Anda di halaman 1dari 56

P ENGUATAN

P ER ENCANA AN
BO K P USKE SM AS
INSPEKTORAT
KABUPATEN LANGKAT
1
BIODATA
Nama : Ahmad Dian Fakhruzy, S.STP., M.A.P.
Kelahiran : Stabat, 16 April 1987
Jabatan : Inspektur Pembantu Wilayah IV
Pendidikan : S1, STPDN (2005-2009)
S2, Universitas Medan Area (2009-2011)
Pengalaman Kerja :
 Kasubbag Umum Kec. Padang Tualang (2010-2012)
 Kasubbid Mutasi Jabatan BKD Kab. Langkat (2012-2016)
 Kabid Pelayanan Pencatatan Sipil Dinas Dukcapil Kab. Langkat (2016-2021)
 Inspektur Pembantu Wilayah IV (2021-sekarang)
2
BIODATA
Nama : Khairul Fuad, S.H., M.H.
Kelahiran : Binjai, 9 September 1963
Jabatan : Auditor Madya
Pendidikan : S1, Universitas Medan Area (1990)
S2, Universitas Panca Budi (2013)
Pengalaman Kerja :
 Kabag Bantuan Hukum KORPRI (1996-1999)
 Kasubbag Perundang-undangan Setdakab Langkat (1999-2000)
 Plh. Kabag Hukum Setdakab Langkat (2000)
 Kasubbag Tata Hukum Setdakab Langkat (2000-2008)
 Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (2008-2012)
 Kabag Hukum Setdakab Langkat (2012-2015)
 Inspektur Pembantu Wilayah IV (2018-2021)
 Auditor Madya Inspektorat Kabupaten Langkat (2021-sekarang)
3
BIODATA
Nama : Devi Yendrianof, S.Kom., M.Si.
Kelahiran : Medan, 22 Maret 1972
Jabatan : Auditor Muda
Pendidikan : D3, Indonesia Amerika Institut Bandung (1992-1995)
S1, STMIK Bandung (1995-1998)
S2, Universitas Sumatera Utara (2004-2006)
Pengalaman Kerja :
 Dosen STMIK Kaputama Binjai (2002-2017)
 Pranata Komputer, Bidang Aset BPKAD Kabupaten Langkat (2009-2016)
 Pengadministrasi Pelaporan, Inspektorat Kabupaten Langkat (2016-2018)
 Auditor Muda, Inspektorat Kabupaten Langkat (2018-sekarang)
4
BIODATA
Nama : Febrian, S.STP., M.A.P.
Kelahiran : Medan, 13 Februari 1991
Jabatan : Pengawas Pemerintahan Muda
Pendidikan : D4, Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Jabar (2009-2013)
S2, Universitas Medan Area, Medan (2015-2017)
Pengalaman Kerja :
 Staf BKD Kabupaten Langkat (2013-2014)
 Kasubbag Umum dan Kepegawaian Kecamatan Salapian (2014-2015)
 Kasi Pemberdayaan dan Pembangunan Kecamatan Salapian (2015-2016)
 Kasi Pemerintahan Kecamatan Salapian (2016-2017)
 Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Kecamatan Sawit Seberang(2017-2020)
 Staf Inspektorat Kabupaten Langkat (2020-2021)
 Pengawas Pemerintahan Muda, PPUPD Inspektorat Kabupaten Langkat (2021-sekarang)
 Dosen STMIK Methodist Binjai (2022)
5
BIODATA
Nama : Erian Azmal, S.A.P., M.Si.
Kelahiran : Pangkalan Berandan, 1 Januari 1976
Jabatan : Auditor Muda
Pendidikan : S1, Universitas Terbuka (2006-2010)
S2, Universitas Sumatera Utara (2016-2018)
Pengalaman Kerja :
 Kerja Magang di Kota Nara, Kyoto dan Tokyo - Jepang (1996-1999)
 Karyawan di PT Hanken Indonesia, Bekasi (1999-2005)
 Staf Kecamatan Berandan Barat (2005-2010)
 Bendahara Pembantu Kecamatan Berandan Barat (2010-2012)
 Kasubbag Umum dan Kepegawaian Kecamatan Berandan Barat (2012-2016)
 Pengadministrasi Pelaporan, Inspektorat Kabupaten Langkat (2018-2020)
 Auditor Muda, Inspektorat Kabupaten Langkat (2020-sekarang)
6
BIODATA
Nama : Ichsan Wahyudi, S.H.
Kelahiran : Lubuk Pakam, 7 Februari 1980
Jabatan : Auditor Muda
Pendidikan : S1, Universitas Andalas, Padang (1999-2004)
Pengalaman Kerja :
 Staf, Dinas Perindag Kabupaten Langkat (2009-2014)
 Staf Keuangan, Inspektorat Kabupaten Langkat (2014-2015)
 Auditor Pertama, Inspektorat Kabupaten Langkat (2015-2019)
 Auditor Muda, Inspektorat Kabupaten Langkat (2019-sekarang)

7
BIODATA
Nama : Yenny Yovila Damanik, S.K.M.
Kelahiran : Tebing Tinggi, 12 April 1977
Jabatan : Auditor Pertama
Pendidikan : D3, Gizi Yayasan Sutan Oloan Medan (1995-1998)
S1, Kesehatan Masyarakat - USU (2007-2010)
Pengalaman Kerja :
 TPG Puskesmas Marike (2009 – 2016)
 Pengadministrasi Pelaporan, Inspektorat Kabupaten Langkat (2016-2019)
 Auditor Pertama, Inspektorat Kabupaten Langkat (2019-sekarang)

8
BIODATA
Nama : Anjang Bastari, S.E.
Kelahiran : Besitang, 8 Januari 1981
Jabatan : Auditor Pertama
Pendidikan : S1, Universitas Tri Karya, Medan (2003-2008)
Pengalaman Kerja :
 Staf Bagian Umum, Dinas Perindag Kab. Langkat (2008-2015)
 Staf Bagian Umum, Inspektorat Kabupaten Langkat (2015-2016)
 Auditor Pertama, Inspektorat Kabupaten Langkat (2016-sekarang)

9
LATAR BELAKANG
 Pembangunan SDM menjadi kunci Indonesia di masa mendatang, titik
dimulainya pembangunan SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu
hamil, bayi, balita, dan anak usia sekolah.
 Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang tinggi, diadakan
Upaya Kesehatan Perorangan dan UKM, dengan pendekatan promotif,
preventif, tanpa meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu,
menyeluruh, dan berkesinambungan.
 UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah, mengamanatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagai
salah satu sumber pembiayaan bagi daerah dalam pelaksanaan desentralisasi,
diantaranya untuk meningkatkan pembangunan kesehatan, sehingga dapat
menyediakan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dan berkualitas.
10
DASAR HUKUM
1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3. UU No. 25 Tahun 2014 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
4. PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
5. PP No 104 Tahun 2021 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun 2022
6. Permenkes RI No 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
7. Permenkes RI No 2 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi
Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan T.A. 2022
8. Permenkeu RI No 60/PMK.02/2021 tentang Standar Biaya Masukan T.A. 2022
9. Perda Kabupaten Langkat No 5 Tahun 2021 tentang APBD T.A. 2022
10.Perbup Langkat No 35 Tahun 2021 tentang Standar Harga Satuan dan Analisis Standar
Belanja Kabupaten Langkat T.A. 2022
11
DEFINISI
 Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan dana yang
digunakan untuk meringankan beban masyarakat terhadap
pembiayaan bidang kesehatan, khususnya pelayanan di Pusat
Kesehatan Masyarakat, penurunan angka kematian ibu,
angka kematian bayi, dan malnutrisi.
 Dana BOK mulai diluncurkan tahun 2011. Dana BOK berasal
dari APBN melalui Kemenkes RI untuk dialokasikan kepada
Kabupaten/Kota (Dinas Kesehatan) selaku Kuasa Pengguna
Anggran (KPA), lalu disalurkan ke puskesmas-puskesmas.

12
TUJUAN BOK
KABUPATEN/KOTA
TUJUAN UMUM
Meningkatkan fungsi rujukan upaya kesehatan masyarakat sekunder dalam mendukung
upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat primer dengan
mengutamakan keselamatan pasien dan masyarakat.

TUJUAN KHUSUS
1) Menyelenggarakan fungsi rujukan UKM dari dan ke Puskesmas;
2) Menyelenggarakan pembinaan, monitoring dan Evaluasi UKM;
3) Mendukung peningkatan mutu pelayanan di Labkesda;
4) Mendorong Puskesmas melakukan upaya perbaikan mutu secara berkesinambungan
melalui akreditasi; dan
5) Mendukung upaya peningkatan ketersediaan obat esensial dan vaksin serta Bahan
Medis Habis Pakai (BMHP) di Puskesmas;

13
DAK NONFISIK BIDANG KESEHATAN
KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2022
Peruntukan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan Kab. Langkat Tahun 2022:
1. BOK;
a. BOK Kabupaten
b. BOK Puskesmas
c. BOK Stunting
2. Jaminan persalinan; dan
3. Pelayanan kesehatan bergerak (Tahun 2022 Kab. Langkat tidak mendapatkan,
karena diprioritaskan untuk pelayanan daerah terpencil dan sangat terpencil).

14
PENGGUNAAN DANA BOK
PUSKESMAS (UKM PRIMER)
Sesuai Permenkes No. 2 Tahun 2022
a. Upaya penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi;
b. Upaya perbaikan gizi masyarakat;
c. Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS);
d. Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit;
e. Sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) Desa/Kelurahan Prioritas;
f. Dukungan operasional UKM Tim Nusantara sehat;
g. Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian kerja;
h. Akselerasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga;
i. Fungsi Manajemen Puskesmas (P1, P2, P3);
j. Upaya Kesehatan Lanjut Usia; dan
k. Upaya Pencegahan Pengendalian COVID-19.
l. Insentif UKM (tambahan sesuai Permenkes No. 19 Tahun 2022)
15
PEMANFAATAN DANA BOK
Pasal 8 Permenkes No 2 Tahun 2022
1) Pemanfaatan BOK provinsi, BOK kabupaten/kota
dan BOK Puskesmas untuk upaya pencegahan dan
pengendalian COVID-19 harus dialokasikan paling
banyak 25% dari masing-masing total pagu UKM
tersier, UKM sekunder, dan UKM primer.
2) Pemanfaatan BOK provinsi, BOK kabupaten/kota,
dan BOK Puskesmas untuk UKM Esensial
dialokasikan paling sedikit 75% dari masing-masing
total pagu UKM tersier, UKM sekunder, dan UKM
primer.

16
PEMANFAATAN DANA BOK
(PERUBAHAN)
Pasal 8 Permenkes No 19 Tahun 2022 (Aturan Terbaru)
(3) Pemanfaatan BOK Puskesmas untuk upaya pencegahan
pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf k dialokasikan paling
banyak 5% (lima persen) dari total pagu UKM primer.
(4) Pemanfaatan BOK Puskesmas untuk insentif UKM sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf i paling banyak 7,5% (tujuh
koma lima persen) dari total pagu UKM primer.
(5) Pemanfaatan BOK Puskesmas untuk UKM esensial selain untuk
menu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) paling
sedikit 87,5% (delapan puluh tujuh koma lima persen) dari total
pagu UKM primer.

17
PRINSIP DASAR DAK
NONFISIK
Kegiatan direncanakan dan dilaksanakan secara
terpadu, lintas bidang melibatkan pelaksana program
1. Keterpaduan tiap tingkatan (Dinas Kesehatan, kader kesehatan,
Babinsa, unsur masyarakat, dsb).

Kegiatan dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber

2. Efisien
daya yang ada secara tepat, cermat dan seminimal
mungkin untuk mencapai tujuan seoptimal mungkin dan
tidak duplikasi dengan sumber pembiayaan lain.

Kegiatan dilaksanakan berdaya ungkit tinggi terhadap


3. Efektif pencapaian prioritas nasional. Penetapan kegiatan
berdasarkan prioritas penyelesaian masalah di daerah.

4. Akuntabel Pengelolaan dan pemanfaatan dana DAK Nonfisik


Bidang Kesehatan harus dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

18
JENIS PEMBIAYAAN YANG
DIPERBOLEHKAN
a. Transportasi lokal petugas kesehatan, kader, pendampingan mahasiswa serta lintas sektor;
b. Perjalanan dinas dalam wilayah kerja Puskesmas bagi ASN Puskesmas dan non ASN;
c. Pembelian bahan kegiatan pemicuan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat);
d. Langganan aplikasi pertemuan daring;
e. Pencetakan dan penggandaan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan;
f. Kegiatan rapat di dalam atau di luar Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas;
g. Honor tenaga dengan perjanjian kerja termasuk iuran BPJS Kesehatan & BPJS
Ketenagakerjaan;
h. Honor, transport dan/atau akomodasi narasumber (narasumber diluar satker
penyelenggara);
i. Jasa/transportasi pengiriman sampel/specimen;
j. Jasa pemeriksaan sampel/specimen di laboratorium di luar Puskesmas;
19
JENIS PEMBIAYAAN YANG TIDAK
DIPERBOLEHKAN
DAK Nonfisik tidak boleh dimanfaatkan
untuk belanja modal, penyediaan
suplementasi gizi, honor panitia,
instruktur senam, moderator, MC,
pembaca doa, seminar kit, hadiah lomba,
retribusi, belanja kuratif dan rehabilitatif,
pengadaan obat (kecuali untuk menu
Pelayanan Kesehatan Bergerak = PKB),
pengadaan vaksin, cetak foto,
pemeliharaan bangunan, kendaraan,
sarana dan prasarana.

20
KESESUAIAN YANG DITEMUKAN
PADA PERENCANAAN BOK
PUSKESMAS 2022
1. Pengujian Atas Prinsip Dasar.
Pemanfaatan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan berpedoman pada prinsip dasar:
Keterpaduan
Tim Tracer telah dibentuk oleh Puskesmas dan telah memperhatikan keterpaduan dalam hal
pembentukan tim dengan melibatkan bintara pembina desa (Babinsa), Babinkamtibmas dan
Koramil.
2. Pengujian Atas Kesesuaian Pagu Alokasi Anggaran dengan PMK No 2 Tahun 2022
(Untuk UKM Esensial adalah minimal 75% dan Untuk C0VID-19 Maksimal 25% dari
Masing-Masing Total Pagu UKM Tersier, UKM Sekunder dan UKM Primer.
Seluruh pagu rencana anggaran DAK Nonfisik Bidang Kesehatan Kabupaten Langkat T.A.
2022 telah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2 Tahun 2022.
21
KELEMAHAN YANG DITEMUKAN
PADA PERENCANAAN BOK
PUSKESMAS 2022
1. Pengujian Atas Kelengkapan Dokumen Pendukung Dalam Penyusunan
Rencana Kegiatan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan.
a. Terdapat 3 Puskesmas belum menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK).
b. Terdapat 9 Puskesmas belum menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).

Agar terjadinya kesesuaian dan keselarasan dalam penyusunan RUK dan RPK pada
seluruh Puskesmas, maka diharapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat segera
menyusun Pedoman Penyusunan Perencanaan Puskesmas dengan mengacu
kepada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016.
22
2. Pengujian Atas Kesesuaian Penerapan Standar Harga Satuan dan Analisis
Standar Belanja Kabupaten Langkat T.A. 2022, Kepatuhan dan Kewajaran
Anggaran Perjalanan Dinas Dalam Dokumen Rencana Kegiatan.
a. Dokumen RK terkait konsistensi besaran pagu anggaran kegiatan (khususnya
uang transportasi petugas).
Terdapat 3 Puskesmas tidak konsisten dalam menerapkan biaya perjalanan dinas antar
satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.

1. PUSKESMAS XXXXX
No Uraian Perjalanan Dinas Ketidaklayakan Keterangan
UPAYA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PENDUDUK PADA KLB
Pelacakan kontak dan Pemantauan harian selama karantina dan/ atau isolasi oleh tracer
dan/atau petugas Puskesmas
1 Transport Petugas 2.060 OH x 100.000 = Mengacu kepada Perbup No 35 Tahun Kurang konsistensi dalam
201.600.000 2021, Hal. 63: menerapkan besaran biaya
Satuan Biaya Transport Kegiatan Dalam perjalanan dinas antar satu
Kabupaten/ Kota Pergi Pulang (PP) : kegiatan dengan kegiatan lainnya.
orang/kali = Rp150.000,00

23
2. PUSKESMAS XXXXX
No Uraian Perjalanan Dinas Ketidaklayakan Keterangan
UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA
Pengukuran Kebugaran Jasmani Pada Anak Sekolah
1 Transport Petugas 24 OH x 100.000 = Mengacu kepada Perbup No 35 Kurang konsistensi dalam
2.400.000 Tahun 2021, Hal. 63: menerapkan besaran biaya
Satuan Biaya Transport Kegiatan perjalanan dinas antar satu
Dalam Kabupaten/ Kota Pergi kegiatan dengan kegiatan
Pulang (PP) : orang/kali = lainnya.
Rp150.000,00

3. PUSKESMAS XXXXX
No Uraian Perjalanan Dinas Ketidaklayakan Keterangan
UPAYA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PENDUDUK PADA KLB COVID 19
Pelacakan kontak dan Pemantauan harian selama
karantina dan/ atau isolasi oleh tracer dan/atau petugas
Puskesmas
1 Transport Petugas 1.210 OH x 100.000 = Mengacu kepada Perbup No 35 Tahun Kurang konsistensi dalam
121.000.000 2021, Hal. 63: menerapkan besaran biaya
Satuan Biaya Transport Kegiatan Dalam perjalanan dinas antar satu
Kabupaten/Kota Pergi Pulang (PP) : kegiatan dengan kegiatan
orang/kali = Rp150.000,00 lainnya.

24
b. Dokumen Rencana Kegiatan terkait kepatuhan dan kewajaran anggaran
kegiatan (khususnya biaya perjalanan dinas dalam daerah).

Terkait kepatuhan dan kewajaran anggaran perjalanan dinas dalam daerah,


semua Puskesmas Se-Kabupaten Langkat mengacu ke Peraturan Bupati
Langkat No. 35 Tahun 2021, Hal 63 Satuan Biaya Transport Kegiatan
Dalam Kabupaten / Kota Pergi Pulang (PP) : Orang/Kali = Rp.150.000,00.
Besaran Uang Transport Lokal dari Puskesmas ke Desa belum ditetapkan
melalui Peraturan Bupati.

Tim merekomendasikan kepada Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat agar
standar biaya perjalanan dinas atau biaya transpor yang belum diakomodir dalam
Peraturan Bupati Langkat Nomor 35 Tahun 2021 segera diusulkan kepada Tim Penyusun
Standar Harga Satuan Tahun 2022 ataupun dengan menerbitkan Standar Biaya Khusus
yang ditandatangani oleh Bupati Langkat sebagaimana yang diamanatkan dalam
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2 Tahun 2022.

25
MANAJEMEN PUSKESMAS

26
MANAJEMEN PUSKESMAS
Ruang Lingkup Manajemen Puskesmas meliputi:
1. Penguatan Perencanaan (P1)
2. Penggerakan Pelaksanaan (P2)
3. Pengawasan Pengendalian dan Penilaian (P3)

Puskesmas merupakan bagian dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


sebagai UPTD. Oleh sebab itu, Puskesmas melaksanakan tugas dinas
kesehatan kabupaten/kota yang dilimpahkan kepadanya, antara lain:
kegiatan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
Kabupaten/kota dan upaya kesehatan yang secara spesifik dibutuhkan
masyarakat setempat (local specific).
27
28
Keterangan: PTP = Perencanaan Tingkat Puskesmas; PKP = Penilaian Kinerja Puskesmas
29
Keterangan:
5W+1H
What : Apa yang terjadi?
Who : Siapa yang
terlibat dalam
peristiwa itu?
Why : Mengapa hal itu
bisa terjadi?
When : Kapan peristiwa
itu terjadi?
Where : Di mana
peristiwa itu terjadi?
How : Bagaimana
peristiwa itu terjadi?

30
31
PERENCANAAN TINGKAT
PUSKESMAS (PTP)
 Perencanaan disusun melalui pengenalan permasalahan berdasarkan data yang akurat, dengan
cara dan waktu yang tepat, maka akan dapat mengarahkan upaya kesehatan yang dilaksanakan
puskesmas dalam mencapai sasaran dan tujuannya.
 Kepala Puskesmas harus mampu membangun kerjasama dan mengkoordinasikan program di
internal Puskesmas dan di eksternal dengan mitra lintas sektor. Koordinasi dengan lintas sektor
sangat diperlukan, karena faktor penyebab masalah kesehatan tertentu kemungkinan hanya
dapat diselesaikan oleh mitra lintas sektor.
 Proses Perencanaan Puskesmas mengikuti siklus perencanaan pembangunan daerah, dimulai
dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan diusulkan ke dinas kesehatan. Perencanaan
Puskesmas yang memerlukan integrasi dengan lintas sektor kecamatan, akan diusulkan
melalui kecamatan ke pemerintah daerah kabupaten/kota.
 PTP menyusun Rencana Lima Tahunan yang kemudian dirinci kedalam Rencana Tahunan
berdasarkan hasil evaluasi tahun sebelumnya dan mengacu pada peraturan diatasnya.
32
33
34
TAHAP PERSIAPAN PTP
1. Kepala Puskesmas membentuk Tim Manajemen Puskesmas
2. Kepala Puskesmas menjelaskan tentang Pedoman Manajemen Puskesmas kepada
Tim
3. Tim mempelajari:
 Rencana Lima Tahunan Dinkes
 Standar Pelayanan Minimal (SPM)
 Target yang disepakati bersama Dinkes
 Pedoman Umum Program Indonesia Sehat
 Penguatan Manajemen Puskesmas melalui Pendekatan Keluarga
 Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK) penting lainnya.

35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
MANFAAT PERENCANAAN YANG
BAIK
a. Memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
b. Tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
c. Memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban.

Dalam rangka mencapai tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan


Puskesmas, terkait dengan perencanaan, persentase alokasi
pembiayaan lebih diutamakan untuk mendukung program
kegiatan pelayanan dasar bidang kesehatan (tidak hanya
diprioritaskan untuk kegiatan perjalanan dinas/transport saja).
50
51
PENGAWASAN INTERN
Pasal 22 Permenkes No 2 Tahun 2022
(1) Untuk memastikan akuntabilitas pengelolaan DAK NonFisik
Bidang Kesehatan, dilakukan Pengawasan Intern oleh Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah.
(2) Pengawasan intern sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan dalam bentuk kegiatan reviu, audit, pemantauan, dan
evaluasi.
(3) Pengawasan Intern sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan mulai tahap perencanaan, pelaksaanaan, pelaporan
dan pertanggungjawaban DAK Nonfisik Bidang Kesehatan.
(4) Pelaksanaan Pengawasan intern DAK Nonfisik Bidang 52
53
54
55
56

Anda mungkin juga menyukai