DAN PENGUJIAN
KUALITAS UDARA AMBIEN
Susunan Acara
Waktu Materi PIC
Hari Pertama, 11 Mei 2023
09.00 - 09.30 Pembukaan dan Pre Test Matelab
09.30 - 10.00 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Kurniawan
Lingkungan (K3L)
10.00 – 10.10 Coffee Break
10.10 – 12.00 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Kurniawan
Lingkungan (K3L)
12.00 - 13.00 ISHOMA
13.00 - 14.30 Menyusun rencana pengambilan contoh uji udara ambien Kurniawan
14.30 – 14.40 Coffee Break
14.40 – 16.00 Persiapan pengambilan contoh uji udara ambien Kurniawan
Waktu Materi
Susunan Acara PIC
Hari Kedua, 12 Mei 2023
09.00 - 10.00 Melakukan uji kinerja peralatan Kurniawan
10.00 – 10.10 Coffee Break
10.10 – 12.00 Melakukan pengambilan contoh uji udara ambien (Pengambilan dan pengujian Kurniawan
contoh uji parameter Sulfur Dioksida (SO2), Karbon Monoksida (CO), Nitrogen
Dioksida (NO2), Oksidan sebagai Ozon (O3), Hidrokarbon Non Metana
(NMHC), Partikulat debu < 100 um (TSP), Partikulat debu < 10 um (PM.10),
Partikulat debu < 2,5 um (PM2.5), Timbal (Pb).)
Udara Ambien:
Udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfir yang
dibutuhkan dan berpengaruh terhadap kesehatan manusia,
makhluk hidup dan unsur Lingkungan Hidup lainnya
DEFINISI
Pencemaran Udara:
Masuk atau dimasukannya zat, energi dan/atau komponen
lainnya ke dalam Udara Ambien oleh kegiatan manusia
sehingga melampaui Baku Mutu Udara Ambien yang telah
ditetapkan
DEFINISI
Tindakan pencegahan:
1.Seluruh petugas pengambilan sampel harus mendapatkan pelatihan
safety indusction;
5.Jaga kebersihan dan lingkungan selama dan setelah pengambilan sampel;
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
Tindakan pencegahan:
6.Selalu menggunakan alat pelindung diri (APD);
Approved By:
1 Persiapan sebelum memulai Ketidaktahuan Prosedur Kerja (un- 1. Semua karyawan harus sudah mengikuti HSE Introduction
pekerjaan knowledge) 2. Lakukan tool box meeting untuk memastikan semua
personel
3. Karyawan harus dilengkapi APD sesuai dengan pekerjaan
(helm, safety shoes, hand gloves, maske, earplug)
4. Sudah dilengkapi dengan JSA dan metode pekerjaan
5. Semua peralatan kerja yang dibutuhkan sudah tersedia dan
dalam keadaan baik
6. Pekerjaan sudah mendapatkan izin (work permit)
Miss - Komunikasi 1. Pastikan tempat assembly point telah diketahui oleh semua personil
bila keadaan darurat
2. Sosialisasikan prosedur dan perilaku emergency dan saat terjadi
accident
3. Jalin kerjasama yang baik antar sesama team (crew)
2 Pengambilan sampel udara Bahaya tertimpa high/low volume 1. Menggunakan safety shoes
ambient dan kebisingan sampler, tripod sound level meter
2. Menggunakan sarung tangan
Terpercik bahan – bahan kimia dari
analyzernya
3. Menggunakan masker
Menghirup bau atau gas buang
4. Membawa jas hujan
Menghadapi cuaca panas yang terik
dan hujan 5. Menggunakan earplug
Terpapar bising generator maupun
kendaraan yang berlalu lalang di lokasi
sampling.
- Pengambilan sampel udara Terkena cipratan reagen dan air 1. Menggunakan sarung tangan karet
pada sumber sampel
2. Menggunakan sarung tangan karet dan sepatu boot
Botol sampel pecah/ retak
Tangan bengkak, tergores, terkilir dan 3. Menaikkan dan menurunkan barang-barang dilakukan
lecet menggunakan ember dan tambang juga kotak P3K
Perencanaan Pengambilan
Contoh Uji Udara Ambien
Perencanaan Pengambilan Contoh Uji
harus dilakukan secara teratur oleh personil yang kompeten atau jasa
eksternal (laboratorium kalibrasi yang telah terakreditasi)
Persiapan Peralatan Pendukung
5.Botol semprot
1. Anak Timbangan yang digunakan untuk uji kinerja berkisar 5-100% dari
kapasitas timbangan analitik yang digunakan
2. Neraca analitik dinyatakan laik pakai jika repeatabilitas yang dinyatakan
dalam procent relative standard deviation (%RSD), yaitu:
%RSD = 2sd/m x 100% <0,1% dan sd > 0,41d
Kriteria berikut ini dapat dipakai dalam penentuan suatu lokasi pemantauan kualitas
udara ambien:
a)Area dengan konsentrasi pencemar tinggi. Daerah yang didahulukan untuk dipantau
hendaknya daerah-daerah dengan konsentrasi pencemar yang tinggi
b)Area dengan kepadatan penduduk tinggi, terutama ketika terjadi pencemaran yang
berat
c)Di daerah sekitar lokasi penelitian yang diperuntukkan untuk kawasan studi
d)Di daerah proyeksi. Untuk menentukan efek akibat perkembangan mendatang di
lingkungannya
e)Mewakili seluruh studi. Informasi kualitas udara di seluruh wilayah studi harus
diperoleh agar kualitas udara di seluruh wilayah dapat dipantau (dievaluasi)
Penentuan Lokasi Pengambilan Contoh Uji
Penempatan probe atau tempat masuk contoh uji udara dilakukan sebagai berikut:
a)Pada kondisi pemantauan kualitas udara ambient, probe harus ditempatkan pada
jarak sekurang-kurangnya 15 m dari jalan raya
b)Ketinggian probe stasiun tetap antara 3 sampai 6 meter sedangkan pengambilan
contoh uji secara manual, ketinggian probe 1,5 m dari permukaan tinggi
c)Untuk pengambilan contoh uji partikulat dilakukan minimal 2 m di atas permukaan
tanah datar pada pinggir jalan raya
d)Probe harus berjarak sekurang-kurangnya 15 m dari suatu sumber pengganggu
Untuk mendapatkan data/nilai 1 (satu) jam, pengukuran dapat dilakukan pada salah
satu intervel waktu seperti dibawah ini. Durasi pengukuran di setiap interval adalah
1 (satu) jam
Ruang Lingkup:
Penentuan sulfur dioksida (SO2) di udara ambien dengan metode pararosanilin
menggunakan spektrofotometer sinar tampak pada panjang gelombang 550 nm
dengan kisaran konsentrasi 25 μg/Nm3 sampai dengan 1.000 μg/Nm3 atau 0,01
ppm sampai 0,4 ppm
Sulfur Dioksida (SO2)
Prinsip:
Gas sulfur dioksida (SO2) diserap dalam larutan penjerap tetrakloromerkurat
membentuk senyawa kompleks diklorosulfonatomerkurat.
Dengan menambahkan larutan pararosanilin dan formaldehida ke dalam
senyawa diklorosulfonatomerkurat maka terbentuk senyawa pararosanilin metil
sulfonat yang berwarna ungu. Konsentrasi larutan diukur pada panjang
gelombang 550 nm
Sulfur Dioksida (SO2)
CATATAN 1 Pembuatan larutan penjerap ini stabil sampai 6 bulan jika tidak
terbentuk endapan.
