Anda di halaman 1dari 23

Konsep Dasar

Bahan
Konstruksi
Teknik Kimia
Dosen Pengampu:
Panca Nugrahini, S.T., M.T
KELOMPOK 4
Intan Maharani Dista Puspita Dewi Pranesti Dara Dinanti
Darmawi
2215041014 2215041021 2215041042

Auralya Indrey
Diah Agita Putri Prayitno
2215041045 2115041002
Dasar dasar pemilihan bahan konstruksi teknik
kimia
BIAYA
Yang termasuk hal biaya dalam pemilihan bahan konstruksi adalah :
1. Biaya banyaknya bahan mentah yang digunakan untuk menghasilkan produk atau biaya kuantitas.
2. Biaya produksi, termasuk diantaranya biaya kemampuan di las, dibentuk dan diproses secara mesin maupun tradisional.
3. Umur pelayanan yan g diharapkan.
Penambahan biaya mungkin baru bisa terasa efeknya pada saat pengadaan bahan tersebut yang meliputi biaya transportasi,
penempatannya dilapangan dan biaya diluar dari biaya yang langsung tetap menjadi perhatian dalam aspek ekonominya.
A. Jenis-Jenis Biaya Proyek
1). Biaya Langsung (Direct Cost)
adalah semua biaya yang langsung berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi di lapangan. Bisa
dikelompokkan dalam beberapa jenis, yaitu :
a. Biaya Material
b. Biaya Upah Buruh
c. Biaya Peralatan atau Equipments
2). Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
adalah semua biaya proyek yang tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi di lapangan. Biaya tidak langsung ini
belum secara eksplisit dihitung pada tiap proyek konstruksi tetapi perlu diperkirakan guna alokasi biaya di luar pekerjaan konstruksi.
Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya tidak langsung adalah sebagai berikut :
a. Biaya tak terduga atau unexpected costs
b. Keuntungan atau Profit
c. Biaya Overhead

3). Biaya Overhead pada Proyek


Biaya ini menjadi elemen biaya konstruksi yang terbilang relatif besar dan juga sulit pengendaliannya serta tidak mudah
dibebankan secara langsung kepada suatu hasil produksi tertentu. Persentase untuk biaya overhead ini umumnya memiliki besaran
maksimal 15% dari total biaya proyek.
Biaya overhead pada proyek dapat dikelompokkan dalam 2 jenis biaya, yaitu :
d. Overhead di Lapangan
e. Overhead Kantor
KETERSEDIAAN BAHAN
Ketersediaan adalah tersedianya peralatan untuk fabrikasi, dan Tersedianya bahan baku di lingkungan sekitar yang cukup dekat,
sehingga tidak perlu mendatangkan bahan dari tempat lain.
Yang dimaksud dengan ketersedian disini adalah sumber daya. Beberapa faktor sumber daya yang perlu dikaji adalah

01
Sumber daya alam yang terkait dengan keetrsedian bahan baku utama
maupun bahan baku pembantu. Dimana yang perlu dikaji adalah segi
kualitas dan kuantitasnya.

Sumber daya yang terkait dengan sarana dan prasarana pendukung antara
lain meliputi ketersediaan dan kemampuan jalan raya, jalan kereta api dan
pelabuhan ini terkait dengan masalah transportasi baik saat tahap
02 konstruksi dimana perlu sarana transportasi material dan peralatan pabrik
sampai tahap operasi untuk transportasi material dan peralatan pabrik
sampai tahap operasi untuk transportasi bahan baku dan produk.

Sumber daya manusia juga perlu diperhitungkan khususnya apabila pabrik

03
memerlukan jumlah karyawan yang banyak dengan spesifikasi tertentu.
Sumber daya manusia ini akan berbeda kualifikasinya saat tahap
konstruksi dengan saat tahap produksi titik ujungnya adalah biaya
pengadaan tenaga kerja.
Kriteria Bahan Konstruksi
SIFAT SIFAT UMUM
BAHAN
Dalam memilih material kita patut berpegang
Tabel berbagai macam sifat bahan berdasarkan kelasnya

kepada most important characteristics dari suatu Class Property


Physical Dimension, shape
material, dan hal ini juga bergantung dengan Density or specific gravity
Porosity
keadaan geografis atau lingkungan suatu tempat. Moisture content
Macrostructure
Pedoman ini dapat dijadikan penentuan skala Microstructure

prioritas untuk memilih suatu material, dan hal itu Mechanical Strength, tension, comprssion, shear and flezure (under static, impact
or fatigue condition)
adalah Material properties, Thermal properties,  
Stiffness, thoughness, elasticity, plasticity,ductility, brittleness,
Corrosion Thermal conductivity and electrical hardness,wear, resistance.
Chemical Oxide or compound composition
resistance, Ease of fabrication, Availability in Acidity or akalinity
Resistance to corrosion or weathering
standard size, Cost, Contamination, Recycle. Thermal Specific heat
Expansion
Conductivity
Physico-chemical Water-absorptive or water-repellant action, Shrinkage and swell due to
moisture changes
Electrical and Conductivity
magnetic optical Magnetic parmeability
Galvanic action
Colour
Light transmission
Light reflection
Acoustical Sound transmission
Sound reflection
Berbagai macam sifat bahan pada tabel diatas yaitu
berbagai macam sifat bahan secara teknik yang
nantinya dapat dipertimbangkan dalam proses
pemilihan bahan. Sifat – sifat tersebut dikelompokkan
berdasarkan beberapa kelas peninjauan, seperti secara Yang dimaksud sifat-sifat umum bahan ialah :
fisik, mekanik, kimia dan lain sebagainya. Sifat mekanik

Sifat thermal

Sifat elektrik
Dalam dunia keteknikan kita biasanya
sifat yang mendominasi dan berperan
penting dalam dasar pemilihan bahan
yang akan digunakan adalah sifat
mekanik. Sifat lain seperti sifat kimia,
sifat thermal dan sifat fisik menjadi
pendamping dari sifat mekaniknya.
SIFAT MEKANIK BAHAN
Sifat mekanik adalah salah satu sifat yang terpenting, karena sifat mekanik menyatakan kemampuan suatu bahan
(seperti komponen yang terbuat dari bahan tersebut) untuk menerima beban / gaya / energi tanpa menimbulkan kerusakan
pada bahan / komponen tersebut.

Berikut adalah beberapa sifat mekanik yang penting untuk


diketahui :

Kekuatan (strength)
Kekuatan menyatakan kemampuan bahan Kekerasan (hardness)
untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan
Kekerasan dapat didefenisikan sebagai
bahan menjadi patah. Kekuatan ini ada
kemampuan suatu bahan untuk tahan terhadap
beberapa macam, tergantung pada jenis beban
penggoresan, pengikisan (abrasi), identasi
yang bekerja atau mengenainya. Contoh
atau penetrasi. Sifat ini berkaitan dengan sifat
kekuatan tarik, kekuatan geser, kekuatan tekan,
tahan aus (wear resistance). Kekerasan juga
kekuatan torsi, dan kekuatan lengkung.
mempunya korelasi dengan kekuatan.
Kekenyalan (elasticity)
Kekenyalan menyatakan kemampuan bahan untuk
menerima tegangan tanpa mengakibatkan terjadinya
perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan
dihilangkan. Bila suatu benda mengalami tegangan
maka akan terjadi perubahan bentuk. Kekenyalan juga
menyatakan seberapa banyak perubahan bentuk Plastisitas (plasticity) / keuletan
elastis yang dapat terjadi sebelum perubahan bentuk (ductility)
yang permanen mulai terjadi
Plastisitas menyatakan kemampuan
bahan untuk mengalami sejumlah
deformasi plastik (permanen) tanpa
Kekakuan (stiffness) mengakibatkan terjadinya kerusakan.
Kekakuan menyatakan kemampuan
bahan untuk menerima tegangan/beban
tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan
bentuk (deformasi) atau defleksi. Dalam
beberapa hal kekakuan ini lebih penting
daripada kekuatan.
Kelelahan (fatigue)
Ketangguhan (toughness)
Kelelahan merupakan kecendrungan
Ketangguhan menyatakan
dari logam untuk patah bila menerima
kemampuan bahan untuk menyerap
tegangan berulang – ulang (cyclic stress)
sejumlah energi tanpa
yang besarnya masih jauh dibawah batas
mengakibatkan terjadinya
kekuatan elastiknya
kerusakan.

Creep
Creep atau bahasa lainnya merambat atau
merangkak, merupakan kecenderungan suatu
logam untuk mengalami deformasi plastik yang
besarnya berubah sesuai dengan fungsi waktu,
pada saat bahan atau komponen tersebut tadi
menerima beban yang besarnya relatif tetap.
Beberapa sifat mekanik di atas juga dapat dibedakan menurut cara pembebanannya, yaitu :

1 Sifat mekanik statis, yaitu sifat mekanik bahan terhadap beban


statis yang besarnya tetap atau bebannya mengalami perubahan
yang lambat.

2
Sifat mekanik dinamis, yaitu sifat mekanik bahan terhadap
beban dinamis yang besar berubah – ubah, atau dapat juga
dikatakan mengejut.
SIFAT THERMAL BAHAN
Sifat thermal bahan adalah perubahan sifat yang berkaitan dengan suhu. Sifat termal bahan
konstruksi dikaitkan dengan perpindahan kalor.

Konduktivitas termal merupakan suatu sifat


material yang menunjukkan kemampuannya
untuk menghantarkan panas. Proses
penghantaran panas terjadi melalui media Konduktivitas termal
material yang diukur konduktivitasnya. Sifat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
termal merupakan sifat yang menunjukkan diantaranya adalah suhu, kepadatan
respon material terhadap panas yang diterima dan porositas dan kandungan uap
suatu bahan/material. Untuk mengetahui sifat air.
termal suatu bahan, maka perlu dibedakan
antara temperatur/suhu dengan kandungan
kalor.
Sifat thermal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

Kandungan uap
suhu Kepadatan dan porositas
air
Oleh karena itu, apabila suatu Pengaruh suhu terhadap Perbedaan konduktifitas
benda berpori diisi air, maka akan konduktifitas termal suatu termal bahan dengan
berpengaruh terhadap nilai bahan adalah kecil, namun kepadatan yang sama akan
konduktivitas termalnya. secara umum dapat dikatakan tergantung pada perbedaan
Konduktivitas termal yang rendah bahwa konduktifitas termal struktur yang meliputi
pada bahan isolator adalah selaras akan meningkat apabila suhu ukuran, distribusi, hubungan
dengan kandungan udara dalam meningkat. pori dan lubang.
bahan tersebut.
Sifat termal bahan dikaitkan dengan perpindahan kalor.
Perpindahan kalor ada 2 jenis, yaitu :

Keadaan tetap Keadaan berubah


(steady heat flow) (transien heat flow)

01 02
Sifat Elektrik Bahan
Berdasarkan sifat listriknya, material/bahan dikelompokkan menjadi 3 sebagai
berikut :

konduktif
01 jika resistansinya < 105 ohm ; disini elektron mudah bergerak
atau mengalir, jadi netralisasi dapat dilakukan dengan mudah
dengan cara grounding. Contoh : logam dan tubuh manusia.

insulatif
02 jika resistansinya > 1011 ohm ; elektron bisa dikatakan tak
dapat bergerak, jadi netralisasi hanya mungkin dilakukan
dengan ionisasi. Contoh : plastik dan karet dari pengukuran
tribocharging.

Statik disipatif
03 resistansi di antara 105 sampai 1011 ohm. Disini,
elektron dapat bergerak tetapi lambat, jadi perlu
diketahui parameter decay time. Untuk
mengetahui berapa cepat grounding dapat
menetralisasi muatan.
Material Teknik
Material teknik dapat diklasifikasikan menjadi 5, yaitu
:

Logam Polimer
Alumunium, litium,
tembaga

Keramik Semikondukt Komposit


Kuningan, baja
or
a. Logam
Contoh :

1. Alumunium

a. Kegunaan

Dengan demikian logam Aluminium adalah logam yang mempunyai daya tahan korosi yang lebih baik
dibandingkan dengan besi dan baja lainnya. Aluminium merupakan unsur yang sangat reaktif sehingga
mudah teroksidasi. Karena sifat kereaktifannya maka Aluminium tidak ditemukan di alam dalam bentuk
unsur melainkan dalam bentuk senyawa baik dalam bentuk oksida Alumina maupun Silikon.

2. Litium

a. Kegunaan

Litium banyak dipakai untuk baterai, keramik, gelas, lubrican, peningkat kekerasan paduan logam,
farmasi, hidrogenasi, cairan pentransfer panas, propelant roket, sintesis vitamin A, pendingin reaktor nuklir,
produksi tritium, deoksidator untuk logam tembaga dan paduannya.

3. Tembaga

a. Kegunaan
Tembaga dapat digunakan sebagai bahan untuk kabel listrik dan kumparan dinamo.Tembaga juga bisa
dipadukan, paduan tembaga 70% dengan seng 30% disebut kuningan, sedangkan paduan tembaga 80%
dengan timah putih 20% disebut perunggu.
b. keramik

Al2O3 adalah material teknik yang disebut keramik, atau Aluminium oksida (Al2O3) mempunyai 2 keunggulan. Pertama, Al2O3 stabil
secara kimia dalam lingkungan yang beraneka ragam, karena Al akan di oksidasi. Pada kenyataannya hasil reaksi oksidasi dari aluminium
akan memberikan aluminium oksida yang lebih stabil. Kedua, keramik Al2O3 mempunyai titik lebur lebih tinggi (2020oC) daripada logam Al
(660o). Hal ini membuat Al2O3 sukar lebur dan dipakai secara luas dalam industri peleburan.

Terkait dengan sifat mekanik, bahan keramik relatif kaku dan kuat. Kekakuan dan kekuatan sebanding dengan yang dari logam. Selain
itu, keramik biasanya sangat keras. Secara historis, keramik telah menunjukkan kerapuhan yang ekstrim (kekurangan daktilitas) dan sangat
rentan terhadap fraktur/patah.

Bahan keramik biasanya insulatif terhadap bagian dari panas dan listrik (yaitu, memiliki konduktivitas listrik yang rendah) dan lebih tahan
terhadap suhu tinggi dan lingkungan yang ekstrim daripada logam dan polimer.

Karena keramik terdiri dari setidaknya dua elemen, dan sering lebih, struktur kristal mereka umumnya lebih kompleks daripada yang
logam. Ikatan atom dalam materi ini berkisar dari murni ionik hingga benar-benar kovalen, banyak keramik menunjukkan kombinasi
dari dua jenis ikatan, tingkat karakter ionik tergantung pada elektronegativitas dari atom.

Struktur kristal dari keramik :

• Sebagian besar keramik diikat secara ionik dan hanya sedikit tang diikat secara kavalen

• Ikatan ionik biasanya mempunyai diameter atom kation < atom anion, akibatnya atom kation selalu dikelilingi atom anion.

• Jumlah atom tetangga terdekat (mengelilingi) atom tertentu dikenal sbg bilangan koordinasi (Coordination number).
c. Polimer
Polimer merupakan material hasil teknologi modern yang mempunyai karakteristik lebih banyak dari pada material yang lain.
Bahan buatan ini merupakan cabang khusus dari kimia organik.
Plastik adalah bahan murah yang dapat dibentuk dari beberapa polimer selama fabrikasi. Mer dalam sebuah polimer adalah
sebuah molekul hidrokarbon tunggal seperti etilen (C2H4). Polimer adalah molekul rantai panjang yang mengandung beberapa
ikatan mer. Polimer yang umum dalam dunia perdagangan adalah polietilen -(C2H4 ) dengan harga n berkisar antara 100 sampai
1000. Beberapa polimer penting (termasuk polyethylene) adalah campuran sederhana dari hidrogen dan karbon.
Contoh :
1. Poly Methyl Methacrylate (PMMA)
2. Poly Methyl Pentene (PMP)
3. Poly Oxymethylene (POM)
4. Poly Phenylene Oxide (PPO) atau Poly Phenylene Ether (PPE)
5. Karet
d. Komposit
Material komposit terdiri dari lebih dari satu tipe material dan dirancang untuk mendapatkan kombinasi karakteristik terbaik dari setiap
komponen penyusunnya. Pada dasarnya, komposit dapat didefinisikan sebagai campuran makroskopik dari serat dan matriks. Serat merupakan
material yang (umumnya) jauh lebih kuat dari matriks dan berfungsi memberikan kekuatan tarik. Sedangkan matriks berfungsi untuk
melindungi serat dari efek lingkungan dan kerusakan akibat benturan.

Komposit dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:

1. Material komposit serat, yaitu komposit yang terdiri dari serat dan bahan dasar yang diproduksi secara fabrikasi, misalnya serat + resin
sebagai bahan perekat, sebagai contoh adalah FRP (Fiber Reinforce Plastic) plastik diperkuat dengan serat dan banyak digunakan, yang sering
disebut fiber glass.
2. Komposit lapis (laminated composite), yaitu komposit yang terdiri dari lapisan dan bahan penguat, contohnya polywood,
laminated glass yang seringdigunakan sebagai bahan bangunan dan kelengkapannya.
3. Komposit partikel (particulate composite), yaitu komposit yang terdiri dari partikel dan bahan penguat seperti butiran (batu dan pasir)
yang diperkuat dengan semen yang sering kita jumpai sebagai betin.

Contoh-contoh bahan komposit:

1. Kuningan
Kuningan adalah paduan antara logam tembaga(cu) dengan seng(zn) dengan kadar yang bervariasi antara 10% - 40%. Kuningan adalah
logam yang merupakan campuran dari tembaga dan seng. Tembaga merupakan komponen utama dari kuningan, dan kuningan biasanya
diklasifikasikan sebagai paduan tembaga.
2. Baja
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan beberapa elemen lainnya, termasuk karbon. Kandungan unsur karbon
dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Baja adalah logam aloy yang komponen utamanya adalah besi, dengan
karbon sebagai material pengaloy utama.
e. Semikonduktor
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara insulator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat
sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor Bahan semikonduksi yang sering
digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide. Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang
dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut materi doping).
Contoh :
1. Kaca 
A. Kaca Laminated Glass
Kaca laminated dihasilkan melalui proses laminasi dengan melekatkan dua lembar kaca biasa dan menggunakan polyvinil butiral film.

Sifat Kaca
Sifat kaca yang penting untuk dipahami adalah sifat pada saat kaca berbentuk fasa cair dan fasa padatnya. Sifat fasa cair dari kaca digunakan
dalam proses pengambangan (floating) dan pembentukan kaca, sedangkan untuk sifat fasa padat dari kaca digunakan di dalam pemakaiannya
(kegunaannya).
Sifat Bahan dan Kegunaannya
Berikut ini berbagai sifat bahan dan kegunaannya:

 Bahan yang tidak tembus air. Bahan yang tidak tembus air antara lain plastik, tanah liat yang dibakar, karet dan gelas (kaca). Air
dikatakan tidak akan merembes melalui bahan, itu karena sifatnya yang tidak tembus air. Bahan yang tidak tembus air
digunakan untuk berbagai keperluan yang berhubungan dengan air.
 Bahan yang menyerap air. Bahan yang menyerap air antara lain katun, kain pel, kaos, dan kertas. Pada buku pelajaran kita, pasti
kertas sampulnya tidak sama dengan kertas halaman-halaman di dalamnya. karena sampul buku dilapisi dengan bahan yang
lebih tahan air dan minyak. Dengan demikian buku ini menjadi lebih terlindung.
 Bahan yang tahan api. Bahan yang tahan api misalnya logam dan serta asbes. Sifat tahan api berarti api tidak dapat membakar
bahan itu.
 Bahan yang lembut dan lentur. Bahan yang lembut dan lentur antara lain katun, sutera, kapuk, busa, dan kulit. Sifat lembut dan
lentur dibutuhkan untuk memberi kenyamanan pada tubuh.
 Bahan yang kuat dan keras. Bahan yang kuat dan keras misalnya logam, batu, dan kayu. Sifat bahan ini berguna untuk menahan
berat benda lain. Bahan yang keras dan kuat dibutuhkan untuk membuat alat rumah tangga, furnitur, dan bangunan.
 Bahan yang keras dan lentur. Bahan yang keras dan lentur antara lain karet dan per logam. Sebuah mobil tidak akan mudah
tergelincir di jalan licin. Hal ini disebabkan karena pada ban mobil tersebut terdapat bahan karet yang dapat mencengkram jalan
dengan kuat. Karena sifat karet itu maka ban karet dapat menyangga bobot mobil yang amat berat, tetapi tahan terhadap
goncangan.
 Bahan yang tembus pandang. Bahan yang tembus pandang adalah gelas (kaca). Sifat ini berarti dapat dilalui cahaya. Dengan
begitu, kita dapat melihat keadaan di balik (belakang) bahan itu.

Anda mungkin juga menyukai