Anda di halaman 1dari 14

TEKNIK PRODUKSI IKAN II

PEMILIHAN LOKASI BUDIDAYA

POLITEKNIK AHLI USAHA


PERIKANAN
2022
IKLIM USAHA
Pasar produk derivatif dalam bentuk food grade dan
nonfood grade sangat bervariasi dan permintaan pasar dunia
terhadap produk ini cukup tinggi.
Penguasaan teknologi budidaya (sistem rakit atau long line)
mudah diadopsi oleh pembudidaya Komersial, bisnis rumput
laut terus berkembang pada beberapa lokasi di Indonesia
EKSPORTIR
PEMANFAATAN INDUSTRI LN
TRADER
INDUSTRI DALAM NEGERI

KOMSUMSI
FRESH SEAWED PUPUK / BIOSTIMULAN
SEAWEED ZAT AKTIF
SEAWEED MAKANAN & MINUMAN
POWDER
LAIN-LAIN ( Sabun,dll)

ATC / ATG INDUSTRI REFINE/ SEMI REFINE

FOOD MAKANAN/MINUMAN
SRC
NON
FOOD PET FOOD, CAT, TESTIL

RC/AGAR DAIRY, MEAT


/ALGINATE
PUDING/ JELLY
KOSMETIK
PENGEMBANGAN RUMPUT LAUT
Struktur pasar komoditi ini sangat tertutup, sehingga resiko
pedagang cukup tinggi

Bibit, Lokasi dan


Ciri-ciri umum dari Eucheuma sp.
 Thalli bulat silindris atau pipih, berwarna merah, merah-
coklat, hijau-kuning dan sebagainya, bercabang berselang
tidak teratur, dikotomus atau trikotomus,
mempunyai benjolan-benjolan (blunt nodule) atau duri-
duri (spine), substansi thalli gelatinus dan atau
kartilogenus
HIDARI
Lokasi penanaman rumput laut yang dilakukan di laut
sebaiknya menghindari daerah perairan dengan angin dan
arus yang besar, karena hal ini dapat merusak konstruksi
penanaman rumput laut.
Penguasaan teknologi budidaya (sistem rakit atau long line)
mudah diadopsi oleh pembudidaya Komersial, bisnis rumput
laut terus berkembang pada beberapa lokasi di Indonesia
PERSYARATAN LOKASI BUDIDAYA

• Keterlindungan  perairan teluk, pantai yang terlindung dengan


gugusan pulau di depannya;

• Kualitas lingkungan  pecahan karang, pasir kasar (ciri adanya


gerakan arus yang baik);

• Keamanan  aman dari pencurian, aktivitas merugikan lainnya


(menjalin hubungan baik dengan masyarakat)

• Konflik kepentingan  diusahakan tidak terjadi tumpang tindih


penggunaan lahan dengan kegiatan lainnya (penangkapan, transportasi,
pelabuhan/perhub-la, industri, pariwisata, dsb);

• Ketersediaan bibit  mutu dan ketersediaan bibit mudah didapat

• Tenaga kerja  tenaga mudah di dapat (jangan lupa melibatkan


masyarakat lokal)
TABEL 1. PARAMETER KUALITAS PERAIRAN BAGI
PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT

Sumber : Sunaryanto dan Ginting, 2014


Persyaratan lokasi secara ekologis
Keterlindungan
Pasang surut
Kondisi dasar perairan
Gerakan air (arus dan gelombang)
Kedalaman
Kecerahan
Suhu
pH
Salinitas
Substrat, Nutrien dan Grazing
Persyaratan lokasi secara teknis
 Keamanan
 Pencemaran
 Sarana prasarana
 Ketersediaan Bibit
Hama dan Predator
Persyaratan lokasi secara sosial ekonomi

 Pemukiman
Masalah benturan kepentingan
Aksesebilitas/ pencapaian
Tenaga kerja
Dukungan stake holder (pemerintah setempat)
SECARA GARIS BESAR SYARAT-SYARAT PEMILIHAN
LOKASI
 Letak lokasi budidaya sebaiknya jauh dari pengaruh dataran dan lokasi
jangan langsung menghadap laut lepas (terlindung).
 Arus cukkup (aerasi dan pasokan makanan yang kontinyu)
 Metode lepas dasar, dasar lokasi budidaya harus keras yaitu terbentuk dari
pasir dan karang.
 Lokasi yang dipilih sebaiknya pada waktu surut terendah yang masih
digenangi air sedalam 30 – 60 cm. keuntungan dari adanya genangan air ini
yaitu penyerapan makanan yang terus menerus, dan tanaman tidak rusak
akibat sengatan sinar matahari langsung.
 pH Perairan lokasi budidaya sebaiknya antara 7,3-8,2.
 Perairan yang dipilih sebaiknya ditumbuhi komunitas yang terdiri dari
berbagai jenis makro alga ( cocok untuk pertumbuhannya)

Anda mungkin juga menyukai