Anda di halaman 1dari 21

MENJELASKAN PENGERTIAN

TENTANG DAKWAH,HISBAH DAN


JIHAD

DISUSUN OLEH:
1.ALFA DITO ASHARI
2.M RIZKY
3.M AZMI IKROMI ISNAYN
TEKNIK INFORMATIKA
B PAGI
TAHUN 2023/2024
PENGERTIAN HISBAH DALAM ISLAM
Tindak kekerasan mengatasnamakan Islam seperti
demonstrasi dan aksi sweeping tempat-tempat
maksiat, dilakukan oleh kelompok muslim yang
berafiliasi pada organisasi Islam radikal salah
satunya Front Pembela Islam (FPI) dengan sayap
organisasi Laskar Pembela Islam. FPI mengklaim
bahwa aksi mereka merupakan
kegiatan dakwah dalam bentuk hisbah. Tulisan ini
mengungkapkan hakikat dakwah hisbah, akar
dakwah radikal di Indonesia dan kesesuaian aksi
radikal FPI dengan konsep dan
norma hisbah dalam Islam. Pendekatan penelitian
menggunakan kualitatif dengan metode studi
kasus. Data diperoleh melalui pengamatan,
observasi, wawancara mendalam dan studi
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa akar dakwah radikal di Indonesia menurut
FPI sudah terjadi sejak masa awal kedatangan
Islam di Indonesia dan klaim FPI bahwa aktivitas
dakwah mereka sebagai
bentuk hisbah tampaknya bukan
makna hisbah dalam arti yang utuh seperti istilah
dalam Islam. Penelitian ini berdampak pada
pelurusan pemahaman tentang
arti hisbah sebagaimana dimaksud ajaran Islam
sehingga umat Islam tidak
mengklaim hisbah ketika berdakwah menegakkan
hukum dengan kekerasan
Hisbah adalah salah satu instrument
pengawasan yang dikenalkan oleh Islam.
Untuk lebih menjamin berjalannya mekanisme
pasar secara sempurna peran pemerintah
sangat penting. Rasulullah SAW sendiri telah
menjalankan fungsi sebagi market supervisor
atau hisbah, yang kemudian dijadikan sebagai
peran negara terhadap pasar.

iin
Wilayah al-hisbah sebagaimana allah swt
berfirman dalam surah al-imran: 104 sebagai
‫ًَۡن‬
berikut: ‫خ َيۡذ ُعٌَى ِإًَن ًُُۡنٱۡن َخ ۡي ِز َو َيۡأ ُيُز ٌَو ِثٲ ۡع ُز وِف‬ٞ‫َو ل َر ٍُك ُِيُك ۡى ُأَي‬
‫ًُۡن‬
104 ١٠٤ۡ ‫َو َُۡي َهٌَۡى ٍَِع ٱ َك ِۚز َو ُأْو َٰٓنِئَك ُهُى ٱ ِهُح‬. Dan hendaklah
‫ٌَى‬ ‫ۡف‬
ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada
yang ma´ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Al-
imran:104).28

PENGERTIAN JIHAD MENURUT ISLAM

Jihad merupakan kata serapan dari


bahasa Arab, memiliki arti
“mengerahkan segenap potensi diri
untuk melakukan sesuatu”. Kata ini
dengan berbagai derivasinya, disebut
sebanyak 41 kali dalam Al Quran
yang semuanya berkonotasi
peperangan. Tidak hanya mengenai
“peperangan”, istilah jihad juga
diperkenalkan Rasulullah SAW
sebagai sebuah upaya pengendalian
diri dari hawa nafsu. Al Quran dan
hadits lebih sering menyebut
peperangan dengan Al-Qitaal, al
Harb, al Ma’rakah, dan al-Sariyah.

Dalam Al-Quran dan Hadits banyak


terdapat keterangan tentang
keutamaan berjihad, etika berjihad,
tujuan dan strategi berjihad.

