Anda di halaman 1dari 14

Asuhan keperawatan pada

gangguan sistem
muskuloskeletal :
Fraktur ( Patah Tulang)

Kelompok 1 :
1. Putri Ramadhani _ 721621610
2. Ana Roihana R_ 721621606
3. Hervina Damayanti_721621583
4. Moh. Argya H.F_721621584
5. Ansori_721621615
Apa itu Fraktur ?
● Fraktur adalah faktor dimana trauma dan
regangan, kekuatan dan sudut gaya, dan kondisi
tulang periosteal dan jaringan lunak menentukan
fraktur lengkap atau tidak lengkap (Balung,
2020).
● Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang
dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya fraktur
terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar
dari yang dapat diabsorpsinya. Fraktur dapat
disebabkan pukulan langsung, gaya meremuk,
gerakan punter mendadak, dan bahkan kontraksi
otot ekstrem (Brunner dan Suddarth, 2008).
ETIOLOGI
Cedera Traumatik
01 1. Cedera langsung
2. Cedera tidak langsung
3. Fraktur yang disebabkan kontraksi keras yang mendadak

02 Fraktuk Patologik
Tulang yang rusak dikarenakan proses penyakit
dengan trauma
Secara Spontan
03
disebabkan oleh stress tulang yang terus menerus misalnya
pada penyakit polio dan orang yang bertugas dikemiliteran.
klasifikasi
1. Berdasarkan sifat fraktur

a. Fraktur tertutup (Closed), bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar.
b. Fraktur terbuka (Open/Compound), bila terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar.
2. Berdasarkan jumlah garis patah

a. Fraktur komunitif: Fraktur dimana garis patah lebuh dari satu dan saling berhubungan.
b. Fraktur segmental: Fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan
c. Fraktur multiple: Fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak pada tulang
Ketika tulang patah, sel tulang mati. Perdarahan biasanya terjadi di
sekitar tempat patah dan ke dalam jaringan lunak di sekitar tulang
tersebut. jaringan lunak biasanya mengalami kerusakan akibat
cedera. Reaksi inflamasi yang intens terjadi setelah patah tulang.
Sel darah putih dan sel mast terakumulasi sehingga menyebabkan
peningkatan aliran darah ke area tersebut. fagositosis dan
pembersihan sel dan jaringan mati dimulai.
Patofisiologi Bekuan fibrin (hematoma fraktur) terbentuk di tempat patah dan
berfungsi sebagai jalan untuk melekatnya sel-sel baru. Aktivitas
osteoblas akan segera terstimulasi dan terbentuk tulang baru imatur,
disebut kalus. Bekuan fibrin segera direabsorpsi dan sel tulang
baru secara perlahan mengalami remodeling untuk membentuk
tulang sejati. Tulang sejati menggantikan kalus dan secara perlahan
mengalami kalsifikasi.
Manifestasi Klinis

1. Tidak dapat
2. Nyeri
menggunakan anggota
gerak. pembengkakan

3. Terdapat trauma ( kecelakaan lalulintas,


jatuh dari ketinggian atau jatuh 4. Deformitas mengalami
dari kamar mandi pada orang tua, perubahan bentuk pada
penganiayaan, tertimpa benda berat, daerah fraktur.
kecelakaan kerja, trauma, olahraga.
PENATALAKSANAAN

Adalah pemulihan keselarasan anatomi bagi tulang fraktur.


1. Reduksi Reposisimemerlukan pemulihan panjang serta koreksi
deformitas angular danrotasional. Reposisi mannipulatif
biasanya dapat dilakukan pada fraktura ekstremitas distal
(tangan, pergelangan tangan. kaki, tungkai), dimana spasme
otot tidak berlebihan.

2. imobilisasi Bila reposisi telah dicapai, maka diperlukan imobilisasi


tempat fraktur sampai timbul penyembuhan yang
mencukupi. Kebanyakan fraktur ekstremitas dapat
diimobilisasi dengan dengan gips fiberglas atau dengan
brace yang tersedia
secara komersial.
LANJUTAN….
Bila penyatuan tulang padat terjadi, maka
rehabilitasi terutama merupakan masalah
3. Rehabilitasi pemulihan jaringan lunak. Kapsula sendi, otot
dan ligamentum berkontraksi membatasi gerakan
sendi sewaktu gips/bidai dilepaskan. Dianjurkan
terapi fisik untuk mgerakan aktif dan pasif serta
penguatan otot.
STUDY KASUS

Pada tanggal 03 Februari 2023 Tn.k berusia 45 tahun. Memasuki


ruangan melati di rumah sakit RSUD bangil.pasien mengatakan kaki
kirinya bagian paha tidak bisa bergerak karena merasa nyeri karena
adanya patah tulang disebabkan kecelakaan, Skala nyeri dirasakan
7 . Pasien mengatakan tidak pernah merasakan fraktur sebelumnya.
Saat dilakukan pemeriksaan, didapatkan hasil TD 180/100 mmHg.
Suhu 36°c . N 96×/ menit . RR 25×/menit, terdapat fraktur pada
paha kanan GCS 4-5-6 ( GCS normalnya 14-15 ). Didapatkan hasil
rontgen yang menunjukkan close fraktur collum femur dextra.
Analisis Data
Diagnosa

1.Nyeri akut bd agen pencedera fisik ditandai dengan tampak meringis


2. Gangguan mobilitas fisik berhubunga dengan kerusakan gangguan muskuloskeletal
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan restraint fisik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai