Anda di halaman 1dari 9

A N A L I S I S R E N C A N A M E N J A D I

H A K I M P E R AT U N
H I D AYAT P R ATA M A P U T R A
H A K I M P T U N J AYA P U R A
GAMBARAN UMUM

• Kompetensi Peradilan Tata Usaha Negara --> Mengadili sengketa


Tata Usaha Negara
• Keahlian yang dibutuhkan: Ilmu Hukum Administrasi Negara dan
Ilmu Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara.
• Baru terdapat 30 PTUN se-Indonesia. Kelas 1A dibagi-bagi
menjadi tipe A, B & C
• 8 PTTUN, 4 merupakan PTTUN baru yaitu Palembang,
Banjarmasin, Mataram dan Manado

2
STRENGHTS Penempatan di Ibukota
Provinsi.

Gaji untuk Hakim baru lebih tinggi


daripada Hakim baru PN dan PA.

Jumlah Perkara tidak terlalu banyak


WEAKNESS

Mutasi cukup dinamis dan jauh-jauh (antar


provinsi)

Uang mutasi terkadang tidak sebanding (masalah


yang terjadi bukan hanya di Peratun)

Lambat menjadi pimpinan (gol. 4A baru bisa


menjadi wakil)

4
OPPORTUNITY

• Mempunyai peluang yang sama untuk menjadi Hakim Tinggi dan Hakim Agung.
• Menjadi Ahli bidang Hukum Adminstrasi Negara, Hukum Acara Peratun, atau bidang
hukum turunannya seperti Hukum Perizinan, Hukum Pemilu, Hukum Agraria, dll.
• Menjadi dosen Pengajar HAN, HA Peratun, dll.
• Menjadi Hakim Peradilan Pajak.
• Menjadi Hakim MK.
• Menjadi Peneliti atau pengajar di Balitbangdiklatkumdil MA
• Menjadi Asisten Hakim Agung, atau Hakim non Yudisial di Dirjen Badilmiltun.
• Dll

5
Konflik kepentingan antara Pengadilan dan Pemerintah Daerah,

1
termasuk Ancaman dari Pejabat-Pejabat Tinggi Negara maupun Daerah
dalam hal perkara yang berkaitan dengan politik atau kepentingan
umum.

2 Suap dan gratifikasi, karena yang beracara biasanya adalah


orang yang mampu, pejabat, pengusaha, dan advokat.

THREATS 3 Sifat perkara yang kompleks dan dinamis

4 LDR (Cat: Selain LDR Jomblo juga tantangan)

5 Godaan lain yang bersifat mengancam etik dan yang


merupakan pelanggaran hukum, misalnya selingkuh dll.

6
REMINDER

Menarik disimak, hadis yang sangat populer yang dirawikan oleh para pengarang kitab Sunan
bahwa para hakim itu hanya tiga orang. Satu orang di surga dan dua lainnya di neraka. Seorang
yang di surga adalah hakim yang mengetahui kebenaran, lalu menetapkan hukum dengan
kebenaran itu. Ia di surga. Seorang lagi, hakim yang mengetahui kebenaran, tapi culas. Ia tidak
menetapkan hukum berdasarkan kebenaran. Ia di neraka. Yang satu lagi, hakim yang bodoh,
tidak tahu kebenaran, dan menetapkan hukum atas dasar hawa nafsu. Ia juga di neraka. (HR
Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Kunci dari hadits tersebut:
• Secara ilmu probabilitas, kemungkinan 1/3 atau 33% hakim yang masuk surga yaitu hakim
yang cerdas dan berintegritas.
• Hakim tidak boleh bodoh, dan tidak boleh korup, jika salah satunya saja ada pada diri
hakim, maka ia berpeluang besar untuk masuk Neraka

7
THANK YOU!
Any Questions?
Jenis-jenis sengketa TUN
• Acara Biasa (KTUN), UU Peratun & UUAP
• Sengketa tindakan pemerintahan, UU AP dan Perma 2 2019
• Sengketa keputusan fiktif (fiktif negatif UU Peratun, Fiktif Positif UU AP) dihapus
dengan UU Cipta Kerja
• Sengketa Penilaian Unsur Penyalahgunaan wewenang, UU AP dan Perma 4/2015
• Sengketa Penetapan Lokasi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, UU 2/2012,
Perma 2 Tahun 2016
• Sengketa Proses Pemilihan, UU Pemilu dan Perma 5/2017.
• Sengketa KIP
• Sengketa PNBP, Sengketa TUN Pilkada, dll di PTTUN

Anda mungkin juga menyukai