Anda di halaman 1dari 21

Manajemen Emergensi

K3
Pengertian
Emergency atau keadaan darurat merupakan suatu
kegiatan di mana staf melakukan tindakan untuk
menyelamatkan aset organisasi serta menjaga kegiatan
organisasi agar tetap berjalan karena adanya kejadian
yang tidak terduga. Apabila tidak dilakukan tindakan,
dimungkinkan akan mengakibatkan kerugian terhadap
organisasi.
Emergency management merupakan pendekatan yang
terencana untuk mencegah bencana yang menimpa
arsip dan infromasi, menyiapkan dan merenspon
keadaan darurat serta pemulihan setelah bencana.
Empat Fase Manajemen Kedaruratan
Mitigation: Aktifitas RS dalam menangani dampak
kedaruratan untuk pembelajaran
Preparedness: Aktifitas RS untuk identifikasi dan
membangun sumberdaya yang akan digunakan jika
terjadi kedaruratan
Response: Aktifitas manajemen dan staf RS bila terjadi
kedaruratan
Recovery: Strategi aksi jangka pendek dan panjang
untuk memperbaiki pelayanan mendasar
Empat Fase Manajemen Kedaruratan

 Mitigasi : Tindakan yang dilakukan untuk mereduksi probabilitas,


kegawatan dan/atau dampak dari potensi emergensi. Fase pertama
dari keempat fase manajemen emergensi
 Kesiapan / Preparedness : Tindakan yang dilakukan untuk
mempersiapkan kapasitas & identitikasi sumber daya yang dapat
digunakan jika terjadi emergensi, Fase kedua dari keempat fase
manajemen emergensi
 Response : Tindakan yang dilakukan bila terjadi emergensi, fase
ketiga dari keempat fase manajemen emergensi
 Recovery : Tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki layanan
setelah terjadi emergensi, fase terkahir dari fase manajemen
emergensi
Jenis Kedaruratan
Ancaman yang dibuat manusia
Ancaman dari Teroris
Disaster karena bencana alam
Kejadian yang semakin berat
(Escalating events) / KLB
Sistem Komando Insiden (SKI) (Incident
Command System)
SKI merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk
berbagi tugas dan tanggung jawab antara pimpinan dan
staf selama keadaaan darurat / emergensi berlangsung
SKI membantu untuk mengidentifikasi siapa yang
bertanggung jawab (PIC) selama keadaan emergensi
dan siapa yang harus dihubungi untuk mengambil
keputusan.
Anggota Sistem Komando Insiden
Petugas Administrasi
Komando insiden
Petugas Humas
Petugas Safety dan Security
Petugas Penghubung
Logistik  Pimpinan petugas logistik
Perencanaan  Pimpinan Perencanaan
Keuangan  Pimpinan Keuangan
Operasional  Pimpinan Operasional
7 KODE DARURAT
RS. AIRLANGGA JOMBANG

K3
Pengertian
kode-kode emergensi adalah acuan dalam
menggunakan tanda-tanda atau kode tertentu yang
menyatakan kondisi kedaruratan dalam upaya
penyelamatan pasien, keluarga pasien, pengunjung,
karyawan dan seluruh warga yang berada disekitar
RS T
ujuannya Untuk penyelamatan pasien, keluarga
pasien, pengunjung, karyawan dan seluruh warga
yang berada disekitar RS dalam keadaan darurat
Code Blue
(Kegawatdaruratan Medis)

Keterangan Respon Primer Respon Sekunder Hubungi


• Jagalah agar pasien
Informasikan
Situasi yang tetap tenang
adanya kegawat
berpotensi • Periksa nadi dan
daruratan medis
mengancam pernapasan
dengan memanggil Tim Code
nyawa dan • Lakukan Bantuan
melalui HT dengan Blue (A 13)
memerlukan Hidup Dasar (BHD)
kode A 13 untuk
respon dari oleh staf
mengaktifkan Code
tim medis berkompeten bila
Blue
diperlukan
Code Red (Kebakaran)
Keterangan Respon Primer Respon Sekunder Hubungi

Saat berusaha
I - Informasikan adanya
memadamkan api
Code Red kepada pegawai
dengan APAR:
lainnya untuk meminta
• P - Pegang(tarik/cabut
bantuan dan utamakan
pengaman APAR dalam Pusat
keselamatan pasien, batasi
posisi jongkok dan Komando
penyebaran api dan asap
lakukan pengetesan Security dan
Adanya api, jika fasilitas memungkinkan
tekanan) Koordinator
asap, atau bau P - Padamkan api
• A - Arahkan (arahkan Keadaan
benda menggunakan peralatan
ujung selang ke dasar api Darurat
terbakar yang efektif secepatnya,
dengan jarak ± 2,5m) (KKD)
pastikan jalur keluar bebas
• S – Satukan (tekan tuas gedung
hambatan
APAR) terkait
E - Evakuasi pasien dan
• S – Sapuhkan (kibas-
pengunjung jika api tidak
kibas arah semprotan ke
dapat dipadamkan menuju
dasar api, jangan
titik kumpul
melawan arah angin)
Prinsip pengoperasian APAR yaitu P-A-S-S:
Pegang & Tarik
A
Pegang dan tarik atau cabut
P pengaman APAR dalam posisi
jongkok dan lakukan pengujian
tekanan APAR.
Aarahkan
Arahkan ujung selang ke dasar api,
jaga jarak ± 1,5 meter dari api.

S S Satukan
Satuan tuas atas dan bawah APAR.
Sapuhkan
Kibas-kibas arah semprotan ke
dasar api, jangan melawan arah
angin.
Code Grey
(Gangguan Keamanan)

Keterangan Respon Primer Respon Sekunder Hubungi

• Lindungi / pertahankan
Situasi verbal / Berusaha untuk
diri sendiri Pusat
fisik yang mengurangi
• Hubungi Pusat Security A 2 / A
semakin tingkat risiko/
Komando Security 2.1
berisiko serta bahaya secara
untuk mengaktifkan
berbahaya verbal
Code Grey
Code Pink
(Penculikan Bayi)
Keteranga Respon
Respon Primer Hubungi
n Sekunder
• Bantu pihak
• Hubungi Pusat Komando
kepolisian dan
Security untuk
keamanan
mengaktifkan Code Pink
RSA jika
• Informasikan adanya
diminta
penculikan bayi/anak
• Jika sasaran
Bayi /anak kepada pegawai lainnya Pusat
terlihat jangan
hilang atau dan penanggung jawab (PJ) Security
dihentikan
diculik ruangan A2 / A2.1
sendiri,
• Monitor seluruh pintu
hubungi Pusat
keluar terhadap seluruh
Komando
orang yang akan
Security dan
meninggalkan rumah sakit
Code Purple
(Evakuasi)

Keterangan Respon Primer Respon Sekunder Hubungi

• Evakuasi area
Tetap tinggal
secara horizontal/
pada lokasi
vertikal
dapat Lihat rencana
• Evakuasi mulai
membahayakan evakuasi masing- -
dari yang dapat
nyawa, masing gedung
berjalan, dengan
kesehatan, atau
kursi roda, lalu
keamanan
dengan ranjang.
Code Purple
(Evakuasi)
Titik Kumpul RS Airlangga
per Desember 2017
Code Green
(Gempa Bumi)
Respon Hubung
Keterangan Respon Sekunder
Primer i
Peristiwa
• Berada dalam gedung: menuju tempat
adanya
yang aman sesuai dengan peta aman
gerakan bumi
pada tiap lantai, bagi pasien yang berada
yang
Menuju ditempat tidur tetap berada ditempat
mengakibatka
tempat tidur masing-masing
n adanya
yang • Berada didalam lift: tekan tombol lift
guncangan
aman, terdekat atau semua tombol dan segera
oleh faktor
jongkok, keluar jika pintu sudah terbuka -
alam yang
berlindung • Berada diluar gedung: segera mencari
dapat
dan tempat yang aman dari reruntuhan
mengakibatka
jangan • Berada didalam mobil: segera keluar
n timbulnya
berlari dari mobil
korban jiwa,
• Sedang mengendarai mobil segera
kerusakan
hentikan mobil tetapi jangan hentikan
serta dampak
mobil diatas jembatan
psikologis
Code Green
(Gempa Bumi)
Code Black
(Ancaman Bom)
Keteranga
Respon Primer Respon Sekunder Hubungi
n
• Laporkan ke
Koordinator Keadaan
• Hubungi Pusat
Darurat (KKD)
Komando Pusat
Adanya gedung untuk
Security untuk Komando
informasi konsultasi dengan
menghidupkan Security
ancaman kepolisian RI sebagai
Code Black dan
bom dan pertimbangan untuk
• Jangan sentuh Koordinato
benda- mengevakuasi
benda yang r Keadaan
benda yang penghuni gedung
dicurigai sebagai Darurat
dicurigai • Bertanya sebanyak
bom (KKD)
dan tidak mungkin kepada
• Isolasi gedung
dikenal penelpon jika
area/lokasi terkait
menerima telepon
Sekian danTerima Kasih

No. Internal : 101 / A 3.1


No. HP : 087889988864
Email : k3rsairlangga@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai