Poliketida adalah metabolit sekunder dari bakteri, jamur, tanaman, dan hewan. Poliketida
dibiosintesiskan dengan polimerisasi subunit asetil dan propionil dalam proses yang mirip dengan
sintesis asam lemak (kondensasi Claisen). Poliketida adalah blok pembangun (building block) untuk
berbagai produk-produk alami.
Poliketida disintesis menggunakan satu atau lebih enzi poliketida sintase (PKS) yang terspesialisasi
dan sangat kompleks.
Contoh poliketida
• Makrolida
Pikromisin, makrolida yang pertama kali diisolasi (1950)
Antibiotik eritromisin A, klaritromisin, and azitromisin
Imunosupresan takrolimus (FK506)
• Antibiotik poliena
Amfoterisin
• Tetrasiklina
keluarga antibiotik tetrasiklina
• Lainnya
Diskodermolida
Aflatoksin
Beberapa
POLIKETIDA
struktur metabolit sekunder pada kapang
Emericella nidulans disajikan pada Gambar 1. Genus
Emericella atau Aspergillus membiosintesis beragam
metabolit sekunder dengan aktivitas biologi yang
menarik, sehingga dapat dijadikan senyawa pemandu
dalam pengembangan agen obat baru.
Genus Emericella merupakan genus yang paling banyak
menghasilkan senyawa bioaktif. Diantaranya, Emericella
nidulans mengandung senyawa alkaloid indole, poliketida
terprenilasi, benzophenon, dan xanthon (memiliki
aktivitas sebagai antitumor). Emericella variecolor
mengandung quinone (sitotoksik), indole alkaloid
(aktivitas penangkal radikal), poliketida (antimikroba).
Emericella quadrilineata mengandung senyawa xanton
(immunostimulant). Emericella heterothalica dan
Emericella striata mengandung senyawa
epitetrathiodioxopiperazine (antialergi).
Beberapa metabolit sekunder yang telah berhasil diisolasi dari fungi Emericella nidulans, diantaranya
adalah senyawa turunan dihidroxanton, nidulalin A, senyawa turunan benzophenon, nidulalin B,
senyawa EPT, emestrin. Senyawa nidulalin A dan B diisolasi dari kultur Emericella nidulans var. Lata,
strain IN-68, yang diisolasi dari tanaman obat Indonesia, Trigonella foenumgraecum. Senyawa xanton
ini secara biogenesis merupakan turunan antraquinon melalui pemutusan oksidatif cincin quinone.
Puncak monoisotopik ion molekul emestrin UPLC-ESI-qTOF- MS mode positif (ES+) pada waktu
retensi 3.985 terdapat ion fragmentasi dengan m/z 517.1248 [M-S2-OH]+, 599.0801 [M+H]+,
621.0627 [M+Na]+ dan 622.0651 [M- H2O+ACN]+. Hal ini dapat dikonfirmasikan dengan
publikasi Nielsen et al. puncak dasar ion monoisotopik predominan molekular emestrin 517, 499,
535, 489, 599. Kedua fraksi menunjukkan puncak dasar ion monoisotopik molekul.
KESIMPULAN