CATATAN 2 Larutan penjerap dapat digunakan bila pH larutan berada di antara 3
sampai dengan 5
Sulfur Dioksida (SO2)
CATATAN Contoh uji dapat stabil selama 24 jam, jika disimpan pada suhu 5°C dan terhindar dari sinar matahari
Sulfur Dioksida (SO2)
CATATAN Contoh uji dapat stabil selama 24 jam, jika disimpan pada suhu 5°C dan terhindar dari sinar matahari
Sulfur Dioksida (SO2)
Sulfur Dioksida (SO2)
Konsentrasi SO2:
Pengambilan Contoh Uji dan
Pengujian Karbon Monoksida
(CO)
SNI 7119.10:2011
Karbon Monoksida (CO)
Ruang Lingkup:
PenentuanKarbon Monoksida (CO) di udara ambien dengan metode Non
Dispersive Infra Red (NDIR) dengan batas pengukuran terendah 0,1 ppm
sampai dengan 0,4 ppm
Karbon Monoksida (CO)
CATATAN Bila dilakukan pengukuran secara langsung dengan alat CO Analizer maka tahap ini diabaikan
Karbon Monoksida (CO)
Konsentrasi CO:
Pengambilan Contoh Uji dan
Pengujian Nitrogen Dioksida
(NO2)
SNI 7119-2:2017
Nitrogen Dioksida (NO2)
Ruang Lingkup:
Standar ini digunakan untuk penentuan nitrogen dioksida di udara ambien
dengan metode Griess-Saltzman,menggunakan spektrofotometer pada panjang
gelombang 550 nm dengan kisaran 4 µg/Nm3 sampai dengan 500 µg/Nm3
udara atau 0,002 ppm sampai dengan 5 ppm udara
Nitrogen Dioksida (NO2)
Prinsip:
Gas nitrogen dioksida diserap dalam larutan Griess Saltzman sehingga membentuk suatu
senyawa azo dye berwarna merah muda. Konsentrasi larutan ditentukan segera (kurang
dari 1 jam) secara spektrofotometri pada panjang gelombang 550 nm
Nitrogen Dioksida (NO2)
dalam gelas piala 1000 mL dengan 140 mL asam asetat glasial, aduk secara hati-hati
dengan stirrer sambil ditambahkan dengan bebas mineral hingga kurang lebih 800 mL;
2.Pindahkan larutan tersebut ke dalam labu ukur 1.000 mL;
3.Tambahkan 20 mL larutan induk NEDA, dan 10 mL aseton, tambahkan air bebas
mineral hingga tanda tera, lalu homogenkan.
CATATAN Pembuatan larutan penjerap ini tidak boleh terlalu lama kontak dengan
udara.Masukkan larutan penjerap tersebut ke dalam botol berwarna gelap dan simpan
dalam lemari pendingin. Larutan ini stabil selama 2 bulan
Nitrogen Dioksida (NO2)
Jumlah NO2 (μg) tiap 1 mL larutan standar yang digunakan dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
Nitrogen Dioksida (NO2)
Ruang Lingkup:
Standar ini digunakan untuk penentuan oksidan di udara ambien dengan
metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometri
pada panjang gelombang 352 nm, dengan kisaran konsentrasi 19,6 μg/Nm3
sampai 500 μg/Nm3 atau 0,01 ppm sampai dengan 10 ppm (sebagai ozon)
Oksidan (O3)
Prinsip:
Oksidan dari udara ambien akan bereaksi dengan ion iodida yang ada di dalam
larutan penjerap NBKI dan membebaskan iod (I2) yang berwarna kuning muda.
Konsentrasi larutan ditentukan secara spektrofotometri pada panjang
gelombang 352 nm
Oksidan (O3)
c)Tambahkan larutan kalium iodida ke dalam larutan penyangga sambil diaduk sampai homogen;
d)Encerkan larutan ini sampai volume 1000 mL dalam labu ukur dan diamkan selama paling sedikit
1 hari;
e)Atur pH pada 6,8 ± 0,2 menggunakan larutan natrium hidroksida (NaOH) 1% (b/v) atau asam
fosfat (H3PO4) 1% (b/v)
Oksidan (O3)
CATATAN Agar diperoleh konsentrasi oksidan yang optimal, maka pengambilan contoh uji harus
dilakukan pada saat siang hari dengan rentang waktu antara jam 11.00 sampai 15.00
Oksidan (O3)
Oksidan (O3)
Jumlah (μg) oksidan (dihitung sebagai ozon) dalam 1 mL Iarutan standar Iod yang digunakan
dalam pembuatan kurva kalibrasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Oksidan (O3)
Konsentrasi O3:
Pengambilan Contoh Uji dan
Pengujian TSP, PM10 dan PM2.5
SNI 7119-3:2017
SNI 7119-15:2016
SNI 7119-14:2016
TSP, PM10 dan PM2.5
Prinsip:
Udara Ambien dihisap menggunakan pompa vakum dan juga inlet selektif PM10
dan PM2.5 kemudian dilewatkan pada filter dengan ukuran 20,3 cm x 25,4 cm
(8 in x 10 in) dan efisiensi penyaringan minimum 98,5% setara dengan
porositas 0,3 µm pada kecepatan aliran 1,1 m3/menit sampai dengan 1,7
m3/menit selama 24 jam ± 1 jam.
Jumlah partikel yang terakumulasi dalam filter dianalisis secara gravimetri dan
dilaporkan dengan satuan µg/Nm3
TSP, PM10 dan PM2.5
Filter:
Secara umum pemilihan filter bergantung terhadap kondisi lingkungan pengambilan contoh uji.
Hal yang penting untuk diperhatikan adalah penentuan seleksi dan pemakaian karakteristik filter.
Adapun beberapa macam filter yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
a)Filter serat kaca (fiber glass);
b)Filter serat kuarsa;
c)Filter politetrafluoroetilena (PTFE) yang dilapisi serat kaca (fiber Glass);
d)Filter membran PTFE.
CATATAN Gunakan filter PTFE untuk contoh uji dengan partikel yang mengandung banyak bahan
organik
Wadah penyimpan filter pada umumnya terbuat dari kertas. Hindari penggunaan wadah plastik
karena pengaruh elektrostatis dapat menarik partikel contoh uji dan menempel di wadah
TSP, PM10 dan PM2.5
Persiapan Filter:
1.Beri identitas (nomor contoh uji) pada filter;
2.Simpan filter pada ruangan yang sudah dikondisikan dengan temperature 15°C sampai dengan
35°C dan kelembaban relatif ≤ 50% serta biarkan selama 24 jam;
3.Timbang lembaran filter dengan timbangan analitik (W1);
CATATAN Bila digunakan desikator, maka penimbangan filter dilakukan hingga didapatkan berat
konstan, yaitu selisih penimbangan terakhir dan sebelumnya 4 % atau 0,5 mg.
Simpan filter ke dalam wadah penyimpan filter dengan lembaran antara (glassine) kemudian
bungkus dengan plastik selama transportasi ke lapangan
TSP, PM10 dan PM2.5
TSP, PM10 dan PM2.5
TSP, PM10 dan PM2.5
CATATAN 1 Bila filter sudah penuh dengan partikel, ditandai dengan turunnya laju alir < 1,1
m3/menit, ganti filter segera dan pengambilan contoh uji dilanjutkan
TSP, PM10 dan PM2.5
CATATAN 3 Kemungkinan terjadinya kegagalan voltase atau padamnya listrik pada saat
pengambilan contoh uji akan menyebabkan kesalahan, maka pencatatan laju alir dilakukan secara
berkala.
CATATAN 4 Segera hentikan pengambilan contoh uji apabila kondisi cuaca hujan.
TSP, PM10 dan PM2.5
CATATAN 1 Benda selain partikel seperti serangga yang tertangkap dalam filter akan menambah
berat. Pisahkan dengan menggunakan pinset.
CATATAN 2 Bila contoh uji akan dianalisis kandungan logam, maka filter langsung dimasukkan ke
dalam wadah penyimpan filter dan tidak boleh dilipat
TSP, PM10 dan PM2.5
CATATAN Bila digunakan desikator, maka penimbangan filter dilakukan hingga didapatkan berat
konstan, yaitu selisih penimbangan terakhir dan sebelumnya 4 % atau 0,5 mg
TSP, PM10 dan PM2.5
Konsentrasi Partikel:
Pengambilan Contoh Uji dan
Pengujian Timbal (Pb)
SNI 7119-4:2017
Timbal (Pb)
Ruang Lingkup:
Standar ini digunakan untuk penentuan timbal (Pb) di udara ambien dengan
destruksi cara basah dari partikel tersuspensi total (Total Suspended Particle,
TSP) yang diperoleh dari alat High Volume Air Sampler (HVAS) kemudian diukur
menggunakan spektrofotometer serapan atom nyala
Timbal (Pb)
Prinsip:
Partikel di udara ambien ditangkap dengan menggunakan alat HVAS dan media
penyaring atau filter. Timbal yang terkandung di dalam partikel tersuspensi
tersebut didekstruksi dengan menggunakan pelarut asam, kemudian diukur
dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) nyala
Timbal (Pb)
g)Letakkan gelas piala “A” di atas pemanas listrik, panaskan contoh uji selama kurang lebih satu
jam pada suhu 105°C;
h)Turunkan contoh uji dari pemanas dan biarkan hingga mencapai suhu kamar;
i)Tambahkan kembali 5 mL H 2O2 pekat dan lanjutkan pemanasan gelas piala bertutup kaca arloji di