berasal dari kata “mores” dari bahasa Latin yang diartikan atau di terjemahkan sebagai “aturan kesusilaan”.
Istilah moral digunakan untuk
menentukan sebuah batas-batas dari sifat peran, kehendak, dan batasan perbuatan yang dapat dikatakan benar, salah, baik maupun buruk. Berbagai Pengertian Moral Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia: Moral artinya ajaran tentang baik-buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekerti, akhlak. Hurlock : Moral adalah perilaku yang sesuai dengan kode moral kelompok sosial. Moral sendiri berarti tata cara, kebiasaan, dan adat. Maria Assumpta : Moral adalah aturan-aturan (rule) mengenai sikap (attitude) dan perilaku manusia (human behavior) sebagai manusia. • Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu, tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. • Moral merupakan pengetahuan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradap. • Moral lebih mengacu kepada suatu nilai atau sistem hidup yang dilaksanakan atau diberlakukan oleh masyarakat. PERSAMAAN ETIKA DAN MORAL
Etika dan moral memiki objek yang
sama, yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia selanjutnya ditentukan posisinya apakah baik atau buruk. MORALITAS • Moralitas adalah kualitas perbuatan manusiawi, sehingga perbuatan dikatakan baik atau buruk, benar atau salah. • Penentuan baik atau buruk, benar atau salah tentunya berdasarkan norma sebagai ukuran. Sumaryono (1995) mengklasifikasikan moralitas menjadi dua golongan, yaitu: Moralitas objektif dan Moralitas subjektif PERBEDAAN ETIKA DAN MORAL 1. Etika merupakan salah satu cabang ilmu filsafat yang mengkaji mengenai nilai yang dianggap baik atau buruk. Sedangkan moral merupakan kebiasaan yang diterima oleh suatu masyarakat. 2. Etika merupakan dasar dari terbentuknya moral suatu masyarakat. Tanpa adanya etika maka moral masyarakat tidak terbentuk. Etika yang berasal dari akal pikiran menjadi dasar masyarakat untuk menerima suatu kebiasaan atau nilai yang muncul baik atu buruk. 3. Etika bersifat filosofis sedangkan moral bersifat praksis. 4. Moral tidak akan terbentuk tanpa adanya etika Moralitas Objektif Moralitas yang terlihat pada perbuatan sebagaimana adanya, terlepas dari bentuk modifikasi kehendak bebas pelakunya. Moralitas ini dinyatakan dari semua kondisi terlepas dari subjektif khusus pelakunya: kondisi emosional yang mungkin menyebabkan pelakunya lepas control. Apakah perbuatan itu memang dikehendaki atau tidak. Moralitas objektif sebagai norma berhubungan dengan semua perbuatan yang hakekatnya baik atau jahat, benar atau salah. Misalnya: •menolong sesama manusia adalah perbuatan baik. •mencuri, memperkosa, membunuh adalah perbuatan jahat
Pada situasi khusus, mencuri atau
membunuh menjadi perbuatan yang dapat dibenarkan jika untuk mempertahankan hidup atau membela diri. Moralitasnya terletak pada upaya untuk mempertahankan hidup atau membela diri (hak hidup adalah hak asasi). Moralitas Subjektif Moralitas yang melihat perbuatan dipengaruhi oleh pengetahuan dan perhatian pelakunya, latar belakang, stabilitas emosional, dan perlakuan personal lainnya. Moralitas ini mempertanyakan apakah perbuatan itu sesuai atau tidak denga suara hati nurani pelakunya. Moralitas subjektif sebagai norma berhubungan dengan semua perbuatan yang diwarnai nait pelakunya, niat baik atau niat buruk. Contoh : Dalam musibah kebakaran banyak orang membantu menyelamatkan harta benda korban, ini adalah niat baik. Tetapi jika tujuan akhirnya adalah mencuri harta benda karena tak ada yang melihat, maka perbuatan tersebut adalah jahat. Jadi, moralitasnya terletak pada niat pelaku.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita