Anda di halaman 1dari 14

Teologi Perang

dalam PL

Kelompok 2
PENDAHULUAN

Bahwa dunia di mana tempat orang hidup sejak zaman dahulu ialah dunia yang kaya keberagam
dan memiliki berbagai perbedaan yaitu perbedaan bangsa, bahasa, budaya, tingkatan ekonomi,
agama dan sebagainya. Namun sebenarnya ada keindahan dan dinamisme di sini, ketika keragaman
dipandang secara positif. Tetapi pada kenyataannya perbedaannya seringkali lebih besar menilai
dari sisi negatif, sehingga menjadi pemicu berbagai konflik yang pada akhirnya akan muncul
"Perang", baik itu antar suku, agama atau bangsa. Jika sejarah dunia dan sejarah setiap negara
dicari, pasti menemukan adegan perang di setiap tempat.
 Perang ialah suatu hal yang sering terjadi di kehidupan terhadap masyarakat ataupun warga negara, yang
berlangsung sampai pada saat ini. Dalam setiap warga negara yang pergi melakukan perang mereka wajib membela
negaranya dan bangsanya sendiri. Selain itu, sebagai warga negara, dalam kehidupan bernegara dan berbangsa
memiliki sifat berbakti kepada negara. Contohnya di dalam bidang militer, mereka memiliki tugas untuk membela
negara dalam situasi yang mengganggu keamanan negara. Bahwa ada juga negara yang diperintah oleh agama
Kristen, dan terkadang motif agama muncul dalam perang, dan perang itu dalam Alkitab (khususnya PL) perang
digunakan sebagai sarana pembenaran, seolah-olah oleh Tuhan ingin perang untuk beberapa alasan. 
 Bahwa didalam Perjanjian Lama banyak menceritakan tentang peristiwa-peristiwa yang dilakukan oleh umat
Tuhan untuk memerangi orang, bangsa dan suku bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Perang PL ini sering diabaikan
suatu sikap Tuhan yang tidak penuh kasih sebagaimana mestinya, juga sering terjadi penentangan terhadap Tuhan
Dalam PL ada Tuhan yang jahat tanpa belas kasihan.
ISI

Perang di dalam PL
 Tindakan kekerasan (kekerasan) dalam bentuk perang sama tuanya dengan zaman Alkitab ketika
banyak peristiwa kekerasan terjadi. Dalam kisah alkitab, Tuhan tidak membiarkan umat-Nya berperang
sendirian. Dia berada di tengah perang yang sedang berlangsung dan mengakhiri pertarungan dengan
kemenangan. Perang yang berasal dari bahasa Ibrani Milkhama ‫ סלחמה‬terjadi 313 kali, kata dasarnya
adalah Lakham ‫( לחם‬berperang) dibandingkan dengan bahasa Arab Lahama ‫( להמ‬berkumpul) atau
tentara dalam satuan tempur. Peperangan Perjanjian Lama adalah masalah yang begitu rumit sehingga
orang yang ingin berperang meskipun tujuannya adalah perdamaian harus melihat bahwa ada struktur,
nilai, rencana, dan tujuan rohani dalam setiap perang yang dikehendaki Allah. Menurut John Wood ada
3 perspektif tentang hubungan antara Allah dan perang dalam PL yakni:
1. Tradisi perang di dalam PL bersifat revelatory artinya bukan perang itu sendiri yang
menjadi berita utama para penulis PL melainkan kebesaran dan kemuliaan Allah
dibanding dengan kuasa-kuasa lainnya.
2. Timbulnya chaos yaitu suatu kekacauan di dalam tatanan dunia ciptaan.
3. Perang dalam PL berhubungan dengan pembuktian iman bangsa Israel bahwa Allah yang
mereka sembah adalah Allah yang bertindak dalam sejarah yang membedakan Israel dari
agama lain pada masa itu. Sekalipun Allah adalah Allah yang mengizinkan perang sebagai
salah satu sarana untuk menyatakan kebesaran-Nya, namun bukan sebuah legitimasi bagi
Israel untuk memutuskan perang sesuai dengan kehendaknya sendiri.
Allah sebagai pahlawan perang
Allah sebagai pahlawan perang merupakan sebuah metafora yang
menggambarkan Allah sebagai raja dan hakim. Sebagai pahlawan perang, Allah
seperti sang hakim yang berkomitmen pada ketentuan hukum yang bertindak
untuk memapankan, mempertahankan atau menerapkan hukum yang diketahui
oleh raja. Seperti halnya dengan hakim dan raja, demikian pun pengertian
pahlawan perang berfungsi sebagai prinsip kritis, menegaskan bahwa Yahwe akan
bertempur dan mengalahkan para pihak yang secara tidak sah memangku
kekuasaan public.

