Anda di halaman 1dari 8

KEPEMIMPINAN

PEGORGANISASIAN PARTAI POLITIK: KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI


AMANAT NASIONAL

Herbert A. Simon menjelaskan bahwa organisasi merupakan pola komunikasi


yang kompleks dan hubungan-hubungan lain dalam suatu kelompok. 1
Untuk
menselaraskan hubungan dalam suatu kelompok tersebut diperlukan adanya
mekanisme pengelolaan sumber daya guna mencapai suatu tujuan bersama.
Mekanisme pengelolaan sumberdaya ini biasa disebut dengan pengorganisasian.
Menurut Cefto Samuel C pengorganisasian merupakan proses mengatur semua kegiatan
secara sistematis dalam mengelola sumber daya. Konsep pengorganisasian ini bukan
hanya diterapkan dalam mengorganisasi suatu lembaga pemerintah atau organisasi
masyarakat, konsep pengorganisasian ini juga dapat diterapkan dalam mengelola partai
politik. Hal tersebut dikarenakan partai politik juga merupakan suatu organisasi,
dimana dalam Undang- undang nomor 2 tahun 2008 tentang partai politik, pasal 1
menyebutkan bahwa partai politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan
dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar
kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan
politk anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.

Mengingat kondisi partai politik sekarang ini dinilai masih kurang bisa
mengelola sumber daya yang mereka miliki, terbukti masih sedikit partai politik yang
mencetak kader-kader professional dan berkualitas, serta masih ada beberapa partai
politik yang belum memaksimalkan kader mereka dalam kegiatan kepartaian seperti
kampanye dan lain-lain, maka dari itu pengorganisasian ditingkat partai politik sangat
dibutuhkan. Ada beberapa fungsi dari pengorganisasian partai politik, yaitu untuk
menentukan arah dan sasaran partai politik, untuk menganalisas beban kerja masing-
masing kader, membuat job description dan yang lebih penting agar bisa menciptakan
kader baru yang berkulitas dengan metode kaderisasi yang baik. Dalam partai politik
ada beberapa hal yang menjadi fokus dari pengorganisasian (hal yang perlu dikelola
dengan baik) yaitu perihal kaderisasi, kampanye, pengelolaan keuangan partai,
1
Kurniasih, Rini. 2012. “Konsep Dasar Organisasi Definisi, Tujuan dan Proses”. Universitas Sebelas Maret.
pengelolaan fraksi dan yang terakhir pengelolaan kepemimpinan pada kader. Pada
essay kali ini penulis akan lebih berfokus pada pengorganisasian partai politik dalam
hal kepemimpinan, bagaimana kepemimpinan yang baik menurut partai politik,
menjelaskan tipe-tipe kepeminpinan dan karakteristik pemimpin masa depan yang
diidolakan oleh pengikutnya. Dan nantinya fokus kajian tentang kepemimpinan ini akan
di aplikasikan dengan model kepemimpinan Amien Rais dalam memimpin Partai
Amanat Nasional yang sampai sekarang ini, sosok beliau masih sangat melekat kental
dalam Partai Amanat Nasional.

Membahas materi tentang kepemimpinan, kita juga harus mengetahui makna


dari kepemimpinan itu sendiri dan setiap orang memiliki definisi tersendiri dalam
memaknai istilah kepemimpinan tersebut. Menurut Tannebaum, Weschler and
Nassarik, (1961, 24) menjelaskan bahwa kepemimpinan merupakan pengaruh antar
pribadi dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai
satu atau beberapa tujuan tertentu. Lain halnya dengan Rauch and Behling, (1984, 46)
yang menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi
aktivitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama. Dan jika didefinisikan
secara general maka kepemimpinan merupakan suatu sikap dan tindakan seseorang
yang dapat mempengaruhi orang lain baik itu individu maupun kelompok melalui
proses komunikasi untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Fairholm jika kita berbicara
mengenai kepemimpinan, maka tanpa disadari kita juga akan membahas tentang suatu
perubahan. Konsep kepemimpinan yang dibawa oleh Fairholm dapat dicapai melalui
tiga cara, yaitu melalui action, melalui formasi dan melalui forming. Dan konsep seperti
diatas kemudian biasa disebut sebagai konsep kepemimpinan transformasional.

Sejalan dengan pemikiran tersebut maka James Mc. Gregor (1978) dalam
Sedarmayanti (2010: 184-185) mengemukakan dua tipe kepemimpinan, yaitu
kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan
transformasional merupakan model bagi seorang pemimpin yang cenderung memberi
motivasi kepada bawahan untuk bekerja lebih baik dan menitikberatkan pada perilaku
membantu transformasi antara individu dengan organisasi. Sedangkan kepemimpinan
transaksional adalah model dimana seorang pemimpin cenderung memberikan arahan
kepada bawahan. Dalam kajian terhadap komunikasi politik dan pengawasan
pelayanan public Deutsch (1966) dalam Milner dan Joyce (2005: 117) mengemukakan
terdapat dua karakteristik dari kepemimpina masa depan, yaitu pemimpin prophetic
dan pemimpin continuing. Pemimpin berkarakteristik prophetic adalah pemimpin
dalam terminology pada gagasan baru, sedangkan pemimpin berkarakteristik
continuing yaitu pemimpin yang melaksanakan kekuasaan dalam mengimplementasi
gagasan tersebut. Menurut Kuntowijoyo, kepemimpinan profetik merupakan
kepemimpinan yang membawa misi humanis, liberasi dan transedensi. Dalam teori
kepemimpinan Collins (Sedarmayanti, 2010: 211) seorang pemimpin yang memiliki
karakteristik profetik berada pada level 5 dari 5 tingkatan tipe kepemimpinan.
Seseorang dikatakan menjadi great leader karena orang-orang yang berada di bawah
kepempinannya mengikuti disebabkan mereka tahu ‘siapa’ pemimpinnya dan apa yang
ia berikan bagi orang-orang disekitarnya. Dia ada dalam ranah spiritual dalam arti
memacu orang-orang yang berada di bawah kepemimpinannya senantiasa memberikan
manfaat bagi orang-orang di sekitarnya. Menurut Mahfud MD bahwa hal yang paling
menonjol dari model kepemimpinan profetik adalah nilai moral yang sangat tinggi yang
diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Merujuk pada teori
kepemimpinan menurut Collins yang mengatakan bahwa pemimpin level 5 merupakan
kriteria pemimpin yang bagus untuk mengelola suatu perusahaan, akan tetapi disini
penulis mencoba untuk mengaplikasikan kriteria tersebut kedalam sosok
kepemimpinan dalam suatu organisasi baik itu organisasi masyarakat, maupun
organisasi seperti partai politik. Berikut beberapa kriteria pemimpin yang tergolong
pemimpin level 52:

Ambisi / Kemauan Kerendahan Hati

Menciptakan hasil yang besar, menjadi katalis Memperlihatkan kesederhanaan, menghindari


dalam transisi dari baik (good) menjadi hebat pujian berlebihan, tidak sombong
(great).

Memperlihatkan keyakinan dalam Bertindak dengan ketegasan yang tenang, selalu


memutuskan yang harus dilakukan untuk berdasarkan pada standar-standar untuk
hasil jangka panjang terbaik, bagaimanapun memotivasi (bukan semata-mata memanfaatkan
sulitnya. kekuasaan atau charisma)

Menentukan standar dalam membangun Menyalurkan ambisi untuk kepentingan

2
Sudrajat, Yayat dalam buku Good to Great, Jim Collins.
perusahaan / organisasi besar yang selalu perusahaan/ organisasi bukan kepentingan
bertahan pribadi, menyiapkan generasi penerus untuk
mensukseskan yang lebih besar di masa yang
akan dating.

Melihat ke dalam untuk hasil yang kurang Melihat ke luar dalam menilai suatu keberhasilan
baik, tidak pernah menyalahkan orang lain, perusahaan/ organisasi kepada orang lain, factor
factor luar, atau nasib jelek luar dan nasib baik.

Tabel 1.1 indikator kepemimpinan profetik/level 5

Berdasarkan tipe kepemimpinan dan karakteristik kepemimpinan yang sudah


penulis jelaskan diatas, maka dalam kepenulisan selanjutnya penulis mencoba untuk
melihat sebuah kasus kepemimpinan dalam partai politik khususnya kepemimpinan
Amien Rais dalam Partai Amanat Nasional. Bagaimana sosok Amien Rais dalam
memimpin sebuah partai yang tergolong kedalam Partai besar di Indonesia, dan
mengidentifikasi model dan karakteristik mana yang sebenarnya Amien Rais gunakan
dalam memimpin suatu partai politik berdasarkan konsep yang telah dijelaskan diatas?.
Untuk menjawab pertanyan tersebut, penulis terlebih dahulu akan menjelaskan secara
singkat profil dari Amien Rais dan Partai Amanat Nasional.

Muhammad Amien Rais lahir di Surakarta Jawa Tengah pada tanggal 26 April
1994, merupakan salah satu pilar penting politik Indonesia yang ikut membidani
lahirnya reformasi dan berakhirnya pemerintahan Orde Baru. Selain itu, sejarah
berdirinya Partai Amanat Nasional (PAN) tidak terlepas dari sosok Amien Rais. Pasca
Orde Baru, Amien Rais dan 49 rekannya yang tergabung dalam Majelis Amanat Rakyat
( MARA) merasa perlu meneruskan cita-cita reformasi dengan mendirikan partai politik
baru dan akhrinya pada tanggal 23 Agustus 1998 Partai Amanat Nasional secara sah
berdiri berdasarkan pengesahan Depkeh HAM No. M-20.UM.06.08. 3 Sebagai partai yang
lahir di penghujung orde bari, PAN pun di dirikan dengan mengusung semangat
Indonesia baru untuk menggantikan nuansa pemerintahan otoriter yang kental pada
jaman orba. Tujuan dari Partai Amanat Nasional sendiri yaitu menjunjung tinggi dan
menegakkan kedaulatan rakyat, keadilan, kemajuan materian dan spiritual. Cita-cita
partai juga berakar pada moral agama, kemanusiaan, dan kemajemukan, sedangkan

3
www.pan.or.id
selebihnya PAN menganut prinsip nonsektarian dan nondiskriminatif. Partai Amanat
Nasional juga memiliki azaz yaitu “Ahlak Politik Berlandaskan Agama yang Membawa
Rahmat bagi Sekalian Alam”.

Dalam Partai Amanat Nasional Amien Rais pernah menduduki beberapa jabatan
pendiri sekaligus mantan ketua umum DPP PAN yang pertama, setelah itu menjabat
sebagai Ketua DPP PAN dan untuk periode 2015-2020 ini Amien Rais menduduki
jabatan sebagai Ketua Dewan Kehormatan Partai. Melihat sepak terjang Amien Rais
dalam Partai Amanat Nasional yang cukup konsisten menanjak dan selalu menjadi
sorotan public, tidak heran jika sosok Amien Rais sangat melekat dengan Partai Amanat
Nasional. Sebagai tokoh pemimpin di Partai Amanat Nasional Amien Rais dapat
dikatakann berhasil untuk membawa partainya tetap bertahan sampai sekarang
ditengah banyaknya partai baru bermunculan. Sebagai seorang pemimpin Amien Rais
juga sangat berperan dalam mengarahkan kader untuk tetap fokus menjalankan
platform dari Partai Amanat Nasional.

Jadi, jika kita kaitkan dengan teori model dan karakeristik kepemimpinan yang
telah penulis jelaskan pada paragraf sebelumnya, maka dapat di identifikasikan bahwa
Amien Rais merupakan sosok pemimpin yang memiliki tipe kepemimpinan
transformasional karena tipe transformasional merupakan model bagi seorang
pemimpin yang cenderung memberi motivasi kepada bawahan untuk bekerja lebih baik
dan menitikberatkan pada perilaku membantu transformasi antara individu dengan
organisasi, disini Amien Rais selalu memberi motivasi kepada kader berupa ceramah
dan tausiah keagamaan agar tetap konsisten dalam menjalankan partai politik demi
terwujudnya bangsa Indonesia yang sejahtera dan demi terwujudnya cita-cit partai
PAN. Selain itu jika kita melihat teori kepemimpian menurut Collins, maka Amien Rais
termasuk ke dalam karakteristik pemimpin yang profetik karena dalam memimpin
Amien Rais memiliki rasa humanis, liberasi dan transedensi. Untuk menjelaskan lebih
detailnya, bisa lihat tabel 1.2 yang akan menerangkan tindakan-tindakan Amien Rais
yang sesuai dengan indicator kepemimpian profetik.
Ambisi / Kemauan Ambisi/ Kemauan Amien Rais Kerendahan Hati Kerendahahn Hati Amien Rais
Tabel1.2 kompilasi indicator kepemimpinan profetik dengan kepemimpinan Amien Rais
Menciptakan hasil yang besar, menjadi Sebagai pendiri sekaligus Ketua umum pertama Memperlihatkan kesederhanaan, Kesederhanaan Amien Rais dilihat dari cara
katalis dalam transisi dari baik (good) PAN, Amien Rais dapat membawa hasil yang menghindari pujian berlebihan, tidak beliau mengajarkan etika islam dari
menjadi hebat (great). besar untuk PAN, terbukti dengan sombong ceramah-
kepemimpian beliau pada pemilu pertama
1999 PAN masuk dalam 5 besar partai pemilik
suara terbanyak yaitu 7.528.956 suara atau
7,12 persen, mendapatkan 34 kursi4

Memperlihatkan keyakinan dalam Keputusan Amien Rais untuk tidak menjabat Bertindak dengan ketegasan yang tenang, Dalam proses kaderisasi partai, terdapat
memutuskan yang harus dilakukan sebagai ketua PAN untuk periode selanjutnya, selalu berdasarkan pada standar-standar materi yang akan di sampaikan secara tegas
untuk hasil jangka panjang terbaik, merupakan keputusan yang menurut beliau untuk memotivasi (bukan semata-mata dan tenang oleh Amien Rais. Sehingga
bagaimanapun sulitnya. baik, dengan mempertimbangkan regenerasi memanfaatkan kekuasaan atau charisma) nantinya ketegasan dan kenenangan beliau
pemimpin diwaktu yang akan dating. dapat dijadikan contoh oleh para kader.
(Memberi peluang generasi selanjutnya untuk
memimpin partai)

Menentukan standar dalam Dalam membangun partai politik, Amien Rais Menyalurkan ambisi untuk kepentingan Keinginan dari Amien Rais sendiri yaitu
membangun perusahaan / organisasi sangat mematuhi prinsip-prinsip dasar partai perusahaan/ organisasi bukan kepentingan menginginkan PAN bergabung dalm
besar yang selalu bertahan (bermoral agama, kemanusiaan, kemajemukan pribadi, menyiapkan generasi penerus pemerintahan dalam mewujudkan koalisi
dan lain-lain) sebagai standar agar PAN tetap untuk mensukseskan yang lebih besar di nasional.
Berjaya. masa yang akan datang.
Hal ini sejalan dengan keinginan Amien
Rais agar partai-partai politik ikut
berpartisipasi membantu pemerintah

4
Kpu.go.id
mengeluarkan diri dari masalah ekonomi
yang sedang terjadi saat ini5.

Melihat ke dalam untuk hasil yang Dalam setiap Pemilihan Umum PAN selalu Melihat ke luar dalam menilai suatu Keberhasilan PAN dibawah kepimpinan
kurang baik, tidak pernah menduduki peringkat nomor 5 nasional, PAN keberhasilan perusahaan/ organisasi Amien Rais, dapat dilihat pada pemilu
menyalahkan orang lain, factor luar, belum pernah menunjukkan peningkatannya kepada orang lain, factor luar dan nasib pertama 1999 dimana PAN masuk dalam 5
atau nasib jelek sejak pemilu 1999-sekarang. Akan tetapi baik. besar partai pemilik suara terbanyak yaitu
dengan adanya hal tersebut, Amien Rais tidak 7.528.956 suara atau 7,12 persen,
pernah menyalahkan kader atau siapapun, mendapatkan 34 kursi. 7
Amien Rais
malah Amien Rais selalu memotivasi kadernya menyatakan bahwa hal tersebut
untuk tetap selalu berusaha dan optimis dalam merupakan kerja keras dari semua kader
memajukan PAN. (disampaikan pada waktu PAN, bukan hanya dirinya sendiri.
Musyawarah Wilayah PAN Jawa Tengah di
Hotel Patra Jasa Semanrang, Sabtu sore 29
Agustus 2015)6

5
Aprialdo, Dylan. 2015. “Gabung ke Pemerintah, PAN ingin wujudkan Koalisi Nasional Impian Amien Rais”. Diakses pada tanggal 27/05/2016 melalui Kompas.com
6
Mahatma, Yudi. 2015. “Tak Pernah Menang Pemilu, Amien Rais: PAN Kena Kutuk?”. Diakses pada tanggal 27/05/2016 melalui Tempo.com
7
Kpu.go.id

Anda mungkin juga menyukai