Anda di halaman 1dari 22

PARAGRAF

Gunawan,
M.Pd.
Apakah fungsi penting
dari sebuah paragraf
dalam sebuah tulisan
atau karangan?
Me n u r u t A h li

M. HENRY A BDUL
GUNTUR
RA MLA N TARIGAN CHA E
R
Paragraf merupakan Paragraf adalah Paragraf adalah satuan
bagian dari suatu seperangkat kalimat bahasa yang dibangun
karangan atau tuturan logis-sistematis yang oleh dua buah kalimat
yang terdiri dari merupakan satu atau lebih yang secara
kalimat yang kesatuan ekspresi semantis dan sintaksis
mengungkapkan sutuan pikiran yang relevan merupakan satu
informasi dengan dan mendukung kesatuan yang utuh
gagasan utama sebagai pikiran pokok yang (Chaer, 2011: 27--28).
kendalinya (Ramlan tersirat dalam
1993:1) keseluruhan karangan
(Tarigan, 2008:4)
Pada dasarnya paragraf merupakan seperangkat kalimat yang
saling berhubungan yang secara bersama dipakai untuk
menyatakan atau mengembangkan sebuah gagasan. Paragraf
merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah
karangan dan didukung oleh himpunan kalimat yang saling
berhubungan untuk membentuk sebuah gagasan.

Dalam sebuah karangan/tulisan, paragraf mempunyai fungsi


memudahkan pengertian dan pemahaman dengan memisahkan
satu topik atau tema dengan topik atau tema yang lain karena
setiap paragraf hanya boleh mengandung satu unit pikiran atau ide
pokok.
Simpulan Sederhana

Paragraf mempunyai ide Salah satu dari sekumpulan


pokok (gagasan utama) yang kalimat dalam paragraf
dikemas dalam kalimat topik. merupakan kalimat topik,
Bagi penulis, ide pokok itu sedangkan kalimat-kalimat
menjadi pengendali untuk lainnya merupakan
kalimat-kalimat pengembang yang berfungsi
penjelas/pengembang agar memperjelas atau
tidak keluar dari pokok menerangkan kalimat topik.
pembicaraan. Sementara itu,
bagi pembaca ide pokok itu
menjadi penuntun dalam
memahami isi karena di
situlah inti informasi yang
ingin disampaikan penulis.
gagasan Utama dan
K a l i m a t To p i k

Pikiran utama inilah yang Fungsi kalimat topik sangat


menjadi pokok persoalan atau penting, yaitu
pokok perbincangan sehingga memberitahukan kepada
juga sering disebut gagasan pembaca mengenai apa
pokok, gagasan utama, atau yang diperbincangkan di
ide pokok. Gagasan utama dalam paragraf itu. Bagi
tersebut dikemas dalam penulis kalimat topik
sebuah kalimat topik. berfungsi sebagai
pengendali atau pengontrol
terhadap permasalahan
yang akan dibicarakan.
Dalam pembuatan paragraf, gagasan utama yang dituangkan
dalam kalimat topik dapat diletakkan pada bagian awal, akhir,
awal dan akhir, di tengah atau dapat pula menyebar ke seluruh
bagian paragraf. Secara umum, paragraf yang efektif mempunyai
ciri-ciri, yaitu berikut:
1. mengandung satu gagasan utama yang dijelaskan
dengan beberapa pikiran penjelas,
2. pikiran penjelas yang betul-betul mendukung gagasan
utama,
3. gagasan utama dan penjelas yang dikemas dalam kalimat
yang lugas dan efektif,
4. kalimat yang satu berkait serasi dengan kalimat yang
lain dalam sebuah paragraf (Suladi, 2015:3--4).
K r i t e r i a Kualitas Pa r a g r a f

Isi paragraf berpusat hanya pada Isi paragraf relevan dengan isi
satu hal saja karangan

Isi paragraf harus jelas dan Paragraf sebagai bagian terkecil


terperinci serta hanya membahas dari suatu karangan isinya harus
satu hal saja. Isi paragraf yang relevan dan menunjang isi
berganda akan mengurangi karangan (Tarigan,2008:34).
kejelasan informasi (Tarigan, 2008:
33).
K r i t e r i a Kualitas Pa r a g r a f
Kalimat topik harus
dikembangkan dengan jelas dan
Paragraf harus koheren dan
sempurna
memiliki kesatuan
Paragraf dianggap rampung bila
Kesatuan karangan dapat
kalimat topik dikembangkan.
dikembangkan dengan
Kalimat topik yang menyatakan isi
mengarahkan perhatian pembaca
paragraf dalam pengertian umum
tetap terpusat pada satu titik
dan abstrak dikembangkan atau
(Caraka, 2002:16).
dijelaskan dengan
menjabarkannya dalam bentuk-
bentuk konkret (Suhartina, 2018:
113).
K r i t e r i a Kualitas Pa r a g r a f

Struktur paragraf harus Paragraf tertulis dalam bahasa Indonesia


yang baik dan benar
bervariasi
Bahasa yang baik adalah bahasa yang tidak
Variasi (panjang, struktur, dan melanggar kaidah-kaidah yang ditetapkan
penguraian) disesuaikan dengan oleh masyarakat pemakai bahasa. Bahasa
yang benar adalah bahasa yang sesuai
latar belakang pembaca, sifat media dengan situasi dan kondisi pemakaiannya.
tempat paragraf (karangan) Bila situasinya formal, bahasa yang
diterbitkan, sifat, dan tuntutan digunakan adalah bahasa ragam formal
kalimat topik (Suhartina, 2018: 114). sesuai Ejaan yang Disempurnakan
sedangkan jika situasinya nonformal,
bahasa yang digunakan pun ragam
nonformal (Tarigan, 2008:33).
Fungsi P a r a g r a f
Penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok
1 keseluruhan karangan.

2 Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok pengaran.

3 Alat bagi pengarang melahirkan jalan pikirannya secara sistematis.

Pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur


4 pikiran pengarang.
Sebagai penyampai pikiran atau ide pokok pengarang kepada
5 pembaca.

6 Sebagai penanda bahwa pikiran baru dimulai.

Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berfungsi


7
sebagai pengantar, transisi, dan penutup.
Pa r a g r a f y a n g Ba ik

Kesatuan Keruntutan

Ke le n g k a p a n d a n
ketuntasan

Kepaduan Konsistensi
Kesatua Kesatuan paragraf dapat
terpenuhi jika semua informasi
n dalam paragraf itu masih
paragraf dikendalikan oleh gagasan utama.
Dengan kata lain, informasi-
Salah satu hal yang mendasar
informasi dalam paragraf itu
untuk diperhatikan penulis
hanya terfokus pada topik yang
adalah kesatuan paragraf.
dibicarakan. Jika ada kalimat
Kesatuan berkaitan dengan
yang sama sekali tidak berkaitan
adanya sebuah gagasan utama
dengan gagasan utama, kalimat
dan beberapa gagasan tambahan
tersebut harus dikeluarkan dari
atau penjelas yang mendukung
paragraf.
gagasan utama itu.
Conto
h Contoh paragraf tersebut
mengandung satu kalimat topik,
yaitu angklung merupakan alat
Angklung merupakan alat musik
tradisional masyarakat Sunda yang sejak
musik tradisional masyarakat Sunda.
November 2010 diakui sebagai warisan Kalimat topik itu dikembangkan
budaya oleh UNESCO. Alat musik tersebut dengan empat kalimat penjelas,
berbahan pipa bambu. Pada awalnya Keempat kalimat pengembang itu
angklung dimainkan dengan tangga nada membicarakan persoalan yang sama,
pentatonik yang terdiri atas lima nada, yaitu angklung. Oleh karena itu,
seperti halnya gamelan dan alat tradisional
aspek kesatuan sebagai salah satu
lain. Tahun 1938 angklung mulai
dimainkan dengan tangga nada diatonik ketentuan paragraf yang baik
layaknya alat musik barat, seperti piano. terpenuhi

(Diadaptasi dari "Promosi Angklung Perlu


Dibenah" dalam Kompas,9 Desember 2013).
Alat kohesi gramatikal yang dapat
Kepadua digunakan untuk membangun
n paragraf yang padu, antara lain,
Paragraf adalah (1) kata transisi
Kepaduan suatu paragraf (konjungsi/ungkapan penghubung
berkaitan dengan keserasian antarkalimat), (2) referensi
antarkalimat yang membangun (pengacuan), (3) paralelisme
paragraf tersebut. Keserasian (kesejajaran struktur), dan (4)
hubungan antarkalimat dalam ellipsis (pelesapan). Sementara
paragraf dapat dibangun dengan itu, alat kohesi leksikal, antara
menggunakan alat kohesi, baik lain, berupa (1) sinonim, (2)
gramatikal maupun leksikal. antonim, (3) hiponim, dan (4)
repetisi (pengulangan).
Kelengkapan
dan Ketuntasan Ketuntasan dapat dimaknai
kedalaman pembahasan, yakni
Kelengkapan atau kekompletan semakin konkret penggambaran
merupakan salah satu syarat suatu objek akan semakin jelas
paragraf yang baik. Aspek informasi yang disampaikan.
kelengkapan ini terpenuhi jika Ketuntasan bahasan berkaitan
semua informasi yang diperlukan dengan kesempurnaan
untuk mendukung atau pembahasan materi secara
menjelaskan gagasan utama menyeluruh dan utuh.
sudah tercakup.
keruntuta
n
Keruntutan paragraf ditampilkan
melalui hubungan formalitas di
Sebuah paragraf dikatakan runtut antara kalimat yang membentuk
jika uraian informasi disajikan paragraf. Hubungan formalitas
secara urut, tidak ada informasi tersebut menunjukkan pola
yang melompat-lompat sehingga urutan penyajian infomasi.
pembaca lebih mudah mengikuti
jalan pikiran penulis.
Konsistensi
dalam Menulis Dengan kata lain, sudut pandang
Paragraf dapat diartikan sebagai cara
penulis atau pengarang
menempatkan dirinya terhadap
cerita atau karangan; atau dari
Sudut pandang adalah cara sudut mana penulis memandang
penulis menempatkan diri dalam ceritanya. Sudut pandang ini
karangannya. dalam suatu karangan bisa
berupa perspektif yang hendak
dibangun penulis.
Konsistensi 3. Sudut pandang pengamat
dalam Menulis menempatkan penulis sebagai
pengamat serba tahu yang
Paragraf bertindak seolah-olah mengetahui
segala tingkah laku dan peristiwa
Berikut ini merupakan beberapa sudut
yang dialami tokoh.
pandang yang dapat digunakan penulis
dalam karangan.
4. Sudut pandang campuran
1. Sudut pandang orang pertama merupakan kombinasi antara sudut
biasanya menggunakan kata ganti aku pandang orang pertama dan
atau saya. Dengan sudut pandang ini pengamat. Dengan sudut pandang
penulis seakan-akan terlibat dalam ini penulis mula-mula
cerita dan seolah olah bertindak menggunakan sudut pandang orang
sebagai tokoh cerita. pertama kemudian bertindak
2. Sudut pandang orang ketiga biasanya sebagai pengamat yang serba tahu
menggunakan kata ganti orang ketiga,
dan bagian kembali lagi ke sudut
seperti dia atau nama orang yang
menjadi tokoh dalam cerita. pandang orang pertama.
JENIS-JENIS PARAGRAF
Berdasarkan Pola Penalaran

Deduktif-Induktif Ide Pokok


D ed uktif ind ukti (Campuran) Ineratif
M enyebar
Paragraf deduktif Paragraf induktif Paragraf deduktif- Kalimat Paragraf dengan
adalah paragraf adalah paragraf induktif adalah utamanya pola semacam itu
yang ide pokok yang kalimat paragraf yang terletak di tengah- tidak memiliki
atau gagasan topiknya terdapat kalimat topiknya tengah paragraf. kalimat utama.
Paragraf ini
utamanya terletak pada bagian terdapat pada Pikiran utamanya
diawali dengan
di awal paragraf akhir. bagian awal dan menyebar pada
kalimat- kalimat
dan diikuti oleh dipertegas seluruh paragraf
penjelas sebagai
kalimat-kalimat kembali di bagian pengantar
atau tersirat pada
penjelas untuk akhir paragraf. kemudian diikuti kalimat-
mendukung gagasan utama dan kalimatnya.
gagasan utama. ditambahkan lagi
kalimat-kalimat
penjelas untuk
mempertegas
JENIS-JENIS PARAGRAF
Berdasarkan Urutan Waktu

Paragraf
Paragraf Isi Paragraf Penutup
Pembuka atau
Pengantar
Paragraf isi merupakan inti Paragraf penutup
Paragraf ini merupakan dari sebuah karangan yang merupakan simpulan dari
pembuka untuk sampai terletak di antara paragraf pokok-pokok pikiran
pada permasalahan yang pembuka dan paragraf dalam paragraf isi.
dibicarakan. Dengan penutup. Di dalam paragraf isi Tujuan penyajian
kata lain paragraf inilah inti pokok pikiran paragraf penutup ini
pembuka itu penulis dikemukakan. Jumlah adalah agar apa yang
mengantarkan pembaca paragraf isi sangat tertuang dalam paragraf-
pada pembicaraan. bergantung pada luas paragraf sebelumnya
Berkaitan dengan itu, sempitnya cakupan informasi terkesan mendalam di
paragraf ini berfungsi yang ingin disampaikan. benak pembaca.
untuk memberi tahu latar
belakang, masalah tujuan,
dan anggapan dasar.
DAFTAR RUJUKAN

Caraka, Loka Cipta. (2002).Teknik Mengarang.Yokyakarta: Kanisius.


Chaer, Abdul. (2011). Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta.
Ramlan, M. (1993). Paragraf: Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam Bahasa
Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset.
Suhartina. (2018). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi: Terampil
Berbahasa
Melalui Pembelajaran Melalui Teks. Makassar: Penerbit Angkasa Timur.
Suladi. (2015). Seri Penyusunan Bahasa Indonesia: Paragraf. Jakarta:
Pusat Pembinaan Badang Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Targan, Henry Guntur. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa.
Bandung: Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai