Anda di halaman 1dari 10

EVALUASI PENGENDALIAN DAN

PENCEGAHAN KLB DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN
SEMARANG
PROFIL WILAYAH KERJA PUSKESMAS BRINGIN
Puskesmas Bringin terletak di Wilayah
Kabupaten Semarang, dengan luas wilayah
kerja 61,89 KM2, terdiri dari 16 Desa :
•Desa Bringin • Desa Kalikurmo
•Desa Popongan • Desa Gogodalem
•Desa Pakis • Desa Wiru
•Desa Rembes • Desa Nyemoh
•Desa Kalijambe • Desa Tempuran
•Desa Tanjung • Desa Lebak
•Desa Sambirejo
• Desa Sendang
• Desa Banding
• Desa Truko

Jumlah penduduk laki-laki = 24.064


Jumlah penduduk perempuan = 24.076
Jumlah total penduduk =48.140
Penyakit Zoonosis (GHPR)
Langkah yang dilakukan untuk pencegahan dan pengendalian GHPR

1. Memantau perkembangan jumlah kasus gigitan dan kasus rabies melalui surveilans aktif di lapangan berupa data kunjungan
berobat, baik registrasi rawat jalan dan rawat inap

2. Pengumpulan data secara aktif dan pasif dilakukan dengan cara mendapatkan data secara langsung dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya.

Langkah yang dilakukan untuk mengatasi kejadian GHPR

3. Perawatan kasus lyssa sesuai SOP, apabila tidak tersedia ruang perawatan isolasi untuk penderita segera dirujuk ke RS yang
mempunyai kapasitas perawatan penderita rabies
Bulan:

Tahun:
Provinsi:

Target (%)
Puskesmas:

Kabupaten/Kota:

100
JULI

2023
Jateng
BRINGIN

7
Kab. Semarang
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) DPT/HB (1)

Trend
Sasaran Tahunan

DPT/HB (1) Juli (%)


DPT/HB (1) Juni (%)
DPT/HB (1) Kumulatif s/d Juli (%)

DESA / KELURAHAN
DPT/HB (1) Kumulatif s/d Juli (%) (L)

DPT/HB (1) Kumulatif s/d Juli (%) (P)

%
100

0
10
20
30
40
50
60
70
80
90

BANDING 6,7 3,3 93,3 80,0 106,7 30

SAMBIREJO 17,5 12,5 90,0 80,0 100,0 40

TRUKO 8,3 8,3 77,1 70,8 83,3 48

POPONGAN 0,0 11,1 72,2 88,9 55,6 18

LEBAK 12,5 8,3 62,5 58,3 66,7 24

SENDANG 6,7 3,3 60,0 46,7 73,3 30

GOGODALEM 16,2 10,8 59,5 72,2 47,4 37

NYEMOH 11,5 11,5 57,7 61,5 53,8 26

BRINGIN 9,4 1,9 56,6 46,2 66,7 53

WIRU 8,1 8,1 54,1 55,6 52,6 37

REMBES 6,8 11,4 47,7 54,5 40,9 44

KALIKURMO 5,4 5,4 45,9 50,0 42,1 37

TEMPURAN 3,4 10,3 41,4 50,0 33,3 29

KALIJAMBE 8,6 2,9 40,0 29,4 50,0 35

PAKIS 5,1 2,6 33,3 26,3 40,0 39

TANJUNG 0,0 5,3 31,6 33,3 30,0 19


Data imunisasi DPT HB1 wilayah kerja Puskesmas Bringin

PUSKESMAS 8,4 7,1 58,1 56,1 59,9 546


¯ ¯ = ­ ¯ ¯ ¯ = ¯ = ­ = ­ ¯ ¯ ­ ¯
Bulan:

Tahun:
Provinsi:

Target (%)
Puskesmas:

Kabupaten/Kota:

100
JULI

2023
Jateng
BRINGIN

7
Kab. Semarang
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) DPT/HB (3)

Trend
Sasaran Tahunan

DPT/HB (3) Juli (%)

DPT/HB (3) Juni (%)

 
Sasaran s/d Bulan Ini (%)

DPT/HB (3) Kumulatif s/d Juli (%)

DESA / KELURAHAN
DPT/HB (3) Kumulatif s/d Juli (%) (L)

DPT/HB (3) Kumulatif s/d Juli (%) (P)

