Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS STUDI KELAYAKAN BUDIDAYA

RUMPUT LAUT DI PERAIRAN PULAU


LEMUKUTAN
DISUSUN OLEH:

DICKY WAHYUDA SAPUTRA(H1081171026)


MARSITA WINANDA (H1081171042)
NABELLA DWI PRATIWI (H1081171024)
NURIKA PUJIWARA (H1081171018)
PUTRI DEWI APRILLIA A (H1081171035)
JAMLAN JAMAL (H1081171023)
ILMAWATI QURNIASIH (H1081171010)
ADRIAN MAULANA A (H10811710..)
JANNATI (H1081171033)
 
1. Latar Belakang
◦ rumput laut yang mempunyai nilai penting bagi masyarakat Indonesia
◦ Rumput laut jenis Gracilaria sp. memiliki tingkat produksi yang cepat dibandingakan dengan
lainnya yaitu sekitar 7-13%
◦ Pertumbuhan dan penyebaran rumput laut sangat tergantung dari faktor-faktor oseanografi
(fisika, kimia, dan dinamika air laut), serta jenis substratnya.
◦ 2. perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka, rumusan masalah dalam
proposal ini yaitu bagaimana kelayakan perairan pulau Lemukutan sebagai lokasi budidaya rumput laut
berdasarkan sifat fisika-kimia
◦ 3. Tujuan
◦ Adapun tujuan dari proposal ini yaitu mengidentifikasi kelayakan perairan pulau Lemukutan sebagai lokasi
budidaya rumput laut
◦ 4. Manfaat
◦ Penelitan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat khususnya pulau Lemukutan tentang
kelayakan dan potensi budidaya di perairan pulau Lemukutan
RUMPUT LAUT
◦ Rumput laut atau seaweed merupakan salah satu tumbuhan laut yang tergolong dalam makroalga benthic
yang banyak hidup melekat di dasar perairan. Rumput laut merupakan ganggang yang hidup di laut dan
tergolong dalam divisi thallophyte. Klasifikasi rumput laut berdasarkan kandungan pigmen terdiri dari 4
kelas yaitu rumput laut merah (Rhodophyceae), rumput laut cokelat (Phaeophyceae), rumput laut hijau
(Chlorophyceae), dan rumput laut hijau-biru (Cyanophyceae) (Suparmi dan Sahri, 2009).

POTENSI RUMPUT LAUT DI INDONESIA

Adapun jenis atau pontensi rumput laut di Indonesia yang sering


dimanfaatakan oleh masyarakat ialah :
a. Rumput laut hijau
b. Rumpu Laut Coklat (Phaeophyta)
c. Rumput Laut Merah (Rhodophyta)
Kandungan dan Manfaat Rumput Laut
◦ Jenis rumput laut di Indonesia yang banyak dimanfaatkan memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi dengan
25-35% protein dari berat kering, mineral (terutama iodine), lipid, sterol, asam amino, omega-3 & omega-6, anti
oksidan, hormon pertumbuhan, polifenol dan flavonoid serta vitamin C (didalamnya berkisar 1,5 kali dari buah
jeruk). . Seiring dengan kemajuan sains dan teknologi, pemanfaatan rumput laut telah meluas ke berbagai
bidang, termasuk bidang pertanian, peternakan, farmasi dan kedokteran dalam bentuk kosmetik maupun kimia,
obat-obatan, pupuk, tekstil, kulit dan industri lainnya.

Budidaya Rumput Laut


Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, bahwa sekitar 99,73% produksi rumput laut Indonesia
berasal dari hasil budidaya. Secara umum, budidaya rumput laut Indonesia masih dilakukan dengan cara tradisional,
bersifat sederhana, dan belum banyak mendapat input teknologi dari luar. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
dalam budidaya rumput laut, adalah: (1) pemilihan lokasi yang memenuhi persyaratan bagi jenis rumput laut yang
akan dibudidayakan. Hal ini perlu karena ada perlakukan yang berbeda untuk tiap jenis rumput laut, (2) pemilihan
atau seleksi bibit, penyediaan bibit, dan cara pembibitan yang tepat, (3) metode budidaya yang tepat, (4)
pemeliharaan selama musim tanam, dan (5) metode panen dan perlakuan pascapanen yang benar. Tahapan
Budidaya Rumput Laut di Perairan Pantai (Priono, 2013)
Metode Budidaya Rumput Laut
◦ Budidayakan rumput laut di lapangan (field culture) dapat dilakukan dengan empat macam metode berdasarkan posisi
tanaman terhadap dasar perairan, yakni metode dasar, metode lepas dasar dan Metode long line (Priono,2013)

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Rumput Laut


Faktor oseanografi merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya rumput laut, untuk dapat tumbuh dengan baik perlu
diperhatikan kondisi ekologi habitat seperti karakteristik fisik dan kimia yang terdiri dari parameter
1. arus
Kecepatan arus yang dianggap sesuai untuk budidaya rumput laut adalah 20–30 cm/det.
2. suhu
Suhu yang ideal untuk tumbuh adalah antara 20–32oC, namun apabila terjadi perubahan suhu secara tiba-tiba, walaupun masih berada
dalam kisaran suhu yang ideal, dapat juga berefek negatif terhadap pertumbuhan rumput laut
3. salinitas
Kisaran salinitas untuk rumput laut dapat tumbuh dengan baik adalah 23–38 ppt.
4. Kekeruhan
Kondisi air yang jernih dengan tingkat transparansi sekitar 1,5 meter cukup baik bagi pertumbuhan rumput laut.
5. Nutrient
Nutrient seperti fosfat, Kisaran fosfat yang optimal untuk pertumbuhan rumput laut adalah 0,051 ppm– 1,00 ppm. Dan nutrient nitrat,
Kebutuhan nitrat setiap alga sangat beragam. Apabila kadar nitrat dibawah 0,1 atau diatas 4,5 mg/L, maka nitrat menjadi faktor pembatas.
rumput laut dapat tumbuh optimal, diperlukan kandungan nitrat antara 0,9–3,5 ppm.
6. DO
Standar baku mutu oksigen terlarut untuk budidaya rumput laut adalah 2– 8 mg/L. Selain itu, Kementrian Lingkungan Hidup No. 51 (2004)
menetapkan standar oksigen terlarut untuk perairan agar biota dapat hidup adalah > 5 mg/L.
Pengendalian Hama dan Penyakit
◦ Hama rumput laut umumya memangsa rumput laut sehingga akan menimbulkan kerusakan fisik Hama penyerang rumput
laut dibagi menjadi dua menurut ukurannya, yaitu : hama mikro dan hama makro. Hama mikro dan hama makro
merupakan organisme parasit yang umumnya mempunyai panjang kurang dari 2 cm.

Pasca Panen
Panen dapat dilakukan dengan cara memotong sebagian tanaman. Panen dengan cara ini mempunyai keuntungan, yaitu menghemat tali
pengikat bibit, namun cara ini memerlukan waktu kerja yang lebih lama. Dan juga dapat dilakukan dengan Cara panen dengan mengangkat
seluruh tanaman akan memerlukan waktu kerja lebih singkat. Pelepasan tanaman dari tali ris dilakukan saat di darat.

Pengolahan Hasil Panen


Jika panen dilakukan pada cuaca yang cerah, maka kualitas rumput laut akan terjamin, sebaliknya jika panen pada saat cuaca mendung
akan mengakibatkan fermentasi sehingga mutunya menurun. Oleh karena itu rumput laut kering sangat ditentukan dari cara penanganan
pasca panen.

Faktor Penting Pasca Panen Rumput Laut

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar memperoleh kualitas produk rumput laut yang memenuhi standar adalah Pemanenan,
Sortasi, Pencucian, Pengeringan, Pengemasan dan Penyimpanan
Analisa Data

Analisa Data

Data Statistik Pertumbuhan Rumput Laut


Data pertumbuhan rumput laut Eucheuma cotonii dan data
parameter kualitas perairan Kalianda yang diperoleh disajikan dalam
bentuk tabel. Adapaun pada analisis ini menggunakan statistik
parametrik dengan uji beda lebih dari dua kelompok (One Way Anova)
pada taraf α = 5 %. Semua uji statistik menggunakan SPSS PC + Var 15.0.

Anda mungkin juga menyukai