Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS MATERI MELALUI PROBLEM BASED LEARNING

Nana Mahasiswa : Damang Liji


Kelompok Mapel : PAI
Judul Modul : Qur’an Hadis
Judul Masalah : Problem Pemahaman Masyarakat Jihad Islam dengan pendekatan Ilmu
Tafsir

1. Mengapa sebagian masyarakat memahami kata ‘Jihat” identik dengan


peperanganmelawan musuh islam, yaitu kaum kafir atau agama di luar islam dengan
pendekatan ilmu tafsir
Menurut Wahbah Az-Zuhaili membagi dua kategori jihat terhadap kaun kafir:
➢ Disaat orang-orang kafir berada di Negara mereka sendiri , hukum jihat adalah fardu
kifayah. Jika sudah ada yang melakukan ,gugurlah kewajiban bagi umat islam yang
lain
➢ Disaat orang-orang kafir melakukan penyerangan ke daerah umat islam ,penduduk
daerah tersebut wajib mencurahkan tenaga yang ada untuk membendung serangan
tersebut
Sedangkan hukum jihat menjadi fardu “ain yaitu:
➢ Ketika dua pasukan sudah mulai berhadap-hadapan (Q.S. Al –Anfal:45)
➢ Jika tentara kafir memasuki daerah kekuasaan umat islan, pada saat itu,penduduk
daerah tersebut wajib melawan dan mempertahankan diri.
➢ Jika pemimpin meminta sekelompok umat berperang , orang –orang yang diminta
tersebut wajib ikut berperang bersama pemimpin tersebut,(Q.S At-Taubah:38)
Dalam kamus besar bahasa Indonesia Kafir adalam orang yang tidak percaya pada Allah SWT.
Menurut Quraish Shihab jihat melawan orang –orang kafir pada awal-awal islam sama
dilakuakan oleh Nabi Saw dengan bersenjatakan al-Qur’an .Nabi saw dan penganutnya belum
dapat melawan dengan perlawanan fisik karena situasi umat islam masih sangat lemah , akan
tetapi Nabi saw tetap diharuskan untuk berjihat. Menurut Quraish Shihab jihat dalam
menghadapi orang-orang kafir telah dinyatakan dalam al-Qur’an berupa perang mengangkat
senjata sebagaimanadiizinkannya berperang atas dasar Qs. Al-Hajj(22):39,
Qs. Al-Baqarah(2):190, Qs. Al-Ma’idah (5) : 54
Al- Tabrani dalam tafsirnya mengartikan jihat menghadapi orang-orang kafir dengan
pedang dan alat-alat perang, juga al- Nasafi dalam tafsirnya Madarik al-Tanzil’ jihat dalam
menghadapi orang-orang kafir adalah dengan berperang,
2. Apa akar masalahnya sehingga sebagian umat islam memahami kata jihat itu identik
dengan perang
Dafenisi jihat menurut istilah syariat yang paling komperehensif adalah mengarahkan segala
upaya demi mencapai kebenaran yang di inginkan. Hakikat jihat adalah upaya yang
sungguh-sungguh untuk mencapai hal-hal yang diridhai oleh Allah seperti iman dan amal
saleh ,sekaligus untuk menolak hal-hal yang dibenciNya seperti kekupfran, kefasikan dan
kemaksiatan
Menurut Ibnu Taimiyyah , jihat adalah mencurahkan segenap kemampuan untuk mencapai
apa yang dicintai Allah dan menolak semua yang di benci Allah. Menurt Ibnu Taimiyyah asal
mula jihat perang atas orang –orang kafir kemaksiatannaya melawan Allah SWT dan Rasulnya.
Maka barang siapa yang sampai dakwah Rasullah kepadanya untuk mengikuti agama Allah ,
hukumnya tidak boleh menolaknya , Apa bila menolaknya ,wajib hukumnya memerangi orang
tersebut.
Penetapan perintah wajibnya jihat perang ,pada umumnya turunpada saat di Madinah dan
ditandai dengan ayat-ayat madaniyyah. Dan Allah swt. Menyebut orang-orang meninggalkan
jihat sebagai kaum munafik dan sakit hati( QS. At-Taubat:24, surat Muhammad : 20-22, surat Al-
Maidah :54,surat At-Taubat:120-121
Menurut Sayyed Qutub , dalam menafsirkan ayat-ayat jihat lebih cendrung diartikan sebagai
perang . Yaitu menghadapi musuh-musuh yang mengancam keamanan dalam beragama baik
baik yang datangnya dari luar ( setan, kaum kafir, kebodohan, kemalasan)” Bagi Sayyed
Qutub, , seorang mukmin yang ikhlas, berjihat , dan berjihat akan memperoleh
syahid,kemenangan ,ampunan dan rahmat-Nya.
Menurut Ahmad Thayyib,imam besar Al-Azhar adapun definsi jihad. Yang paling penting
adalah pembatsan jihat dengan kalimat fi sabilillah hal tersebut untuk membedakan dua istilah
yang bisa tercampurdan menimbulkan pemahaman yang negative yang mengartikan jihat
dalam kontesk perangdi jalan Allah . Dua istilah tersebut adalah al-qatl (pembunuhan) dan al-
qital (peperangan) Perbedaan keduanya sangat jauh . Pembunuhan bermakna upaya
membunuh pihak lain dengan senjata. Ini meniscayakan pembunuhan di satu pihak,
danterbunuh (koban) dipihaklain. Berbeda dengan peperangan yang meniscayakan dua pihak
yang saling menyerang. Masing-masing mengupayakan pembunuhan untuk melawan upaya
darinpihak lawan . Makna yang ada dalam istilah ‘jihat adalah makna yang kedua yang berarti
perang,bukan makna yang kedua yaitu pembunuhan.
Hukum ,Dasar dan Tata cara Jihat Perang Menurut Abu Zahra
1. Hukum jihat perang adalah Fardu (ulama fiqih)
2. Syarat wajibjihat perang
3. Batas-batas jihat perang
4. Motivasi jihat perang
5. Tujuan jihat perang
6. Dakwah sebelum perang
7. Etika jihat perang
3. Bagaimana solusi sehingga pemahaman yang keliru terhadap makna kata jihat itu
yang di identik dengan peperangan.
Menurut kami memberikan penjelasan pengertian jihat apakah dari Nabi ataupu penjelasan
yang bersumber dari Al-Qur’an itu sendiri, seperti bentuk –bentuk jihat dalam Al-Qur’an :
1. Jihat dalam Al-Qur’an ( QS. Al-Furan(25):52)
Dijelaskan Ar-Razi dapat disimpulkan sebagai berikut:
➢ Bekerja keras dan berdo’a
➢ Berperang
2. Jidat dengan harta
3. Jihat dengan jiwa raga
4. Jihat melawan hawa nafsu

Anda mungkin juga menyukai