat persaingan yang terbatas, perusahaan dapat
dengan lebih mudah meningkatkan pangsa pasarnya dan akibatnya meningkatkan
pendapatan perusahaan. Selain itu, perusahaan juga dapat menaikkan harga jualnya tanpa
kehilangan konsumen, oleh karena itu para pengusaha lebih menyukai pengejar pasar
dengan persaingan yang terbatas.
3. Kondisi Tenaga Kerja
Beberapa pasar memiliki karakteristik tenaga kerja yang spesifik. Biaya tenaga
kerja akan lebih tinggi pada insdustri-industri seperti misalnya perawatan kesehatan yang
memerlukan keahlian-keahlian khusus. Adanya serikat pekerja juga dapat mempengaruhi
biaya tenaga kerja. Beberapa perusahaan manufaktur khususnya yang berada di negara-
negara bagian utara memiliki serikat pekerja, dan biaya tenaga kerja di industri-industri
tersebut relatif tinggi.
4. Kondisi Peraturan dan Perundang-undangan
Pemerintah faedal dapat memaksakan berbagai peraturan lingkungan hidup
atau dapat mencegah sebuah perusahaan beroperasi di lokasi tertentu atau melakukan
jenis bisnis tertentu. Meskipun kesemua industri menjadi subjek dari suatu bentuk
peraturan pemerintah. Beberapa industri menghadapi peraturan khusus yang ketat.
Perusahaan-perusahaan mobil dan minyak telah menjadi subjek dari peningkatan
peraturan di bidang lingkungan hidup.
5. Rangkuman Kondisi Pasar
Seorang pengusaha/manajer perusahaan harus mempertimbangkan seluruh
kondisi pasar yang didentifikasikan disini sebelum memutuskan untuk menciptakan
suatu bisnis baru. Bagaimana kondisi-kondisi seperti ini akan mempengaruhi potensi
tenaga kerja bisnis tersebut.

5 Bagaimana pemerintah mempengaruhi kondisi ekonomi


Pemerintah federal dapat memenagruhi kinerja bisnis dengan memberlakukan
peraturan, seperti peraturan mengenai lingkungan , atau dengan memberlakukan
kebijakan yang memengaruhi kondisi ekonomi. Untuk memengaruhi kondisi ekonomi
pemerintah federal menerapkan kebijakan moneter dan fiskal.

Kebijakan Moneter
Di Amerika Serikat, istilah penawaran uang umumnya mengacu pada
tabungan, uang yang beredar di masyarakat dan traveler’s checks. Ini merupakan
definisi sempit karena terdapat ukuran yang lebih luas untuk penawaran uang yang
memperhitungkan jenis tabungan lainnya. Tanpa memedulikan definisi yang tepat,
ukuran uang apapun encerminkan dana yang dapat dipinjamkan oleh lembaga
keuangan kepada para peminjam.
Penawaran uang AS dikendalikan oleh Federal Reserve System yang
merupakan bank sentral Amerika Serikat. The Fd menetapkan kebijakan moneter yang
mewakili keputusan mengenai tingkat penawaran uang di Amerika Serikat dalam
jumlah yang mencapai miliaran Dolar seharinya. =

Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal melibatkan keputusan mengena bagaimana pemerintah
federal sebaiknya menetapkan tarif pajak dan membelanjakan uang. Keputusan ini
relevan bagi bisnis karena keputusan tersebut memengaruhi pertumbuhan ekonomi
dan oleh karena itu dapat memengaruhi permintaan akan produk atau jasa perusahaan.

Revisi tarif Pajak penghasilan orang pribadi


Kebijakan fiskal juga dapat memengaruhi laba setelah pajak bagi perusahaan
secara langsung.

Revisi atas pajak khusus


Pajak khusus dikenakan oleh pemerintah federal untuk produk-produk
tertentu. Pajak ini menaikkan biaya produksi dari barang-barang tersebut.
Konsekuensinya, para produsen cenderung untuk memasukkan pajak ini ke dalam
harga yang mereka kenakan untuk produk tersebut. Dengan demikian, pelanggan
secara tidak langsung membayar pajak tersebut. Pajak itu juga dapat menurunkan
konsumsi dari barang-barang tersebut yang secara tidak langsung memenagruhi harga.
Pajak khusus dikenakan pada berbagai produk , termasuk minuman beralkohol dan
rokok.

Revisi dalam Defisit Anggaran


Kebijakan fiskal yang ditetapkan oleh pemerintah federal menetapkan jumlah
pendapatan pajak yang dihasilkan oleh pemrintah federal dan jumlah belanja yang
boleh dilakukan oleh pemerintah federal. Jika pemerintah federal membelanjakan
lebih dari jumlah pajak yang diterimanya, maka terjadilah apa yang disebut dengan
Defisit anggaran Pemerintah Federal.

Ketika pemerintah federal menerima lebih sedikit pendapatan dibandingkan


dengan apa yang dibelanjakannya, maka pemerintah federal harus meminjam uang
sejumlah selisihnya. Jika pemerintah federal perlu meminjam tambahan dana, maka
pemerintah federal tersebut menciptakan permintaan yang tinggi akan dana pinjaman,
sehingga mengakibatkan naiknya tingkat bunga .
Pemerintah federal menghadapi dilema ketika mencoba untuk memengaruhi
pertumbuhan ekonomi. Jika pemerintah federal mempertahankan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang rendah, maka pemerintah federal dapat mencegah tekanan inflasi yang
diakibatkan oleh permintaan yang berlebihan akan produk . kebijakan moneter dan
fiskal yang bersifat restriktif dapat digunakan untuk tujuan ini. Kebijakan ekonomi
yang restriktif mengarah pada pertumbuhan yang rendah dari penawaran uang sejalan
dengan waktu, sehingga cenderung menenkan tingkat bunga ke atas. Hal ini
menghambat permintaan akan pinjaman dan oleh karena itu menurunkan total
pengeluaran dalam perekonomian.

Meskpun kebijakan moneter dan fiskal yang restrktif dapat mempertahankan


inflasi tetap rendah, ada kerugian penting yang terlibat. Tingkat pengangguran
mungkin saja lebih tinggi ketika perekonomian stagnan. Pemerintah federal dapat
menggunakan kebijakan yang lebih stimuatif guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menskipun kebijakan-kebijakan ini meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kebijakan-
kebijakan tersebut juga dapat menimbulkan inflasi yang lebih tinggi.

Jarang sekali tercapai knsensus mengenai apakah pemerintah sebaiknya


menggunakan kebijakakan yang stimulatif atau restriktif pada saat tertentu. Selama
akhir 1990-an, pemerintah menggunakan kebijakan moneter yang stimulatif karena
inflasi sangat rendah dan tidak diperkirakan akan menjadi masalah yang sangat serius.
Kebijakan moneter ini membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi selama
periode tersebut. Ketika perekonomian melemah, pada awal tahun 2000-1n, kebijakan
ekonomi yang stimulatif digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Manajer perusahaan pada umumnya mencoba untuk meramalkan bagaimana
kebijakan fiskal dan moneter masa depan akan memengaruhi kondisi perekonomian.
Kemudian, mereka menggunakan informasi ini untuk meramalkan permintaan akan
produk perusahaan , biaya tenaga kerja dan bahan baku, seta beban bunga perusahaan.
Untuk mengilustrasikan, asumsikan bahwa produsen mobil meramalkan bahwa
tingkat bunga tahun depan untuk pinjaman konsumen akan turun sebesar 2 persen.
Ramalan tingkat bunga ini akan digunakan untuk meramalkan permintaan mobil yang
yang diproduksi oleh perusahaan.
Tingkat bunga yang lebih rendah kemungkinan besar akan mengarak ke arah
permintaan ayng lebih tingi , karena lebih banyak pelanggan bersedia mendalanai
pembelian mobil baru. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut yakin bahwa untuk
setiap penurunan sebesar 1 persen dalam tingkat bunga , permintaan akan mobil yang
dihaslkan perusahaan akan meningkat sebesar 3 persen. Dengan demikian, perusahaan
tersebut mengantisipasi kenaikan sebesar 6 persen dalam volume penjualan dalam
satu tahun.

Sumbernya: google (Pengantar Bisnis Menilai Kondisi Ekonomi Prof.DR.Idayanti)

Anda mungkin juga menyukai