PACU
MONITORING
ERAS
PACU
Post Anesthesia Care unit
• Banyak kematian pasca bedah terjadi di fase awal setelah anestesi dan pembedahan
• 24 % dari 18.473 pasien mengalami komplikasi yang terjadi selama masa pemulihan
anestesia.
0,3 % mengalami gangguan jantung yang berat
1,4 % mengalami disritmia
1,1 % mengalami hipertensi
0,3 % mengalami kecurigaan terhadap infark miokard
MONITORING PACU
diperlukan pemantauan ketat dan menyeluruh terhadap kondisi pasien
Pemulihan Pasca Anestesi
Fase 1
• pasien membutuhkan pemantauan ketat sistem respirasi dan hemodinamik,
manajemen nyeri, PONV (post operative nausea vomitting) dan terapi cairan
Fase 2
• pasien sudah tidak membutuhkan pemantauan ketat dan direncanakan
untuk keluar dari PACU untuk pulang ke rumah
Fase 3
• pemanjangan perawatan dapat terjadi pada pasien yang telah melewati
fase dua tetapi menunggu untuk dipindahkan ke ruang perawatan
Transport Pasien
• Periode singkat yang rawan terjadi komplikasi bila tidak diawasi dengan baik >>> ners anestesi
• Hemodinamik pasien harus stabil saat dipindahkan serta memiliki ventilasi dan oksigenasi yang
baik
• Penggunaan oksigen sangat disarankan >> bila jarak PACU jauh
• Posisi pasien saat di transfer juga perlu diperhatikan
Head up >> untuk meningkatkan fungsi pernafasan
Head down >> bila pasien mengalami hypovolemia
Lateral >> menjaga patensi jalan nafas dan mencegah resiko terjadinya aspirasi
Masalah yang sering muncul Pasca Operasi
Neuromuskular Pemeriksaan fisik atau Pemeriksaan fisik atau Ya, peralatan tersedia
pengawasan blok pengawasan blok jika dibutuhkan
neuromuskular neuromuskular
ERAS
ERAS
Enhanced Recovery After Surgery
a program or protocols for accelerated recovery and postoperative rehabilitation by reducing
the perioperative stress response
Postoperative recovery
and length of stay Cost effectiveness Quality of life
AzharRA, BochnerB, CattoJ, Goh AC, Kelly J, Patel HD, et al. Enhanced Recovery after Urological Surgery: A Contemporary Systematic Review of
Outcomes, Key Elements, and Research Needs. EurUrol2016;70:176-187
Protokol ERAS
Kriteria Pemindahan Pasien
Warna Kulit
Merah muda 2
Pucat 1
Sianosis 0
Kesadaran
Sadar penuh dan orientasi baik 2
Bangun bila dipanggil 1
Tidak respon 0
Pernafasan
Dapat bernafas dalam dan batuk 2
Dangkal namun pertukaran udara adekuat 1
Apnue atau obstruksi 0
Tekanan Darah
Tekanan darah menyimpang < 20% dari normal 2
Tekanan darah menyimpang < 20-50% dari normal 1
Tekanan darah menyimpang > 50% dari normal 0
Aktivitas Motorik
Seluruh ekstremitas dapat digerakkan 2
Dua ekstremita dapat digerakkan 1
Tidak bergerak 0
Ket :
Pasien dapat di pindah ke bangsal, jika score minimal 8 pasien.
Pasien di pindah ke ICU, jika score < 8 setelah di rawat selama 2 jam.
Bromage Score
P0st Anasthesia Discharge Scoring System
Penilaian Score
Nyeri
Ringan 2
Sedang 1
Berat 0
Perdarahan
Minimal (tidak perlu ganti balutan) 2
Sedang (ganti balutan 2 kali) 1
Berat (ganti balutan >3 kali) 0
Tekanan Darah
± 20% dari nilai basal 2
20-40% dari nilai basal 1
>40% dari nilai basal 0
Aktivitas Motorik
Dapat bergerak sendiri 2
Membutuhkan bantuan 1
Tidak dapat bergerak 0
Ket :
Pasien dapat di pulangkan bila score ≥9.
Steward Score
Penilaian Score
Pergerakan
Gerakan bertujuan 2
Gerakan tidak bertujuan 1
Tidak bergerak 0
Pernafasan
Batuk/ menangis 2
Pertahankan jalan nafas 1
Perlu bantuan 0
Kesadaran
Bangun/ Menangis 2
Bereaksi terhadap rangsangan 1
Tidak bereaksi 0
Ket :
Pasien dapat di pulangkan bila score >5.
Kesimpulan