Ayat-ayat tersebut secara garis


besar dapat dikelompokkan menjadi
tiga kategori, yaitu:

1. Ayat-ayat yang mengandung


perintah hanya memerangi pihak
yang menyerang umat Islam saja.
Misalnya QS Al Baqarah ayat 190,
191, dan 194, juga QS An Nahl
ayat 126.
2. Ayat-ayat yang mengandung
perintah memerangi mereka yang
tidak beriman ketika mereka
ingkar janji ataupun zhalim.
Misalnya QS At Taubah ayat 12,
14, 29, dan 73, QS Annisaa ayat
75, 76, dan 84, QS Al Anfaal ayat
39, dan Al Maaidah ayat 54.
3. Ayat-ayat yang mengandung
perintah untuk memerangi semua
kaum musyrikin yang memusuhi
Rasulullah. Misalnya QS At
Taubah ayat 5 dan 36.

Muhammad Sa’id al-Asymawi,


mantan ketua Pengadilan Tinggi
Kairo, menyoroti ayat-ayat jihad
dalam kajian sejarah. Ayat-ayat jihad
jelas memiliki keterkaitan dengan
kondisi masyarakat saat itu. Pada
periode Mekkah, ayat-ayat yang
turun tentang jihad lebih memiliki
makna spiritual daripada makna
fisik. Jihad yang secara prinsip lebih
bermakna bersungguh-sungguh dan
berjuang, berarti tetap menjaga
iman, bersabar, dan menahan diri
dari cercaan dan hinaan kaum
musyrikin Mekkah. QS An Nahl ayat
126 misalnya memberikan makna
sabar sebagai pilihan solusi yang
lebih baik daripada membalas
serangan kaum musyrikin.

Quraish Shihab, seorang ahli tafsir


Al-Quran mengulas secara gamblang
soal makna jihad dalam bukunya
“Wawasan Al-Quran”. Menurutnya,
Islam datang membawa nilai-nilai
kebaikan dan menganjurkan
manusia agar menghiasi diri
dengannya, serta memerintahkan
manusia agar memperjuangkannya
hingga mengalahkan kebatilan.
Atau seperti bunyi ayat di atas,
melontarkan yang hak kepada yang
batil hingga mampu
menghancurkannya. Tapi hal itu
tak dapat terlaksana dengan
sendirinya, kecuali melalui
perjuangan. Bumi adalah
gelanggang perjuangan (jihad)
menghadapi musuh. Karena
itu, al-jihad madhin ila yaumal-
qiyamah (perjuangan berlanjut hingga
hari kiamat).
Istilah Al-Quran untuk
menunjukkan perjuangan adalah
kata jihad. Hanya saja, istilah
ini sering disalahpahami atau
dipersempit artinya, sehingga
memiliki efek yang serius atas sikap
dan perilaku sebagian masyarakat
muslim.

Dikutib dari ulasan Quraish Shihab,


kata “jihad” terulang dalam Al-Quran
sebanyak 41 (empat puluh satu)
kali dengan berbagai bentuknya.
Menurut Ibnu Faris (w. 395 H) dalam
bukunya Mu’jam Al-Maqayis fi Al-Lughah,
“Semua kata yang terdiri dari
huruf j-h-d, pada awalnya
mengandung arti kesulitan atau
kesukaran dan yang mirip
dengannya.”
Kata jihad terambil dari
kata jahd yang berarti “letih/sukar”.
Jihad memang sulit dan
menyebabkan keletihan. Ada juga
yang berpendapat bahwa jihad
berasal dari akar kata “juhd” yang
berarti “kemampuan”. Ini karena
jihad menuntut kemampuan, dan
harus dilakukan sebesar
kemampuan. Dari kata yang
sama tersusun ucapan “jahida bir-
rajul” yang artinya “seseorang
sedang mengalami ujian”. Terlihat
bahwa kata ini mengandung
makna ujian dan cobaan, hal
yang wajar karena jihad memang
merupakan ujian dan cobaan bagi
kualitas seseorang.

Makna-makna kebahasaan
dan maksudnya di atas
dapat dikonfirmasikan dengan
beberapa ayat Al-Quran yang
berbicara tentang jihad. Firman
Allah berikut ini menunjukkan
betapa jihad merupakan ujian dan
cobaan: Apakah kamu menduga akan dapat
masuk surga padahal belum nyata bagi Allah
orang yang berjihad di antara kamu dan (belum
nyata) orang-orang yang sabar (QS AliImran
(3): 142).
Demikian terlihat, bahwa jihad
merupakan cara yang ditetapkan
Allah untuk menguji manusia.
Tampak pula kaitan yang sangat erat
dengan kesabaran sebagai
isyarat bahwa jihad adalah
sesuatu yang sulit, memerlukan
kesabaran serta ketabahan.
Kesulitan ujian atau cobaan
yang menuntut kesabaran itu
dijelaskan rinciannya antara lain
dalam surat Al-Baqarah ayat 214:
Apakah kamu menduga akan dapat masuk surga
padahal belum datang kepadamu cobaan
sebagaimana halnya (yang dialami) oleh orang-
orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa
malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncang
aneka cobaan sehingga berkata Rasul dan orang-
orang yang beriman bersamanya. “Bilakah
datangnya pertolongan Allah?”, ingatlah
pertolongan Allah amat dekat. (QS Al-
Baqarah (2): 214).
Dan sungguh pasti kami akan memberi cobaan
kepada kamudengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta,jiwa, dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang bersabar” (QS Al-Baqarah (2):155).
Jihad juga mengandung arti
“kemampuan” yang menuntut
sang mujahid mengeluarkan
segala daya dan kemampuannya
demi mencapai tujuan. Karena itu
jihad adalah pengorbanan, dan
dengan demikian sang mujahid
tidak menuntut atau mengambil
tetapi memberi semua yang
dimilikinya. Ketika memberi, dia
tidak berhenti sebelum tujuannya
tercapai atau yang dimilikinya habis.

Jihad merupakan aktivitas yang unik,


menyeluruh, dan tidak dapat
dipersamakan dengan aktivitas lain
sekalipun aktivitas keagamaan.
Tidak ada satu amalan keagamaan
yang tidak disertai dengan jihad.
Paling tidak, jihad diperlukan untuk
menghambat rayuan nafsu yang
selalu mengajak pada kedurhakaan
dan pengabaian tuntunan

Karena itu, seorang Mukmin pastilah


mujahid, dan tidak perlu menunggu
izin atau restu untuk
melakukannya. Ini berbeda dengan
orang munafik. Perhatikan dua ayat
berikut: Orang-orang yang beriman kepada
Allah dan hari kemudian tidak meminta izin
kepadamu (Muhammad Saw.) untuk berjihad
dengan harta benda dan jiwa mereka. Allah Maha
Mengetahui orang-orang yang bertakwa. (QS:
Al-Taubah (9): 44). Orang-orang yang
ditinggalkan (tidak ikut berperang) bergembira di
tempat mereka di belakang Rasul, mereka tidak
senang untuk berjihad dengan harta dan diri
mereka di jalan Allah … (QS Al-Tawbah
(9): 81).
Akan tetapi yang terpenting dari
segalanya adalah bahwa jihad harus
dilakukan demi Allah, bukan untuk
memperoleh tanda jasa, pujian,
apalagi keuntungan duniawi.
Berulang-ulang Al-Quran
menegaskan redaksi fi-sabilihi (di
jalan-Nya). Bahkan Al-Quransurat Al-
Hajj ayat 78 memerintahkan:
Berjihad di (jalan) Allah dengan jihad
sebenar-benarnya.
Kesimpulannya, jihad adalah cara
untuk mencapai tujuan yang baik.
Jihad tidak mengenal putus asa,
menyerah, kelesuan, tidak pula
pamrih. Tetapi jihad tidak dapat
dilaksanakan tanpa modal, karena
itu jihad mesti disesuaikan dengan
modal yang dimiliki dan tujuan yang
ingin dicapai. Sebelum tujuan
tercapai dan selama masih ada
modal, selama itu pula jihad dituntut
untuk mengorbankan harta dan
jiwanya. Karena jihad harus
dilakukan dengan modal, maka
mujahid tidak mengambil, tetapi
memberi. Bukan mujahid yang
menanti imbalan selain dari Allah,
karena jihad diperintahkan semata-
mata demi Allah. Apalagi jihad
bertujuan untuk mengambil harta
rampasan perang. Jihad menjadi titik
tolak seluruh upaya; karenanya
jihad adalah puncak segala aktivitas.
Jihad bermula dari upaya
mewujudkan jati diri yang bermula
dari kesadaran. Kesadaran harus
berdasarkan pengetahuan dan tidak
datang dengan paksaan. Karena itu
mujahid bersedia berkorban,
dan tak mungkin menerima
paksaan, atau melakukan jihad
dengan terpaksa.
PENGERTIAN DAKWAH MENURUT ISLAM
Dakwah adalah suatu proses penyampaian, ajakan
atau seruan kepada orang lain atau kepada
masyarakat agar mau memeluk, mempelajari, dan
mengamalkan ajaran agama secara sadar, sehingga
membangkitkan dan mengembalikan potensi fitri
orang itu, dan dapat hidup bahagia di dunia dan
akhirat. Hakekat yang paling penting adalah
adanya keyakinan atau kepercayaan bahwa Allah
hanya satu dan tiada satu pun yang dapat
menyamai-Nya, sehinga mau melaksanakan
perintah-Nya. Hukum dakwah adalah wajib a’in,
dalam arti wajib bagi setiap muslim untuk
berdakwah sesuai dengan apa ayang ia ketahui.
Obyek dakwah dengan uruturutan kepada diri
sendiri, keluarga, sanak keluarga dekat atau sanak
famili, sebagian kelompok, kepada seluruh umat
manusia.Berdakwah perlu menggunakan metode,
yaitu cara dakwah yang teratur dan terprogram
secara baik agar maksud mengajak melaksanakan
ajaran-ajaran agama Islam dengan baik dan
sempurna. Metode dakwahnya dengan Hikmah,
Maw’izhah Hasanah, Berdiskusi atau Tukar
Fikiran Dengan Cara Yang Baik, menyam-paikan
sautu kisah, perumpamaan, tanya jawab, dan
keteladanan yang baik.
Sebagaimana yang termasuk dalam surah an-
nahl ayat 125berikut ini :
QS. An-Nahl Ayat 125

‫ُاْد ُع ِاٰل ى َس ِبْيِل َر ِّبَك ِباْلِح ْك َم ِة َو اْلَم ْو ِع َظِة اْلَح َس َنِة َو َج اِد ْلُهْم‬
‫ُۗن‬
‫ِباَّلِتْي ِهَي َاْح َس ِاَّن َر َّبَك ُهَو َاْع َلُم ِبَم ْن َض َّل َع ْن َس ِبْيِلٖه‬
‫َو ُهَو َاْع َلُم ِباْلُم ْهَتِد ْيَن‬
125. Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran
yang baik, dan berdebatlah dengan mereka
dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui
siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah
yang lebih mengetahui siapa yang mendapat
petunjuk.

Pada ayat ini allah swt memberikan petunjuk


tentang cara cara melakukan dakwah untuk
mengajak manusia kepada agama dan jalan swt
Beberapa cara yang harus di pergunakan umat
islam dalam berdakwah ad 3 cara
1.Dengan hikmah ,yaitu perkataan yang
benar dan jelas serta dapat membedakan
hal hal yang benar dan salah
2.Dengan pengajaran yang baik ,yaitu cara
cara penyampaian yang baik dan sesuai
dengan etika dan tata krama pergaulan
hal ini di contohkan nabi muhamad saw
Ketika turunnya ayat yang melarang
minum khamar
3.Dengan perbantahan yang baik yaitu
dengan menggunakan kata kata yang
halus ,sopan ,serta menghindari kata kata
yang tajam dan menusuk hati
Dalam ayat ini ada 3 kunci yang harus di
perhatikan dalam berdakwah :
 alhikmah
Hikmah merupakan pengetahuan atau
Tindakan yang bebas dari kesalahan atau
kekeliruan .apabila hikmah digunakan maka
akan mendatangkan kemasalahatan .

 Al-mau’izatul
Yaitu pengajaran atau pesan pesan baik
yang di sampaikan sebagai nasihat Langkah
ini dpat dipahami bahwa dakwah
dilaksanakan dengan cara memberikan
pengajaran ,Pelajaran dan nasihat yang baik
 Jaadil
Yaitu diskusi atau bukti bukti yang
mematakan alasan dari orang lain dalam
berdiskusi hal ini menjadikannya tidak dapat
bertahan.jika terpaksa telah timbul
perbantahan atau pertukaran pikiran yang
tidak dapat di elakan lagi hal ini juga akan
memberikan pengaruh tersendiri bagi
proses dakwah di dalam mencapai
tujuannya mak seorang da’i harus
mempunyai sikap yang tenang sabar dan
berwibawa allah lebih mengetahui siapa
yang menyalah gunakan tugas lagi tersesat
dan siapa orang yang mendapatkan
petunjuk

Anda mungkin juga menyukai