Lebih dari itu, merafora ini berfungsi sebagai titik rujukan dan peradilan banding
bagi orang-orang yang tidak memiliki pertolongan atau harapan dari sumber lain.
Adapun Yahwe sebagai pahlawan perang diangkat kembali dalam kita Yesaya dari masa
pembuangan, ketika bangsa Israel bersaksi tentang kekalahan Babillon dan pembebasan dari
pembuangan. Maka dengan demikian, Allah sebagai pahlawan perang merupakan satu
pemahaman yang di pakai bangsa Israel untuk membuktikan kepada bangsa Israel bahwa
Allah setia terhadap perjanjianNya. Allah yang selalu menyertai, melindungi dan menolong
mereka supaya kehidupan bangsa Israel setia dan bergantung hanya kepadanya. Hal menarik
lain dari penggambaran Yahwe sebagai pahlawan perang adalah mengenai sikap bangsa
Israel. Secara Khusus dalam saat-saat tertentu, orang Israel akan berdoa kepada Yahwe agar
sang pahlawan juga bertindak melawan mereka.
Perang di dalam Kitab PL Kejadian 14:1-16

Kitab Kej: 14, Abraham melawan raja-raja di bumi, umat Allah melawan bangsa-bangsa lain. Di mana
raja dunia menyerang Sodom dan Gomora, menghancurkan dan mengambil alih, semua harta benda disita
dan dibawa serta dibawa pergi Lot, cucu Abraham (ayat 11-12). Masuknya Abraham ke dalam perang
karena penangkapan keponakannya Lot hanya menyebabkan perang melawan negara-negara yang
berperang dan yang sifatnya ingin menyerang dan mendominasi siapa pun yang dianggap sebagai
ancaman atau musuh musuh. Perang Abraham bukanlah tentang kekuatan militer dan senjata untuk
mencapai kemenangan. Tapi Tuhan Yang Mahakuasa menyerahkan musuh-musuh Abraham ke tangannya.
Tuhan sebagai raja tertinggi yang bersama prajurit pilihannya harus memenangkan perang dimana
kekuatan mereka tidak seimbang. Perang yang dilancarkan Abraham adalah murni perang suci karena dia
tidak mengandalkan kekuatan militer yang terlatih tetapi pada kehadiran Tuhan bersamanya. Ia berperang
atas dasar tuntunan dan pimpinan Allah.
Pada titik ini dapat dilihat bahwa Allah dalam PL mengumandangkan perang tidak
bermaksud agar manusia boleh membunuh, mengahancurkan sesama demi sebuah
tujuan. Perintah untuk berperang adalah bentuk permenungan kepada manusia
untuk dapat menjatuhkan sebuah pilihan yang bijaksana tentang apa yang baik dan
buruk berdasarkan pertimbangan suara hati dan kehendak baik yang telah
dianugerahkan Allah. Allah ingin mengukur sejauh mana rahmat yang telah Dia
berikan sungguh digunakan untuk mencapai kematangan hidup yang selalu terarah
pada kebaikan tertinggi yakni Allah itu sendiri. Kehendak bebas sebagai anugerah
dari Allah dalam diri manusia hendaknya di fungsikan demi
terwujudnya bonum commune. Hal ini sebenarnya mau mengajak kita
untuk mencintai kehidupan. Perang atau berdamai adalah sebuah pilihan
yang perlu dipilih manusia berdasarkan pertimbangan hati Nurani.
Selain itu, perang dan Perjanjian Lama menunjukkan konsekuensi yang
dterima manusia karena berpaling dari Allah yang setia. Perang yang
dikobarkan Bangsa Israel adalah sikap Allah yang membinasakan setiap
orang yang tidak setia pada iman akan Allah. Kelak Allah pun
menyatakan perang kepada Bangsa Israel yang tidak setia pada-Nya
dengan menggunakan tangan musuh
PENUTUP
Manusia yang hidup di dunia ini pasti membutuhkan dan menginginkan kehidupan yang penuh
kedamaian dan tanpa kekurangan apapun. Untuk mencapainya akan digunakan berbagai cara,
bahkan ada yang tidak sehat dengan cara yang tidak selaras dengan kehendak Tuhan. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut tentu ada persaingan dan dengan adanya persaingan itu muncul
konflik dan perselisihan, memahami perbedaan pendapat dan ingin menonjol agar terlihat lebih kuat
dan mampu. Dengan adanya konflik timbul perlawanan baik antar individu, suku maupun bangsa.
Perlawanan besar akan menyebabkan perang. Bangsa Israel adalah umat yang dikasihi Tuhan, umat
yang Tuhan janjikan kepada Abraham akan memberkati dan mengutuk mereka yang mengutuk
mereka. Bangsa Israel sering melupakan Tuhan dan tidak mengandalkan kekuatan-Nya, sehingga
bangsa Israel dijajah dan diperbudak oleh bangsa lain. dan setelah mengalami kekalahan dan tidak
bisa melawan lagi, saat itulah mereka meminta pertolongan Tuhan. Tuhan Yang Maha Esa, ketika
bangsa Israel mengakui dosa-dosa mereka, Dia menyelamatkan dan menolong bangsa Israel.
Begitu juga dengan kita dalam hidup ini, seringkali untuk mendapatkan apa yang kita
inginkan, kita tidak bersaing untuk kehendak Tuhan. Untuk menjadi kaya, banyak orang yang
menindas rakyat, seperti korupsi. Untuk mendapatkan posisi tinggi, banyak orang dibayar dan
melakukan nepotisme. Dan untuk menjalani kehidupan yang damai, banyak orang rela
mengorbankan agamanya untuk masuk ke perusahaan yang membutuhkannya. Dan masih
banyak cara lain untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Dan secara keseluruhan, tidak ada
yang ingat bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang dapat melihat apa yang tidak dapat
dilihat manusia. Ketika kebutuhan itu tidak dapat dipenuhi, kami mencoba mencari cara lain.
Dan saat kita jatuh dan tidak bisa bangun, saat itulah kita mencari Tuhan dan meminta
pertolongan-Nya. Allah Maha Toleran, Sangat Toleran dan Sangat Toleran. Siapapun yang
mengakui dosanya di hadapan Tuhan akan diampuni oleh-Nya dan Dia akan memberkati
semua orang yang meminta kepada-Nya. Oleh karena itu, biarlah kita terus berpegang teguh
kepada Tuhan dan mengandalkan Dia dalam segala pekerjaan dan aktivitas kita. Jika kita ingin
hidup damai, hidup damai di dalam Tuhan, bekerja di dalam Tuhan dan berjuang di dalam
Tuhan.
KESIMPULAN

Perang adalah perang antar bangsa atau antar bangsa. Peperangan dalam Perjanjian Lama
bisa lebih bersifat negatif dan positif karena dibalik peristiwa atau peperangan tersebut
ada sesuatu kuasa Tuhan yang Ia nyatakan kepada umat yang dikasihi-Nya. Dalam setiap
perang, Tuhan menghukum bangsa yang bersalah dan membantu yang tertindas. Dalam
hal peperangan di Perjanjian Lama, Tuhan juga menyatakan kesetiaan, keadilan, dan
kemahakuasaan-Nya.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai