Anda di halaman 1dari 15

Nanda Rezky

Jannah
AK.21.038
K3 Dan Patient Safety
DEFINISI K3 TUJUAN PENERAPAN K3

Menurut Ridley, John (1983) yang Secara umum, kecelakaan selalu


dikutip oleh Boby Shiantosia diartikan sebagai kejadian yang tidak
dapat diduga. Kecelakaan kerja dapat
(2000, p.6), mengartikan
terjadi karena kondisi yang tidak
Kesehatan dan Keselamatan Kerja membawa keselamatan kerja, atau
adalah suatu kondisi dalam perbuatan yang tidak selamat.
pekerjaan yang sehat dan aman Kecelakaan kerja dapat didefinisikan
baik itu bagi pekerjaannya, sebagai setiap perbuatan atau kondisi
perusahaan maupun bagi tidak selamat yang dapat mengakibatkan
kecelakaan.
masyarakat dan lingkungan
sekitar pabrik atau tempat kerja
tersebut

2
Hello!

ERGONOMI --->> K3

Ergonomi dan K3 merupakan dua hal yang tidak


dapat dipisahkan. Keduanya mengarah kepada
tujuan yang sama yakni peningkatan kualitas
kehidupan kerja (quality of working life).

3
TUJUAN
UNTUK MENINGKATKAN
• KESEHATAN
• KESELAMATAN
• KESEJAHTERAAN
• EFISIENSI KERJA
PENGERTIAN ERGONOMI :

ILMU SERTA
PENERAPANNYA YANG
BERUSAHA
MENYERASIKAN
PEKERJAAN DAN
LINGKUNGAN TERHADAP
ORANG ATAU SEBALIKNYA
DENGAN TUJUAN
TERCAPAINYA
PRODUKTIVITAS DAN
EFISIENSI YANG SETINGGI-
TINGGINYA MELALUI
PEMANFAATAN MANUSIA
SEOPTIMAL MUNGKIN
”.

5
Manusia Sebagai Tenaga Kerja

✘ FAKTOR DARI DALAM

1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Kecerdasan
4. Kekuatan otot/fisik
5. Bentuk dan ukuran tubuh
6. dll

6
Manusia Sebagai Tenaga Kerja

✘ FAKTOR DARI LUAR

1. Asupan gizi
2. Lingkungan kerja
3. Penyakit
4. Sosial ekonomi
5. dll

7
Sarana Kerja

Sarana kerja yang tidak memadai, tidak adanya keserasian


ukuran dan bentuk sarana kerja terhadap tenaga kerja

Efektifitas dan efisiensi kerja tidak optimal

Kerugian:
Hilangnya jam kerja,terhambatnya /
menurunnya produksi dan produktivitas kerja

8
Prasarana kerja
 Jalur lalu lintas produksi
 Jalur lalu lintas karyawan
 Lingkungan kerja
LINGKUNGAN KERJA

FAKTOR FISIK
1. Kebisingan : 85 dBA
2. Iklim Kerja : suhu kering : 24-26 oC
suhu basah : 21-30 oC
Kelembaban: 65 – 95 %
3. Getaran :
4 - 5 Hz Organ perut dan tulang
belakang
40-80 Hz Ketajaman mata
LINGKUNGAN KERJA

Faktor kimia : Gas, Uap, debu, asap


dsb
Faktor Fisiologis : sikap dan cara kerja dsb

Faktor Psikologis : suasana kerja, hubungan


kerja dsb

Faktor Biologis : bakteri, virus, jamur, cacing,dsb


SIKAP KERJA ERGONOMIS

1. MENGHINDARKAN SIKAP
YANG TIDAK ALAMIAH
DALAM BEKERJA
2. BEBAN STATIS MENJADI
SEMINIMAL MUNGKIN
3. PEMBUATAN/PENENTUAN
KRITERIA DAN UKURAN
BAKU PERALATAN KERJA
(MEJA, KURSI DLL)
4. DILAKUKAN SIKAP
BERDIRI DAN DUDUK
SECARA BERGANTIAN

12
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kerja angkat-angkut

 Beban yang diperkenankan


 Kondisi lingkungan kerja
 Keterampilan bekerja
 Peralatan kerja serta keamanannya

13
KESIMPULAN

Penerapan ergonomi di tempat kerja bertujuan


agar pekerja saat bekerja selalu dalam keadaan sehat,
nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat
mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan
dan kerjasama yang baik dari semua pihak. Pihak
pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan
sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap
kesehatan masyarakat, membuat berbagai peraturan,
petunjuk teknis dan pedoman K3 di tempat kerja serta
menjalin kerjasama lintas program maupun lintas
sektor terkait dalam pembinaannya.
14
Thank
You
15

Anda mungkin juga menyukai