Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

KEWIRAUSAHAAN
BIOGRAFI PENGUSAHA JUSUF HAMKA

OLEH KELOMPOK 3:

HASRIANI (220016301006)
IKHTIAR FATHURRAHMAN TAHIR (220016301008)
INDRA WULAN (220016301009)
RISNA AMALIA (220016301017)

PENDIDIKAN KIMIA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
A. PENGANTAR
Sistem adalah suatu susunan atau dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang
disusun menurut suatu rencana atau pola untuk mencapai tujuan secara keseluruhan. Hukum
adalah sebuah sistem. Dengan kata lain, hukum adalah aturan kehidupan sosial yang
merupakan suatu tatanan yang tersusun dari bagian-bagian yang saling berkaitan. Sebagai
suatu sistem, komponen-komponen yang saling berhubungan, bagian-bagian, saling
bergantung di seluruh organisasi yang terorganisir dan terintegrasi. 1 Untuk mencapai
organisasi yang terorganisir dan terintegrasi tersebut, dibutuhkan pula pemimpin yang
memiliki manajemen yang bagus dan kepemimpinan yang baik.
Menurut Griffin dan Ebert mengatakan kepemimpinan adalah metode memotivasi
orang lain untuk mau bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pendapat lain
dikemukakan oleh Ivancevich, Konopaske dan matteson bahwa kepemimpinan merupakan
metode mempengaruhi orang lain supaya mennggapai tujuan organisasi yang relevan.2
Stoner memberikan definisi kepemimpinan meupakan metode mengarahkan dan mengepalai
tindakan yang berhubungan dengan kewajiban kelompok. Sedangkan Yukl mengartikan
kepemimpinan merupakan poses mempengaruhi sosial yang sengaja dikerjakan seseoang
terhadap individu lain untuk mengatur aktivitas serta hubungan di dalam suatu kelompok
maupun organisasi. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Hurber, menurutnya poin
kepemimpinan merupakan metode mempengaruhi orang untuk menggaoai misi yang telah
dipastikan oleh suatu instansi. 3 Dari definisi ini, dapat diartikan bahwa kepemimpinan
adalah sebuah teknik memengaruhi, memotovisi, mengatur, mengarahkan orang lain yang
dilakukan dengan sengaja untuk mencapai suatu tujuan relevan yang telah ditetapkan oleh
kelompok ataupun organisasi.
Manajemen yang bagus dan kepemimpinan yang baik merupakan faktor penting yang
harus dimiliki seorang pemimpin. Begitu pula dalam mengembangkan sebuah negara
ataupun institusi, dibutuhkan pemimpin yang mampu mengarahkan negara ataupun institusi
tersebut ke arah yang lebih baik. Menurut penulis, Salah satu sosok pemimpin yang cocok
untuk dibahas dalam hal tersebut adalah Mohammad Jusuf Hamka, pemilik manfaat akhir
PT Citra Marga Nusaphhala dengan saham 80%. PT Citra Marga Nushapala sendiri ikut
serta dalam proyek jalann tol, penanaman modal usaha dan jasa penunjang dibidang jalan
raya serta melakoni upaya di bidang lain yang berkaitan dengan pelaksanaan jalan tol.
Jaringan jalan adalah unsur penyokong keberhasilan suatu pembangunan sebab jalan
memiliki peran dalam memindahkan barang dan manusia untuk itu dibutuhkan jalan yang
memadai dengan mengutamkan kecepatan. Pembangunan jalan tol adalah cara alternatif dan
bentuk usaha untuk mempermudah masyarakat dalam mengembangkan akselerasi dari aspek
sosial dan ekonomi. Pembangunan sebuah jalan tol sendiri sangat bermanfaat bagi
masyarakat karena mengurangi kemacetan, aksebilitas, efisiensi jarak tempuh serta
mengundang investor-investor untuk berinvestas

B. MENGENAL SOSOK JUSUF HAMKA


Mohammad jusuf hamka lahir pada 5 desember 1957 dengan nama alun joseph
merupakan seorang pengusaha muslim berdarah Tionghoa-Indonesia. Dikenal sebagai bos
jalan tol, pria kelahiran samarinda, Kalimantan timur adalah anak dari Joseph Suhaimi yang
adalah pengajar di Universitas yang ada di Jakarta dan Suwanti Suhaimi yang merupakan
seorang guru. sewaktu kecil, jusuf hamka memang pekerja keras dimana dia menjadi
pedagang asongan untuk menambah uang jajan. Di umur 10 tahun, Segala jenis makanan,
mulai dari kacang-kacangan, es mambo pernah dijual di sekitar masjid istiqlal. Semasa kecil
dia mempunyai banyak teman yang beragama islam. Dalam prjalanannya menjadi mualaf
kala itu, penasaran dengan kawan-kawannya yang selalu diperintahkan untuk sholat
perlahan jusuf mulai bertanya tentang arti sholat dan dan lebih dalam tentang agama islam.
Jusuf Hamka menempuh banyak Pendidikan di kampus namun tidak permah selesai.
Beberapa universitas yang ia masuki antara lain: Fakultas Hukum di Universitas 17 Agustus
1945 Jakarta ditahun 1974, Fakultas Kedokteran Trisakti, Jakarta pada tahun 1974, Bisnis
Administrasi Columbia College di Kanada pada tahun 1977, dan Administrasi Negara FISIP
Universitas Jayabaya di Jakarta pada tahun 1980 yang kesemuanya tidak lulus. Bagi Jusuf
sekolah hanyalah wadah untuk mengetahui cara belajar, berpikir serta mengerti tanpa perlu
adanya gelar. Di usia 23 tahun, jusuf menjadi mualaf ketika bertemu buya hamka, pada
tahun 1981. Dibawah bimbingan buya hamka, jusuf akhirnya mengatakan kalimat syahadat
dan Buya Hamka mengganti namanya menjadi Jusuf Hamka. Tahun 1986, Jusuf Hamka
mulai bekerja di bidang konstruksi jalanan menjadi sopir biasa. Jusuf juga pernah
menjalankan usaha pabrik kayu lapis di Samarinda tetapi perusahaan itu harus 6 ditutup
dikarenakan dilayani secara administratif oleh mentri kehutanan sebab tidak membayar dana
reboisasi.
C. JENIS DAN GAYA KEPEMIMPINAN JUSUF HAMKA
Pemimpin merupakan orang yang memimpin kelompok yang lebih dari satu orang,
baik organisasi maupun keluarga. Sedangkan kepemimpinan meupakan kemampuan
seseorang dalam memimpin dengan cara mengendalikan, mempengaruhi pikiran, perasaan
atau perilaku orang lain, baik orang itu mempunyai kedudukan yang lebih tinggi maupun
sebaliknya untuk menggapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. Tiga teori yang
memaparkan munculnya pemimpin antara lain: teori genetis, yang mengemukakan bahwa
pemimpin tidak dibuat, dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin salam situasi dan kondisi
khusus, teori sosial yang merupakan lawan dari teori genetic, artinya pemimpin tidak terlahir
dimana setiap individu mampu menjadi pemimpin lewat upaya baik disiapkan, dididik, serta
dibentuk atas kemauan sendiri, yang ketiga teori ekologis/sintetis yang mengatakan bahwa
setiap individu akan berhasil menjadi pemimpin bila sejak dilahirkan dia telah mempunya
talenta kepemimpinan serta talenta tersebut diasah melalui pengalaman dan usaha
Pendidikan.
Litelatur lain menyatakan kepemimpinan bisa ditinjau dari tiga prespektif, yakni:
1. Pendekatan sifat (karakteristik bawaan lahir), dimana pendekatan ini memahami
kepemimpinan meyakini bahwa pemimpin yang baik mempunyai karakteristik dari
lahir, menyangkut cara fisik dan kepribadian.
2. Pendekatan gaya atau tindakan dalam memimpin, dimana teori ini membahas tingkah
laku atau tindakan pemimpin dam mempengaruhi dan mengerahkan para pengikutnya
untuk merealisasikan suatu tujuan.
3. Pendekatan kontingensi yang menyatakan tiada gaya kepemimpinan yang tepat untuk
seluruh situasi, oleh karena itu pendekatan ini mengoptimalkan dan mengefektifkan
gaya kepemimpinan dengan menerapkan strategi mempengaruhi bawahan dengan cara
mempertimbangkan dan mengkombinasikan karakteristik pemimpin dan pengikut
pegawai dalam konteks situasi.
Pada dasarnya dalam setiap gaya kepemimpinan memiliki dua aspek utama yakni
aspek pengarahan dan aspek bantuan. Sedangkan berdasarkan kepribadian, beberapa gaya
kepemimpinan di antaranya:
a. Gaya kepemimpinan kharismatik, artinya kepemimpinan yang tidak dapat dipaparkan
secara logika dikatakan kekuatan karismatik. Pemimpin bergaya karismatik diartikan
sebagai perpaduan antara pesona pribadi dan daya tarik yang berkontribusi pada
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mendukung visi dan
mempromosikannya dengan penuh semangat. Pemimpin karismatik sendiri cenderung
oada tujuan-tujuan ideologis yang menghubungkan tujuan kelompok pada nilai-nilai,
cita-cita serta aspirasi-aspirasi yang dirasakan bersama oleh pengikut.
b. Gaya kepemimpinan otoriter, gaya kepemimpinan dimana setiap perintah dan kebijakan
yang ditetapkan oleh pemimpin itu sendiri tanpa bekomunikasi dengan bawahannya
serta harus dilaakukan. Pemimpin bergaya otoriter merupakan orang yang memeiliki
ego yang sangat tinggi dan sangat besar sehingga mendorongnya untuk menghalalkan
segala tindakannya agar tujuan dari pemimmpin itu sendiri terwujud. Menurut Terry,
tipe pemimpin otoriter bekerja dengan cermat, teliti, dan bersungguh sungguh.
Pemimpin otoriter berindak berdasarkan regulasi kebijakan yang berlaku, serta
pemimpin ini bersifat memaksa dan kejam.
c. Gaya kepemimpinan Demokratis, Woods menyatakan bahwa gaya kepemimpinan
demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pemimpin bergaya demokratis membagikan
banyak informasi tentang pekerjaan dan tanggungjawab para anggotanya. Adapun
keberhasilan mencapai suatu tujuan, anggotalah yang mencari cara untuk mencapai
tujuan tersebut sedangkan pemimpin hanya meemaparkan tujuan yang telah ditetapkan.
d. Gaya kepemimpinan moralis, yakni kepemimpinan yang lebih menghargai anggotanya.
Tipe pemimpin ini mempunyai sifat yang hangat dan sopan kepada setiap anggota,
pemimpin ini memiliki kepekaan tinggi terhadap isu-isu para anggotanya, serta segala
kebijakan hadir didalam tipe pemimpin moralis..
e. Gaya kepemimpinan delegatif, kepemimpinan yang melimpahkan atau menyerahkan
wewenang sang pemimpin ke bawahan dalam suatu organisasi sambal mengharapkan
tugas yang dilimpahkan bisa diselesaikan serta dipertanggungjawabkan tepat waktu
serta tidak bertentangan dengan misi dan visi organisasi.
f. Gaya kepemimpinan situasional, tipe kepemimpinan yang efektif apabila kemampuan
dan pengalaman pemimpin baik segi internal maupun segi eksternal organisasi
digunakan semaksimal mungkin untuk menghadapi berbagai kondisi dan situasi.
g. Gaya kepemimpinan visioner, tipe kepemimpinan yang memandang visi beberapa
langkah kedepanya untuk merealisasikannya. Pemimpin bergaya visioner memusatkan
untuk memberi arti dari upaya dan usaha yang harus dilakukan oleh semua anggota
organisasi dengan mengarahkan dan memberi makna pada upaya dan usaha berdasarkan
visi yang nyata.
Gaya kepemimpinan jusuf hamka memiliki kedekatan dengan gaya kepemimpinan
kharismatik. Sebelum menjadi direktur utuma dari Perusahaan PT. CMNP, ia bisa menarik
atensi pemegang saham di PT. CMNP hingga ditawari untuk menjadi direktur utama di
perusahaan tersebut. Untuk gaya kepemimpinan otoriter sangat berbanding dengan
personalisasi jusuf hamka sendiri yang dikatakan sebagai orang yang dermawan, sedangkan
gaya kepemimpinan moralis dimana pemimpin dihargai oleh bawahannya, ia memiliki sifat
hangat dan empati yang tinggi, dalam gaya kepemimpinan jusuf hamka ia juga dihormati
oleh anggotanya tidak hanya sifatnya, namun lebih dari itu karena ide-ide dan tindakan yang
selalu melibatkan tuhan didalamnnya. Menurut paham penulis, Kepemimpinan Jusuf Hamka
lebih condong kepada gaya kepemimpinan demokratis. bersumber dari Youtube, Jusuf
Hamka sering mengatakan bahwa selain karena gerak tuhan, dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan ia selalu bekerjasama dengan bawahan juga teman-temannya.

D. KARYA NYATA JUSUF HAMKA SELAMA MEMIMPIN


Mengawali kepengurusan baru CMNP, Jususf berpesan bahwa tantangan dunia bisnis
sesungguhnya adalah muara dari tuntutan dunia manusia. Dia mengatakan bahwa inovasi
wajib memberi manfaat yang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Dengan demikian
inovasi tidak semata kreatif dalam menciptakan sesuatu yang baru, tetapi sekaligus
mempunyai nilai manfaat bagi manusia. ketika menjabat sebagai direktur utama CMNP,
Jusuf membawa percepatan usaha CMNP. Ia menegaskan bahwa manajemen CMNP
menjadi lebih solid, optimis dan mampu menggerakan lebih cepat ekspansi dan eksistensi
bisnis. Dalam acara CMPN management gathering, Jusuf memastikan penambaham jumlah
karyawan yang berkesempatan naik haji dari 5 orang menjadi 10 orang dengan mekanisme
yang akan diatur kemudian.16 Berdasarkan rumah123.com, menyatakan bahwa Jusuf
merupakan salah satu pengusaha tol terbesar di Indonesia. Beberapa diantaraya jusuf adalah
pemilik izin dari ruas tol Cawing-Tanjung Priok atau jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono, yang
merupakan jalan tol di Indonesia pertama yang menggunakan sistem layag dengan Teknik
sosrobahu. Selanjutnya untuk jalan tol Soreang-Pasirkoja yang mempertemukan kota
bandung dan kabupaten bandung. Ruas Tol Soroja yang mulai beroprasi sejak 2017,
memiliki akses yang lebih mudah serta memperpendek waktu perjalanan. Ruas Tol Depok
Antasari juga merupakan salah satu kepemilikan jalan tol milik Jusuf Hamka. Jalan tol yang
sering dikenal Jalan Tol andara ini mempunyai Panjang 21 kilometer, dan menjadi salah satu
ruas yang fundamental di koridor selatan. Jalan tol ini nantimya akan terhubung langsung
sampai Kabupaten Bogor. Selain di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat, Jusuf Hamka juga
memiliki Jalan tol yang terletak di wilayah Jawa Timur. Jalan Tol Waru-Juanda yang adalah
akses utama dari Bandar Udara Juanda Surabaya merupakan milik Jusuf Hamka. Selain
bergerak dalam bidang konstruksi jalan, Jusuf hamka juga memiliki mimpi untuk
membangun masjid. Dilansir dari hits.suara.com, Jusuf hamka telah membangun 3 buah
masjid dengan bentuknya Chinese look dengan tujuan menyampaikan syiar kepada kawan-
kawannya yang berdarah tionghoa tentang berbagai kebaikan dari agama islam.

E. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN GAYA KEPEMIMPINAN JUSUF HAMKA


Gaya kepemimpinan merupakan pola tindakan yang diasah semaksimal mungkin
untuk mempengaruhi anggotanya supaya mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki
anggotanya agar tujuan organisasi bisa dicapai. Seorang pemimpin wajib menerapkan gaya
kepemimpinan agar mampu mengatur anggotanya, oleh karena itu gaya kepemimpinan yang
diterapkan pemimpin sangat mempengaruhi berhasil atau tidaknya dalam menggapai tujuan
organisasi.
a. Kelebihan gaya kepemimpinan Jusuf hamka
Setiap gaya kepemimpinan memiliki kekuatan dan kelemahan tidak terkecuali gaya
kepemimpinan demokratis. pemimpin bergaya demokratis dapat memberikan pengaruh
positif terhadap kinerja dan kedisiplinan karyawan atau bawahan.18 Tipe pemimpin
demokratis dihargai dan dihormati serta tidak ditakuti sebab tingkah lakunya dalam
kehidupan berorganisasi. Perilaku pemimpin demokratis juga memberikan dorongan
pada bawahan serta menumbuhkan dan mengembangkan inovasi dan kreativitas
bawahannya tanpa membatasi pendapat, saran, maupun kritik dari bawahannya.
b. Kelemahan gaya kepemimpinan Jusuf Hamka
Adapun kelemahan dari kepemimpinan Jusuf Hamka yang ditemukan penulis, dimana
pemimpin bergaya demokratis rentan terhadap oligarki. Fitria hamka salah satu anak
jusuf hamka sendiri juga menjabat sebagai direktur utama PT CMNP. Selain meletakan
fitria yusuf di posisi direktur utama, Jusuf juga memposisikan kedua anaknya yaitu
Faisal Hamka menjadi komisaris utama dan Farid Hamka menjadi komisaris.

F. KESIMPULAN
Sosok pemimpin yang yang dibutuhkan ialah pemimpin yang baik dari segi
kepemimpinan dan bagus dari segi manajemen. Kepemimpinan itu sendiri merupakan
talenta untuk mempengaruhi individu secara sengaja untuk menggapai suatu target yang
telah ditetapkan oleh organisasi, sedangkan manajemen merupakan metode mengorganisir,
melakukan perencanaan, ataupun mengarahkan dan mengawasi upaya organisasi untuk
mencapai target yang ditentukan. Salah satu pemimpin yang cocok untuk ini adalah Jusuf
Hamka. Jusuf Hamka adalah pengusaha yang memiliki 80% saham mayoritas di PT Citra
Marga Nusaphala persada. Jusuf Hamka adalah tipe demokratis yang terlihat dari
kesehariannya sebagai pengusaha jalan tol. Dalam kepemimpinannya, Jusuf Hamka telah
melakukan banyak inovasi untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan tanpa
mengabaikan saran, kritik dan tanggapan dari karyawannya. Dengan melibatkan Allah SWT
dalam setiap kegiatan yang dilakukannya, Jusuf Hamka dapat membawa banyak perubahan
bagi Indonesia di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan Y, 2021, Introduction to Indonesian Legal System, Yogyakarta: UMY Press.

Gunawan, rosiana natalia dan L. (2018). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap
Kinerja Karyawan. PERFORMA: Jurnal Manajemen Dan Start-Up Bisnis, 3, 1–9

Gusli, T., Primayeni, S., Gistituati, N., & Rusdinal, R. (2021). Kepemimpinan Visioner Kepala
Madrasah. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 2919- 2932.

Hutahaean, W. 2021. Filsafat Dan teori Kepemimpinan (Dr. Wendy Sepmady Hutahaean, S.E.,
M.Th.). Malang: Ahlimedia Book.

Mattayang, B. (2019). Tipe Dan Gaya Kepemimpinan: Suatu Tinjauan Teoritis. JEMMA |
Journal of Economic, Management and Accounting, 2(2), 45.

Paramita, P. D. (2011). Gaya Kepemimpinan (Style Of Leadership ) Yang Efektif Dalam Suatu
Organisasi Patricia Dhiana Paramita) Abstraksi. Jurnal, 7.

Prasetya, D. W., Wasiati, I., & Azhari, A. K. (2017). Pengaruh Kepemimpinan Delegatif
Terhadap Kinerja Pencatatan Sipil Kabupaten Jember. International Journal of Social
Science and Business, 1, 197–208

Simarmata, Hengki Mangiring Parulian, et al. 2021. Organisasi: Manajemen dan


Kepemimpinan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Tampi, Bryan Johannes. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Bank Negara Iindonesia, TBK (Regional Sales Manado).” Jurnal
“Acta Diurna” Volume III. No.4. III, no. 4 (2014): 1–20.
Wildana, iqbal gilang. (2021). Digital Repository Repository Universitas Universitas Jember
Jember Digital Digital Repository Repository Universitas Universitas Jember Jember.
Digital Repository Universitas Jember, September 2019, 2019–2022.

Wijono, Sutarto. 2018. Kepemimpinan dalam perspektif organisasi. Jakarta: Prenadamedia


Group.

Yugusna,Indra ., Azis Fathoni ., & Andi Tri haryono. (2016). Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Demokratis Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Dan Kedisiplinan Karyawan.
Journal Of Management, 2(2), 23.

Anda mungkin juga menyukai