Anda di halaman 1dari 26

Kinerja dan Prospek

Ekonomi Nasional: Proses


Pemulihan Terus
Berlangsung, Stabilitas
Terjaga

PEMBUAT:
RIO GUNAWAN – 11222011
ANDRIYAN - 11222023
Perekonomian Indonesia Pandemi
•Proses pemulihan perekonomian Indonesia Perbaikan ekonomi domestik berlangsung pada
pada tahun 2021 dipengaruhi oleh adanya
pandemi Covid-19.
semester I tahun 2021, sedikit tertahan pada
•Perbaikan ekonomi berlangsung sejak triwulan I 2021 triwulan III tahun 2021 akibat merebaknya
terus berlanjut meski sempat tertahan oleh Covid-19 varian Delta. Perekonomian Indonesia
merebaknya Covid-19 varian Delta pada triwulan III
pada triwulan II 2021 mencatat pertumbuhan
2021. Secara keseluruhan tahun 2021, ekonomi
Indonesia diperkirakan membaik dan akan tumbuh positif untuk pertama kali sejak merebaknya
lebih tinggi lagi pada 2022, disertai dengan nilai tukar pandemi pada awal tahun sebelumnya. Namun,
yang stabil dan inflasi yang terkendali.
merebaknya Covid-19 varian Delta pada triwulan III
•Perbaikan kondisi ekonomi tersebut didukung oleh
mobilitas yang terus meningkat sehubungan dengan 2021 menahan proses pemulihan ekonomi
semakin terkendalinya penyebaran Covid-19 dan Indonesia. Kebijakan pembatasan mobilitas yang
adanya akselerasi vaksinasi. Pembukaan sektor-sektor ditempuh untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19
ekonomi yang lebih luas, stimulus kebijakan yang
berlanjut, dan tetap kuatnya kinerja ekspor juga
berdampak pada ekonomi, khususnya permintaan
menunjang prakiraan tersebut. Untuk itu, sinergi dan domestik. Dari sisi ketahanan eksternal, perbaikan
inovasi kebijakan ekonomi nasional perlu terus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) berlanjut
diperkuat untuk mendukung berlanjutnya proses
sejalan dengan perkembangan Covid-19 yang masih
pemulihan ekonomi ke depan.
merabak.
2.1 PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA PANDEMI DAN
PENYEBARAN COVID 19 (MASIH BERLANJUT) •Proses Pemulihan Perekonomian Indonesia
pada Tahun 2021 tertahan oleh Covid 19
•Perbaikan Perekonomian diprakirakan
•KINERJA PEREKONOMIAN •Penyebaran kasus Covid-19 di
berlanjut pada 2022. Indonesia pada tahun 2021 masih
DIPRAKIRAKAN MEMBAIK PADA
•Pertumbuhan ekonomi diprakirakan
TRIWULAN IV 2021. berlanjut. Setelah terjadi peningkatan
meningkat sejalan dengan akselerasi mobilitas masyarakat pada akhir tahun
PRAKIRAAN TERSEBUT AKAN MEMBAWA konsumsi swasta dan investasi, di tengah
2020, kasus Covid-19 di Indonesia
PEREKONOMIAN UNTUK KSELURUHAN tetap terjaganya belanja fiskal Pemerintah
kembali meningkat dan mencapai
TAHUN 2021 LEBIH BAIK DIBANDINGKAN dan ekspor, meski dibayangi risiko kenaikan
puncak pada akhir Januari 2021 dengan
kasus Covid-19. Keseimbangan eksternal
CAPAIAN TAHUN SEBELUMNYA. 2022 diprakirakan terjaga terutama didorong
pertambahan kasus lebih dari 13 ribu per
hari yang utamanya terjadi di DKI
•PERBAIKAN TERSEBUT DIDUKUNG OLEH kinerja transaksi modal dan finansial yang
diprakirakan masih dapat membiayai defisit Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan
MOBILITAS YANG TERUS MENINGKAT, Jawa Timur. Memasuki bulan berikutnya,
transaksi berjalan. Sejalan dengan prakiraan
PEMBUKAAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI sejalan dengan implementasi kebijakan
kinerja permintaan domestik yang membaik,
YANG LEBIH LUAS, STIMULUS KEBIJAKAN inflasi pada 2022 diprakirakan meningkat pembatasan mobilitas yang ditujukan
YANG BERLANJUT, DAN TETAP KUATNYA namun tetap terkendali dalam sasaran 3±1% untuk mengurangi tingkat infeksi,
KINERJA EKSPOR. KINERJA EKSPOR YANG dengan intermediasi perbankan diprakirakan pertambahan kasus baru mulai
semakin membaik dan stabilitas keuangan mengalami penurunan hingga
BAIK MENJAGA KINERJA NPI DI TENGAH
yang tetap terjaga. pertengahan tahun 2021.Peningkatan
KETIDAKPASTIAN DI PASAR KEUANGAN •Sinergi dan Inovasi Kebijakan terus bertambah dengan ada nya varian
GLOBAL YANG MENINGKAT. NILAI TUKAR nasional dalam mengatasi dampak Delta yang sangat cepat sekali menular
RUPIAH PADA 2021 SECARA pandemi covid 19 terus diperkuat nya dan kasus ini mencapai lebih dari 50
KESELURUHAN TERJAGA STABIL SESUAI untuk menjaga stabilitas dan ribu kasus per hari pada pertengahan
pendorongan perbaikan ekonomi Juli 2021. dan kematian karena covid-19
DENGAN FUNDAMENTAL.
PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA PANDEMI (MASIH
BERLANJUT)
•PEMERINTAH KEMBALI MENERAPKAN KEBIJAKAN PEMBATASAN
MOBILITAS UNTUK MENURUNKAN PENYEBARAN COVID-19. •Pertambahan kasus Covid-19 terkendali
MERESPONS GELOMBANG PERTAMA PERTAMBAHAN KASUS COVID-19 seiring implementasi kebijakan
PADA AWAL TAHUN 2021, PEMERINTAH MENERAPKAN KEBIJAKAN PPKM Pemerintah. Kebijakan di sisi hulu mencakup
MIKRO DI WILAYAH JAWA DAN BALI. KEBIJAKAN TERSEBUT MENGATUR antara lain pengetatan pembatasan kegiatan
BERBAGAI AKTIVITAS MASYARAKAT, ANTARA LAIN MENGENAI JAM
masyarakat, intensifikasi testing dan tracing,
OPERASI PASAR DAN PUSAT PERBELANJAAN, KAPASITAS RESTORAN,
serta percepatan vaksinasi. Sementara di sisi
PERKANTORAN SERTA TRANSPORTASI. LONJAKAN KASUS AKIBAT COVID-
hilir, Pemerintah berupaya untuk menambah
19 VARIAN DELTA DI BULAN JULI 2021 MENDORONG PEMERINTAH
UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN PENGUATAN KEBIJAKAN PPKM MIKRO. kapasitas perawatan rumah sakit, memenuhi
INTENSITAS PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT TERSEBUT, kebutuhan tambahan tenaga kesehatan, alat
DISESUAIKAN MENURUT LEVEL ASESMEN SITUASI PANDEMI YANG kesehatan, dan obat-obatan, serta
TERJADI DI MASING- MASING KABUPATEN/KOTA. PENENTUAN TINGKAT peningkatan kapasitas isolasi.
PEMBATASAN DIDASARKAN PADA STANDAR WORLD HEALTH
•Memasuki akhir bulan Juli, pertambahan
ORGANIZATION (WHO) YANG MENGUKUR ANTARA LAJU TRANSMISI
VIRUS DIBANDINGKAN DENGAN KAPASITAS TESTING, TRACING DAN kasus baru Covid-19 mulai melandai.
TREATMENT (3T). SELAIN ITU, JUMLAH KASUS KONFIRMASI HARIAN, Penurunan kasus baru terus berlanjut
TINGKAT BED OCCUPANCY RATE (BOR), DAN PENCAPAIAN VAKSINASI JUGA sehingga rerata penambahan kasus harian
DIJADIKAN DASAR PERTIMBANGAN. KEBIJAKAN PEMBATASAN MOBILITAS yang pada bulan Juli 2021 sebesar sekitar 45
ANTARNEGARA JUGA KEMBALI DIBERLAKUKAN DAN PERIZINAN ORANG ribu kasus per hari, terus menunjukkan tren
ASING UNTUK MASUK KE INDONESIA DILAKUKAN SECARA LEBIH penurunan
Perkembangan Covid 19
(Masih Berlanjut)
Untuk
 mengendalikan laju pandemi, Pemerintah juga
mengakselerasi program vaksinasi Covid-19 yang
telah dilaksanakan sejak awal tahun 2021.
Dalam rangka membentuk kekebalan kelompok terhadap
penularan Covid-19, Pemerintah telah menargetkan untuk
memberikan vaksinasi Covid-19 kepada 208 juta penduduk.
Walaupun pada awal 2021 laju vaksinasi sempat tertahan
karena terbatasnya pasokan vaksin sehubungan dengan
produksi yang masih rendah dan tingginya permintaan
untuk vaksin di seluruh dunia, Indonesia tetap mampu
menjalankan program vaksinasi. Laju vaksinasi, yang pada
awal tahun sulit untuk mencapai tingkat 100 ribu dosis per
hari, terus mengalami peningkatan sejalan dengan
membaiknya pasokan dan program-program akselerasi
vaksinasi sehingga mendorong vaksinasi mencapai sekitar
2 juta dosis per hari. Dengan perkembangan tersebut,
pencapaian target vaksinasi pada akhir 2021 telah
mencapai sekitar 60% dari target vaksinasi nasional.
2.2 MOMENTUM PERBAIKAN EKONOMI SEMPAT TERTAHAN DI TENGAH
STABILITAS YANG TERJAGA
Proses pemulihan ekonomi domestik berlangsung pada Aktivitas ekonomi terus menguat pada triwulanII 2021.
semester I 2021. Perekonomian Indonesia pada triwulan II 2021 mencatat
Pada triwulan I 2021, perbaikan ekonomi terlihat pada kontraksi pertumbuhan positif untuk pertama kali sejak merebaknya
yang lebih rendah dari triwulan IV 2020, yaitu dari 2,19% (yoy) pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020, sebesar 7,07%
menjadi 0,71% (yoy). Perbaikan terutama didorong oleh kinerja (yoy). Perbaikan terutama didorong oleh ekspor yang
ekspor akibat kenaikan permintaan Tiongkok dan AS, realisasi tumbuh tinggi didukung oleh kenaikan permintaan negara
belanja fiskal (belanja barang, belanja modal, dan bantuan sosial), mitra dagang utama. Konsumsi rumah tangga untuk
serta investasi nonbangunan. Sementara itu, perbaikan konsumsi pertama kalinya tercatat tumbuh positif sejak triwulan II
rumah tangga masih belum kuat dipengaruhi oleh masih 2020, yaitu sebesar 5,96 % (yoy), sejalan dengan
terbatasnya mobilitas masyarakat sejalan dengan pengendalian perbaikan mobilitas masyarakat, berlanjutnya stimulus
Covid-19 di sejumlah wilayah. Secara spasial, perbaikan ekonomi termasuk relaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
terjadi di seluruh wilayah, dengan Sulawesi-Maluku- Papua (PPnBM) dan kebijakan makroprudensial, serta pola
(Sulampua) yang melanjutkan pertumbuhan positif. musiman Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Namun, merebaknya Covid-19 varian Delta pada triwulan III


Dari sisi Lapangan Usaha (LU), kinerja LU dipengaruhi oleh
2021 menahan proses pemulihan ekonomi Indonesia. Kinerja
pembatasan mobilitas dan kinerja ekspor.
perekonomian tetap tumbuh positif pada triwulan III 2021 sebesar
3,51%, lebih tinggi dibandingkan kontraksi 3,49% pada triwulan LU Pertanian serta Pertambangan dan Penggalian pada
yang sama tahun lalu, namun lebih rendah dari 7,07% pada triwulan III 2021 tumbuh meningkat dibandingkan dengan
triwulan II 2021 (Tabel 2.1). capaian triwulan sebelumnya sejalan dengan peningkatan
Kebijakanpembatasan mobilitas yang harus ditempuh oleh permintaan dan harga komoditas global khususnya batu bara
Pemerintah untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 varian Delta dan CPO (Tabel 2.2). LU Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
pada bulan Juli-Agustus 2021 berdampak pada ekonomi, khususnya juga tumbuh meningkat seiring kegiatan penanganan pandemi
permintaan domestik Covid-19.
2.2 MOMENTUM PERBAIKAN EKONOMI SEMPAT TERTAHAN DI TENGAH
STABILITAS YANG TERJAGA
Secara spasial, hampir seluruh wilayah Berlanjutnya proses pemulihan ekonomi domestik
memengaruhi kinerja NPI yang ditandai dengan
mencatat pertumbuhan positif meskipun
meningkatnya aliran masuk modal asing dan
lebih rendah dari triwulan sebelumnya.
defisit transaksi berjalan yang tetap rendah. NPI
1) Pembatasan mobilitas masyarakat turut menahan kinerja
pada semester I 2021 tercatat surplus 3,6 miliar
LU Perdagangan, terutama di Jawa dan Balinusra.
Sementara itu, ekonomi wilayah Sulawesi-Maluku-Papua dollar AS, ditopang oleh peningkatan surplus
(Sulampua) tumbuh paling tinggi, diikuti Kalimantan dan transaksi modal dan finansial (TMF) seiring dengan
Sumatera Beberapa daerah, yakni Aceh, Jambi, dan terjaganya persepsi positif investor terhadap
Kalimantan Selatan, bahkan tumbuh meningkat dari prospek perbaikan perekonomian domestik di
triwulan sebelumnya, terutama ditopang oleh kinerja tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang
ekspor sejalan dengan masih berlangsung
Defisit transaksi berjalan pada semester I 2021 tetap
Kinerja transaksi modal dan finansial (TMF) mencatat
rendah didukung oleh surplus neraca perdagangan.
surplus di tengah ketidakpastian pasar keuangan
Pemulihan ekonomi global seiring meluasnya proses vaksinasi
menyebabkan kenaikan volume perdagangan dan harga komoditas dunia global.
sehingga mendorong perbaikan kinerja ekspor Indonesia. Beberapa Optimisme investor terhadap prospek pemulihan ekonomi domestik
komoditas utama seperti CPO, besi dan baja, batu bara, bijih logam, mendorong aliran masuk neto investasi langsung dengan tren yang makin
kimia organik, serta kendaraan bermotor berkontribusi pada kinerja meningkat sebesar 4,4 miliar dolar AS pada triwulan I 2021 dan 5,3 miliar
ekspor, ditopang oleh kenaikan permintaan dari negara mitra dagang dolar AS pada triwulan II 2021. Selain itu, aliran modal masuk investasi
utama, khususnya Tiongkok dan AS, seiring dengan perbaikan ekonomi portofolio pada paruh pertama 2021 juga naik signifikan, baik dalam
yang berlangsung lebih cepat di negara tersebut. bentuk instrumen surat utang maupun saham. Investasi asing pada saham
2.2 MOMENTUM PERBAIKAN EKONOMI SEMPAT TERTAHAN DI TENGAH
STABILITAS YANG TERJAGA
Perbaikan NPI berlanjut pada triwulan III 2021 Inflasi inti tetap rendah
sejalan dengan makin kuatnya kinerja ekspor,
Rendahnya inflasi inti terutama disumbang oleh
kendati peningkatan kasus Covid-19 varian Delta
rendahnya inflasi inti non-traded non-food, yang
menahan proses pemulihan aktivitas ekonomi
umumnya merupakan komoditas jasa, seiring
domestik. tertahannya permintaan pada periode pembatasan
Perkembangan ekspor yang positif tersebut mengurangi dampak mobilitas. Selain itu, lebih rendahnya inflasi inti turut
penurunan aktivitas ekonomi domestik akibat pembatasan
disumbang oleh disinflasi komoditas emas perhiasan
mobilitas masyarakat guna menghambat penyebaran Covid-19
varian Delta. Sementara itu, surplus transaksi modal dan finansial sejalan dengan penurunan harga emas global dan
pada triwulan III 2021 juga lebih tinggi di tengah peningkatan komoditas mobil seiring penerapan diskon PPnBM
kasus Covid-19 dan kekhawatiran pengetatan kebijakan moneter sebesar 100% %. Perkembangan inflasi inti tersebut sejalan
global yang lebih cepat sejalan tren kenaikan inflasi dunia ekspektasi pelaku ekonomi terhadap inflasi yang tetap terkendali.

Nilai tukar Rupiah relatif terjaga, di tengah


ketidakpastian global yang belum sepenuhnya mereda Inflasi kelompok volatile food (VF) terjaga,
didukung oleh pasokan barang yang memadai
Inflasi meningkat pada triwulan II 2021 mencerminkan
di tengah permintaan yang belum pulih
proses pemulihan ekonomi yang berlangsung secara
bertahap serta dampak musiman periode HBKN. Namun, Inflasi VF yang terjaga dipengaruhi oleh koreksi harga pada
tekanan inflasi kembali melandai pada triwulan III 2021 beberapa komoditas akibat tertahannya permintaan terutama
dipengaruhi oleh adanya kebijakan pembatasan mobilitas dari hotel, restoran, dan kafe (Horeka) sejalan dengan
terkait peningkatan kasus Covid-19, yang berdampak pada penerapan pembatasan mobilitas. Realisasi inflasi VF tersebut
juga didukung oleh pasokan yang memadai dari panen raya dan
tertahannya permintaan.
distribusi di berbagai daerah yang terjaga.
2.2 MOMENTUM PERBAIKAN EKONOMI SEMPAT TERTAHAN DI TENGAH
STABILITAS YANG TERJAGA
Inflasi administered prices (AP) terjaga rendah seiring Kondisi likuiditas sangat longgar didorong kebijakan
dengan minimnya kebijakan penyesuaian tarif oleh moneter yang akomodatif dan dampak sinergi Bank
Pemerintah, meski mulai meningkat pada akhir triwulan Indonesia dengan Pemerintah dalam mendukung
III 2021 sejalan dengan berlanjutnya transmisi kenaikan
pemulihan ekonomi nasional.
cukai tembakau ke harga jual rokok
. Inflasi AP angkutan, terutama angkutan udara, tercatat Likuiditas perekonomian meningkat, tercermin pada
rendah, selama Januari hingga September 2021, masih uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2)
berada dalam zona deflasi dibandingkan periode yang sama yang tumbuh meningkat masing-masing sebesar 11,2%
di 2020 seiring terbatasnya mobilitas masyarakat akibat
pengetatan persyaratan penerbangan. Sementara itu, inflasi (yoy) dan 8,0% (yoy). Pertumbuhan uang beredar
AP komoditas energi terjaga rendah seiring minimnya tersebut terutama didukung oleh kredit perbankan
penyesuaian harga energi oleh Pemerintah, di tengah yang mengindikasikan semakin meningkatnya
perkembangan harga energi global yang terus meningkat. pembiayaan bagi pemulihan ekonomi nasional.
Suku bunga kebijakan moneter yang tetap rendah dan likuiditas
yang sangat longgar mendorong suku bunga kredit perbankan terus Ketahanan sistem keuangan tetap terjaga dan turut
menurun berkontribusi dalam perbaikan kinerja ekonomi makro.
Di pasar kredit, penurunan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) perbankan Rasio kecukupan modal ini berada di atas threshold persyaratan
terus berlanjut, diikuti penurunan suku bunga kredit baru. Aktivitas prudensial sebesar 8%. Dari sisi risiko kredit, rasio kredit bermasalah
ekonomi dan mobilitas masyarakat yang meningkat mendorong (Non Performing Loan/NPL) tetap terjaga pada level yang rendah yakni
perbaikan persepsi risiko perbankan, sehingga berdampak positif bagi 3,24% secara bruto atau 1,06% secara neto pada Juni 2021. Hal
penurunan suku bunga kredit baru. Bank Indonesia tetap mendorong tersebut juga didukung oleh ketahanan likuiditas perbankan yang
berlanjutnya penurunan suku bunga kredit sebagai bagian dari upaya semakin kuat dan berada pada posisi yang tinggi sebagaimana
bersama dengan perbankan untuk mendorong kredit kepada dunia ditunjukkan oleh rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga yang
usaha. meningkat
2.2 MOMENTUM PERBAIKAN EKONOMI SEMPAT TERTAHAN DI TENGAH
STABILITAS YANG TERJAGA
Sejalan dengan perekonomian yang berangsur Stabilitas Sistem Keuangan tetap terjaga
pulih tersebut, kinerja intermediasi perbankan juga meski varian delta sempat merebak pada
menunjukkan sinyal perbaikan pada akhir awal triwulan III 2021.
Semester I 2021.
Sistem Keuangan (ISSK) yang tetap rendah dan
Pertumbuhan positif dari kredit tersebut utamanya berada di zona normal-stabil pada periode
ditopang oleh penyaluran kredit konsumsi dan kredit puncak penyebaran varian Delta, yakni Juni-Juli
modal kerja sejalan dengan mulai dibukanya dunia 2021. Kuatnya permodalan perbankan di tengah
usaha dan relaksasi mobilitas masyarakat pasca likuiditas yang melimpah membuat dampak
dimulainya program vaksinasi masal oleh Pemerintah. varian Delta terhadap ketahanan perbankan
relatif terbatas. Tingkat ketahanan permodalan
Dana pihak ketiga (DPK) dan kinerja perbankan dan likuiditas bank tetap tinggi dan relatif stabil,
pada Semester I 2021 mengalami peningkatan
seiring perekonomian yang berangsur pulih Transaksi ekonomi dan keuangan digital terus
Pertumbuhan DPK mengalami peningkatan dari tumbuh meningkat di tengah tertahannya
posisi Desember 2020 sebesar 11,11% (yoy) transaksi ritel pada masa pembatasan
menjadi 11,28% (yoy) pada Juni 2021. Peningkatan mobilitas pada triwulan III 2021
DPK utamanya bersumber dari peningkatan giro seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk
dan tabungan, sejalan dengan mobilitas masyarakat berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran
dan aktivitas dunia usaha yang mulai membaik digital, serta akselerasi digital banking Perkembangan tersebut
didukung pula oleh berbagai program digitalisasi sistem
serta dukungan fiskal dari Pemerintah. pembayaran, seperti perluasan QR Indonesia Standard (QRIS),
2.3 MOMENTUM PERBAIKAN PEREKONOMIAN INDONESIA
DIPRAKIRAKAN BERLANJUT
KINERJA EKONOMI DIPRAKIRAKAN MENINGKAT PADA TRIWULAN IV Kinerja LU yang terkait dengan konsumsi dan investasi
2021, DIDUKUNG OLEH MOBILITAS YANG TERUS MENINGKAT SEJALAN meningkat.
DENGAN AKSELERASI VAKSINASI, PEMBUKAAN SEKTOR-SEKTOR Seiringpembukaan aktivitas ekonomi, kinerja LU yang
EKONOMI YANG LEBIH LUAS, STIMULUS KEBIJAKAN YANG BERLANJUT, terkait mobilitas dan konsumsi yakni LU Transportasi
DAN TETAP KUATNYA KINERJA EKSPOR.
dan Pergudangan, LU Penyediaan Akomodasi Makanan
KEBERHASILAN PENANGANAN KESEHATAN SERTA AKSELERASI DAN
dan Minuman, serta LU
PERLUASAN VAKSINASI MEMUNGKINKAN PENURUNAN LEVEL PPKM
SECARA GRADUAL DENGAN TETAP MENERAPKAN DISIPLIN PROTOKOL Perdagangan tumbuh meningkat. LU konstruksi juga terus
KESEHATAN. HAL INI MENDORONG MOBILITAS MENINGKAT DI BERBAGAI meningkat sejalan dengan aktivitas konstruksi Pemerintah
DAERAH MENUJU LEVEL PRAPANDEMI COVID-19. PEMERINTAH BERLANJUT, dan swasta, serta didukung oleh stimulus kebijakan serta
TERUTAMA DALAM BENTUK BANTUAN SOSIAL, BELANJA BARANG DAN meningkatnya pendanaan yang bersumber dari akselerasi
JASA LAINNYA, SERTA TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA (TKDD). belanja modal Pemerintah serta perbaikan kredit terkait
PERBAIKAN EKONOMI JUGA MASIH AKAN DITOPANG OLEH KINERJA properti
EKSPOR JUGA TETAP KUAT SEIRING PERBAIKAN EKONOMI GLOBAL. Secara spasial, proses pemulihan ekonomi beberapa wilayah di
Indonesia didukung oleh perbaikan permintaan domestik dan
Perbaikan ekonomi ditopang oleh mulai membaiknya eksternal.
permintaan domestik di tengah tetap kuatnya kinerja ekspor M obilitas di berbagai daerah yang sudah kembali berada di atas
Kinerja investasi juga meningkat, terutama investasi bangunan level prepandemi Covid-19 seiring pelonggaran PPKM level
mendukung mulai pulihnya konsumsi daerah. Hal tersebut tercermin
sejalan dengan berlanjutnya kegiatan konstruksi Pemerintah
dari indikator penjualan, keyakinan konsumen, dan indeks job
seiring realisasi belanja modal Pemerintah serta mulai vacancy yang meningkat di hampir seluruh wilayah. Kinerja investasi
meningkatnya aktivitas konstruksi swasta. Sementara itu, permintaan terutama investasi bangunan di daerah juga meningkat ditopang
global yang terus membaik mendorong tetap kuatnya kinerja ekspor ditopang oleh perkembangan proyek strategis nasional (PSN) dengan realisasi
beberapa komoditas utama, seperti batu bara, CPO, dan besi dan baja. terbesar pada pembangunan jalan tol di Jawa.
2.3 MOMENTUM PERBAIKAN PEREKONOMIAN
INDONESIA DIPRAKIRAKAN BERLANJUT
Kinerja NPI yang terjaga dipengaruhi oleh Sejalan dengan kinerja NPI, nilai tukar
kinerja positif transaksi berjalan yang Rupiah bergerak stabil pada triwulan
berlanjut IV 2021. Secara keseluruhan, stabilitas nilai
Nilai tukar Rupiah pada Triwulan IV tukar Rupiah pada 2021 yang
Perbaikan kondisi ekonomi domestik dan 2021 tercatat melemah tipis 0,42% bergerak sesuai dengan fundamental
aktivitas impor tersebut pada gilirannya secara point-to-point dan 0,80% secara juga didukung oleh ketersediaan
mendorong peningkatan defisit neraca rerata dibandingkan dengan Triwulan instrumen lindung nilai
III 2021. Perkembangan tersebut
pendapatan primer dan neraca jasa di tengah didukung oleh fundamental ekonomi Seiring ketidakpastian global yang
Indonesia khususnya kinerja ekspor dan meningkat, pelaku pasar melakukan
perkembangan jasa perjalanan (travel) yang
eksternal, aliran masuk modal asing, dan upaya lindung nilai terhadap pelemahan
belum kembali pulih ke level prapandemi. Untuk langkah kebijakan stabilisasi yang nilai tukar Rupiah melalui transaksi
keseluruhan tahun 2021, ditempuh Bank Indonesia. derivatif. Komposisi derivatif di pasar
Terjaganya nilai tukar Rupiah juga valas relatif stabil di kisaran 37% dari
Ketidakpastian di pasar keuangan global yang ditopang oleh pasokan valas residen total transaksi di tahun 2021.
meningkat dan dinamika perkembangan dan nonresiden Ketersediaan jenis instrumen lindung
kasus Covid-19 mengakibatkan aliran modal Pasokan valas dari nonresiden terjadi nilai seperti cross currency swap dan
asing ke pasar keuangan domestik lebih seiring aliran modal asing yang masuk call spread option terindikasi berdampak
terbatas sehingga menahan kinerja NPI lebih pada ketersediaan instrumen transaksi
kembali. Keyakinan dan persepsi
lanjut: Secara keseluruhan tahun 2021, neraca yang lebih beragam sehingga
investor yang terjaga serta imbal hasil mengurangi tekanan ke pasar spot
TMF diprakirakan lebih baik dibandingkan tahun
Indonesia yang masih menarik Rupiah
sebelumnya ditopang peningkatan investasi
mendorong masuknya aliran portofolio
langsung dan investasi portofolio sejalan dengan
besarnya likuiditas global, optimisme terhadap asing ke Indonesia, terutama ke pasar
pemulihan ekonomi domestik, dan imbal hasil saham di tengah outflow di pasar SBN.
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK)
tetap rendah hingga akhir tahun 2021
dengan sedikit peningkatan pada
triwulan IV 2021 seiring kenaikan
mobilitas

Inflasi inti pada 2021 tetap Inflasi kelompok VF tetap terjaga


rendah. seiring pasokan yang memadai.
Permintaan yang mulai meningkat secara
Inflasi inti tetap rendah di tengah bertahap pada akhir tahun 2021 dapat
permintaan domestik yang mulai diimbangi dengan pasokan hortikultura
meningkat secara gradual, stabilitas dan bahan pangan lainnya sehingga
nilai tukar yang terjaga, dan inflasi VF tetap terjaga. Inflasi VF
konsistensi kebijakan Bank Indonesia tersebut terutama dipengaruhi oleh
dalam mengarahkan ekspektasi deflasi komoditas bawang merah, telur
inflasi. Kenaikan harga komoditas ayam dan beras seiring terjaganya
global yang meningkat juga pasokan, di tengah kenaikan harga
terindikasi mulai ditransmisikan minyak goreng yang terus berlanjut
seiring
secara bertahap pada inflasi domestik.
Kelompok AP mencatat inflasi yang
meningkat
Perkembangan tersebut terutama
dipengaruhi oleh inflasi angkutan udara
seiring membaiknya mobilitas udara pasca
pelonggaran kebijakan pembatasan
mobilitas dan inflasi rokok kretek filter
serta rokok putih sejalan berlanjutnya
transmisi kenaikan cukai tembakau ke
harga jual rokok..
Kondisi likuiditas tetap
tinggi didorong
kebijakan moneter
yang akomodatif dan
dampak sinergi Bank
Indonesia dengan
Pemerintah dalam
mendukung
pemulihan ekonomi
nasional
-SUKU BUNGA KEBIJAKAN MONETER YANG
TETAP RENDAH DAN LIKUIDITAS YANG
LONGGAR MENDORONG SUKU BUNGA KREDIT
PERBANKAN DALAM TREN TERUS MENURUN.
-SEJALAN DENGAN TERKENDALINYA
PENYEBARAN COVID-19, STABILITAS SISTEM
KEUANGAN SEMAKIN MENGUAT

-Pertumbuhan kredit terus melanjutkan


peningkatan positif sepanjang tahun
2021.
-Kinerja perbankan juga terus mengalami
penguatan.
-Searah dengan prospek ekonomi yang
semakin baik serta didukung program
digitalisasi sistem pembayaran, transaksi
sistem pembayaran diprakirakan terus
meningkat khususnya transaksi digital
2.4 Kinerja Perekonomian Indonesia
2022 Diperkirakan Meningkat
 Laju perekonomian Indonesia 2022 diprakirakan semakin meningkat
didukung perbaikan perekonomian global yang diprakirakan berlanjut
pada 2022
Perbaikan ekonomi global yang terus berlangsung tersebut dikonfirmasi oleh

kinerja sejumlah indikator pada Desember 2021 antara lain Purchasing Managers'
Index (PMI), keyakinan konsumen, dan penjualan ritel yang tetap kuat.
Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan
ekonomi global sekitar 5,7% pada 2021 dan 4,4% pada 2022. Volume
perdagangan dan harga komoditas dunia masih meningkat, sehingga menopang
prospek ekspor negara berkembang. Ketidakpastian pasar keuangan global masih
berlanjut sejalan dengan percepatan kebijakan normalisasi the Fed sebagai respons
tekanan inflasi di AS yang meningkat sejalan dengan gangguan rantai pasokan
dan kenaikan permintaan, serta tingginya penyebaran Covid-19 varian Omicron.
Hal tersebut mengakibatkan terbatasnya aliran modal dan tekanan nilai tukar
2.4 Kinerja Perekonomian Indonesia 2022 Diperkirakan Meningkat
Pertumbuhan ekonomi nasional diprakirakan bangkit dan meningkat pada Keseimbangan eksternal 2022 diprakirakan terjaga
2022, terutama didukung akselerasi konsumsi swasta dan investasi di terutama didorong surplus transaksi modal dan
tengah tetap terjaganya belanja fiskal Pemerintah dan ekspor. finansial yang berpotensi masih dapat membiayai
defisit transaksi berjalan.
Hal ini tercermin dari kenaikan indikator hingga Desember 2021 seperti
mobilitas masyarakat di berbagai daerah, penjualan eceran, dan keyakinan Perkembangan defisit transaksi berjalan didukung kinerja
konsumen. Sumber pertumbuhan ekonomi 2022 diprakirakan mulai berimbang, neraca perdagangan yang tetap baik. Berbagai upaya
kontribusi permintaan domestik diprakirakan meningkat, meski risiko kenaikan ditempuh untuk terus mendorong peningkatan ekspor dan
kasus Covid-19 perlu terlu diwaspadai. Prakiraan perbaikan permintaan domestik mengurangi ketergantungan impor.
tercermin pada perkembangan lapangan usaha, sementara PDRB wilayah mulai
Ekspor manufaktur ditingkatkan dengan mendorong
konvergen.
implementasi kebijakan pemulihan yang diikuti dengan
Prospek kinerja LU pada 2022 diprakirakan terus membaik
pembukaan sektor industri prioritas, serta proses
sejalan dengan pemulihan perekonomian domestik dan kinerja
digitalisasi 4.0.
ekspor yang tetap kuat. Prospek aliran modal masuk asing membaik sehingga
meningkatkan surplus transaksi modal dan finansial.
Perbaikan tersebut sejalan dengan berlanjutnya kenaikan mobilitas
masyarakat seiring dengan percepatan vaksinasi yang mendukung Surplus transaksi modal dan finansial pada 2022 diprakirakan lebih
pencapaian herd immunity pada 2022, pembukaan sektor-sektor besar dibanding surplus yang dicapai pada tahun sebelumnya. Di
ekonomi secara lebih luas, stimulus kebijakan yang terus satu sisi, aliran modal masuk tersebut seiring dengan momentum
berlangsung, dan pemulihan ekonomi global yang semakin baik. pemulihan global berlanjut dengan risiko divergensi antara negara
maju dan negara berkembang yang berkurang. Di sisi lain, aliran
modal masuk dipengaruhi oleh prospek pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang berada pada lintasan pemulihan yang meningkat,
daya tarik aset keuangan domestik yang tetap baik, dan premi
risiko yang menurun
• Inflasi pada tahun 2022 diprakirakan meningkat namun tetap terkendali dalam
sasaran 3±1%.
Prakiraan ini sejalan dengan akselerasi pemulihan ekonomi di tengah risiko penyesuaian
harga energi, kebijakan perpajakan, dan dampak pembiayaan untuk menunjang proses
pemulihan pada tahun-tahun sebelumnya
• Pada tahun 2022, intermediasi perbankan diprakirakan semakin membaik dengan
stabilitas keuangan yang tetap terjaga
Sejalan dengan semakin pulihnya ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19, meningkatnya
mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi, percepatan realisasi APBN dan APBD oleh
Pemerintah, bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang bersinergi dengan
Pemerintah dan otoritas terkait, serta kemajuan restrukturisasi kredit oleh perbankan
• Ekonomi keuangan digital nasional diprakirakan meningkat pada tahun 2022
didukung oleh akselerasi digitalisasi sistem pembayaran oleh Bank Indonesia
•Transaksi e-commerce pada 2022 diproyeksikan akan terus meningkat hingga mencapai

Rp526 triliun, atau tumbuh 31%, didukung perluasan ekosistem e-commerce, terus
berlanjutnya pergeseran preferensi perilaku masyarakat untuk berbelanja online, maupun
berbagai promosi dan inovasi oleh berbagai perusahaan dan beragam program Pemerintah
dan Bank Indonesia
2.5 Upaya Mendorong Proses Pemulihan
Ekonomi Indonesia
Berdasarkan dinamika yang terjadi pada tahun
*Kedua, diperlukan sinergi
2021, terdapat beberapa hal yang perlu
mendapatkan perhatian dalam upaya
untuk penguatan bauran
mendorong proses pemulihan ekonomi Indonesia kebijakan ekonomi nasional
ke depan. untuk menjaga stabilitas
Pertama, sinergi untuk akselerasi vaksinasi dan mempercepat
dan penanganan Covid-19 dengan pembukaan pemulihan ekonomi
sektor prioritas perlu terus diperkuat untuk nasional.
semakin mempercepat pemulihan ekonomi .
nasional.
*Ketiga, inovasi dalam sinergi
kebijakan ekonomi nasional,
akselerasi digitalisasi dan inklusi
ekonomi serta keuangan
nasional perlu diperkuat.

Anda mungkin juga menyukai