2. Faktor Teknis
(sarana) : (prasana) : (Fasop) :
Sarana tidak laik jalan (usia tua, rusak). Jalan sempit/ lebar track tdk standar. Tidak sesuai dengan spek yang
Roda tiba-tiba keluar jalur/ kegagalan roda. Jalan licin/ track mud pumping. ditetapkan
Rem blong, lampu tdk berfungsi/tidak ada. Jalan bergelombang/ track twiss. Kekeliruan dalam pemilihan banah
Bukan peruntukannya (Roda dan bodi Tikungan tajam, tanjakan/menurun. Durability material/bahanKekuatan
modiv yang tidak sesuai). bahan
Melebihi muatan.
3. Faktor Cuaca : 4. Kesengajaan (Sabotage) :
Hujan., Berkabut. Diledakkan.
Longsor,.Banjir. Pada umumnya kesengajaan
Sebelum pada pembuatan/pengadaan bahan/material mari tijau tentang
Karakteristik dan Sifat Bahan/Material
KEKUATAN
Setiap
Diantaranya KEKENYALAN
bahan/material MATERIAL
mempunyai KONDUKTOT KETEGARAN
atau
karakteristik
ISOLATOR KEKAKUAN
dan sifat
KEMAKASAN
Syarat-syarat Bahan Konduktor
Syarat-syarat bahan bersifat konduktor yaitu:
1. Konduktifitas yang baik
Konduktifitas yang baik pada suatu bahan konduktor yaitu yang memiliki nilai hambatan jenis relatif kecil.
Semakin kecil hambatan jenisnya maka semakin baik nilai konduktifitas bahan.
Besar hambatan jenis berbanding terbalik dengan konduktifitas bahan.
Konduktifitas bahan berkaitan dengan daya hantar panas dan daya hantar listrik.
Daya hantar panas menyatakan jumlah panas yg mampu melewati bahan dalam selang waktu tertentu.
Bahan logam merupakan bahan yang memiliki daya hantar panas yang tinggi sehingga bahan logam
cenderung mempunyai konduktifitas yang tinggi sebagai bahan konduktor.
Daya hantar pd listrik menggambarkan kemampuan bahan konduktor dalam menghantarkan arus listrik.
Besar dari daya hantar listrik konduktor adalah sangat dipengaruhi oleh besar hambatan jenis yang
dimiliki oleh bahan konduktor.
bentuknya
KEKUATAN,KEKENYALAN, F F Ao 3 mm
KETEGARAN,KEKAKUAN, 3 mm
KEMAKASAN (kekerasan) nya
p = F / Ao
Kelima sifat bahan tersebut
saat dapat diketahui bila
diketahui kekuatan tariknya
p
Logam adalah suatu material yang memiliki sifat daya hantar listrik, kemagnetan,
mampu dibentuk, kekuatan, ketangguhan, mampu di las, mempunyai permukaan ferni
(tersusun oleh atom-atom teratur membentuk kristal).
KEKUATAN :
Ketahanan materi terhadap pengaruh yang memutuskan keutuhannya. >< lemah
kemampuan suatu logam material untuk menahan tegangan tanpa kerusakan
KETEGARAN :
Ketahanan materi terhadap perubahan bentuk hingga terjadi deformasi permanen. >< lembek.
Ketangguhan, adalah kemampuan suatu logam untuk tidak mengalami pecah dan kemampuan untuk tidak
mengalami kegagalan setelah terjadi kerusakan. Logam yang tangguh dapat bertahan pada tegangan baik
yang terjadi perlahan-lahan maupun tiba-tiba dan akan terdeformasi sebelum gagal
KEKENYALAN : Ketahanan
materi terhadap perubahan bentuk hingga saat sebelum terjadi patah. >< getas.
Elastisitas, adalah kemampuan logam untuk kembali ke ukuran atau bentuk semula setelah diregangkan atau
ditarik.
KEKAKUAN :
Ketahanan materi terhadap perubahan (elastis) bentuk (gaya yang besar mengakibatkan hanya
sedikit deformasi elastis berarti materi kaku). >< lentur
Plastisitas, adalah kemampuan logam untuk tidak kembali ke ukuran atau bentuk semula setelah diregangkan
atau ditarik
Keuletan, adalah kemampuan suatu logam untuk diregangkan atau dibentuk secara permanen tanpa terjadi
kerusakan.
