Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN BIAYA

Manajemen Biaya Strategik dan Analisis Rantai Nilai

Dwi Indah Septiani (01031482124055)


Herdita Meliyana (01031482124042)
Ajeng Novizzatunnisa (01031482124060)
Iman Nur Cahyo (01031482124061)
Alfina Miftahul Aljannah (01031482124062)
MANAJEMEN BIAYA
STRATEGIK
Pengertian

“ Manajemen Biaya Strategis adalah penggunaan


data biaya untuk mengembangkan dan
mengidentifikasi strategi yang unggul yang akan
menghasilkan keunggulan bersaing yang
berkelanjutan. Karenanya pengambilan
keputusan strategic melibatkan pemilihan
diantara alternative strategi dengan sasaran
pemilihan strategi, atau strategi-strategi yang
memberikan perusahaan keyakinan yang
memadai mengenai pertumbuhan dan
kelangsungan jangka panjang.

3
Tahap-tahap pengembangan sistem manajemen
biaya

Tahap 1. Sistem manajemen biaya adalah sistem pelaporan transaksi yang


paling mendasar.
Tahap 2. Pada pengembangan tahap kedua, sistem manajemen biaya
berfokus pada pelaporan keuangan untuk pihak eksternal.
Tahap 3. Sistem manajemen biaya mulai menelusuri data operasional yang
utama dan mengembangkannya menjadi informasi biaya yang lebih akurat
dan relevan untuk mengambil keputusan; informasi manajemen biaya sudah
mulai berkembang.
Tahap 4. Informasi manajemen biaya yang relevan secara strategis
merupakan bagian integral dari sistem.
2
Teknik-Teknik Manajemen Kontemporer

Enam metode pertama berfokus Tujuh metode berikutnya


langsung pada implementasi membantu mencapai implementasi
strategi strategi melalui fokus pada
1. Kartu skor berimbang/peta perbaikan berkelanjutan.
strategi. 7. Penentuan tolak ukur.
2. Rantai nilai. 8. Perbaikan proses bisnis.
3. Perhitungan biaya berdasarkan 9. Manajemen kualitas total
aktifitas. 10. Lean accounting.
4. Intelijen bisnis. 11. Teori kendala,
5. Perhitungan biaya berdasarkan 12. Kesinambungan usaha
target. perusahaan
6. Perhitungan biaya selama 13. Manajemen resiko perusahaan.
siklus hidup produk. 2
ANALISI RANTAI NILAI
Pengertian

Analisi rantai nilai adalah alat analisis strategi yang digunakan


untuk lebih memahami keunggulan kompetitif perusahaan,
mengidentifikasi dimana nilai bagi pelanggan dapat ditingkatkan
atau biaya dapat diturunkan, dan lebih memahami hubungan
perusahaan dengan pemasok, pelanggan, dan perusahaan lainnya
dalam industri yang sama.

5
Analisis rantai nilai mempunyai 2 langkah :

1. Mengidentifikasi Aktivitas Rantai Nilai


Perusahaan mengidentifikasi aktivitas nilai (value activities) tertentu yang harus
dilakukan perusahaan dalam industrinya, yakni dalam proses perancangan, produksi, dan
penyediaan layanan pelanggan.
Pengambangan suatu rantai nilai bergantung pada jenis industri. Contohnya fokus pada
industri jasa adalah pada operasi, periklanan, dan promosi, bukan pada bahan baku dan
produksi.
2. Mengembangkan Keunggulan Kompetitif dengan Menurunkan Biaya atau
Menambah Nilai
Pada langkah ini, perusahaan menentukan sifat dari keunggulan kompetitifnya saat ini
dan yang potensial dengan mempelajari aktivitas nilai dan penggerak biaya (cost driver)
yang telah diidentifikasi sebelumnya. Dalam melakukan hal ini, perusahaan harus
mempertimbangkan hal – hal berikut :
• Identifikasi keuanggulan kompetitif (kepemimpinan biaya atau diferensiasi).
• Identifikasi kesempatan untuk menambah nilai, (pabrik pemrosesan makanan). 8
• Identifikasi peluang untuk mengurangi biaya, (perusahaan dalam bisnis elektronik).
Rantai Nilai Dapat Dioperasikan melalui 3 Fase

1. Fase Hulu 2. Fase Hilir


Fase Hulu mencangkup Fase hilir mengacu pada hubungan
pengembangan produk dan dengan pelanggan, mencakup
hubungan perusahaan dengan pengiriman, pelayanan, dan
pemasok . Istilah yang mengacu aktivitas terkait lainnya. Istilah
pada analisis fase hulu disebut yang mengacu pada hilir disebut
juga manajemen rantai pasokan. manajemen hubungan pelanggan.

3. Fase Operasi
Fase Operasi mengacu pada
manufaktur atau, untuk peritel
atau perusahaan jasa, atau
operasi terlibat dalam
penyediaan produk dan jasa.
9
CONTOH :RANTAI NILAI PADA INDUSTRI PRODUKSI
KOMPUTER
Langka dalam Rantai Nilai Aktivitas Output yang diharapkan dari aktivitas

Langkah 1 : perencanaan Melakukan penelitian dan pengembangan Rencana barang jadi

Langkah 2 : Perolehan bahan baku Membeli, mencari, dan menyimpan. Berbagi suku cadang dan logam
Langkah 3 : Perakitan bahan baku ke dalam Mengubah bahan baku menjadi komponen Komponen dan suku cadang yang di inginkan
komponen dan suku cadang yang digunakan untuk
memproduksi komputer
Langkah 4 : Perakitan menengah Mengubah/merakit, menyelesaikan, menguji Papan arus listrik, komponen dengan tingkat
dan menilai yang lebih tinggi
Langkah 5 : Produksi Komputer Merakit akhir, mengemas, dan mengirim Komputer yang telah jadi
produk jadi
Langkah 6 : Grosir, Pergudangan, dan Memindahkan produk ke lokasi-lokasi peritel Pengiriman denga kereta api, truk, dan
distributor dan gudang sesuai kebutuhan pesawat.

Langkah 7 : Penjualan ritel Menjual eceran Penerimaan kas 1


0
Langkah 8 : Pelayanan pelanggan Memproses retur, menjawab pertanyaan, dan Komputer yang diperbaiki dan dikembalikan.
mereparasi
ANALISIS RANTAI NILAI PADA PRODUKSI KOMPUTER
: PERUSAHAAN MANUFAKTUR CIC
Aktivitas Nilai Pilihan 1: Melanjutkan Operasi Saat Ini Pillihan 2 : Memproduksi komponen dan
mengontrak pihak ketiga untuk
menangani fungsi Pemasaran, Distribusi,
dan Pelayanan

Memperoleh Bahan Baku CIC tidak terlibat pada langkah ini dalam CIC tidak terlibat pada langkah ini dalam
rantai nilai ini. rantai nilai ini.
Memproduksi Chip komputer CIC tidak terlibat pada langkah ini dalam CIC tidak terlibat pada langkah ini dalam
rantai nilai . Biaya suku cadang ini adalah rantai nilai , bagi CIC, Biaya suku cadang
$200 bagi CIC. ini adalah $200

Memproduksi Komponen CIC membeli suku cadang sebesar $300 CIC memproduksi suku cadang ini dengan
untuk setiap unit biaya $190 perunit ditambah biaya bulanan
sebesar $56.000 .

Merakit Biaya bagi CIC adalah sebesar $250 Biaya bagi CIC adalah sebesar $250

Memasarkan, mendisribusikan, dan Biaya bagi CIC adalah sebesar $175.000 CIC mengontrakkan pada JBM Enterprises
memperbaiki per bulan sebesar $130 per unit terjual.

1
1
Lima Langkah Pengambilan Keputusan Strategis untuk
Manufaktur CIC

1. Menentukan isu strategis seputar


masalah ini
2. Identifikasi tindakan alternative
3. Memperoleh informasi dan
melakukan analisis dari alternative
4. Didasarkan pada strategis dan analisis,
memilih dan mengimplementasikan
akternatif yang diharapkan
5. Menyediakan evaluasi yang
berkelanjutan mengenai efektivitas
implementasi pada langkah 4

8
KARTU SKOR
BERIMBANG DAN PETA
STRATEGI

BSC (Balanced scorecard)


mengimplementasikan strategi
dengan menyediakan alat
pengukuran kinerja komprehensif
yang mencerminkan ukuran yang
sangat penting untuk kesuksesan
strategi perusahaan dan dengan
demikian menyediakan sarana
untuk mensejajarkan pengukuran
kinerja pada perusahaan dengan
strategi perusahaan.
9
Keuntungan potensial BSC

 Keuntungan BSC: sarana untuk menelusuri pencapaian tujuan strategis,


mengimplementasikan strategi dengan mengalihkan perhatian manajer, kerangka kerja untuk
mencapai perubahan yang diharapkan.
 Mengimplementasikan BSC: didukung manajemen puncak, mencerminkan strategi
perusahaan secara akurat, mengomunikasikan strategi organisasi secara jelas, mudah diakses
bagi yang bertanggung jawab.
 Kartu Skor Berimbang Mencerminkan Strategi: BSC dirancang untuk membantu
mengimplementasikan strategi, BSC harus mencerminkan strategi.
 Penentuan Waktu, Sebab Akibat, dan Ukuran Terkemuka dalam BSC: BSC bukan satu –
satunya dokumen yang ditampilkan pada siklus mingguan atau bulanan yang ditetapkan tetapi
merupakan ukuran yang akan diperbarui pada waktu yang tepat.

1
4
Memperluas Kartu Skor Berimbang dan Peta Strategi:
Kesinambungan Usaha

Kesinambungan usaha (sustainability), yaitu penyeimbang tujuan jangka


pendek dan jangka panjang dalam tiga dimensi kinerja. Kinerja ekonomi
diukur dengan cara trandisional, sementara kinerja sosial berkaitan dengan
kesehatan serta keselamatan karyawan dan pihak yang berkepentingan lainnya
Banyak perusahaan mengelola keseimbangan usaha secara strategis melalui
laporan kesinambungan usaha kepada pemegang saham

1
1
Ukuran-ukuran Kesinambungan
Usaha untuk Kartu Skor Berimbang

• Indikator kinerja lingkungan(environmental


performance indicator —EPI) merupakan faktor-
faktor penentu kesuksesan dalam perspektif
kesinambungan usaha; yang dikelompokkan ke dalam
tiga kategori oleh World Resource Institute.

1. Indikator operasional yang mengukur potensi


tekanan pada lingkungan.
2. Indikator manajemen yang mengukur upaya untuk
mengurangi pengaruh lingkungan.
3. Indikator kondisi lingkungan yang mengukur
kualitas lingkungan.

1
4
• Indikator kinerja sosial(social performance
indicator —SPI) mencakup:
1. Indikator kondisi pekerjaan yang
mengukur keselamatan dan peluang bagi
pekerja: contohnya, jumlah jam pelatihan
dan jumlah cedera.
2. Indikator keterlibatan masyarakat yang
mengukur pencapaian di luar perusahaan
terhadap masyarakat lokal dan masyarakat
yang lebih luas: contohnya, darma bakti
karyawan dan partisipasinya pada Habitat
bagi Kemanusiaan.
3. Indikator kedermawanan yang mengukur
kontribusi langsung oleh perusahaan dan
1
karyawannya terhadap organisasi sosial 8
KESIMPULAN

Peran akuntan manajemen, dalam mengembangkan perspektif


kesinambungan usaha dari BSC, adalah untuk membuat EPI dan
EFI menjadi bagian yang terintergal dalam mengambil keputusan
manajemen, tidak hanya untuk ketaatan kepada peraturan tetapi
juga untuk desain produk, pembelian, perencanaan strategis, dan
fungsi manajemen lainnya

19
THANKS
! 20

Anda mungkin juga menyukai