Dosen Pengampu :
Dra. HIDAYATI, M.Si
DEA STIVANI SUHERMAN, S.Pd., M.Pd
DAPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teknologi nuklir adalah teknologi yang berhubungan dengan penggunaan,
pengelolaan, dan rekayasa inti atom (nuklir).
Secara garis besar teknologi Nuklir sangat membantu, misalnya bagi sarana
pembantu penyembuhan kanker, pembangkit tenaga listrik, diagnosa penyakit dan
masih banyak lagi keuntungan lainya.
Program Nuklir Indonesia memiliki tujuan dalam membangun dan memanfaatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir baik di bidang non-energi maupun di bidang
energi untuk tujuan kesejahteraan dan damai.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kajian umum tentang nuklir ?
2. Bagaimana kajian tentang prosedur penggunaan nuklir dalam teknologi kesehatan ?
3. Bagaimana kajian umum tentang manfaat dan resiko penggunaan nuklir ?
4. Bagaimana aplikasi teknologi nuklir dibidang kesehatan ?
C. TUJUAN
5. Mendeskripsikan kajian umum tentang nuklir.
6. Mendeskripsikan kajian tentang prosedur penggunaan nuklir dalam teknologi kesehatan.
7. Mendeskripsikan kajian umum manfaat dan resiko penggunaan nuklir.
8. Mendeskripsikan aplikasi teknologi nuklir dibidang kesehatan.
A. NUKLIR
Pada tahun 1896 Henri Becquerel menyelidiki fosforensi dalam garam uranium. Saat
itu ditemukan sebuah fenomena baru yang kemudian disebut radioaktivitas.
Pierre Curie dan Marie Curie juga mulai menyelidiki fenomena itu. Dalam prosesnya,
mereka menemukan elemen radium, yang sangat radioaktif. Bahwasannya bahan
radioaktif menghasilkan sinar yang intens dan menembus dari tiga jenis berbeda,
yang mereka beri label alpha, beta, dan gamma.
Beberapa jenis radiasi ini dapat melewati materi biasa, dan semuanya bisa berbahaya
dalam jumlah besar.
A. NUKLIR
Peluruhan alfa terjadi ketika nukleus melepaskan partikel alfa yang merupakan dua
proton dan dua neutron, setara dengan nukleus helium.
Peluruhan beta adalah pelepasan partikel beta, elektron berenergi tinggi.
Peluruhan gamma melepaskan sinar gamma, yang tidak seperti radiasi alfa dan
beta bukan masalah tetapi radiasi elektromagnetik frekuensi sangat tinggi, dan
energi.
Jenis radiasi ini adalah yang paling berbahaya dan paling sulit diblokir. Ketiga jenis
radiasi terjadi secara alami pada unsur-unsur tertentu.
A. NUKLIR
Dalam konsep nuklir terdapat reaksi fisi dan fusi, adapun beberapa
kajian terhadap reaksi fisi dan fusi adalah sebagai berikut :
1. Fisi nuklir adalah proses pemisahan inti menjadi bagian yang kira-kira sama,
dan melepaskan energi dan neutron dalam proses tersebut.
2. Reaksi Fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah reaksi di mana dua inti
atom bergabung membentuk satu atau lebih inti atom yang lebih besar dan
partikel subatom (neutron atau proton).
A. NUKLIR
Gambar 2.1 Reaksi Fisi Nuklir Gambar 2.2 Reaksi Fusi Nuklir
B. Prosedur Penggunaan Nuklir dalam Teknologi
Kesehatan
Adapun beberapa resiko atau efek samping penggunaan nuklir sebagai berikut :
• Dampak biologis bagi kesehatan seseorang yang sering terpapar radioaktif
seperti rusaknya sel-sel tubuh, gangguan tumbuh kembang anak, dan
kerusakan jaringan kulit.
• Dampak bagi lingkungan, seperti kejadian di Fukushima atau Chernobyl
melepaskan sejumlah besar radiasi pada masyarakat sekitar, memaksa ratusan
ribu orang mengungsi dan beberapa korban jiwa.
• Penyalahgunaan fungsi reaksi nuklir sebagai bahan peledak pada bom atom
Nagasaki dan Hiroshima yang menyebabkan korban jiwa.
D. Aplikasi Teknologi Nuklir Dalam Bidang
Kesehatan
A) Kamera Gamma
Digunakan dalam penelitian kanker payudara dan kanker prostat dan keperluan riset penyakit
lainnya yang menyangkut jantung, tulang, otak, fungsi ginjal dan lain sebagainya.
Keunggulannya, dapat memberikan informasi fisiologis, tingkat akurasi yang tinggi dan waktu
analisis yang cepat., serta harga jauh lebih murah dibanding produk impor.
Gamma camera memiliki komponen dasar yang terdiri dari :
o Kolimator
o Konverging Kolimator
o Diverging Kolimator
o Pin Hole Kolimator
D. Aplikasi Teknologi Nuklir Dalam Bidang
Kesehatan
Kamera gamma memiliki komponen dasar yang terdiri dari :
1) Kolimator
Dalam kedokteran nuklir juga diperlukan sarana untuk memfokuskan sinar gamma ke
detektor. Ada 4 jenis kolimator yaitu:
a) Paralel Hole kolimator.
b) Konverging Kolimator.
c) Diverging Kolimator.
d) Pin Hole Kolimator.
D. Aplikasi Teknologi Nuklir Dalam Bidang
Kesehatan
2) Detektor
Detektor terdiri dari scintilasi kristal yang diletakkan di belakang kolimator, terbuat
dari Natrium Iodida kristal ditambah Thalium. Fungsi utama kristal ini ialah untuk mengubah
sinar gamma menjadi photon.
D. Aplikasi Teknologi Nuklir Dalam Bidang
Kesehatan
3) Photo Multiplier Tube (PMT)
PMT berfungsi untuk merubah signal cahaya menjadi signal elektrik secara terukur.
PMT ditempatkan dibagian belakang kristal NaI dan berjumlah banyak serta tersusun dalam
suatu konfigurasi. PMT dihubungkan dengan kristal secara optis dengan bahan silicon-like
materials.
D. Aplikasi Teknologi Nuklir Dalam Bidang
Kesehatan
Renograf XP USB merupakan alat periksa fungsi ginjal berbasis teknik nuklir yang dioperasikan
dengan sistem komputer.
Alat ini telah tervalidasi dalam seminar yang diselenggarakan oleh Badan Tenaga Atom
Internasional.
Fungsi alat ini untuk mempelajari kecepatan kelenjar gondok dalam mengakumulasi dan
melepaskan iodium sebagai komponen pembentukan hormon tiroksin. Perunut yang dipakai
adalah isotop Iodium-131 (I-131) yang diberikan ke pasien.
D. Aplikasi Teknologi Nuklir Dalam Bidang
Kesehatan
C) Radiofarmaka I-131 Hippuran.
Hippuran 131 mempunyai waktu paruh selama 8,04 hari dan memancarkan energi gamma
sebesar 364,48 keV.
Digunakan untuk pemindaian tulang dan pemeriksaan fungsi ginjal.
I-131 Hippuran saat ini diproduksi oleh Batan bersama PT. Inuki (Persero) dengan produksi
rata2 100 mCi/minggu atau 400 mCi/bulan. Total produksi dalam satu tahun sekitar 4.800 mCi
I-131 Hippuran.
D. Aplikasi Teknologi Nuklir Dalam Bidang Kesehatan
Disamping kelima produk kesehatan tersebut di atas, BATAN (Badan Tenaga Nuklir
Nasional) juga mengaplikasi radiasi sinar gamma dari iradiator untuk :
mensterilkan beberapa alat dan produk kesehatan seperti jarum suntik, sarung tangan bedah,
kateter, dan hemodialiser atau alat pencuci darah.
Selain itu, sterilisasi juga dilakukan terhadap bahan jaringan dan jaringan biologi yang
kemudian di simpan di Bank Jaringan.
Sterilisasi dilakukan dengan memanfaatkan energi radiasi yang tinggi guna membunuh
mikroba seperti bakteri, jamur (kapang), atau virus.
PENUTUP
KESIMPULAN
1) Secara umum rekayasa inti atom (nuklir) merupakan rekayasa sebuah inti atom terdiri dari
proton dan neutron yang saling terikat sangat kuat. Gaya elektromagnet yang menyebabkan
muatan, mencegah proton membentuk ikatan tanpa neutron (gaya elektromagnetik tersebut
akan menghancurkan inti nuklir).
2) Secara umum prosedur penggunaan nuklir dalam bidang kesehatan berupa diagnosa dengan
PET (Positron Emission Tomography).
3) Manfaat teknologi nuklir dalam kehidupan cukup kompleks yaitu a) pembangkit listrik, energi
nuklir, b) kesehatan di bidang kedokteran c) bidang Industri d) eksplorasi minyak dan gas untuk
pemboran sumur, e) konstruksi jalan, , f) detektor asap, dan g) iradiasi makanan.
4) Peran aplikasi teknologi nuklir dalam mengembangkan sejumlah peralatan medis dan produk
kesehatan untuk menangani berbagai penyakit, yaitu : Kamera Gamma, Renograf dan Thyroid
Uptake, Radiofarmaka I-131 Hippuran, Biomaterial untuk Keperluan Klinis, Mo-99/Tc-99
Generator dan I131 Oral Solution.
Daftar Pustaka
Masjhur, J. S. 2000. Aplikasi teknik nuklir dalam bidang kesehatan masa kini. Indonesian
Journal of Nuclear Science Technology. 1 (2) : 29-42. Tersedia pada
www.googleschoolar.com.
McHugh, C. I., Thirpparthi, M. R., Lawhorn, J. M., Polin, L., Gadgeel, S. Akoury, J., Mangner, T. J.,
Douglas, K. A., Li, J., Ratnam, M., & Shields, A. F. 2018. Using radiolabeled 3’-Deoxy-3’-18F-
Flourothymidine with PET to monitor the effect of dexamethasone on non-small cell lung cancer.
The Journal of Nuclear Medicine. 59 (10) : 1544-1550. Tersedia pada
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed.
Soeranto, H. 2003. Peran IPTEK nuklir dalam pemulian tanaman untuk mendukung industri
pertanian. Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi-Batan. 0216(3128): 308-316. Tersedia
pada www.batan.go.id.
Suhariyono, G. 2006. Perkembangan tenaga nuklir di dunia. Buletin Alara-Informasi IPTEK.
7(3): 102-112. Tersedia pada www.issn.com.
Daftar Pustaka
Bhardwaj, R., Meer, A. V, D., Das. S. K., Bruin, M. D., Gascon, J., Wolterbeek, H. T., Denkova,
A. G., & Crespo. P.S. 2017. Separation of nuclear isomers for cancer therapeutic radionuclides based on
nuclear decay aftereffects. Department of Radiation Science and Technology. 44242 (7) : 1-8.
Tersedia pada www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed.
Dwi Bondan, Panular,dkk. 2014. KAJIAN PEMANFAATAN RADIOFARMAKA TECHNETIUM-99m
DTPAPADA INDIKASI KELAINAN GINJAL DENGAN MENGGUNAKAN KAMERA GAMMA.
Jurnal Berkala Fisika, 7 (3) : 97 – 102.
Ferguson, C. D. 2011. Nuclear Energy: What Everyone Needs to Know. Oxford University Press. Inc
https://www.eia.gov/energyexplained/nuclear/nuclear-power-and-the-environment.php
Johansson B, Grepe A, Wannfors K, Hirsch J. Sebuah studi klinis tentang perubahan volume cangkok
tulang pada rahang atas yang atrofi. Dentomaxillofac Radiol. 2001; 30 :157–61. doi:
10.1038/sj.dmfr.4600601.
Masjhur, J. S. 2000. Aplikasi teknik nuklir dalam bidang kesehatan masa kini. Indonesian Journal of
Nuclear Science Technology. 1 (2) : 29-42. Tersedia pada www.googleschoolar.com.
감사합니다 !
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik
Pertanyaan
• Nama :
Pertanyaan :
• Nama :
Pertanyaan :
• Nama :
Pertanyaan :