Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 8

Nama Kelompok :
Fuji Sulia Wati – 181011200002
Retno Tursilawati – 181011200139
Umayah Dwi Yani – 181011200107

Kelas : 04SAKE003
Materi Kuliah : Akuntansi Syariah
Struktur Pasar Dalam
Ekonomi Syariah
Dalam Teori Ekonomi Struktur Pasar terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Pasar 2. Pasar
Persaingan Persaingan Tidak
Sempurna Sempurna

1. Monopoli
2. Oligopoli
3. Monopolistik
4. Monopsoni
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan Sempurna adalah Jenis pasar dengan
jumlah penjual dan pembeli yang yang sangat banyak
produk yang dijual bersifat homogen atau sama dan
tidak dapat dibedakan.

Sistem Pasar ini dianggap adalah sistem pasar yang


paling ideal karena kegiatan dianggap dapat menjamin
adanya kegiatan memproduksi barang atay jasa yang
tinggi, namun pada prakteknya tidaklah mudah untuk
mewujudkan sebuah pasar yang memiliki struktur
persaingan sempurna.
Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna ini adalah kebalikan dari pasar
persaingan sempurna yang dimana penjual dan pembeli
jumlahnya relative.
Pasar Monopoli (Ihtikar)
Pasar ini berada dimana pasar hanya terdiri dari satu penjual yang
menguasai pasar.
Dan seorang “monopolis” yakni sebagai penetu harga yang dapat
menaikan atau menurunkan harga dengan cara menentukan jumlah
barang yang akan diproduksi.

Dalam islam keberadaan ini tidaklah dilarang hanya saja sang


penjual tidak dapat melakukan ihtikar.

Kenapa tidak boleh?


Kaena Ihtikar adalah mengambil suatu keuntungan diatas
keuntungan yang normal dengan cara menjual sedikit jumlah
suatu barang yang tinggi.
Pasar seperti ini dilarang dalam islam sebagaimana sabda
Rasulullah SAW
Suatu kegiatan dikatakan dalam ketegori Ihtikar apabila terdapat
3 unsur yang terdapat dalam kegiatan tersebut. Yaitu :

1. Mengupayakan adanya
kelangkaan barang baik de ngan
cara menimbun stock atau
menggunakan entry barriers.

2. Menjual dengan harga yang


lebih tinggi dibandingkan dengan
harga sebelum terjadinya
kelangkaan

3. Mengambil keuntungan yang


lebih tinggi dibandingkan
keuntungan sebelum komponen
unsur 1 dan 2 dilakukan
Kriteria Pasar Islami menurut Ibnu Taimiyyah (1263-1328M)
didalam kirab al Hisbah dan Majmu’ Fatawa, yaitu :

 Orang-orang harus bebas keluar masuk pasar (free entry dan


exit).
 Tingkatkan informasi yang cukup mengenai kekuatan pasar
dan barang yang diperdagangkan adalah perlu (perfect
information).
 Unsur monopolistik harus dilenyapkan dari pasar.
 Homogenitas dan standarisasi produk sangat dianjurkan.
 Penyimpangan dan kebebasan ekonomi yang Islami adalah
dilarang.
Pasar Oligopoli
Pasar ini adalah pasar yang dimana penawaran jenis barang
dikuasai oleh beberapa perusahaan yang umumnya lebih dari dua
perusahaan tetapi kurang dari sepuluh perusahaan.

Praktek ologopoli biasanya dilakukan sebagai salah satu upaya


untuk menahan perusahan-perusahaan untuk dapat masuk secara
langsung kedalam pasar, dengan tujuan untuk dapat menikmati
suatu keuntungan dengan menetapkan harga jual yang terbatas
dan menyebabkan persaingan diantara pelaku usaha yang
melakukan ologipoli tidak ada.

Struktur pasar ini biasanya terbentuk oleh industri insudtri yang


memiliki modal besar dan tinggi, seperti industi semen, industri
mobil dan industri kertas.
Secara harfiah ologopoli berarti ada beberapa penjual didalam pasar
tersebut. Dan biasanya terdiri atas sua atau beberapa perusahaan
yang dedikat satu diantaranya menghasilkan sebagian cukup besar
dari keluaran total industri.

Terdapat 2 aksi yang dapat dilakukan oleh penjual yakni :


• Menentukan beberapa kuantitas yang akan di produksinya. Model
yang menjelaskan aksi ini dijelaskan dalam Cournot Quantity
Competition. Yang dimana asumsi pada model ini hanya ada 2
penjual barang yang sama.
• Menentukan berapa harga yang akan ditawarkannya. Model yang
menjelaskan aksi ini dijelaskan dalam Betrand Price Competition.
Yang dimana asumsi ini adalah penjual menentukan harga yang
memperoleh keuntungan maksimal dengan memperhitungkan
harga yang ditetapkan oleh pesaingnya. Sehingga penjual tidak
memperhitungkan bahwa pesaingnya akan bereaksi apabila telah
mengetahui harganya, jadi penjual menganggap harga pesaingnya
tetap.
Pasar Monopolistik
Dalam pasar ini, suatu bentuk pasar terdapat banyak produsen
yang menghasilkan barang yang sama tetapi memiliki perbedaan
dalam beberapa aspek. Yang dimana penjual dalam pasar ini
tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan memiliki
ciri tersendiri yang membedakan dengan produk lainnya.

Dalam pasar ini, produsen memiliki kemampuan untuk


mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar
produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Karena sifat ini
berasal dari barang yang dihasilkan.
Dalam termonologi islam, Monopoli tidak dimukan secara konkrit
namun dalam muamalat terdapat satu ungkapan yang disinyalir
“hanya mirip” dengan monopoli yaitu al-Ihtikar. Al-Ihtikar merupakan
bahasa arab yang definisinya secara etimologi adalah perbuatan
menimbun, pengumpulan (barang-barang) atau tempat untuk
menimbun. Dan dalam kajuan fikih al-Ihtikar bermakna menimbun
atau menahan agar terjual.

Sedangkan secara ekonomi monopoli adalah hak menguasai


secara tunggal perdagangan dimana pihak lain tidak boleh ikut
campur, sehingga monopolis (pemegang hak monopoli) dapat
melakuka n produksi dan penawaran harga sekehendaknya.

Monopoli juga merupakan suatu bentuk pasar yang tidak mempunyai


dimana hanya ada satu firma saha dan firma tersebut menghasilkan
barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.
Bentuk monopoli yang terjadi dalam pasar terbagi menjadi 3
yaitu :
1. Natural Monopoly yaitu
monopoli yang terjadi
secara alamiah atau karena
mekanisme pasar murni.

2. Monopoly by Struggle yaitu


monopoli yang terjadi setelah
adanya proses kompetisi yang
cukup panjang dan ketat.

3. Monopoly by Decree yaitu proses


monopoli yang terjadi karena adanya
campur tangan pemerintah yang
melakukan regulasi dengan memberikan
hak istimewa kepada pelaku ekonomi
tertentu untuk menguasai pasar suatu
produk tertentu.
Persamaan Monopoli dengan Al-Ihtikar

1. Sama-sama memliki unsur kepentingan sepihak (motivasi


yang kuat) dalam mempermainkan harga.
2. Pelakunya sama-sama memiliki hak opsi untuk menawarkan
barang-barang tersebut kepasaran atau tidak.
3. Dapat mengakibatkan polemik dan ketidakpuasan pada
masyarakat.
4. Salah satu cara golongan orang kaya untuk mengeksploitasi
golongan miskin.
Perbedaan Monopoli dengan Al-Ihtikar

1. Monopoli : jika seseorang memiliki modal yang besar dan dapat


memproduksi suatu barang tertentu dipasaran yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Sedangkan Ihtikar : hanya dilakukan oleh pemilik modal
besar namun masyarakat menengah dengan modal alakadarnya pun
dapat bisa melakukannya.
2. Monopoli : cenderung melakukan aktifitas ekonomi dan penetapan
harga mengikuti ketentuan pemerintah. Sedangkan Ihtikar : dimana
pun dan kapan pun dapat dilakukan oleh siapa saja, sebab
penimbunan sangat mudah dilakukan.
3. Dalam mendapatkan keuntungan monopoli melakukan kenaikan
harga dengan cenderung dipengaruhinya mahal biaya produksi dan
operasional, sedangkan Ihtikar melakukan dengan memanfaatkan
kelangkaan barang dan kenaikan harga suatu barang yang terjadi
dalam waktu dan tempo yang mendadak sehingga dapat menyebabkan
inflasi.
4. Praktek monopoli adalah legal dan bahkan dilindungi oleh negara dan
UU, sendagkan Ihtikar merupakan aktifitas ekonomi yang ilegal.
Kriterian al-Ihtikar dalam Islam

Beberapa ulama berpendapat bahwa penimbunan adalah haram apabila


memiliki kriteria sebagai berikut :

 Bahwa barang yang ditimbun adalah kelebihan dari kebutuhannya, berikut


tanggungan untuk persediaan setahun penuh.
 Bahwa orang tersebut menunggu saat-saat memuncaknya harga barang agar
dapat menjualnya dengan harga yan lebih tinggi karena orang sangat
membutuhkan barang tersebut kepadanya.
 Bahwa penimbunan dilakukan pada saat dimana manusia sangat
membtuhkan barang yang ditimbun.

Dalam ketiga kriteria diatas dapat disimpulkan bahwa penimbunan yang


diharamkan adalah kelebihan dari keperluan nafkah dirinya dan keluarganya
dalam masa satu tahun.
Sedangkan sayart terejadinya penimbunan adalah sampainya pada suatu batas
yang menyulitkan warga untuk membeli barang yang tertimbun semacam ini.
Menurut Yusuf al-Qardawi penimbunan itu
diharamkan apabila memiliki kriteria sebagai berikut :

1. Dilakukan disuatu tempat yang


penduduknya akan menderita sebab adanya
penimbunan tersebut.

2. Penimbunan dilakukukan untuk menaikan


harga sehingga orang merasa susah dan
supaya mendapatkan keuntungan berlipat
ganda.
Suatu pasar dapat dikatakan monopoli apabila :

1. Hanya
terdapat satu
produsen dalam
industri

2. Produknya
tidak ada barang
pengganti

3. Ada
hambatan
untuk
masuknya
produsen baru
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai