Anda di halaman 1dari 30

Metabolisme Gizi Mikro

(Mangan, Kobalt, Alumunium)


dan Interaksi Mineral
KELOMPOK 7
GIZI 2017
Nama:

1. C H E L S E A P U T R I A U D R I A ( 0 4 1 7 1 1 0 0 8 ) 4. I R N A A P R I A N T I ( 0 4 1 7 1 1 0 2 4 )
2. C I N D Y A G N E S T A V I A N I ( 0 4 1 7 1 1 0 0 9 ) 5. N U R R A H M A N I ( 0 4 1 7 1 1 0 3 2 )
3. F I T R A S U C I R A M A D H A N T I ( 0 4 1 7 1 1 0 1 7 ) 6. S I L M I A R I B A H K A M I L I A (041711042)
MINERAL MIKRO
Yang akan dibahas

Mangan (Mn) Cobalt (Co) Alumunium (Al)


Mangan (Mn)
Mangan (Mn)

Mangan (Mn) adalah mineral


yang ditemukan dalam tubuh,
meskipun jumlahnya memang
sangat sedikit semua orang
memiliki kandungan mangan
setidaknya 20 mg dalam
beberapa bagian tubuh termasuk
prankeas, tulang, hati dan ginjal.
Fungsi Mangan

1 bisa mengendalikan fungsi system saraf dan berpusat


pada otak

2 Sebagai kofaktor dari enzim hidrolase, dekarboksilase,


dan transferase

3 Penting dalam pergerakan semua fungsi syaraf

4 Penting untuk struktur tulang yg normal


Absorpsi dan Ekskresi Mangan (Mn)

Mangan Setelah di absorbsi,


Taraf mangan
diangkut mangan dalam Pada
dalam jaringan penyakit
Besi dan kalsium oleh waktu singkat
diatur oleh hati,
menghambat protein terlihat dlm
sekresi selektif mangan
absorbsi mangan transmanga empedu dan menumpu
melalui
nin dalam dikeluarkan dg k dalam
empedi
plasma feses hati
Mekanisme Pencernaan Mangan

Di mulut terdapat gigi dan ludah,


gigi berfungsi untuk Dari kerongkongan
Makanan (oat) masuk ke
memperkecil ukuran dan ludah makanan menuju ke
dalam mulut
membantu makanan untuk lambung
menuju ke kerongkongan

Proses pengolahan Mn dari


Di transportasikan melalui darah
mulut dibantu oleh mekanisme
Mn akan terkonsentrasi dalam
dan kimiawi dengan gerakan
mitokondria
peristaltik di usus halus
Kobalt (Co)
Cobalt/Kobalt (Co)
Kobalt merupakan elemen yang penting untuk tubuh, karena merupakan
komponen dari struktur vitamin B12. Meskipun demikian, metabolisme
kobalt tidak terjadi didalam jaringan tubuh kita.

Tubuh tdk bisa untuk mensintesa kobalt sehingga


1 harus tersedia didalam bahan makanan, terutama
bahan makanan hewani. Hal ini disebabkan vit B12
hanya dpt disintesis oleh mikroflora usus.

2
Mikroflora usus yaitu bakteri saluran cerna yang
berada pada usus.
Fungsi kobalt
Kandungan gizi yang diperlukan untuk pembentukkan sel
01 darah merah.

Kobalt dalam makanan ini membantu sintesis hemoglobin &


02 penyerapan besi dari makanan.

membentuk bagian dari struktur vitamin B12 (konstituen


03 vit.B12).

Katalisator dalam tahapan pembentukan eritrosit


04
Metabolisme Kobalt (Co)

Vitamin B12 juga bagian


Vitamin B12 paling banyak khususnya pada reaksi
dari beberapa enzim
sebagai transfer metil bahwa homosistein
yang mencakup dalam
koenzim dalam berubah menjadi metionin dan untuk
hematopoiesis,
beberapa memisahkan reaksi perubahan
defisiensi dapat dengan
reaksi metilmalonilkoenzim A (CoA) ke
mudah merusak
enzimatik, suksinil-CoA.
anemia.
Absorpsi dan Ekskresi Kobalt

Absorbsi Terjadi di bagian atas usus halus Absorbsi Konsumsi besi


Mengikuti mekanisme absorbsi besi

Ekskresi

85% ekskresi kobalt Dilakukan melalui urin

Selebihnya di feses & keringat


Pencernaan – Penyerapan

Cobalt bereaksi dg

Karbon gugus metil

Metilkobalamin / karbon 5-desiadenisin

5-deoksiadenosilkobalamin
Alumunium (Al)
METABOLISME MINERAL MIKRO
ALUMUNIUM (Al)
Aluminium hidroksida adalah obat antasida untuk menangani gejala akibat
produksi asam lambung yang berlebihan. Beberapa contoh gangguan
pencernaan yang dapat ditangani dengan antasida ini meliputi dispepsia, nyeri
ulu hati, serta penyakit asam lambung.

kaca Deterjen
kertas Kain tahan air
Digunakan dalam pembuatan :
Tembikar Antiperspirant
Tinta cetak Pasta gigi
Bahan pelumas
Identifikasi bahaya (Efek Klinis)
a. Keracunan akut

• Menghirup debu halus yang mengandung aluminium


Terhirup hidroksida dapat menyebabkan berkurangnya kapasitas
paru-paru pada
• Aluminium hidroksida: Kontak dengan kulit dapat
Kontak dg kulit
menyebabkan iritasi.
• Aluminium hidroksida jika Kontak dengan mata dapat
Kontak dg mata
menyebabkan iritasi, mata merah dan nyeri .
• Menelan bahan ini dapat menyebabkan demam,
Tertelan
konstipasi, dan perubahan warna pada feses.
Identifikasi bahaya (Efek Klinis)
a. Keracunan kronis
• Paparan debu yang mengandung alumunium dapat
Terhirup menyebabkan fibrosis paru non-nodular, emfisema,
pneumothoraks, dan enselofati (jarang terjadi).

Kontak dg kulit • Aluminium hidroksida: Tidak tersedia informasi.

Kontak dg mata • Aluminium hidroksida: Tidak tersedia informasi.

• Aluminium hidroksida: Dapat menyebabkan


Tertelan
hipofosfatemia..
Pertolongan Pertama Identifikasi bahaya
• Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari tempat paparan
Terhirup
ke tempat dengan udara bebas.

• Segera tinggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang


Kontak dg kulit terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air
yang banyak sampai tidak ada bahan kimia yang tertinggal
(sekurangnya selama 15-20 menit).

• Segera cuci mata dg air yang banyak selama 15 menit dengan


Kontak dg mata sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai
dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal.
• Jangan dirangsang muntah. Jika pasien dalam keadaan sadar,
Tertelan dapat diberikan 2-4 gelas air atau susu. Jangan berikan
apapun melalui mulut pada pasien yang tidak sadarkan diri.
Interaksi Vitamin dan Mineral
Ketersediaan Biologik Mineral

Walaupun bahan makanan mengandung berbagai


mineral untuk keperluan tubuh, namun tidak semuanya
dapat dimanfaatkan. Hal ini bergantung pada ketersedian
biologiknya ( ketersedian biologic adalah tingkatan zat gizi
yang dimakan yang dapat diabsorpsi oleh tubuh).
Interaksi Vitamin Dengan Mineral

Vitamin C meningkatkan absorspi bila dimakan pada waktu


besi bersamaan

Vitamin D kalsiterol meningkatnya absorpsi kalsium


Interaksi Vitamin Dengan Mineral
1. Vitamin A dengan Seng (Zn)

Kekurangan seng dapat mengganggu Sehingga, sintesis alat angkut vitamin A


metabolisme vitamin A yaitu protein pengikat retinol (retinol-
bindingprotein/RBP) terganggu

menyebabkan terganggunya terjadi penurunan aktivitas


adaptasi terhadap gelap retina reduktase
Interaksi Vitamin Dengan Mineral
2. Vitamin A dan Zat Besi (Fe)
rendahnya retinol plasma dihubungkan dengan

rendahnya hemoglobin, besi serum, dan nilai


kejenuhan transferin

Kekurangan vitamin A

dapat menyebabkan terganggunya transportasi besi


dari hati dan / penggabungan besi ke dalam eritrosit
Interaksi Vitamin Dengan Mineral
3. Vitamin E dengan seng (zn)
Seng berperan dalm sistem
enzim yang mencegah
terjadinya radikal bebas
Mekanisme interaksi Seng dan vitamin E
dengan menmurunkan
antara seng dan bekerjasama
konsentrasi peroksida dalm
vitamin E terjadi pada melindungi integritas
sel, sedangkan vitamin E
tingkat membran membran sel
menghalangi bekerjanya
radikal bebas setelah
terbentuk
Dengan demikian, konsumsi seng dalam jumlah
cukup dapat menghemat penggunaan vitamin E
(Lonnerdal 1988; Almatsier 2003).
Interaksi Vitamin Dengan Mineral
4. Folat dan Seng (Zn)
Suplementasi folat diketahui dapat mengganggu absorpsi seng.

Pasien yg menderita anemia megaloblastik (kekurangan folat)

memiliki kadar seng dalam eritrosit yang rendah.

terjadi karena folate conjugase (pteroilpoligammaglutamil


hidrolase) yang merupakan brush border membran enzim
yang dibutuhkan untuk memecah bagian poligammaglutamat
dari folat adalah zinc-dependent enzyme
Interaksi Vitamin Dengan Mineral
5. Asam Askorbat dan Zat Besi (Fe)

Asam askorbat dapat meningkatkan absorpsi besi non-heme. Hal ini


kemungkinan terjadi melalui dua cara, yakni :

melalui kemampuan
dan sifat mengkelat asam
mereduksi asam askorbat
askorbat yang membuat Fe
sehingga Fe selalu berada
selalu dalam bentuk dapat
dalam bentuk yang lebih
larut dan dapat diserap.
mudah diserap, yaitu Fe2+;
Interaksi Vitamin Dengan Mineral
6. Asam Askorbat dan Tembaga (Cu)

asam askorbat yang memiliki efek negatif Diyakini dapat merubah


trhdap metabolisme Cu Cu2+ menjadi Cu1+ yang
lebih sulit untuk diserap
(Lonnerdal 1988).
Interaksi Serat Dengan Mineral

Ketersediaan biologiknya mineral banyak dipengaruhi oleh bahan-bahan


nonmineral di dalam makanan. Asam fitat dalam serat kacang-kacangan
dan serelia serta asam oksalat dalam bayam mengikat minerak-mineral
tertentu sehingga tidak dapat di absorpsi. Makanan tinggi serat (lebih dari
35 gram sehari) menghambat absorsi kalsium, zat besi, seng, & magnesium.
Interaksi Mineral Dengan Mineral
Mineral mempunyai berat molekul dan jumlah muatan (valensi) yang sama
bersaing satu sama lain untuk diabsorpsi, dengan demikian dalam ketersedian
biologiknya. Contohnya magnesium, kalsium, besi dan tembaga yang
mempunyai valensi +2.

Seng
• Demikian pula kebanyakan makan
Kalsium seng akan mengahambat absorpsi
• Kalsium yang dimakan tembaga. Oleh karena itu, kita
terlalu banyak akan harus berhati-hati dalam
menghambat absorpsi besi menggunakan suplemen mineral
tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai