Kasus 3 Done
Kasus 3 Done
KASUS SITOSTATIKA
Kelompok 4
Laki-Laki : 45 tahun
● Diagnosa : Ca Lung
● BB : 47 kg TB : 165 cm
● Regimen : F A C (Doxorubicin, Cyclophosphamide,
● Hitung dosis ?
● Pelarut yang cocok ?
● Bagaimana preparasi obat sitostatika tersebut ?
● Kapan px harus datang ?
● Urutan-urutan pemberian obat ?
● Pemberian informasi obat (ESO, penyiapan dsb)
Perhitungan dosis
● Cyclophospamide
Dosis = IV 50-100 mg/m2/hari = 1,466 x 50 = 73,3 mg/m²
Sediaan di pasaran 25 dan 50 mg, jadi 73,3/50 = 1,46 = 1,5 tablet
● Doxorubicyn
Dosis = 60-75 mg/m² IV q21Days = 1,466 x 60 = 87,9 mg/m²
Sediaan di pasaran 2mg/mL = 87,9/2 = 43,98 = 44 mL
● Vincristine
Dosis = 0,4-1,4 mg/m² = 1,466 x 0,4 = 0,5864 mg/m²
Sediaan di pasaran 1 mg/mL, jadi 0,5864/1 = 0,5864 = 0,5 mL
PEREAKSI OBAT
a. Penyiapan 7. Membuat label obat berdasarkan: nama pasien,
nomer rekam medis, ruang perawatan, dosis,
1. Memeriksa kelengkapan dokumen (formulir) cara pemberian, kondisi penyimpanan, tanggal
permintaan dengan prinsip 5 BENAR (benar pembuatan dan tanggal kadaluarsa campuran.
pasien, obat, dosis, rute dan waktu pemberian)
8. Membuat label pengiriman terdiri dari : nama
2. Memeriksa kondisi obat-obatan yang diterima pasien, nomer rekam medis, ruang perawatan,
(nama obat, jumlah, nomer batch, tgl jumlah paket. (contoh label pengiriman
kadaluarsa), serta melengkapi form permintaan.
9. Melengkapi dokumen pencampuran
3. Melakukan konfirmasi ulang kepada pengguna
jika ada yang tidak jelas/tidak lengkap. 10. Memasukkan alat kesehatan, label, dan obat-
obatan yang akan dilakukan pencampuran
4. Menghitung kesesuaian dosis. kedalam ruang steril melalui pass box (Depkes
RI, 2009)
5. Memilih jenis pelarut yang sesuai.
1) Memakai APD sesuai PROSEDUR TETAP 10) Melakukan pencampuran sediaan sitostatika secara
aseptis.
b. Cyclophospamide
Cyclophosphamide bekerja dengan cara merusak DNA sel kanker, sehingga menghentikan pertumbuhan sel
kanker. Obat ini juga bekerja dengan menekan sistem imun atau sistem kekebalan tubuh, sehingga bisa digunakan
sebagai obat imunosupresan dalam pengobatan sindrom nefrotik.
Metabolit mengganggu pertumbuhan sel ganas dengan menghubungkan DNA sel tumor; obat tidak memiliki
spesifisitas untuk setiap fase siklus sel; juga memiliki aktivitas imunosupresif yang kuat
c. Vincristine
Vincristine merupakan obat kanker yang bekerja dengan cara menangkal pertumbuhan sel kanker dan
memperlambat penyebarannya di dalam tubuh (drugs.com)
Bertindak dalam fase M & S dengan menghambat pembentukan mikrotubulus, menghambat sintesis
DNA/RNA
PEMBERIAN INFORMASI OBAT
a) Efek Samping Obat striae, penekanan reaksi terhadap tes kulit, kulit
tipis rapuh, penipisan rambut kulit kepala,
1) Ondansetron urtikaria, gangguan endokrin, stress, Distensi perut,
hepatomegali, peningkartan nafsu makn,
Sakit kepala (9-27%), Malaise/kelelahan (9-13%), pankreatitis, subkapsular posterior, penglihatan
Sembelit (6-11%), Hipoksia (9%), Mengantuk,(8%), kabur , cegukan, peningkatan atau penurunan
Diare (2-7%), Pusing(7%), Demam (2-8%), motilitas dan jumlah spermatozoa, malaise, wajah
Gangguan ginekologi (7%), Kecemasan (6%), bulan, penambahan berat badan (Medscape, 2022).
Retensi urin (5%), Pruritus (2-5%), Nyeri di tempat
suntikan (4%), Parestesia (2%) Sensasi dingin 3)Cyclophospamide
(2%), Hasil tes fungsi hati yang meningkat (1-5%),
Aritmia, bradikardia, Gastrointestinal: Mual dan Neutropenia, Demam, Mual muntah, Anoreksia,
muntah (Medscape, 2022). Ketidaknyamanan atau nyeri perut, Diare, Kolitis
hemoragik, Ulserasi mukosa mulut ,Penyakit
2) Dexamethason kuning, Alopecia, Ruam kulit Pigmentasi kulit dan
perubahan kuku, Sumsum tulang: mielosupresi
Reaksi anafilaktoid, anafilaksis, angioedema, (pansitopenia), Kardiovaskuler: disfungsi kardiak,
Bradikardia, Jerawat, dermatitis alergi, kulit kering Urogenital: Sistitis hemoragik (Medscape, 2022).
bersisik, ekimosis dan petekie, eritema, gangguan
penyembuhan luka, peningkatan keringat, ruam,
4. Doxorubicin
Alopesia (15%), Anoreksia (12%), Sembelit (12%), Diare (10%), Kardiomiopati (0,5-9%), Neutropenia (52%),
Anemia (52%), Leukopenia (42%), Pruritus (37%), Mual (37%), Stomatitis (37%), Kelelahan (33%), CHF
(30%), Trombositopenia (24%), Muntah (22%), Ruam (21%), Alopesia (15%), Anoreksia (12%), Fotosensitifitas,
Disritmia jantung, Kolitis nekrotikans, Myelosupresi, Hiperurisemia, urin merah, Hiperpigmentasi pada area yang
sebelumnya terpancar.
5. Vincristine
Neuropati perifer, Parestesia, Kehilangan sensorik, Nefropati, asam urat akut, Hilangnya refleks tendon dalam,
Hipertensi, Hipotensi, Mual, muntah, Sembelit, Ileus paralitik, Myelosupresi, Perubahan gaya berjalan, Sakit
rahang, aspermia, Amenore.
b. Penyimpanan
● Doxorubicin
Pada leaflet Methrotexate yang diproduksi oleh PT CKD OTTO Pharmaceuticals simpan di kulkas (2-8oC)
terlindung dari cahaya. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
● Cyclophospamide
pada leaflet Cyclophosphamide yang diproduksi oleh PT Fonko International Pharmaceuticals simpan pada suhu
di bawah 25oC
● Vincristine
Simpan di kulkas (2-8oC) terlindung dari cahaya. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
d. Informasi obat pada pasien
1. Ondansetron
● Mengurangi mual muntah saat/sesudah kemoterapi
● Diminum 30-60 menit sebelum kemoterapi
2. Dexamethason
● Mengurangi mual muntah saat/sesudah kemoterapi
● Diminum 30-60 menit sebelum kemoterapi
3. Vincristine
Perhatikan jika ada keluhan mual muntah, diare, stomatitis dan penurunan berat badan. Gunakan obat antiemetic 30
menit sebelum menggunakan obat. Ingatkan pasien agar tidak memulai, memberhentikan atau mengubah dosis
sendiri tanpa berkonsultasi dengan dokter.
4. Cyclophospamide
Perhatikan jika pasien mengalami mual atau muntah, Sakit kepala, Minum obat ini setelah 30 -
60 menit setelah konsumsi obat anti mual yaitu Ondansentron dan Dexamethasone. Ingatkan
pasien agar tidak memulai, memberhentikan, atau mengubah dosis sendiri tanpa berkonsultasi
dengan dokter.
5. Doxorubicin
Pasien dapat mengalami anemia, trombopenia, dan leukopenia. Ingatkan pasien agar tidak memulai,
memberhentikan, atau mengubah dosis sendiri tanpa berkonsultasi dengan dokter.
e. Interaksi
● Cyclophosphamide + Doxorubicin (Minor)
Doksorubisin dapat meningkatkan risiko sistitis hemoragik yang terkait dengan siklofosfamid. Data
hewan menunjukkan bahwa siklofosfamid dapat menurunkan pembentukan metabolit inaktif
doksorubisin. Relevansi klinis dari data ini tidak diketahui, dan diperlukan lebih banyak data.
● Doxorubicin + Vincristine (Minor)
Pemberian vincristine dan doxorubicin secara bersamaan dapat menyebabkan onset lebih awal
dan/atau peningkatan keparahan efek samping. Mekanismenya adalah penghambatan metabolisme
kedua obat oleh isoenzim sitokrom P-450 hati dalam subfamili CYP 3A. Signifikansi klinis dari
interaksi ini belum ditetapkan. Jika vincristine dan doxorubicin digunakan secara bersamaan,
disarankan untuk berhati-hati dan observasi ketat.
f. Monitoring
1. Doxorubicin
Liposomal doksorubisin dapat menyebabkan efek berbahaya pada jantung. jika pasien merasa sangat
lemah atau lelah, atau memiliki detak jantung yang cepat, sesak napas (bahkan dengan aktivitas ringan),
atau pembengkakan di pergelangan kaki atau kaki Anda.
2. Cyclophosphamid
Monitor keganasan sekunder Risiko gagal jantung Gagal jantung akut, sering terjadi dalam 1 sampai 10 hari
pengobatan, telah dilaporkan Penurunan subklinis pada LVEF hingga 50% kasus juga telah terlihat
Timbulnya gagal jantung biasanya sembuh dalam waktu 3 sampai 4 minggu; Namun, kematian yang
disebabkan oleh HF telah dilaporkan
3. Vincristine
Monitor kadar hematologi dari pasien apakah mengalami penurunan atau tidak.
Sekian dan Terimakasih