Anda di halaman 1dari 28

ADVANCING THE FUTURE OF

PERIOPERATIVE AND PERIANESTHESIA


NURSING CARE DURING COVID-19 ERA

NURSE ROLE IN PACU


BY
Ns. HAPANDI RUDI CHANDRA, S.Kep.
OUTLINE

PACU

MONITORING

ERAS
PACU
Post Anesthesia Care unit

• untuk pengawasan dan perawatan pasien setelah menjalani prosedur


anestesi umum, sedasi, atau regional anestesi
• menjalankan peran penting dalam meningkatkan kesehatan dan pemulihan
pasien setelah prosedur pembedahan
• Tujuan utamanya adalah keselamatan pasien, pemulihan dari anestesi, dan
penanganan komplikasi pasca operasi
PACU Periode Kritis

• Banyak kematian pasca bedah terjadi di fase awal setelah anestesi dan pembedahan
• 24 % dari 18.473 pasien mengalami komplikasi yang terjadi selama masa pemulihan
anestesia.
0,3 % mengalami gangguan jantung yang berat
1,4 % mengalami disritmia
1,1 % mengalami hipertensi
0,3 % mengalami kecurigaan terhadap infark miokard

MONITORING PACU
diperlukan pemantauan ketat dan menyeluruh terhadap kondisi pasien
Pemulihan Pasca Anestesi

Fase 1
• pasien membutuhkan pemantauan ketat sistem respirasi dan hemodinamik,
manajemen nyeri, PONV (post operative nausea vomitting) dan terapi cairan
Fase 2
• pasien sudah tidak membutuhkan pemantauan ketat dan direncanakan
untuk keluar dari PACU untuk pulang ke rumah
Fase 3
• pemanjangan perawatan dapat terjadi pada pasien yang telah melewati
fase dua tetapi menunggu untuk dipindahkan ke ruang perawatan
Transport Pasien
• Periode singkat yang rawan terjadi komplikasi bila tidak diawasi dengan baik >>> ners anestesi
• Hemodinamik pasien harus stabil saat dipindahkan serta memiliki ventilasi dan oksigenasi yang
baik
• Penggunaan oksigen sangat disarankan >> bila jarak PACU jauh
• Posisi pasien saat di transfer juga perlu diperhatikan
Head up >> untuk meningkatkan fungsi pernafasan
Head down >> bila pasien mengalami hypovolemia
Lateral >> menjaga patensi jalan nafas dan mencegah resiko terjadinya aspirasi
Masalah yang sering muncul Pasca Operasi

• Mual-muntah pasca operasi


• Nyeri pasca operasi
• Hipotermia dan menggigil
• Komplikasi pernafasan dan jalan nafas
• Komplikasi sirkulasi
• Agitasi
• Delirium
• Delayed emergence
Monitoring PACU
• Personil
• Fasilitas
• Desain Ruangan
• Observasi RR
• Pedoman PACU
Personil
Fasilitas
• Perawat yang terlatih menangani pasien
pasca anestesi dewasa maupun anak • Monitoring
• Dibawah tanggung jawab spesialis anestesi – Oksigenasi (pulse oximetry)

• Secara umum 1 perawat: 2 pasien – Ventilasi (RR, patensi airway, capnography)

• Pediatrik atau pasienODC :1 perawat: 1 – Sirkulasi (systemic arterial blood pressure,


pasien EKG)
• Peralatan Emergency
• Peralatan Terapi Respirasi
– Aerosol bronchodilator treatments
– Continuous positive airway pressure (CPAP)
– Ventilator
Desain Ruangan PACU

• Di dekat OK >> bila perlu pembedahan ulang


• Dekat dengan fasilitas radiologi, lab, bank darah, dan ruang intensif
• Luas tempat tidur PACU minimal 11 m2 dengan jarak antar tempat tidur adalah
2 meter
• Open ward >> observasi banyak pasien dalam satu waktu
• Jumlah tempat tidur tergantung dari banyaknya kamar operasi
• 1,5 bed PACU per OK >> 2 bed untuk setiap 4 operasi
Observasi RR >> Monitoring B6
1. Breath (sistem respirasi)
Pasien belum sadar dilakukan evaluasi: 2. Blood (sistem kardiovaskuler)
- Pola nafas - Tekanan darah
- Tanda obstruksi - Nadi
- Pernafasan cuping hidung - Perfusi perifer
- Frekuensi nafas - Status hidrasi
- Pergerakan rongga dada: simetris/ tidak - Kadar Hb
- Suara nafas tambahan
- Udara nafas yang keluar dari hidung 3. Brain (sistem saraf pusat)
- Sianosis pada ekstremitas - Meilai kesadaran pasien
- Auskultasi: wheezing/ ronkhi - Perhatikan gejala kenaikan TIK
Pasien sadar tanyakan adakah keluhan
pernafasan: 4. Bladder (sistem urogenitalis)
- Jika tidak ada keluhan beri O2 - Periksa kualitas, kuantitas, warna,
- Jika terdapat tanda-tanda obstruksi, terapi kepekatan urin
- Untuk menilai apakah pasien
sesuai kondisi (aminofilin, kortikosteroid,
tindakan triple manuver airway) dehidrasi, kerusakan ginjal saat
operasi (acute renal failure)
5. Bowel (sistem gastrointestinal)
- Dilatasi lambung
- Tanda-tanda cairan bebas
- Distensi abdomen
- Perdarahan lambung post
operasi 6. Bone (sistem musculoskeletal)
- Obstruksi dan hipoperistaltik - Tanda-tanda sianosis
- gangguan organ lain seperti - Warna kuku
hepar, lien, pancreas - Perdarahan post operasi
- Dilatasi usus - Gangguan neurologis
- Hati-hati pada pasien post - Gerakan ekstremitas
operasi mayor sering
mengalami kembung yang
mengganggu pernafasan
Pedoman PACU
• Perbandingan pedoman praktik PACU yang disusun oleh ASA (American
Society of Anesthesiologists), ESA (European Society of Anaesthesiology) ,
dan ASPAN (American Society of PeriAnesthesia Nurses)
Fungsional ESA ASA ASPAN
Transfer dari kamar operasi Ya, direkomendasikan Ya, direkomendasikan Ya
menuju PACU dengan monitor
dan oksigen
Kapasitas tempat tidur untuk 1.5-2/ruangan Tidak spesifik Tidak spesifik
setiap kamar operasi
Lama rawat Bergantung tipe Tidak ada minimal lama Bergantung tipe pembedahan
pembedahan rawat
Peralatan monitor di samping Ya Ya Ya
tempat tidur: EKG, SpO2,
pengukur suhu
Staff Minimal terdapat 2 Tidak spesifik Minimal terdapat 2 perawat, salah
perawat satunya telah memiliki pengalaman
dalam pengelolaan perawatan peri-
anesthesia
Penilaian dan pengawasan pasca operasi
Status respirasi SpO2 dan kapnografi Patensi jalan napas, Ya, kapnografi jika ada
SpO2, dan frekuensi indikasi dan tersedia
napas
Kardiovaskular Tekanan darah dan EKG Frekuensi nadi, tekanan Ya
darah, monitor EKG

Neuromuskular Pemeriksaan fisik atau Pemeriksaan fisik atau Ya, peralatan tersedia
pengawasan blok pengawasan blok jika dibutuhkan
neuromuskular neuromuskular

Status mental Pemeriksaan secara Pemeriksaan secara Ya


berkala berkala
Suhu Ya Ya Ya
Mual dan muntah Ya Ya Ya
Status hidrasi dan Ya Ya Ya
manajemen cairan
Urin output Ya Ya Ya
Drainase dan Ya Ya Ya
perdarahan
Terapi
Oksigen Ya, direkomendasikan Ya, direkomendasikan Ya
Menggigil dan Aktif menghangatkan dan Aktif menghangatkan Menghangatkan
hipotermia iv meperidine dan iv meperidine
Profilaksis PONV Ya Selektif profilaksis Ya
Antagonis Flumazenil tidak rutin Flumazenil tidak rutin Tidak ada
benzodiazepin digunakan, hanya digunakan, hanya
digunakan pada pasien digunakan pada pasien
tertentu. tertentu.
Antagonis opioid Digunakan pada pasien Digunakan pada pasien Tidak ada
tertentu sebagai revesal tertentu sebagai revesal
Reversal blok Train of Four Spesifik antagonis Tidak ada
neuromuskular direkomendasikan dapat digunakan
sebagai reversal
Manajemen nyeri Ya Penilaian secara berkala Ya
postoperatif
ADVANCING THE FUTURE OF PERIOPERATIVE AND PERIANESTHESIA NURSING CARE DURING
COVID-19 ERA

ERAS
ERAS
Enhanced Recovery After Surgery
a program or protocols for accelerated recovery and postoperative rehabilitation by reducing
the perioperative stress response

• To achieve good quality of effectiveness of care the involvement of the


patient and other profession are needed: surgeons, anesthesiologists,
nurses, rehabilitation staff, nutritionists etc
OUTCOME

Postoperative recovery
and length of stay Cost effectiveness Quality of life

Early mobilization Less complication


Shorter hospitalization Saving $ 6900 per patient

AzharRA, BochnerB, CattoJ, Goh AC, Kelly J, Patel HD, et al. Enhanced Recovery after Urological Surgery: A Contemporary Systematic Review of
Outcomes, Key Elements, and Research Needs. EurUrol2016;70:176-187
Protokol ERAS
Kriteria Pemindahan Pasien

• General Anestesi >> aldrete score


• Regional anestesi >> bromage score
• Pasien anak >> steward score
• Pasien ODC >> PADSS
Aldrete Score
Penilaian Score

Warna Kulit
Merah muda 2
Pucat 1
Sianosis 0
Kesadaran
Sadar penuh dan orientasi baik 2
Bangun bila dipanggil 1
Tidak respon 0
Pernafasan
Dapat bernafas dalam dan batuk 2
Dangkal namun pertukaran udara adekuat 1
Apnue atau obstruksi 0
Tekanan Darah
Tekanan darah menyimpang < 20% dari normal 2
Tekanan darah menyimpang < 20-50% dari normal 1
Tekanan darah menyimpang > 50% dari normal 0
Aktivitas Motorik
Seluruh ekstremitas dapat digerakkan 2
Dua ekstremita dapat digerakkan 1
Tidak bergerak 0
Ket :
Pasien dapat di pindah ke bangsal, jika score minimal 8 pasien.
Pasien di pindah ke ICU, jika score < 8 setelah di rawat selama 2 jam.
Bromage Score
P0st Anasthesia Discharge Scoring System
Penilaian Score

Nyeri
Ringan 2
Sedang 1
Berat 0

Mual & Muntah


Minimal (membaik dengan PO) 2
Sedang (membaik dengan obat IM/IV) 1
Berat (tetap dengan terapi berulang) 0

Perdarahan
Minimal (tidak perlu ganti balutan) 2
Sedang (ganti balutan 2 kali) 1
Berat (ganti balutan >3 kali) 0

Tekanan Darah
± 20% dari nilai basal 2
20-40% dari nilai basal 1
>40% dari nilai basal 0

Aktivitas Motorik
Dapat bergerak sendiri 2
Membutuhkan bantuan 1
Tidak dapat bergerak 0

Ket :
Pasien dapat di pulangkan bila score ≥9.
Steward Score
Penilaian Score

Pergerakan
Gerakan bertujuan 2
Gerakan tidak bertujuan 1
Tidak bergerak 0

Pernafasan
Batuk/ menangis 2
Pertahankan jalan nafas 1
Perlu bantuan 0

Kesadaran
Bangun/ Menangis 2
Bereaksi terhadap rangsangan 1
Tidak bereaksi 0

Ket :
Pasien dapat di pulangkan bila score >5.
Kesimpulan

• PACU merupakan periode kritis, dioerlukan pemantauan yang ketat dan


menyeluruh terhadap kondisi pasien
• ERAS protocol merupakan perioperative dan perianestesi yang kompleks
bagi semua pihak
• Peran perawat dalam monitoring PACU sangat penting sebelum pasien di
pindahkan ke ruang perawatan atau ODC
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai