Anda di halaman 1dari 19

SI

R A
L O
X P
I E
G
O0 2 0
L
O 2
G E R
IL
P
A
8

KLASIFIKASI PENYUSUNAN
EKSPLORASI
TAHAPAN INDUSTRI PERTAMBANGAN

Reklamasi
Pengolahan

penambangan

Studi
kelayakan
dan
AMDAL
Eksploras
SIFAT-SIFAT INDUSTRI PERTAMBANGAN

mempunyai resiko tinggi

memerlukan modal yang besar

teknologi yang tidak sederhana

serta memerlukan pengelolaan yang baik

Resikio lingkungan

Resiko sosial
Tujuan Eksplorasi
Data Endapan
(bentuk, penyebaran, letak, posisi,
kadar/kualitas, jumlah endapan, serta
kondisi-kondisi geologi).

Pekerjaan eksplorasi ini harus telah selesai dilakukan sebelum


memasuki tahapan perencanaan penambangan.
SIFAT-SIFAT TERSEBUT MUNCUL AKIBAT FAKTOR-FAKTOR
KONDISI ENDAPAN DAN LINGKUNGAN

1 adanya ketidakpastian mengenai pengetahuan cadangan adanya


ketidakpastian mengenai pengetahuan cadangan

2 kondisi-kondisi geologi sifat batuan, struktur, dan air tanah

3 terletak pada daerah yang jauh dan relatif terpencil.

4 keanekaragaman mineral yang ada dalam bahan galian

perubahan kandungan mineral bijih akibat struktur atau


5 lingkungan geolog

6 umumnya terletak pada daerah yang jauh dan relatif terpencil.


Kepastian dari segi ilmu geologi itu antara lain berkenaan

keanekaragaman mineral yang ada dalam bahan galian

perubahan kandungan mineral bijih akibat struktur atau


lingkungan geologi,

kemungkinan geologinya adanya sejumlah cadangan lain di


tempat sekitar letakan yang sudah diketahui
Sifat-sifat tersebut muncul akibat faktor-
faktor kondisi endapan dan lingkungan

adanya ketidakpastian mengenai pengetahuan cadangan


1 bahan tambangnya, baik mengenai jumlah kadar atau
kualitas, bentuk, serta letak dan posisi endapan

2
kondisi-kondisi geologi (sifat batuan, struktur, dan air tanah)
endapan dan daerah sekitarnya,

3 umumnya terletak pada daerah yang jauh dan relatif terpencil


STANDAR PENYUSUNAN
KEGIATAN EKSPLORASI

Sumberdaya mineral dan batubara yang terkandung di dalam perut bumi memiliki jumlah yang
sangat melimpah, sehingga diperlukan klasifikasi untuk mempermudah pemahamannya.

Tingkat keyakinan geologi yang berbedabeda dalam menentukan prospeksi suatu


cadangan pun mendorong adanya pengklasifikasian sumber daya dan cadangan.

Metode pendekatan dan asumsi yang digunakan setiap ahli geologi atau seorang ahli
eksplorasi pun sangat bervariasi, sehingga klasifikasi diperlukan agar tepat dalam suatu
pengambilan kebijakan atau keputusan

Klasifikasi sumberdaya dan cadangan juga diperlukan sebagai standar dalam penulisan
laporan hasil eksplorasi.

Perlu adanya keseragaman istilah yang digunakan di seluruh dunia dalam kegiatan eksplorasi
sumberdaya dan cadangan.
 TINGKAT KEYAKINAN GEOLOGI, KONTINUITAS GEOLOGI, TINGKAT KEYAKINAN TEKNIS
DAN EKONOMIS, SERTA NILAI HARAPAN (EKSPEKTASI).
CARA PENGKLASIFIKASIAN SUMBERDAYA DAN CADANGAN DI INDONESIA BAHKAN DI
DUNIA SANGAT BERAGAM

SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah satu-satunya standar yang


berlaku secara nasional di Indonesia.
SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh Badan
Standardisasi Nasional.

Badan yang memiliki hak dalam membuat


SNI adalah BSN (Badan Standarisasi
Nasional).
pengertian yang berkenaan dengan sumberdaya dan cadangan batubara Indonesia.
Dasardasar Klasifikasi SNI terdiri dari beberapa aspek, :
Aspek geologi dan
Aspek ekonomis.

SNI yang digunakan untuk klasifikasi sumberdaya dan


cadangan saat ini adalah SNI 13-60111999.
JORC (Joint Ore Reserves Committee) Code adalah kode yang berasal
dari Australia sebagai standar pelaporan hasil eksplorasi, estimasi
sumberdaya dan cadangan dengan cakupan lebih luas, tidak hanya
batubara, tetapi juga berbagai tipe mineral bijih dan telah
diterima sebagai standar untuk tujuan pelaporan professional di
dunia.
JORC didirikan tahun 1971, lalu menerbitkan edisi pertama pada
tahun 1989. Revisi dan pembaruan dilakukan di tahun 1992, 1996,
dan 1999.
Edisi terbaru diterbitkan revisi akhir pada tahun 2004. JORC dibuat
oleh ustralasian Institute of Mining and Metalurgy (AUSIMM),
Minerals Council of Australia, dan Australian Institute of
Geoscientist.

Prinsip-prinsip dasar JORC Code adalah transparansi, materialitas, dan


kompetensi.
JORC Code mengharuskan seluruh kegiatan eksplorasi yang dilakukan harus
berada dibawah Competent Person. Competent Person adalah member dari The
Australasian Institute of Mining and Metallurgy, atau Australian Institute of
Geoscientist, atau Recognised Overseas
Proffesional Organisation.
Competent Person harus memiliki minimum 5 tahun pengalaman tentang suatu
tipe mineralisasi atau keahlian tertentu. JORC Code memberikan pedoman
SKEMA TAHAPAN ESKPLORASI BERDASARKAN SNI
KONDISI ASPEK VS KONDISI GEOLOGI
KLAS SUMBER DAYA DAN CADANGAN
JARAK TITIK INFORMASI MENURUT
KONDISI GEOLOGI
KLASIFIKASI SUMBER DAYA DAN CADANGAN
BATUBARA
Geologi dan kajian Kelayakan. Pengelompokannya
mengandung dua aspek yaitu aspek geologi dan aspek
ekonomi.

Aspek Geologi

Aspek Geologi Sumberdaya


Tingkat keyakinan geologi secara
terukur harus memiliki tingkat
kuantitatif dicerminkan oleh
keyakinan yang lebih tinggi
jarak informasi yang didapat dari
daripada sumberdaya tertunjuk
singkapan dan lubang bor
dan begitu selanjutnya
ASPEK EKONOMI

Ketebalan mineral lapisan batubara dapat ditambang


dan ketebalan maksimal lapisan pengotor dapat
menyebabkan kualitas batubaranya menurun karena
kandungan abunya yang meningkat. Itu adalah salah
satu unsur yang terkait dalam aspek ekonomi dan perlu
diperhatikan dalam penggolongan sumber daya
batubara
KAJIAN KELAYAKAN DIDASARKAN DALAM
FAKTOR FAKTOR

Peraturan/ perundang- LingkunganPeraturan/


Ekonomi
undangan perundang-undangan

Penambangan Kebijakan pemerintah Lingkungan

Pengolahan Pemasaran Sosial

Anda mungkin juga menyukai