Anda di halaman 1dari 10

TEKNIK BELAH DUA / SPLIT HALF M.

• Teknik belah dua dikenalkan Spearman-Brown


• Membelah suatu tes menjadi beberapa bagian
yang setara atau homogen.
• maksudnya mengusahakan agar antara
belahan yang satu dengan yang lain memiliki
jumlah item yang sama banyak, taraf
kesukaran yang seimbang, isi yang sebanding
dan sedapat mungkin memenuhi cirri-ciri
paralelisme
• Dapat digunakan pada tes yang item-
itemnya diberi skor dikotomi maupun
bukan dikotomi.
• Dilakukan cara pembelahan gasal-genap
atau cara metched-random subsets,
karena dari dua cara itu diharapkan akan
diperoleh belahan-belahan yang parallel
seperti yang dikehendaki.
• Skor yang diperoleh subjek dalam tes dihitung
terpisah untuk masing-masing belahan
sehingga setiap subjek memperoleh dua skor.
Kemudian, distribusi skor subjek pada masing-
masing belahan dikorelasikan.
• Koefisien korelasinya dinamai r1.2..
• Estimasi reliabilitas tes diperoleh dengan
menggunakan formula Spearman-Brown pada
koefisien korelasi antara kedua belahan.
2 (r1.2)
rxx’ = -------------
1 + r1.2
Keterangan :
rxx’ : koefisien reliabilitas Spearman-Brown
r1.2 :: koefisien korelasi antara kedua
bagian
• Formula ini hanya dapat digunakan apabila
asumsi paralelisme diantara kedua belahan
terpenuhi.
• Ciri terpenuhinya asumsi antara lain kedua
belahan tes menghasilkan rata-rata skor (mean)
yang setara dan varians skor yang sebanding.
• Formula Spearman-Brown hanya akan
menghasilkan estimasi reliabilitas yang cermat
apabila koefisien korelasi diantara kedua
belahan tes itu tinggi.
• Pada tes yang berisi item-item homogen,
pembelahan tes menjadi bagian-bagiannya
dapat dilakukan dengan cara belah gasal-
genap.
• Pada tes yang berisi item-item heterogen,
pembelahan tes sebaiknya didasarkan pada
pasangan item yang mempunyai karakteristik
yang sama.
• Menurut Magnusson (1967) bahwa
metode belah-dua dapat dipakai
untuk mengestimasi kecermatan tes
dalam arti ekivalensi (kesetaraan)
hasil ukur kedua belahannya.
Koefisien ekivalensi ini pada
dasarnya sama dengan koefisien
reliabilitas
S NOMOR ITEM BELAHAN X
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 y1 y2

A 1 1 2 2 1 0 1 1 2 2 2 2 9 8 17
B 0 0 2 1 0 0 2 2 2 2 0 1 5 6 11
C 0 0 2 2 0 0 1 0 2 2 0 0 5 4 9
D 2 2 2 2 1 0 0 2 2 2 1 0 8 8 16
E 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 0 0 8 9 17
F 0 0 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 8 7 15
G 1 0 1 1 2 2 0 1 0 0 0 0 4 4 8
H 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 3 2 5
I 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 12 11 23
J 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 4 3 7
jumlah 66 62 128
y1 (belahan pertama ) , yaitu jumlah skor pada
item nomor 1,3,5,7,9,11
Y2 (belahan kedua), yaitu jumlah skor pada item
nomor 2,4,6,8,10,12
X = jumlah skor pada keseluruhan item
(X=y1+y2)
Untuk menghitung , kita gunakan rumus korelasi
product moment, sehingga diperoleh ry1y2
diperoleh hasil 0,957 ini diperoleh dari rumus
ry1y2 =
S-B (Spearman Brown ) = rxx’
rxx’ = 2 (ry1y2)/(1+r1y2.
= 2 (0,957)/(1+0,957)
= 0,978
Karena hasilnya rxx’ ( koefisien reliabilitas) 0,978, maka
reliabilitas tinggi dan menunjukkan kedua belahan
tersebut parallel.

Model Spearman-Brown hanya bisa dilakukan jika kedua


belahan tersebut parallel. Cirinya kedua belahan rata-
rata setara dan varians skor juga hampir sama.
Untuk membelah bisa model gasal genap .

Anda mungkin juga menyukai