PENULISAN KATA,
PENGGUNAAN TANDA
BACA
1. ANDRE PERDANA R. (2110010605)
Dengan Demikian, Dapat Terjadi Seperti Di Bawah Ini.Huruf Besar Berarti Huruf Yang Besar (Big
Letter) Atau Huruf Besar Berarti Huruf Kapital (Capital Letter). Harus Kita Sadari Benar Bahwa Tidak Semua
Huruf Besar Merupakan Huruf Besar Atau Kapital. Walaupun Berbentuk Kecil, Suatu Huruf Dapat Juga
Merupakan Huruf Kapital Atau Huruf Besar.
A. PENULISAN HURUF KAPITAL & MIRING
Huruf Kapital
• Huruf Kapital Atau Huruf Besar Dipakai Sebagai Huruf Pertama Kata Pada Awal Kalimat.
Misalnya :Dia menulis.Apa maksudnya?Kita harus rajin belajar.
• Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Misalnya :Adik berkata, “Kapan kita pulang?”Bapak menasihatkan “Berhati-hatilah, Nak!?”“Kemarin engkau
terlambat,” katanya.
• Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan
kitab suci, termasuk kata ganti Tuhan.
Misalnya :Allah,Yang Maha Kuasa, Yang Maha Pengasih, Alkitab, Qur’an, Weda, Islam, Kristen.Tuhan selalu
menunjukkan jalan yang benar kepada setiap hamba-Nya
A. PENULISAN HURUF KAPITAL & MIRING
Huruf Miring
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip
dalam tulisan. Misalnya :Majalah Bahasa dan Kesusatraan, buku Negara kertagama karangan Prapanca,
surat kabar Suara Karya.
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau
kelompok kata.Misalnya :Huruf pertama kata abad ialah ia.Dia bukan menipu, tetapi ditipu.Bab ini tidak
membicarakan penulis huruf kapital.Buatlah kalimat dengan berlepas tangan.
3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang
telah disesuaikan ejaannya.Misalnya :Nama ilmiah buah manggis adalah carcinia mangostana.Politik
devide et impera pernah merajalela di negeri ini.Catatan : Dalam penulisan tangan atau ketikan, huruf atau
kata yang akan dicetak miring diberi satu garis di bawahnya.
B. Penulisan KATA DEPAN
Kata depan adalah memiliki posisi di depan sebelum kata benda, kata kerja, dan kata keterangan lainnya.
Kata depan memiliki banyak sekali fungsi.
Singkatan merupakan bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih
Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti tanda titik.
Contoh: W.R. Supratman, Dr.
Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan dan organisasi serta nama
dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda
titik.
Contoh: DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia).
Singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.
Contoh: dll. (dan lain-lain), Yth. (Yang terhormat).
C. Penulisan Singkatan & Akronim
Akronim
Akronim merupakan singkatan yang berupa gabungan suku
kata atau gabungan huruf dan suku kata dari kata ditulis
dengan huruf awal kapital.
Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari kata
ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Contoh: ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), SIM
(Surat Izin Mengemudi).
Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf
dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.Contoh:
Akabri (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), Kowani (Kongres
Wanita Indonesia).
Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf
kecil.Contoh: pemilu (pemilihan umum), rudal (peluru kendali).Berdasarkan
ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa singkatan dan akronim memiliki
perbedaan.
D. Penulisan Angka & Bilangan
Angka adalah lambang bilangan. Sedangkan bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata.
Penulisan dan penggunaannya bergantung pada konteks kalimatnya.
Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata. Angka dipakai sebagai lambang bilangan atau
nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi.
1. Angka Arab: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9Angka Romawi: I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50),
C (100), D (500), M (1.000), V (5.000),M (1.000.000)
2. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf,
kecuali jika bilangan itu dipakai secara berurutan seperti dalam perincian atau paparan. Misalnya:
Mereka menonton drama itu sampai tiga kali. Koleksi perpustakaan itu mencapai dua juta buku. Di
antara 72 anggota yang hadir 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang tidak memberikan
suara. Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 minibus, dan 250
sedan.
E. Penulisan Unsur Serapan
UNSUR SERAPANADALAH KATA YANG BERASAL DARI
BAHASA ASING YANG SUDAH DIINTEGRASIKAN KE DALAM
SUATU BAHASA DAN DITERIMA PEMAKAIANNYA SECARA
UMUM
SETIAP GELAR DITULIS DENGAN TANDA TITIK SEBAGAI ANTARA ANTARHURUF PADA
SINGKATAN GELAR YANG DIMAKSUD.
ANTARA NAMA ORANG DAN GELAR YANG DISANDANGNYA, DIBUBUHI TANDA KOMA.
G. PENGGUNAAN TANDA TITIK SERTA KOMA
MISALNYA: