Disusun oleh:
Fanesa
2110070140055
luas, tidak terbatas pada kedokteran nuklir dan radiologi saja melainkan juga
serta teknik fluoresensi sinar-X baik secara in vitro maupun in vivo, pemakaian
radioisotop sebagai perunut dalam farmakologi dan biokimia, dll. Dalam makalah
ini diuraikan tentang perunut ideal dalam kedokteran nuklir, pencitraan fungsional
dan pencitraan morfologik, aspek klinik dan proteksi radiasi dalam kedokteran
nuklir. Teknik nuklir menawarkan kemudahan dan kemungkinan yang luas baik
yang ditandai dengan radioisotop tak pelak lagi akan sangat besar peranannya
sumber radiasi terbuka berasal dari inti radionuklida buatan untuk mempelajari
diagnostik, terapi, dan penelitian (World Health Organization) [5]. Pada kegiatan
dalam tubuh pasien secara inhalasi melalui jalan pernafasan, atau melalui mulut,
ataupun melalui injeksi (studi in vivo). Di samping itu dapat pula radioisotop
hanya direaksikan dengan bahan biologik (darah, urine, cairan serebrospinal, dsb.)
yang diambil dari tubuh pasien (studi in vitro). Pada studi in vivo, setelah
dapat diperiksa dengan : 1. Membuat citra (gambar) organ atau bagian tubuh yang
menempatkan detektor radiasi gamma di atas organ atau bagian tubuh yang
terdapat dalam contoh bahan biologik yang diambil dari tubuh pasien dengan
counting technique).
BAB 2
PEMBAHASAN
Peralatan yang paling canggih saat ini adalah kamera gamma dengan teknologi
MRI sebagai pendukung khususnya untuk koreksi atenuasi dan penentuan lokasi
Radioaktivitas atau radioaktif mengacu pada partikel yang dipancarkan dari inti
sebagai akibat dari ketidakstabilan nuklir. Karena inti atom mengalami konflik
yang intens antara dua gaya terkuat di alam, maka tidak mengherankan jika
terdapat banyak isotop nuklir yang tidak stabil dan mengeluarkan semacam
radiasi.
Inti atom yang tidak stabil akan secara spontan terurai membentuk inti dengan
stabilitas yang lebih tinggi. Proses dekomposisi disebut radioaktivitas. Energi dan
partikel yang dilepaskan selama proses dekomposisi disebut radiasi. Ketika inti
atom yang tidak stabil terurai di alam, proses ini disebut sebagai radioaktivitas
disebut radioaktivitas.
Peluruhan radioaktif (juga dikenal sebagai peluruhan nuklir, radioaktivitas,
disintegrasi radioaktif, atau disintegrasi nuklir) adalah proses di mana inti atom
yang tidak stabil kehilangan energinya melalui radiasi. Bahan yang mengandung
inti tidak stabil dianggap radioaktif. Tiga dari jenis peluruhan yang paling umum
adalah peluruhan alfa, peluruhan beta, dan peluruhan gamma, yang kesemuanya
melibatkan pemancaran satu atau lebih partikel atau foton. Gaya lemah adalah
radionuklida buatan, dimana berkas neutron dengan fluks yang tinggi untuk
radionuklida yang bermanfaat untuk diagnosa kanker dan kelainan organ tubuh
dapat digunakan untuk tujuan PET antara lain radionuklida F-18 yang dapat
reaksi nuklir 64Ni(p,n)64Cu[6] dan masih banyak lagi. Selain itu, siklotron juga
dengan energi yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan energi yang
dapat dimanfaatkan untuk tujuan SPECT antara lain I-123 yang merupakan
radionuklida pemancar sinar gamma yang dapat diproduksi melalui reaksi nuklir
Sakit di Indonesia yaitu radionuklida F-18 yang di peroleh dari iradiasi target air
diagnosa klinis kelainan fungsi organ tubuh termasuk diagnosa kanker. Produksi
seperti kolimator yang terbuat dari stainless-steel, foil target (havar window), dan
kedokteran nuklir, yang untuk pertama kali dikenalkan oleh Brownell dan Sweet
pada tahun 1953. Prototipenya telah dibuat pada sekitar tahun 1952, sedangkan
pada tahun 1970. Positron yang merupakan inti kinerja PET pertama kali
diperkenalkan oleh PAM Dirac pada akhir tahun 1920-an. PET adalah metode
organ tubuh.
CT Scan dan MRI hanya mampu mendeteksi kanker terbatas pada aspek
anatomi tubuh. Misalnya, CT Scan dan MRI hanya mampu mendekteksi kanker di
payudara, kepala, hati, dan sejumlah titik tubuh lainnya. Sedangkan mekanisme
kerja organ tubuh yang disebut metabolisme tubuh tidak dapat dipantau oleh CT
Scan atau MRI. Sedangkan pada PET-Scan, aspek anatomi dan metabolik
sekaligus masuk radar deteksi alat canggih ini. Dimana pun atau kemana pun
alat ini mencakup semua aspek penting tentang kanker seperti jenis, tingkat
PET dapat pula digunakan pula untuk menganalisa hasil penanganan kanker
yang telah dilakukan. Setelah penanganan kanker melalui operasi perlu dilakukan
pemeriksaan apakah masih ada sisa sisa kanker yang tersisa. Untuk keperluan ini,
PET merupakan metode yang paling tepat, karena pada kondisi ini keberadaan
kanker sulit dilihat secara fisik. Yang diperlukan adalah melihat keberadaan
metabolisme sel kanker. Selain itu, PET dapat pula digunakan untuk melihat
samping perubahan secara fisik. Untuk keperluan ini, kombinasi PET dan CT
dimensi dari aliran darah serebral yang berasal dari data dua dimensi. Tomografi
emisi positron ini dapat digunakan untuk mengukur metabolisme serebral regional
gamma dalam pasien. Citra proyeksi planar standar diperoleh dari putaran 180°
(umumnya SPECT untuk jantung) dan 360° (untuk SPECT bukan jantung).
arah lapisan, namun hanya yang masuk ke detektor yang dipakai untuk pencitraan.
Oleh karenanya efesiensi sangat terbatas, kecuali bila pasien dapat dikelilingi oleh
ataupun dari beberapa detektor. Oleh karenanya perlu faktor koreksi. Namun
koreksi atenuasi teliti tidak diperlukan dalam SPECT. Ketiga adalah masalah
umum dalam kedokteran nuklir, yakni waktu koleksi hanya merupakan fraksi
waktu radiasi gamma dipancarkan. Dengan demikian citra dibentuk dengan foton
pasien mengambil data dari berbagai sudut. Pengambilan data dapat secara
kontinu (continues acquisition) selama kepala kamera bergerak, ataupun pada saat
kepala kamera berhenti pada suatu sudut tertentu (step and shoot acquisition). Bila
kepala kamera dapat membentuk citra ideal, maka gerakan kepala kamera dari
atas dan bawah pasien secara berbarengan dengan gerakan 180° harusnya telah
oleh jarak dari kolimator. Untuk mengurangi blur akibat gerakan kepala kamera,
pesawat model baru dilengkapi dengan sistem untuk gerakan kamera mengikuti
body contouring.
relatif lebih pendek, sehingga resolusi spasial dalam citra menjadi tinggi. Pada
pesawat lama, pemeriksaan kepala yang memasukkan base of the brain (pangkal
otak) yang harus melewati bahu, mendapatkan kesulitan. Namun pada pesawat
Dari data piksel citra lapisan transversal dapat dibentuk citra coronal dan
sagital. Untuk pencitraan jantung, diperlukan citra oblique dengan arah paralel
ataupun tegak lurus sumbu panjang ventrical kiri. Karena anatomi setiap pasien
unik, maka sumbu panjang jantung pada monitor harus ditandai terlebih dahulu.
contoh, fan beam kolimator yang merupakan hibrida dari kolimator konvergen
dan paralel. Setiap baris piksel pada paralel kolimator arah y sesuai dengan satu
slice citra proyeksi. Dengan kolimator konvergen, citra hasil citra akan
mempunyai resolusi spasial lebih tinggi dibanding dengan arah kolimator parale-
hole.
pengambilan data, telah dibuat SPECT yang dilengkapi dengan dua atau tiga
kamera sintilasi yang dapat bergerak mengelilingi pasien. Dengan multi kepala
suatu batas kuantum mottle dalam pencitraan dibanding dengan kepala kamera
tunggal.
Kepala kamera dobel saling berhadapan (180°) cocok untuk kepala dan leher,
serta seluruh tubuh. Triple head, fixed angle camera bagus untuk head and neck
serta tubuh, namun tidak cocok untuk planar seluruh tubuh, karena keterbatasan
lebar kristal. Double head, dengan sudut variabel sudut lebih serba guna, dapat
untuk pencitraan head and neck, whole body planar dengan konfigurasi 180°,
serta untuk jantung dengan konfigurasi 90°. Bila dua kamera pada posisi 90°,
keduanya tidak dapat dekat pasien tanpa sebagian tubuh pasien berada di luar
FOV. Oleh karenanya diciptakan SPECT yang dilengkapi dengan kepala kamera
lain. Salah satu karakteristik adalah bahwa sel-sel kanker memerlukan tingkat
yang lebih tinggi glukosa untuk energi. Ini adalah langkah-langkah proses
dicerna, gula tersebut diolah diserap oleh jaringan dengan tingkat aktivitas yang
tubuh pasien itu memancarkan radiasi gamma yang terdeteksi oleh kamera
gamma, dari mana aktivitas kimia dalam sel dan organ dapat dilihat. Setiap
menghasilkan sepasang foton sinar gamma yang berasal dari situs tabrakan di arah
yang berlawanan dan terdeteksi oleh detektor sinar gamma diatur di sekitar
pasien.
Detektor PET terdiri dari sebuah array dari ribuan kilau kristal dan ratusan
Kilau kristal mengkonversi radiasi gamma ke dalam cahaya yang dideteksi dan
Sinyal dari setiap output PMT dikonversi menjadi tegangan dan amplitudo
oleh low noise amplitudo (LNA). Sinyal yang dihasilkan oleh PMT berupa sinyal
pulsa yang lambat. Kekuatan sinyal dari setiap PMT ditentukan dengan
dari PMTS.
Output dari VGA dilewatkan melalui lowpass filter, offset kompensasi, dan
kemudian dikonversi menjadi sinyal digital dengan bit 10 sampai 12-bit analog-
waktu yang berkecepatan tinggi. Sinyal output dari DAC kemudian masuk ke
gambaran sebaran glukosa di dalam tubuh. Perangkat kamera PET biasanya telah
b) Kamera PET
Kamera PET memiliki kejernihan citra yang lebih baik dibandingkan kamera
gamma yang secara umum digunakan pada kedokteran nuklir. Hal ini dikarenakan
Ketika positron dilepaskan dari fluor-18, partikel ini akan segera bergabung
dengan elektron dan terjadilah anihilasi. Dari anihilasi ini dihasilkan radiasi
(180o). Adanya dua buah proton yang dilepaskan secara bersamaan ini
ini, sinyal yang ditangkap oleh detektor akan diolah jika dua buah sinyal diperoleh
secara bersamaan. Jika hanya satu buah sinyal yang ditangkap, maka sinyal
computed tomography (CT) dan bahan radioaktif (tracer). Tracer adalah apa yang
organ.
Sebelum SPECT pemindaian, pasien akan disuntik dengan zat kimia yang
bentuk radioaktif dari unsur-unsur alam akan lewat dengan aman melalui tubuh
Anda dan dapat dideteksi oleh pemindai. Berbagai obat-obatan dan bahan kimia
Jenis pelacak yang digunakan tergantung pada apa yang diinginkan dokter
glukosa radiolabled (FDG) dan melihat bagaimana hal ini dimetabolisme oleh
tumor.
Tes berbeda dari PET scan dalam pelacak tetap dalam aliran darah bukannya
mana darah mengalir. SPECT scan lebih murah dan lebih mudah tersedia daripada
1. Fungsi PET
Fungsi utama PET adalah mengetahui kejadian di tingkat sel yang tidak
radar deteksi alat canggih ini. Dimana pun atau kemana pun kanker merambat
semua aspek penting tentang kanker seperti jenis, tingkat keganasan (stadium),
2. Fungsi SPECT
melalui arteri dan vena di otak.Dibandingkan dengan CT SCAN dan MRI SPECT
akan lebih sensitive terhadap cidera otak karena dapat mendeteksi aliran darah
evaluasi presurgical kejang medis yang tidak terkendali.Hal imi bertujuan untuk
Scan
a) Kelebihan
maupun MRI, dimana PET-Scan tidak hanya mendeteksi kanker pada aspek
anatomi tubuh saja tetapi mekanisme kerja organ tubuh yang disebut metabolisme
tubuh juga dapat dideteksi alat ini. Alat ini bahkan dapat mendeteksi tingkat
b) Kekurangan
pada kulit.
5) Radionuklida telah digunakan dalam lima decade, dan belum ada yang
a) Kelebihan SPECT
b) Kekurangan SPECT
PET
PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PADA UNIT PELAYANAN
generator Mo-99ffc-99m yang tidak digunakan Jagi. Agar limbah radioaktif yang
Jingkungan dari paparan radiasi, maka pihak pemegang izin (PI) selaku penghasil
2013 tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif dan Pasal 4 & 22 Peraturan Kepala
Pengolahan Limbah Radioaktif Tingkat Rendah dan Tingkat Sedang. Jika limbah
pasien, secara oral, parenteral atau inhalasi, kemudian dengan menggunakan alat
cacah penghasil non citra organ (misalnya renograf) atau alat cacah penghasil citra
radiofarmaka tersebut selama berada di dalam tubuh pasien. Hasil yang diperoleh berupa
non citra (misalnya graftk aktivitas vs waktu) dan citra (misalnya gambar organ).
jenis limbah radioaktif. Untuk itu guna menjamin keselamatan dan kesehatan baik bagi
Dan Tingkat Sedang, pemegang izin selaku pihak penghasil limbah wajib
masuk 158 dalam kategori padat dan cair, dengan perincian sebagai berikut :
larutan Nal-131 Oral, larutan Nal-I31 Injeksi, larutan Hippuran 1-131, kapsul 1-
radiofarmaka siap pakai lainnya yang memiliki kategori tingkat aktivitas rendah
dan waktu paruh sedang. Limbah radioaktif padat terbakar ini berupa kardus
pembungkus luar, label bungkusan, packaging foam, kertas merang, kertas tissue,
plastik pembungkus syringe, syringe (tanpa jarum suntik), kapas alkohol / alcohol
produk larutan NaI-I3l Oral, larutan NaI-131 Injeksi, larutan Hippuran 1-131,
kapsul 1- 131, Generator Tc-99m, kit kering radiofarmaka berbasis Tc-99m dan
produk radiofarmaka siap pakai lainnya yang memiliki kategori tingkat aktivitas
rendah dan waktu paruh sedang. Limbah radioaktif padat terkompaksi ini berupa
kaleng kemasan Iuar, vial, botoI, sisa kapsul NaI-I3I, jarum suntik, plat TLC
Nal-I31 Oral, larutan Nal -131 Injeksi, larutan Hippuran 1-131, kapsul 1-131,
radiofarmaka siap pakai lainnya yang memiliki kategori tingkat aktivitas rendah
dan waktu paruh sedang. Limbah radioaktif cair ini berupa sisa larutan NaI-I3 I,
sisa larutan injeksi radiofarmaka berbasis Tc-99m, sisa larutan injeksi
eluen kromatografi lapisan tipis bekas dan hasil pencucian tangan petugas dan
pencucian peralatan.
tidak boleh terlalu dekat dengan lalu lintas orang. Wadah tempat penampungan
limbah radioaktif yang harus disediakan terdiri dari wadah limbah radioaktif padat
terbakar dan wadah limbah radioaktif padat terkompaksi (drum berukuran 60 liter
yang bagian dalamnya sudah dilapisi kantong plastik 1imbah) dan wadah limbah
cair (jerigen tahan asam dengan ukuran 20 liter). Pada bagian atas tutup drum
tempat limbah padat terbakar harus ditulis " Tempat Lirnbah Radioaktif Padat
terkompaksi harus ditulis " Tempat Limbah Radioaktif Padat Terkompaksi". Pada
bagian atas jerigen harus ditulis " Tempat Limbah Radioaktif Cair". Sedangkan
untuk penampungan limbah radioaktif cair hasil pencucian tangan dan perala tan
harus disiapkan tangki penampung khusus limbah radioaktif tidak boleh dicampur
dengan tangki penampung khusus limbah radioaktif cairo Bila tidak disiapkan
tangki penampung, maka limbah radioaktif cair hasil pencucian tangan dan
untuk vial dan botol kosong, untuk jarum suntik dan untuk limbah padat
tempat wadah limbah dipasang shielding radiasi baik berupa lembaran Pb atau
leadbrick .Di tembok atau tempat lain yang mudah terlihat oleh petugas pelaksana
di sekitar tempat wadah limbah harus ditulis informasi " Masukanlah Limbah
Radioaktif Sesuai Dengan Jenis Dan Kategorinya Secara Baik Dan Benar".
manusia dan lingkungan, maka PPR berkewajiban memantau laju paparan radiasi
baik pada permukaan maupun pada jarak 1 (satu) meter dari permukaan bagian
depan, samping kanan, samping kiri dan bagian belakang ruang penyimpanan
sementara dengan frekuensi minimal 1 (satu) kali seminggu. Hasil pemantauan ini
harus tercatat dalam lembar pemantauan yang merupakan bagian yang tak
terkompaksi yang diambil dari daerah kerja, sebelum dimasukan ke dalam wadah
penyortiran oleh PPR. Penyortiran dimaksudkan agar limbah yang akan disimpan
dalam wadah pengiriman telah benarbenar sesuai dengan kategori dan jenisnya,
tidak saling bercampur satu sama lain. Setelah disortir dan dimasukkan ke dalam
wadah pengiriman, dilakukan pemampatan/pemadatan agar isinya optimal dan
padat terbakar, padat terkompaksi maupun limbah cair di dalam jerigen yang
rupa sehingga nilai laju paparan radiasi pada permukaan pintu, dinding samping
kiri dan kanan juga belakang nilainya tidak mengakibatkan adanya penerimaan
dosis radiasi yang melebihi nilai batas dosis untuk masyarakat umum (1 mSv).
Pada bagian depan pintu gudang penyimpanan harus ditulis/diberi informasi "
KESIMPULAN
disintegrasi radioaktif, atau disintegrasi nuklir) adalah proses di mana inti atom
yang tidak stabil kehilangan energinya melalui radiasi. Bahan yang mengandung
inti tidak stabil dianggap radioaktif. Tiga dari jenis peluruhan yang paling umum
adalah peluruhan alfa, peluruhan beta, dan peluruhan gamma, yang kesemuanya
melibatkan pemancaran satu atau lebih partikel atau foton. Gaya lemah adalah
Peluruhan radioaktif adalah proses stokastik (yaitu acak) pada tingkat atom
tunggal. Menurut teori kuantum, tidak mungkin untuk memprediksi kapan atom
tertentu akan meluruh, terlepas dari berapa lama atom tersebut ada. Namun, untuk
sejumlah besar atom identik, laju peluruhan keseluruhan dapat dinyatakan sebagai
konstanta peluruhan atau sebagai waktu paruh. Waktu paruh atom radioaktif
memiliki jangkauan yang sangat besar; dari hampir seketika hingga jauh lebih
diolah diserap oleh jaringan dengan tingkat aktivitas yang lebih tinggi /
metabolisme (misalnya, tumor aktif) daripada bagian tubuh. Prinsip Kerja SPECT
tomography (CT) dan bahan radioaktif (tracer). Tracer adalah apa yang
organ.
Fungsi PET Fungsi utama PET adalah mengetahui kejadian di tingkat sel
limbah radioaktif padat terbakar, padat terkompaksi dan cair dengan tingkat
rendah sampai sedang dan waktu pamh pendek dan sedang. Melihat dari jenis dan
kedokteran nuklir diagnostik in vivo ini relatif tidak begitu mmit namun tetap
2013 agar tidak menimbulkan dampak radiologi baik bagi pekerja, masyarakat