Anda di halaman 1dari 6

Jihad Menurut Dawam Rahardjo (4 )

Mar 15, '08 12:13 AM untuk semuanya

Dawam Rahardja dalam Ensiklopedi Islam, mengemukakan bahwa kata jihad, dengan enam kata-kata turunannya disebut oleh Al-quran sebanyak 41 kali. Tetapi kata jihad itu sendiri hanya tersebut 4 kali. Kata ini berasal dari kata /jahdun/ yang disebut 5 kali atau /juhd-un/ yang disebut sekali saja. Kata yang pertama berarti sekuat-kuatnya, seperti yang dicontohkan dalam Al-quran surat Fathir 35:42 /wa ?aqsam-u: bi alla:h-i jahd-a aima:n-ihim la?in ja:?a-hum nadi:r-un layaku:nunn-a ahda: min ihda: al?umam-i fa lamma: ja:?-ahum nadi:r-un ma: za: da-hum illa: nufu:r-a/ Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sekuat-kuat sumpah; Sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu umat-umat (yang lain). tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan, Maka kedatangannya itu tidak menambah kepada mereka, kecuali jauhnya mereka dari (kebenaran) Sedangkan kata kedua berarti kemampuan, kekuatan, daya upaya atau kesanggupan. Satu-satunya kata dalam bentuk ini disebut dalam Al-quran Attaubah 9: 79. /alladi:na yalmiz-u:na almutawwi-i:na min al-mu?min-i:na fi: al-sadaqa:t-i wa alladi:na la: yajid-u:na ?illa juhd-a-hum fa-yaskhar-u:na minhum sakhir-a alla:h-u minhum wa lahum ada:b-un ali:m-un/ (orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, Maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih.

Ayat paling awal yang mengandung kata jihad adalah yang tercantum dalam Al-quran surat Al-furqon 25: 52. Nama surat yang turun di Mekah ini berbicara mengenai fungsi Al-quran yaitu sebagai kriterium atau pembeda antara yan haq dan yang bathil, yang benar dan yang salah. Dalam ayat ini Al-quran dalah senjata perjuangan Selanjutnya ayat-ayat dalam surat berbicara keesaan Allah dan menolak tuduhan orang-orang kafir dan musyrik yang menganggap Al-quran sebagai dongeng orang-orang yang dahulu yang dibacakan pada tiap pagi dan petang. Selanjutnya Raharja mengatakan bahwa penduduk Mekah pada waktu itu juga menggugat peran nabi dan mempertanyakan: /wa qa:lu: ma:li ha:da: al-rasu:li ya?kul-u al-taa:m-a wa yamsi: fi: alaswa:qi law la: unzil-a ilaihi malak-un fayaku:na maa-hu nadi:r-an/ Dan mereka berkata: "Mengapa Rasul itu memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama- sama dengan dia? ( QS. Alfurqon 25:7) Dalam situasi seperti inilah rasulullah harus berjuang sekuat tenaga uantuk bisa menginsyafkan masyarakat. Senjata yang harus dipakai adalah Al-quran . ayat 51 dan 52 surat Al-furqon berkata demikian:

/walaw si?na: la-baas-na: fi: kulli qaryat-in nadi:r-an. Fala: tutii al-ka:firi:na wa ja:hid-hum bihi jiha:d-an kabi:r-an/ Dan Andaikata kami menghendaki benar-benarlah kami utus pada tiap-tiap negeri seorang yang memberi peringatan (rasul). Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan jihad yang besar.

Raharja berkesimpulan bahwa dari ayat ini dapat ditarik makna jihad, yaitu suatu perjuangan berat yang harus dilaksanakan Rasulullah untuk memberi penjelasan mengenai keesaan Allah kepada masyarakat yang politheis dengan bahan-bahan bacaan. Sebenarnya kepercayaan kaum musyrik Mekah itu berdiri dalam suatu fondasi yang lemah . Dalam surat Al-ankabut, dasar kepercayaan itu diumpamakan sebagai sarang laba-laba. Sarang itu memang bisa digunakan untuk menjaring mangsa laba-laba, tetapi sarang itu sendiri teramat rapuhnya., sebagaimana berhala yang disembah oleh kaum musyrik. Tiga buah ayat jihad terdapat dalam surat Al-ankabut ini. Dua kata dalam ayat 6 mengandung arti berjuang, sedangkan kata yang terdapat dalam ayat 8 berarti betengkar mulut. Maka ayat tersebuut dapat dipahami dengan memperhatikan rangkaiannya dengan ayat-ayat selanjutnya.

/wa man ja:had-a fainnama: yuja:hid-u linafs-ihi ?inna alla:h-a laganiyy-un ani al-a:lam-i:na/ Dan barangsiapa yang berjihad, Maka Sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS.Al-ankabut 6)

Inti dari anjuran itu adalah iman dan amal shalih, sebagai ganti dari kegiatan menyembah berhala. Pada ayat 8, turunan kata jihad, yaitu /ja:hada/, mengandung arti lain, yaitu memaksa dengan daya paksaan: /wa wassay-na: al-insa:n-a bi wa:lidaihi husn-an wa in ja:had-a:ka litusyrik-a bi: ma: laisa laka bihi ilm-un fala: tuti-huma: ilayya marji-ukum fa?unabbi?-ukum bima: kuntum tamal-u:na/ Dan kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibubapaknya. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan.

Sebenarnya kata /ja:hada/ baik pada ayat 6 maupun 8, adalah kata kerja yang sama, tetapi mengandung arti yang berbeda, walaupun dapat dirasakan adanya persamaan makna, yakni suatu perbuatan yang mnegluarkan daya dan upaya dalam melakukan sesuatu.

Ayat lain yang juga tergolong dalam ayat Makkiyah memberikan penjelasan yang sama tentang makna jihad, seperti tercantum dalam surat al Hajj/22:78. /wa ja:hid-u: fi: sabi:l-i alla:h-i haqq-a jiha:dihi huwa ?ajtaba:-kum wama: jaala alaikum fi: al-di:n-i min haraj-in millat-a abi:kum ?ibra:hi:m-a huwa samma:-kumu al-muslim-i:na min qablu wa fi: ha:da: liyaku:na alrasu:l-u sahi:d-an alaikum wa taku:nu suhada:?-a ala al-na:s-i fa ?aqi:m-u al-sa:la:t-a wa ?a:tu al- zaka:t-a wa tasim-u: bi alla:h-i huwa maula:-kum fanima al-maula: wa nima al nasi:r-u / Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenarbenarnya. dia Telah memilih kamu dan dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. dia (Allah) Telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, Maka Dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. dia adalah Pelindungmu, Maka dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong.

Ayat penutup surat itu memberikan konteks dari kata-kata jihad yaitu upaya-upaya untuk menegakkan kepercayaan padaTuhan Yang Maha Esa (dengan mendirikan shalat), menciptakan keadilan sosial (dengan zakat) dan membangun persatuan masyarakat (dengan berpegang pada tali Allah) itu adalah suatu perjuangan yang besar dan berat. Beberapa ayat lain mengenai jihad dipakai dalam konteks yang berbeda-beda, misalnya dalam Al-quran surat Al-anfal 8:72 disebut dalam situasi perang. /?inna alladi:na ?aman-u: wa ha:jar-u: wa ja:had-u: bi ?amwa:l-ihim wa ?anfus-ihim fi: sabi:li alla:h-i wa alladi:na a:waw wanasaru: ?ula:?ika bada-hum ?auliya:?-u bad-in wa alladi:na ?aman-u: wa lam yuha:jir-u:

ma: lakum min walaya:t-ihim min sai?-in hatta: yuha:jir-u: wain istansaru:kum fi: al-di:ni faalaikum al-nasru illa: ala qaum-i baina-kum wa bainahum mi:sa:q-un wa alla:h-u bima: tamal-u:na basi:r-un/ Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang Muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, Maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, Maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang Telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.

Raharja menyimpulkan bahwa jihad ada dua macam, yaitu jihad dengan amwal (harta benda) atau denga anfus ( tenaga dan jiwa).
Sumber Bacaan: http://muhammadzulifan.multiply.com/journal/item/10?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2 Fitem. Diakses tanggal 26 Desember 2011 jam 5.48.

Anda mungkin juga menyukai