Anda di halaman 1dari 28

TUGAS

NUTRISI UNGGAS DAN NON RUMINANSIA E31

KELOMPOK V

VITAMIN DAN MINERAL


Nama-Nama Kelompok V

1.IvanoJastinoPala 2105030337
2. Jermy Kahumbu Nggiku 2105030339
3. Marni Yanti Setia 2105030361
4. Reinardus Christmas Aga 2105030383
5. Richardus K. Nggajo 2105030387
6. Robertus Jainito 2105030390
7. Salman Al. F. Hab 2105030395
8. Sebastian Tena Bulu 2105030397
9. Yopi Lefran Sakau 2105030415
Latar Belakang
 Vitamin
− Vitamin yang larut dalam lemak :
Fungsi, pengaruh kelebihan dan kekurangannya pada ternak
− Vitamin yang larut dalam air
Fungsi, pengaruh kelebihan dan kekurangannya pada ternak
 Mineral
− Mineral Makro /Essensial bagi ternak
Fungsi mineral, pengaruh kelebihan dan kekurangan mineraL pada
ternak
− Mineral mikro Essensial bagi ternak
Fungsi, pengaruh kelebihan dan kekurangan mineral pada ternak
VITAMIN

Vitamin adalah bahan organik yang diperlukan dalam


jumlah sedikit, namun penting untuk kesehatan, pertumbuhan,
reproduksi dan kebutuhan pokok. Pada beberapa spesies
ternak, vitamin harus ada dalam pakan, karena tidak cukup
disintesis oleh tubuh ternak. Vitamin mempunyai peran
langsung maupun tidak langsung, contohnya vitamin A
langsung dapat mencegah penyakit mata. Namun ada vitamin
yang secara tidak langsung misalnya hanya sebagai aktivator
maupun komponen enzim di dalam metabolisme tubuh.
VITAMIN LARUT DALAM LEMAK

 Vitamin A
Vitamin A ada dalam tumbuhan dalam bentuk precursor
vitamin A yang disebut dengan karotin atau sering disebut
sebagai senyawa provitamin A. Tubuh ternak dapat merubah
provitamin A menjadi vitamin A. Karotin adalah pigmen
berwarna kuning sampai merah, struktur karotin terdiri atas
karotin hidrokarbon, dan karotin oksigen.
Fungsi Vitamin A
- Mencegah xeropthalmia dan kebutaan
- Essensial untuk pertumbuhan badan, tulang, dan gigi
- Membantu memelihara sel epitel jaringan kulit, sistem
pernafasan dan pencernaan.
LANJUTAN
- Berperan sebagai koenzim pada sintesis glikoprotein dan
berfungsi seperti hormon steroid
yaitu sebagai peran dalam inti sel yang menjuruskan
diferensiasi sel
- Penting untuk pembentukan thyroxin, sintesis protein dan
sintesis glikogen.
DEFISIENSI VITAMIN A
 Pertumbuhan tulang lambat, abnormal dan paralisis
 Kulit kasar, kering dan bersisik.
 Kelainan reproduksi, pertumbuhan embrio abnormal,
kerusakan plasenta dan fetus.
 pada ayam dapat menyebabkan ruffled feathers (bulu
berdiri), ataxia (kehilangan keseimbangan saat berjalan),
penurunan produksi telur serta daya tetas. (Saif, 2003).
Sumber Vitamin A : jagung kuning, rumput dan
leguminosa.segar, silase, susu, kacangkacangan, dan ubi jalar.
 VITAMIN D
Vitamin D larut dalam lemak, dan tidak dapat larut dalam air.
FUNGSI VITAMIN D
 Membantu penggunaan kalsium (Ca) dan posfor (P) (dalam
penyerapan dan metabolisme)
untuk pembentukan kerangka, tulang, gigi, paruh yang keras,
serta kerabang telur yang kuat.
 Mempertahankan level asam sitrat yang normal dalam darah
 Mencegah hilangnya asam amino melalui ginjal
 Berfungsi sebagai hormone dalam bentuk senyawa aktif vitamin
D
KEBUTUHAN VITAMIN D PADA AYAM
Kebutuhan vitamin D untuk ayam tergantung Ca & P yang ada
dalam ransum, imbangan Ca & P, serta apakah ternak cukup mendapat
sinar matahari. Pemeliharaan ayam sistem intensif jika cahaya matahari
kurang masuk dalam kandang, maka vitamin D perlu ditambahkan dalam
ransum. Kebutuhan vitamin D untuk ayam broiler sebesar 500 IU/kg
ransum pada periode stater dan 300 IU/ kg ransum pada periode finisher.
Kebutuhan vitamin D untuk ayam petelur pada masa pertumbuhan adalah
200 IU/kg ransum, sedangkan pada masa berproduksi adalah 500 IU/kg
ransum.
DEFISIENSI VITAMIN D
 metabolisme Ca & P terhambat sehingga kerabang telur tipis dan
lembek, paruh lembek,
kakinya lemah sehingga dapat mengakibatkan kelumpuhan/ricketsia.
 Penyerapan Ca dan P dalam saluran pencernaan menurun.
LANJUTAN
 Rakhitis pada ternak muda, yang ditandai dengan
pembengkakan persendian,
 Osteomalasia pada yang dewasa, yang ditandai tulang rapuh
 Pada ayam petelur kulit telur tipis, produksi menurun, telur
kecil dan daya tetasnya rendah.
SUMBER VITAMIN D
Hijauan, tepung ikan, yang paling murah adalah sinar
ultraviolet. Prekursor vitamin D2 yakni ergosterol terdapat
dalam berbagai macam hijauan. Butiran dan hasil ikutannya
umumnya mengandung rendah vitamin D
VITAMIN E
Vitamin E sering disebut sebagai tocopherols Semua tocoferol
berwarna kuning cerah, larut dalam pelarut lemak , tetapi tidak
larut dalam air. Semua vitamin E stabil terhadap asam dan panas ,
tetapi akan rusak apabila terkena banyak oksigen.
FUNGSI VITAMIN E
 Sebagai antioksidan yang memperlambat proses ketengikan pada
bahan pakan sumber lemak tumbuhan, melindungi sel tubuh
terhadap zat toksik yang terbentuk dari oksidasi asam lemak tak
jenuh
 meningkatkan fertilitas, pertumbuhan embrio normal.
 untuk integritas sel-sel darah merah
 untuk pernafasan sel terutama untuk otot jantung dan jaringan
otot
LANJUTAN
 pengatur di dalam sintesis DNA, vitamin C dan koenzim
 Bersama-sama selenium melindungi sel dari kerusakan peroksidasi.
Selenium (Se) mencegah exudative diathesis, nekrosis hati yang
diakibatkan oleh defisiensi vitamin E. Vitamin E ada di komponen
dinding sel dan mencegah pembentukan radikal bebas, sedangkan
selenium berfungsi melalui sitoplasma merusak peroksida. Hal ini
menjelaskan bahwa selenium dapat memperbaiki gejala defisiensi
vitamin E.
DEFISIENSI VITAMIN E
 Mengganggu fungsi normal jaringan otot, kelainan pada
koordinasi otot.
 Fertilitas dan daya teteas menurun, perkembangan fetus
terganggu
 Nekrosis hati dan degenerasi ginjal
SUMBER VITAMIN E
Tepung daun alfafa, kecambah biji-bijian, dedak serta hijauan.dan sering
ditemukan dalam biji kedelai, biji gandum dan CGM (corn gluten meal).
VITAMIN K
SUMBER VITAMIN K
 untuk pembentukan prothrombin di hati dan faktor pembeku darah
yang lain, sehingga dikenal sebagai vitamin anti-hemorhagi atau
mengontrol pembekuan darah.
 mengubah prekursor protein menjadi faktor aktif pembeku darah.
DEFISIENSI VITAMIN K
Menghambat pembekuan darah, akan terjadi perdarahan dan kematian.
Defisiensi Vitamin ditolong menadion100-400 mg/24 jam pada kuda,
tergantung bobot dan umur kuda dan beratnya perlukaan.
SUMBER VITAMIN K
alfalfa, jelai, jagung, tepung ikan, hijauan kering, hijauan
segar, gandum terigu, kacang-kacangan termasuk kacang
kedele.
VITAMIN YANG LARUT DALAM AIR

Vitamin B-kompleks terdiri dari 11 vitamin yang semuanya


larut dalam air, tahan panas (kecuali asam pantotenat dan
bentuk garamnya yaitu kalsium pantotenat), sensitif terhadap
cahaya, banyak diantaranya yang mudah teroksidasi. Vitamin B-
kompleks adalah : B1, B2, B6, niasin, B12, biotin, asam para
amino benzoat, inositol, asam folat, asam pantotenat dan kholin.
Kebutuhan vitamin B-kompleks meningkat seiring dengan
meningkatnya kebutuhan energi. Adanya mikroorganisme dalam
usus besar (sekum dan kolon), maka dapat mensintesis
beberapa vitamin B, namun tidak diketahui dengan pasti berapa
banyak dapat dimanfaatkan oleh ternak. Sehingga perlu
diperhatikan dalam pemberian ransum ternak non ruminansia
harus diperhatikan kecukupan dari vitamin B-kompleks tersebut.
VITAMIN B1 THIAMIN
Thiamin (B1) disebut juga vitamin antiberiberi, antineuritis,
antipolineuritis. Thiamin adalah vitamin yang paling sedikit disimpan
didalam tubuh.
FUNGSI VITAMIN B1
 Sebagai koenzim dalam metabolisme energi, dan membantu
metabolisma karbohidrat
 Sebagai suatu koenzim dalam pengubahan glukosa menjadi lemak
 Berfungsi pada syaraf perifer yang berfungsi menyembuhkan beriberi
 Mempertahankan selera atau nafsu makan yang normal, dan tonus otot
DEFISIENSI VITAMIN B1
nafsu makan menurun (anorexia), bobot badan menurun, gangguan
kardiovasculer, temperatur tubuh menurun. Pada kuda defisiensi thiamin
dijumpai, jika mengkonsumsi hijauan / hay atau biji-bijian berkualitas
rendah.
SUMBER VITAMIN B1
Biji atau bungkil kapas, ikan, bungkil kacang tanah, dedak, biji dan
bungkil kedele dan biji bunga matahari.
VITAMIN B2 RIBOFLAVIN
FUNGS IRIBOFLAVIN
Bagian dari sekelompok enzim yang disebut flavoprotein, berperan reaksi
metabolisme rantai pernafasan seluler.
DEFISIENSI RIBOFLAVIN
Pertumbuhan lambat , buta senja, kegagalan reproduksi pada
induk babi, anemia, diare, sekitar mata dan tungkai belakang abnormal
pada babi muda, kelumpuhan pada kaki (leg paralysis) atau kelumpuhan
pada jari kaki (curled toe paralysis), menurunnya produksi telur dan daya
tetas (Saif, 2003).
VITAMIN B5
Asam pantotenat terdiri dari asam pantoat dan asam amino
alanin.
FUNGSI ASAM PANTOTENA
 Membantu proses metabolisma karbohidrat, lemak, protein dan
melepaskan energi
 Membentuk asetilkholin yang penting untuk meneruskan impuls
saraf
 Sintesis porfirin yang penting untuk sintesis hemoglobin
 Sintesis kolesterol dan sterol-sterol lain
 Membantu membentuk hormon-hormon steroid dan
pembentukan antibodi
DEFISIENSI ASAM PANTOTENAT
Pertumbuhan lambat, hilangnya nafsu makan, warna bulu kusam,
turunnya produksi dan daya tetas telur.
SUMBER ASAM PANTOTENAT
Daun alfalfa, molasses, ikan, hati, susu, bungkil kacang tanah, dedak.
Sumber suplementasi; kalsium pantotenat sintetisi, lunteh beras dan ragi.
VITAMIN B7 BIOTIN
Merupakan vitamin B yang mengandung sulfur, larut dalam air.
tidak berwarna, tidak berbau dan berbentuk kristal. Mudah larut dalam air
hangat dan sedikit larut dalam air dingin, dan stabil terhadap panas.
Mudah dirusak oleh asam dan alkali keras serta bahan pengoksidasi.
Fungsi biotin berperan sebagai koenzim dalam metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein.
Defisiensi biotin
kaku pada kaki, kuku retak-retak dan dermatitis, menurunkan
efisiensi penggunaan pakan. Pada kuda paralisis kaki belakang.
Pada unggas menyebabkan kulit mengeras pada paruh dan
mata, kelainan pada tulang rawan dan menurunnya daya tetas.
VITAMIN B9 ASAM FOLAT
Asam folat berwarna kristal kuning cerah, sedikit larut dalam air, tidak
stabil dalam larutan asam, tmudah rusak bila kena panas/sinar. Bahan
alami yang mempunyai aktivitas vitamin B6 ada dalam bentuk: pyridoxine,
pyridoxal dan pyridoxamine. Fungsi dalam metabolisme karbohidrat dan
protein, penting dalam mencerna pakan. Tanpa adanya Vitamin B6 asam
amino trptofan tidak dapat digunakan oleh ternak.
DEFISIENSI B6
Kekejangan pada semua jenis ternak. Pada babi menunjukkan anorexia
dan pertumbuhan lambat, bulu tumbuh jarang (tidak merata) dan kasar,
produksi telur serta daya tetas telur menurun (Roche, 1979). rendahnya
tingkat pertumbuhan dan kegagalan reproduksi, anemia, dermatitis,
degenerasi sel saraf dan gangguan penglihatan.
SUMBER VITAMIN B6
Tepung alfafa, ragi kecambah jelai, gluten jagung, larutan penyulingan
alkohol, tepung maupun larutan ikan, bungkil biji lobak, tepung daging,
hijauan, kentang kering, dedak, kecambah dan hasil ikutan gandum terigu
VITAMIN B12
Molekul vitamin B12 adalah yang terbesar dan paling kompleks dari
semua vitamin. Bagian utama molekul vitamin tersebut terdiri dari satu
lingkaran porfirin yang mengandung kobalt sebagai unsur sentralnya.
Berbentuk kristal mirip jarum berwarna merah tua, sedikit larut dalam air,
stabil terhadap panas, tetapi rusak oleh sinar dan asam atau alkali pekat.
Vitamin B12 sangat keras (potent) dan aktivitas biologisnya adalah 11.000
kali lipat dari hati yang digunakan untuk penyembuhan anemia pernisiosa.
Vitamin B12, dapat disintesis dalam saluran pencernaan oleh
mikroorganisme.
FUNGSI VITAMIN B12
 Pembentukan sel-sel darah merah dan mengontrol anemia
 berfungsi dalam tubuh dalam dua bentuk koenzim yaitu koenzim B12 dan
metil B12 yang berperanan pada tingkat seluler, terutama sel sumsum
tulang, memelihara sel syaraf dan saluran pencernaan
 Metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sintesis unit karbon tunggal
Defisiensi vitamin B12
Pertumbuhan yang lambat pada semua spesies ternak. Pada unggas
ukuran telur kecil-kecil dan daya tetas menurun. Pada babi
memperlihatkan gerakan kaki belakang yang tak terkoordiner, dan
kegagalan reproduksi pada babi induk.
Sumber vitamin B12
adalah tepung ikan, tepung hati, tepung daging dan hasil ikutan hewan
lainnya, susu, dan hasil ikutan penetasan telur. Sumber suplementasi
dapat berupa kobalamin.
Vitamin C
Vitamin C disebut juga asam askorbat merupakan senyawa yang
strukturnya relatif sederhana, erat kaitannya dengan gula monosakharida.
Vitamin C dapat disintesis dari glukosa dan gulagula sederhana lain oleh
ternak.
Fungsi vitamin C
 Pembentukan kolagen,
 Metabolisme asam-asam amino tirosin dan triptophan, metabolisma lemak
serta mengontrol kolesterol
 Penyerapan dan peredaran zat besi, sebagai antioksidan umum
 memelihara gigi dan tulang, memperkuat kesehatan pembuluh darah.
Defisiensi vitamin C
Pembengkakan, perdarahan gusi, gigi lepas, sendi bentuk abnormal,
kapiler mudah pecah sehingga mudah terjadi perdarahan, degenersi otot,
termasuk otot jantung, sehingga dapat menybebakan kematian.
Toksisitas vitamin C
Konsumsi vitamin C berlebihan dapat menyebabkan mual, kram
(kejang( perut dan diare, penyerapan zat besi berlebihan, perusakan sel
darah merah, mengganggu pengobatan antikoagulan, pembentukan batu
ginjal dan kantong kemih, kholestrol plasma meningkat.
MINERAL
Kebutuhan mineral berbeda beda menurut jenis dan umur ayam. Untuk
kebutuhan kalsium dipengaruhi oleh:
 Tingkat produksi telur. Ayam petelur yang sedang berproduksi lebih
banyak membutuhkan kalsium daripada yang tidak memproduksi telur.
 Ukuran ayam, Ayam yang lebih besar mengkonsumsi ransum lebih
banyak dan dengan sendirinya berbeda pula konsumsi kalsiumnya.
 Umur ayam. Ayam yang lebih tua membutuhkan kalsium yang lebih
banyak daripada ayam yang umurnya lebih muda.
 Kandungan energi metabolis ransum. Ransum yang mengandung energi
metabolis tinggi akan mengurangi konsumsi ransum. Ini menunjukkan akan
ada kekurangan nutrisi lainya yang masuk ke tubuh ayam termasuk
kalsium.
FUNGSI MINERAL
Fungsi Mineral
− Untuk pembentukan otot, tulang dan gigi
− menjaga keseimbangan asam-basa yang tepat dalam cairan
tubuh
− mempertahankan tekanan osmotik cellular dalam mengangkut
zat-zat makanan
− mempertahankan kondisi enzim pencernaan untuk proses
metabolisma
− mempertahankan kontraksi urat daging, jantung dan syaraf
secara normal
− membantu bekerjanya vitamin
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai