Anda di halaman 1dari 18

PERATURAN LINDUNGAN

LINGKUNGAN PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA

Oleh :
Direktorat Teknik Mineral dan Batubara
Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral
DASAR HUKUM
UU No. 11 Tahun 1967
UU No. 23 Tahun 1997
PP No. 32 Tahun 1969
PP No. 75 Tahun 2001
Kepmen PE No. 1211.K/1995
Kep.Dirjen No. 336.K/271/DDJP/1996
Peraturan tentang BML dan kualitas limbah
Sejarah Pengaturan

PENGATURAN SEBELUM UULH 1982

UU 11 Th 1967 ttg Ketentuan Pokok Pertambangan


PP 32 Th 1969 ttg pelaksanaan UU 11 Th 1967
Permen Pertamb 04 Th 1977 ttg Pencegahan &
Penanggulangan Gangguan & Pencemaran Akibat
Pertambangan Umum
Kep Dirjen 07/1978 ttg Penanganan Dampak Tamka
Kep Dirjen 08/1978 ttg Penanganan Dampak K.Keruk
Kep Dirjen 07/1978 ttg Penanganan Dampak Pengolahan-
Pemurnian
Sejarah Pengaturan

PENGATURAN SETELAH UULH 1982


 UU 11 Th 1967 ttg Ketentuan Pokok Pertambangan
 PP 32 Th 1969 ttg pelaksanaan UU 11 Th 1967
 UU 23 Th 1997 ttg Pengelolaan Lingkungan Hidup
 PP 27 th 1999 ttg AMDAL
 Kepmen PE 2555.K Th 1993 ttg PIT
 Kepmen PE 103.K Th 1993 ttg Pengawasan Pelaksanaan
RKL-RPL di Bidang Perambangan dan Energi
 Kepmen 1211.K Th 1995 ttg Pencegahan dan
Penanggulangan Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan
pada Kegiatan PU
– Jaminan Reklamasi (Kep Dirjen 336.K/1996)
– Pengendalian Erosi (SE Dirjen 693.K/1996)
– Pelaporan pelaksanan KL-triwulan/tahunan/kasus (SE Dirjen 1993)
– Juknis Reklamasi (SE Dirjen 1993)
Pengaturan
UU No 11 Tahun 1967
tentang : KETENTUAN KETENTUAN POKOK
PERTAMBANGAN
Ps 29 menyebutkan bahwa Menteri PE antara lain
melakukan pengawasan terhadap kegiatan
lainnya yang menyangkut kepentingan umum.
Ps 30 menyebutkan “Apabila selesai melakukan
penambangan bahan galian pada suatu tempat
pekerjaan, pemegang KP diwajibkan
mengembalikan tanah sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi
masyarakat sekitarnya”.
Pengaturan

PP 32 Tahun 1969
tentang : Pelaksanaan UU No 11 Tahun 1967

 Ps 46 ayat 4
Sebelum meninggalkan bekas wilayah KP, baik karena
pembatalan maupun karena hal yang lain, pemegang KP harus
terlebih dahulu melakukan usaha pengamanan terhadap
benda-benda maupun bangunan-bangunan dan keadaan
tanah disekitarnya yang dapat membahayakan keamanan
umum
Ps 46 ayat 5
Menteri menetapkan pengaturan keamanan bangunan
dan pengendalian keadaan tanah yang harus dipenuhi
dan ditaati oleh pemegang KP sebelum meninggalkan
bekas wilayah KPnya.
PP 75 Tahun 2001, tentang :
Perubahan Kedua Atas PP 32 tahun 1969
tentang Pelaksanaan UU No 11 Tahun 1967
tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pertambangan

Pasal 37 ayat 4
Setiap pemegang KP diwajibkan untuk
memberikan kesempatan kepada pemegang KP
lain di dalam wilayah KP-nya guna
mendirikan/membangun saluran-saluran air dan
penjernihan udara dan hal-hal lain yang
bersangkutan, yang diperlukan dalam
pelaksanaan usaha pertambangannya, tanpa
merugikan satu sama lain
PP 75/2001 (lanjutan)
Pasal 39 ayat 1
Dalam 3 (tiga) tahun terakhir dari jangka
waktu KP Eksploitasi, Menteri, Gubernur,
Bupati/Walikota sesuai kewenangannya
mengadakan pengawasan khusus.
Pasal 39 ayat 2
Selama jangka waktu sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) pemegang KP Eksploitasi
diwajibkan mengikuti petunjuk-petunjuk
khusus yang diberikan oleh Menteri, Gubernur,
Bupati/Walikota sesuai kewenangannya.
PP 75/2001 (lanjutan)
Pasal 41 ayat (1), butir e.
Dengan pemberitahuan 6 (enam) bulan
sebelumnya, Menteri, Gubernur,
Bupati/Walikota sesuai kewenangannya dapat
membatalkan KP Eksploitasi dalam hal-hal,
“jika pemegang KP tidak menyetorkan jaminan
reklamasi dan tidak melakukan kegiatan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan”.
PP 75/2001 (lanjutan)
Pasal 46 ayat (4)
Sebelum meninggalkan bekas wilayah KP-nya, baik
karena pembatalan maupun karena hal yang lain,
pemegang KP harus terlebih dahulu melakukan usaha-
usaha pengamanan terhadap benda-benda maupun
bangunan-bangunan dan keadaan tanah di sekitarnya
yang dapat membahayakan keamanan umum.
Pasal 46 ayat 5
Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai
kewenangannya dapat menetapkan pengaturan
keamanan bangunan dan pengendalian keadaan
tanah yang harus dipenuhi dan ditaati oleh pemegang
KP sebelum meninggalkan bekas wilayah KP.
PP 75/2001 (lanjutan)
Pasal 67 a ayat (3)
Penyelenggaraan kewenangan pengelolaan KK
dan PKP2B yang diterbitkan oleh pemerintah
sebelum tanggal 1 Januari 2001 dilaksanakan
oleh Menteri dan berkoordinasi dengan
Gubernur dan Bupati/Walikota sesuai
kewenangannya.
KepMen PE 1211K Tahun 1995
ttg : Pencegahan dan Penaggulangan
Perusakan dan Pencemaran Lingkungan
Pada Kegiatan Usaha Pertambanga Umum
 Air tambang harus diolah melalui sarana
pengendapan / pengolahan sebelum dilepas ke
perairan umum
 Sarana pengendapan / pengolahan tsb harus
terpelihara dan berfungsi setiap waktu
 Tambang hidrolis harus dengan sirkulasi tertutup
KepMen PE 1211K Tahun 1995

KEWAJIBAN PERUSAHAAN
Mengalokasikan biaya utk perlindungan
lingkungan
Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada
karyawan mengenai perlindungan lingkungan
Menunjuk KTT untuk memimpin langsung dalam
pelaksanaan perlindungan lingkungan (ps 4)
Bila KTT berhalangan di lapangan maka
perusahaan menunjuk petugas melaksanakan
kewajiban KTT
KepMen PE 1211K Tahun 1995

KEWAJIBAN PERUSAHAAN
Menyampaikan Rencana Tahunan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
kepada KAPIT
Menyampaikan rencana penutupan
tambang selambat-lambatnya 1 (satu)
tahun sebelum berakhirnya operasi
penambangan
Menempatkan dana jaminan pelaksanaan
reklamasi
KepMen PE 1211K Tahun 1995

KEWAJIBAN KEPALA TEKNIK TAMBANG


Menyampaikan laporan kpd KAPIT tentang:
 Pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan
 Jumlah pengadaan, penggunaan, penyimpanan, dan
persediaan B3
 Gejala yang berpotensi menimbulkan perusakan dan
atau pencemaran lingkungan
 Terjadinya perusakan dan atau pencemaran
lingkungan berikut upaya penanggulangannya dalam
waktu 1 x 24 jam
KepMen PE 1211K Tahun 1995

KEWAJIBAN KEPALA TEKNIK TAMBANG


Menetapkan tata cara baku untuk
penanggulangan perusakan dan
pencemaran lingkungan pada tempat-
tempat yang berpotensi menimbulkan
perusakan dan pencemaran lingkungan
Melakukan upaya pencegahan atas
kemungkinan perusakan dan pencemaran
lingkungan
KepMen PE 1211K Tahun 1995

KEWAJIBAN KEPALA TEKNIK TAMBANG


Melakukan reklamasi dan revegetasi
sesuai dengan AMDAL atau UKL/UPL
Membuat peta pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
Memeriksa tailing yang mengandung B3
secara berkala dan melaporkan hasilnya
kepada KAPIT
Kep DJPU No. 336.K/271/DDJP/1996
ttg : Jaminan Reklamasi

BERISI HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT:


Penetapan jamrek (rencana, komponen biaya,
bentuk jaminan)
Penempatan jamrek (
Pencairan atau pelepasan jamrek (60 %, 20%,
20%)
Sanksi-sanksi

Anda mungkin juga menyukai