Anda di halaman 1dari 14

Eksepsi

Donovan Akbar
Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas
MA RI
Pengertian umum

• Pleid / exception / exeptie / Eksepsi (tangkisan) berbeda dengan Objection


(keberatan) namun dalam praktik hukum dianggap sama antara tangkisan
dan keberatan. Tangkisan adalah pembelaan yang tidak ditujukan pada
materi pokok surat dakwaan (mengkait syarat materiil surat dakwaan)
sedang keberatan adalah pembelaan yang tidak ditujukan pada cacad
formal suatu dakwaan (mengkait syarat formil surat dakwaan). Lembaga
eksepsi dan/atau keberatan diakui dalam Hukum Acara Pidana Indonesia
yaitu dalam Pasal 156 ayat (1) KUHAP,
Fungsi Eksepsi

• Untuk mencapai (mewujudkan) asas peradilan, yaitu penyelesaian perkara yang


sederhana, cepat, dan biaya ringan.
• Dapat memberikan perlindungan kepada Tersangka atau Terdakwa terhadap
Surat Dakwaan atau proses pemeriksaan di tingkat penyidikan yang sebenarnya
sejak awal sudah Batal Demi Hukum (Niet Onvantkelijke Verklaard).
• Sebagai bentuk pengawasan horizontal oleh Hakim kepada Penyidik maupun
Penuntut Umum atas tindakan-tindakan yang tidak sesuai dan/atau
bertentangan dengan ketentuan hukum acara.
Eksepsi kewenangan mengadili

• Tidak berwenang secara absolut (kompetensi absolut).


• Tidak berwenang secara relatif (kompetensi relatif).
• Harus diperiksa dan diputus sebelum memeriksa pokok perkara dan
dituangkan dalam putusan sela.
Eksepsi kewenangan atau hak untuk menuntut
hapus atau gugur

• Exceptio Judikate (Ne Bis In Idem) Ps. 76 KUHP


• Exceptio In Tempores (Kadaluarsa) Ps. 78 KUHP
• Terdakwa meninggal dunia Ps. 77 KUHP
Bentuk putusannya dan Upaya hukumnya

• Bentuk putusannya: PUTUSAN AKHIR, bukan PUTUSAN SELA


• Upaya Hukumnya: BANDING dan KASASI
Eksepsi dakwaan JPU tidak dapat diterima

• Apabila tata cara pemeriksaan yang dilakukan (penyidikan) tidak memenuhi


persyaratan yang ditentukan UU, yaitu:
• Pemeriksaan penyidikan tidak memenuhi syarat ketentuan Ps. 56 ayat (1)
tentang pendampingan oleh penasihat hukum.
• Pemeriksaan tidak memenuhi syarat klacht delict (delik aduan), dimana
pendakwaan tindak pidana delik aduan harus terdapat ADUAN/SURAT
ADUAN dari korban atau orang yang disebut dalam pasal delik yang
bersangkutan
Bentuk putusannya dan Upaya hukumnya

• Bentuk putusannya: PUTUSAN AKHIR, bukan PUTUSAN SELA


• Upaya Hukumnya: BANDING dan KASASI
Eksepsi lepas dari segala tuntutan hukum

• Jika perbuatan yang didakwakan terbukti, tetapi perbuatan itu bukan


merupakan tindak pidana (Ps. 191 ayat (2) KUHAP
• Upaya hukumnya : langsung kasasi (tidak dapat banding)
Klasifikasi eksepsi dakwaan JPU tidak dapat
diterima

• Exceptio In Persona Keliru orang yang didakwa


• Eksepsi tentang kekeliruan sistematika dakwaan subsidiaritas Penempatan
dakwaan tindak pidana yang ancaman pidananya lebih ringan berada pada
urutan pertama.
• Eksepsi tentang kekeliruan bentuk surat dakwaan yang diajukan JPU Misal:
semestinya dakwaan berbentuk kumulasi tapi diajukan dalam bentuk
alternatif.
Eksepsi dakwaan JPU Batal

• Bila surat dakwaan JPU tidak memenuhi pasal 143 ayat (2) KUHAP.
• Yaitu tidak terpenuhinya syarat formil dan/atau syarat materiil surat
dakwaan
Syarat Formil

1. Diberi tanggal dan ditandatangani oleh JPU


2. Berisi identitas terdakwa:
3. Nama lengkap
4. Tempat lahir
5. Umur atau tanggal lahir
6. Jenis kelamin
7. Kewarganegaraan
8. Tempat tinggal
9. Agama
10. Pekerjaan
Syarat Materil

• Uraian secara cermat tindak pidana yang didakwakan


• Uraian secara jelas tindak pidana yang didakwakan
• Uraian secara lengkap tindak pidana yang didakwakan Yang memuat : a.
Waktu tindak pidana dilakukan
b.Tempat tindak pidana dilakukan
Bentuk putusannya dan Upaya hukumnya

• Bentuk putusannya: PUTUSAN AKHIR, bukan PUTUSAN SELA


• Upaya Hukumnya: BANDING dan KASASI

Anda mungkin juga menyukai