Anda di halaman 1dari 22

Kepemimpinan dalam Islam

Oleh; Muhamad Baedowi, S.Pd.I, M.Pd.


Definisi pemimpin

pemimpin itu adalah orang yang mendapat amanah untuk


mengurus kepentingan rakyat. Jika ada pemimpin yang
tidak mau mengurus rakyatnya, maka ia bukanlah
pemimpin yang pantas untuk memimpin rakyatnya.
Pemimpin dalam istilah lain bisa disebut khadimul
ummah (pelayan umat).
hakikat pemimpin sejati adalah seorang pemimpin yang
sanggup dan bersedia menjalankan amanat Allah SWT serta
mengabdi kepada masyarakat
Ada beberapa hal yang harus dipahami tentang hakikat kepemimpinan

pertama, kepemimpinan dalam pandangan Al-Quran bukan


sekedar kontrak sosial semata antara sang pemimpin dengan
masyarakatnya, tetapi merupakan ikatan perjanjian antara
pemimpin dengan Allah SWT.
kepemimpinan menuntut keadilan. Keadilan adalah lawan dari
penindasan serta ketidakberdayaan
Hakikat kepemimpinan di dalam Islam serta kriteria dan sifat-sifat
yang harus dimiliki oleh pemimpin, maka kita diharapkan untuk
memilih pemimpin sesuai dengan petunjuk Al-Quran dan Hadits
Definisi Kepemimpinan
 Kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi kegiatan serta tugas dari
sekelompok orang dalam aktivitas kelompok
 Kepemimpinan dapat dimaknai sebagai perilaku untuk memberikan pegaruh
para staff agar mereka mampu bekerja sama dengan baik sehingga membentuk
jalinan kerja yang sistematis dan logis dengan mempertimbangkan aspek
efisiensi dan efektifitas untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang telah di
tetapkan
 Kepemimpinan merupakan kemampuan dari seorang pemimpin, untuk
memberikan pegaruh kepada perilaku orang lain menurut kehendak pemimpin.
Kepemimpinan merupakan aktivitas alami dari orang-orang yang berkumpul
untuk mencapai tujuan dalam kelompok tertentu (George, 2005)
DALAM STOGDILL’S HANDBOOK OF LEADERSHIP
DIKELOMPOKAN 11 (SEBELAS) ARTI KEPEMIMPINAN (ULBERT,
1996), YAITU SEBAGAI BERIKUT:
1. Leadership as a focus of group processes
Kepemimpinan sebagai titik tolak dari proses-proses kelompok;
2. Leadership as personality and its effects
Kepemimpinan sebagai kepribadian dan pengaruhnya
3. Leadership as the art of inducing compliance
Kepemimpinan sebagai seni untuk mendorong terjadinya persesuaian atau kesepakatan
4. Leadership as the exercise of influence
Kepemimpinan sebagai latihan mempengaruhi
5. Leadership as act or behavior
Kepemimpinan sebagai tindakan dan perilaku
6. Leadership as a form of persuasion
Kepemimpinan sebagai bentuk persuasi
LANJUTAN….
7. Leadership as a power relation = Kepemimpinan sebagai hubungan
kekuasaan
8. Leadership as an instrument of goal achievement= Kepemimpinan
sebagai instrumen pencapaian tujuan
9. Leadership as an emerging effect of interaction= Kepemimpinan sebagai
akibat yang muncul dari interaksi
10. Leadership as a differentiated role= Kepemimpinan sebagai peranan
yang dibedakan
11. Leadership as the initiation of structure= Kepemimpinan sebagai inisiasi
struktur
Sifat-sifat Kepemimpinan menurut Terry :
• Memiliki energi yang penuh, baik lahirian maupun batiniah, dan dilakukan secara terus-
menerus.
• Memiliki emosi dan perasaan yang stabil.
• Pengetahuan yang dimiliki harus luas tentang hubungan manusia.
• Rasa yang menggebu-gebu untuk menjadi seorang pemimpin harus menjadi daya pendorong
yang muncul dari dalam dan bukan desakan dari luar.
• Memiliki kemampuan dalam berkomunikasi
• Memiliki kemampuan mengajar
• Memiliki kemampuan di bidang sosial supaya terjamin rasa percaya yang baik dan kesetiaan
dari orang-orangnya.
• Memiliki kemampuan teknis, untuk merencanakan, menyusun organisasinya, pendelegasian
kekuasaan, mengambil keputusan, mengawasi, meneliti dan lain sebagainya
SIFAT-SIFAT KEPEMIMPINAN MENURUT KI HAJAR DEWANTORO MELIPUTI 3 HAL :

Ing ngarso sung • Di muka harus memberi tauladan


tulodo
Ing madyo mangun • Di tengah membangun prakarsa
karso
• Mengikuti dari belakang dengan
Tut wuri handayani
berwibawa
Tipe-tipe kepemimpinan menurut George R. Terry

Kepemimpinan Pribadi (Personal Leadership)

Kepemimpinan Nonpribadi (Nonpersonal Leadership)

Kepemimpinan Demokratis (Democrative Leadership)

Kepemimpinan Otoriter (Authoritarian Leadership)

Kepemimpinan Menurut Bakat (Indigenous Leadership)

Kepemimpinan Paternalistik (Paternalistic Leadership


ROBERT BLAKE DAN JANE S. MOUTON MEMBAGI 5 TIPE KEPEMIMPINAN, YAITU:

Tandus (improverished): pemakaian usaha seminimum mungkin untuk menyelesaikan suatu


pekerjaan guna mempertahankan keanggotaan dalam organisasi

Perkumpulan (country club) : Menumpahkan perhatian kepada bawahan untuk memuaskan


hubungan yang menngairahkan, suasana organisasi yang bersahabat

Tugas (task) : Efisiensi dalam hasil pekerjaan yang diperoleh dari kondisi kerja yang tersusun
dengan mengurangi campur tangan elemen manusia sampai pada tingkat minimum

Jalan tengah (middle of road): Kecakapan organisasi yang memadai adalah usaha dan
memungkinkan membuat keseimbangan di antara kerja yang dilakukan sambil memperhatikan
semangat bawahan pada tingkat memuaskan

Tim (team): Penampungan kerja yang diperoleh dari persetujuan bawahan, yang saling bergantung
pada pegangan umum, yang sesuai dengan tujuan organisasi yang menjurus pada hubungan
keyakinan dan penghargaan (Siswanto, 2007).
Gaya Kepemimpinan
• Gaya Kepemimpinan Otokratik : Gaya ini mengutamakan pelaksanaan tugas untuk
tercapainya tujuan sehingga kurang perhatian terhadap hubungan-hubungan
1 manusia

• Gaya Kepemimpinan Direktif : Ini merupakan gaya yang mengutamakan


pencapaian tujuan, tetapi mulai memberi perhatian terhadap hubungan manusia
2
• Gaya Kepemimpinan Konsultatif: Merupakan gaya yang mengutamakan perhatian
pada pelaksanaan tugas dan cukup besar perhatian terhadap penciptaan hubungan
3 dengan sesama anggota secara akrab dan harmonis

• Gaya Kepemimpinan Partisipatif: Merupakan gaya yang di samping menekankan


pada pelaksanaan tugas, juga memberi perhatian yang besar dalam menciptakan
4 hubungan dengan dan sesama anggota
ISLAM JUGA MENGAJARKAN
PEMELUKNYA UNTUK BERPOLITIK:
1. SECARA SOSIAL, MANUSIA HIDUP DI DALAM ORGANISASI
YANG BERNAMA NEGARA DAN SECARA INDIVIDU MANUSIA
TIDAK MUNGKIN TERLEPAS DARI POLITIK.
2. ISLAM SEBAGAI AGAMA KAFFAH ATAU SEMPURNA BERUPA
CAKUPAN AJARANNYA UNTUK SEMUA KEHIDUPAN
TERMASUK POLITIK
3. ISLAM MEMERINTAHKAN UMATNYA UNTUK MELAKUKAN
DAKWAH AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR SEBAGAI MANA
NABI DIUTUS MENJADI RAHMAT BAGI SELURUH ALAM
NEGARA DALAM PERSPEKTIF ISLAM:
1. NEGARA DIARTIKAN SEBAGAI ORGANISASI DISUATU
WILAYAH YANG MEMPUNYAI KEKUASAAN TERTINGGI YANG
SAH DAN DITAATI OLEH RAKYAT.
2. NEGARA DIARTIKAN SEBAGAI KELOMPOK SOSIAL YANG
MENDUDUKI SUATU WILAYAH ATAU DAERAH TERTENTU
YANG TERORGANISIR DI BAWAH LEMBAGA POLITIK DAN
EFEKTIF, MEMPUNYAI KESATUAN POLITIK DAN BERDAULAT
SEHINGGA BERHAK MENENTUKANTUJUAN NASIONALNYA.
DALAM KAMUS BAHASA INDONESIA
KONTEMPORER NEGARA ISLAM DIARTIKAN:
1. NEGARA YANG MENDASARKAN PADA AJARAN ATAU NILAI-
NILAI ISLAM YANG BERSUMBER DARI AL QUR’AN DAN AL
HADITS NABI MUHAMMAD SAW
2. SUATU ORGANISASI YANG BERDAULAT DI DALAM WILAYAH
TERTENTU DAN MEMILIKI PEMERINTAHAN YANG DI TAATI
OLEH RAKYAT, DI MANA SETIAP PERILAKU POLITIKNYA
DIDASARKAN ATAS NILAI-NILAI ATAU AJARAN AGAMA YANG
BERSUMBER DARI AL QUR’AN DAN AL HADITS NABI
MUHAMMAD SAW.
PARA FAQIH ISLAM MENSYARATKAN TIGA CIRI
NEGARA ISLAM:
1. ADANYA KAUM MUSLIMIN (UMMAH)
2. ADANYA HUKUM ISLAM SEBAGAI KONSTITUSI
3. ADANYA KEPEMIMPINAN MUSLIM (KHILAFAH)
SISTEM KHILAFAH, IMAMAH DAN IMARAH
SEBAGAI INSTITUSI POLITIK ISLAM:
1. KHALIFAH: MENGANDUNG MAKNA GANDA YAITU SEBAGAI KEPALA
NEGARA DALAM SUATU PEMERINTAHAN ATAU KERAJAAN ISLAM YANG
PENGERTIANNYA SAMA DENGAN SULTHAN. DI LAIN PIHAK KATA INI JG
SERING DI MAKNAI WAKIL TUHAN DI MUKA BUMI.SEDANGKAN
INSTITUSI POLITIK SISTEM KEKHALIFAHAN DISEBUT KHILAFAH.
2. IMAM: PEMIMPIN YANG BERASAL DARI AKAR KATA A-M-M YANG
BERKEHENDAK ATAU BERMAKSUD. SEDANGKAN IMAMAH BERARTI
KEKUASAAN ATAU KEKUATAN YANG DITAATI ATAU DIIKUTI.
3. AMIR BIASANYA DIARTIKAN YG MEMERINTAH, SEBUTAN SEORANG
AMIR BERARTI SEORANG YANG MEMERINTAH, SEORANG KOMANDAN
MILITER.
RELASI ISLAM DAN NEGARA:
HUBUNGAN ISLAM DAN NEGARA MENURUT NASARUDDIN UMAR
TERBAGI ATAS TIGA PENDAPAT :
1. PENDAPAT BAHWA ISLAM BUKANLAH SEMATA-MATA AGAMA YANG
HANYA MENYANGKUT HUBUNGAN MANUSIA DAN TUHAN,
MELAINKAN AGAMA YANG SEMPURNA DAN LENGKAP DENGAN
PERATURAN BAGI SEGALA ASPEK KEHIDUPAN TERMASUK
KEHIDUPAN POLITIK. (TOKOHNYA : HASAN AL BANNA, SAYYID QUTB,
MUH. RASYID RIDA DAN AL MAUDUDI). ALIRAN TRADISIONALIS
2. PENDAPAT BAHWA ISLAM ADALAH AGAMA YANG TIDAK ADA
HUBUNGANNYA DENGAN UNSUR KENEGARAAN. (TOKOHNYA :ALI
‘ABD ARRAZIQ DAN TAHA HUSAIN). ALIRAN SEKULARIS
LANJUTAN….
RELASI ISLAM DAN NEGARA:
3. YANG MENOLAK BAHWA ISLAM ADALAH SUATU AGAMA
YANG SERBA LENGKAP DAN BAHWA DALAM ISLAM TERDAPAT
SISTEM KETATNEGARAAN. PENDAPAT INI BERPENDIRIAN BAHWA
DALAM ISLAM TIDAK TERDAPAT SISTEM KETATANEGARAAN,
TETAPI TERDAPAT SEPERANGKAT TATA NILAI ETIKA BAGI
KEHIDUPAN BERNEGARA. ALIARAN INI DINAMAKAN ALIRAN
MODERNIS ATAU ALIRAN SUBSTANSIALIS. TOKOHNYA
MUHAMAD HUSAIN HAIKAL
Syarat Menjadi Pemimpin Menurut Islam

Shidq

Amanah

Fathonah

Tabligh
syarat pemimpin dalam Islam

Beragama Islam, Beriman dan Beramal Shaleh


Niat yang Lurus
Tidak Meminta Jabatan
Berpegang pada Hukum Allah
Memutuskan Perkara Dengan Adil
Tidak Menerima Hadiah
Kuat dan Sehat
BerLemah Lembut
Tegas dan bukan Peragu
Tugas Pokok Kepemimpinan
 Menyatupadukan orang-orang yang berbeda-beda motivasinya itu dengan
motivasi yang sama
 Mengusahakan suatu kelompok dinamis secara sadar.
 Menciptakan suatu lingkungan di mana terdapat integrasi antara individu dan
kelompok dengan organisasinya.
 Memberikan inspirasi dan mendorong anggota-anggotanya bekerja seefektif
mungkin.
 Menumbuhkan kesadaran lingkungan yang senantiasa mengalami perubahan
(dinamis) dan mengusahakan agar orang-orang yang dipimpinnya itu dapat
menyesuaikan dengan perubahan situasi.
Pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang
banyak melahirkan pemimpin-pemimpin baru
bukan yang banyak pengikutnya
‫ش ْك ًرا َكثِ ْي ًرا‬
ُ

Anda mungkin juga menyukai