%
100

0
10
20
30
40
50
60
70
80
90

1 BANDING 16,7 26,7 103,3 80,0 126,7 58 30


­

2 POPONGAN 0,0 5,6 83,3 122,2 44,4 58 18


­

3 SAMBIREJO 10,0 15,0 75,0 60,0 90,0 58 40


­

4 SENDANG 0,0 10,0 73,3 73,3 73,3 58 30

5 GOGODALEM 8,1 8,1 67,6 83,3 52,6 58 37

6 LEBAK 4,2 20,8 66,7 66,7 66,7 58 24

7 TRUKO 10,4 8,3 66,7 70,8 62,5 58 48


­ = ­ ¯

8 BRINGIN 7,5 13,2 62,3 65,4 59,3 58 53

9 WIRU 10,8 5,4 59,5 61,1 57,9 58 37


­ ¯

10 REMBES 4,5 9,1 56,8 50,0 63,6 58 44

11 NYEMOH 0,0 0,0 53,8 61,5 46,2 58 26

12 TANJUNG 0,0 21,1 52,6 77,8 30,0 58 19

13 PAKIS 7,7 5,1 46,2 52,6 40,0 58 39

14 TEMPURAN 6,9 6,9 41,4 42,9 40,0 58 29

15 KALIJAMBE 5,7 8,6 40,0 29,4 50,0 58 35


Data imunisasi DPT HB3 wilayah kerja Puskesmas Bringin

16 KALIKURMO 2,7 0,0 32,4 33,3 31,6 58 37


­ = ­ ¯ = ­ ¯

  PUSKESMAS 6,6 9,9 60,6 62,1 59,2 58 546


­
Langkah yang dilakukan untuk pencegahan dan pengendalian Pertusis
1. Penemuan kasus.
2. Pengambilan Spesimen (Sampel berupa apus nasofaring)

Langkah yang dilakukan untuk mengatasi kejadian Pertusis


1. Tatalaksana/pengobatan : diberikan antibiotika eritromicin selama 7-14 hari
(maksimal 3 minggu) dg dosis anak 40-50 mg/kgbb/hari, dewasa 2gr/hari yg
masing2 dibagi dalam 4 dosis.
2. Lakukan pemisahan terhadap kontak yang tidak pernah diimunisasi atau yg
tidak diimunisasi lengkap. Pemisahan tsb berlaku sampai dg 21 hari sejak
terpajan dg penderita atau sampai dg saat penderita dan kontak sudah
menerima antibiotika minimal 5 hari dr 14 hari seharusnya.
Langkah yang dilakukan untuk pencegahan dan pengendalian keracunan makanan

1. Menghimpun data kasus baru pada kunjungan berobat di fasilitas pelayanan


kesehatan;
2. Melakukan analisis kecenderungan KLB Keracunan Pangan berdasarkan waktu,
tempat, dan kelompok masyarakat tertentu lainnya;
3. Melakukan pemantauan terhadap distribusi pangan sebagai sumber penyebab,
dan pelaksanaan higiene sanitasi pangan;
Langkah apa saja yang dilakukan untuk
mengatasi kejadian keracunan makanan
Bulan:
Tahun:
Provinsi:

Target (%)
Puskesmas:

Kabupaten/Kota:
N

100
JULI
Kab.

2023
Jateng
BRINGI

Semarang

7
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) CAMPAK RUBELA

Trend
Sasaran Tahunan

 
CAMPAK RUBELA Juli (%)

CAMPAK RUBELA Juni (%)

DESA / KELURAHAN
CAMPAK RUBELA Kumulatif s/d Juli (%)
CAMPAK RUBELA (1) Kumulatif s/d Juli (%) (L)

CAMPAK RUBELA (1) Kumulatif s/d Juli (%) (P)

10
20
30
40
50
60
70
80
90
100

1 POPONGAN 11,1 16,7 100,0 77,8 122,2 18

2 GOGODALEM 43,2 5,4 81,1 83,3 78,9 37


­ ¯

3 SENDANG 10,0 16,7 80,0 60,0 100,0 30

4 WIRU 10,8 5,4 78,4 83,3 73,7 37

5 NYEMOH 11,5 7,7 69,2 69,2 69,2 26


­ ¯ ¯

6 LEBAK 4,2 20,8 66,7 75,0 58,3 24

7 KALIJAMBE 11,4 2,9 60,0 76,5 44,4 35

8 BANDING 13,3 10,0 60,0 66,7 53,3 30

9 SAMBIREJO 10,0 5,0 60,0 60,0 60,0 40

10 BRINGIN 5,7 5,7 54,7 57,7 51,9 53

11 KALIKURMO 10,8 2,7 51,4 72,2 31,6 37

12 REMBES 9,1 4,5 45,5 45,5 45,5 44


­ ¯ ¯ ¯ = ¯ ¯

13 TEMPURAN 0,0 3,4 44,8 35,7 53,3 29


Data imunisasi Campak Rubella wilayah kerja Puskesmas Bringin

14 PAKIS 5,1 5,1 43,6 42,1 45,0 39

15 TRUKO 8,3 0,0 41,7 37,5 45,8 48

16 TANJUNG 10,5 5,3 31,6 66,7 0,0 19

  PUSKESMAS 11,0 6,4 59,0 61,3 56,7 546


­ = ¯ ¯ ¯
Langkah yang dilakukan untuk pencegahan dan pengendalian CAMPAK
Pengumpulan Data
Semua kasus tersangka campak yang datang puksesmas, pelayanan kesehatan swasta
maupun ke dokter, bidan maupun perawat praktek dicatat dalam formulir C1 dan dilaporkan
ke puskesmas di wilayah kerjanya setiap bulan.
Pencatatan dan Pelaporan
1) Petugas surveilans harus memastikan bahwa setiap kasus campak yang ditemukan,
baik yang berasal dari dalam maupun luar wilayah kerja, telah dicacat dalam form C1
dan dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten/ kota setiap bulan sebagai lampiran STP
2) Setiap minggu direkap dalam W2/ PWS KLB dan dilaporkan ke dinas kesehatan
kabupaten/ kota sebagai alat SKD KLB.
Peningkatan imunisasi rutin agar cakupan imunisasi campak 95% merata di semua
tingkatan

Anda mungkin juga menyukai