KEMAKASAN :
(makas = keras) Ketahanan materi terhadap deformasi permanen akibat penikasan. >< lunak.
kemampuan suatu logam untuk menahan penetrasi dan gesekan dengan logam lain ataupun ketahanan suatu
logam terhadap deformasi
Demikian juga apabila benda yang diinginkan itu harus tajam maka
harus mempunyai kekerasan yang tinggi, kekerasan diperlukan untuk
pemilihan jenis logam yang tepat untuk keperluan suatu tujuan.
1. Metode gores Metode ini tidak banyak lagi digunakan dalam dunia metalurgi
dan lanjut, tetapi masih sering dipakai dalam dunia mineralogi.
2. Metode elastik/pantul (rebound)Dengan metode ini, kekerasan suatu material
ditentukan oleh alat scleroscope yang mengukur tinggi pantulan suatu pemukul
(hammer) dengan berat tertentu yang dijatuhkan dari suatu ketinggian
terhadap permukaan benda uji.
3. Metode indentasi Tipe pengujian kekerasan material/logam ini adalah dengan
mengukur tahanan plastis dari permukaan suatu material komponen konstruksi
mesin dengan spesimen standar terhadap “penetrator”.
Perbandingan antara ∆L/L disebut Strain biasanya diberi simbul ε, sedangkan stress adalah F/Ao
atau biasanya diberi simbul σ
Lalu bagaimana hubungan atara stress dengan strain. Kalau tdk memahanmi tentunya
jawabannya baik-baik saja.
b.Deformasi elastis itu berbanding lurus dengan panjangnya batang asal, Lo.
Apabila panjangnya batang menjadi dua kali lipat, maka deformasi
elastis pun akan menjadi dua kali lipat. Rumusnya ialah:
∆L = faktor x F x Lo
c. Deformasi elastis berbanding terbalik/sungsang dengan luas
penampang Ao.
Dengan lain perkataan, apabila beban dan panjang batang itu sama,
tetapi penampangnya menjadi dua kali lipat, maka deformasi elastis
akan menjadi separuh. Rumusnya :
∆L
∆L ∆L
∆L ∆L
Maka diperoleh
Bila batang material ditarik lalu memanjang dan bila tarikan dilepas
benda tersebut kembali panjangnya seperti semula dikatakan benda
tersebut masih dalam kondisi elastis.
Sifat elastis seperti ini ditengarai dg nama Modulus elastisitas Young
singkatnya dinamakan Modulus Young
Modulus Young menggambarkan keuletan bahan,
Bila Mod. Young besar, bahan/material semakin susah ditarik/tekan
Contoh Soal
Sebuah batang baja sepanjang 81 cm mempunyai jari-jari 9.5 mm. Batang tersebut ditarik oleh
sebuah gaya sebesar 6.2x104 N (sekitar 7 ton)
a). Hitung tegangan di dalam batang b). Hitung pertambahan panjang batang
c). Hitung regangan yang dialami oleh batang
F F 6.2 x104
Jawab : a). 220 MPa
A R 2
(9.5 x10 )
3 2
F F//
Tegangan Normal F A, gaya normal Tegangan Geser ,F A
A A
Tegangan = modulus elastisitas × Regangan Tegangan = modulus elastisitas × Regangan
F L F// X
E G
A L0 A h
Regangan Regangan geser
Tegangan geser
Tegangan E: Modulus Young G: Modulus Geser
L Dimensi sama dengan tegangan Dimensi sama dengan tegangan
F = E A
Lo
Perbedaan nya digambarkan sbb
F
Tegangan Normal F A, gaya normal Tegangan hidrolik
A
Tegangan = modulus elastisitas × Regangan
V
F L pB
E V
A L0 Regangan volume
Tegangan, tekanan
Regangan
Kompresibilitas:
B: Modulus Bulk
Tegangan E: Modulus Young k 1/ B Dimensi sama dengan tegangan
L Dimensi sama dengan tegangan
F = E A
Lo
Daftar nilai
Modulus elastisita
sbb.
Pertanyaan
4. berikan contoh
material yang
sedang
diperlakukan
seperti apa bila
menggunakan nilai
tolok ukur
,Modulus Young,
modulus Geser dan
modulus Bulk
Berikut nya akan dipelajari bagai mana melihat batasan elasti bahan
dan apa itu plastis, untuk mengetahui ini maka materian yang akan di
pahami tsb haris diuji.
Jawaban ke empat pertanyaan tsb ditulis pada kertas putih ukuran A5,
difoto lalu dikirim via Whatsapp group, sebelum dimulai pelajaran
2
sebagai bukti keikutsartaan pembelajaran