Anda di halaman 1dari 6

Pendekatan

Proses Kelompok
Cindy Citra Chozin 20181550082

Tsania Noor Aini Azizah 20191550056


Pengertian Pendekatan Proses Kelompok

Pendekatan prses kelompok (group process approach) disebut juga pendekatan sosio-psikologis merupakan
pendekatan yang mengutamakan pengaturan dan pengoptimalan interaksi antar peserta didik dalam suatu kegiatan
kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan efektif dan efisien.
Dalam pendekatan ini, peran guru adalah sebagai pendorong perkembangan dan kerja sama kelompok.
Pengelolaan kelas dengan proses kelompok memerlukan kemampuan guru untuk menciptakan kondisi-kondisi yang
memungkinkan kelompok menjadi kelompok produktif.
Latar Belakang Pendekatan Unsur-unsur Pendekatan Proses
Proses Kelompok Kelompok

a) Kenyataan bahwa kegiatan pembelajaran berlangsung Menurut Hasibuan dan


Moedjiono
dalam kelompok yang berbasis kelas.
b) Salah satu tugas guru adalah menciptakan dan a) Tujuan kelompok
mempertahankan situasi kelompok kelas agar tetap efektif, b) Interaksi
efisien, dan produktif. c) Pemimpin
c) Kelompok kelas merupakan sistem sosial yang memiliki
prinsip-prinsip pengelolaan yang berlandaskan pendekatan
kelompok.
1.Harapan (expectation)
2.Kepemimpinan (leadership)
3.Kemenarikan (attraction).
nsur
Unsur-u n 4.Norma (norm)
ta
Pendeka 5.Komunikasi (communication)
Proses
ok
Kelomp 6. Keeratan (cohesiveness)

Richard A. Schmuck dan


Patricia A. Schmuck
Pelakasanaan Pendekatan
Proses Kelompok

Pelaksanaan proses kelompok belajar siswa dapat dirumuskan sebagai prosedur manajemen kelas yang
demokratis, yang guru dan siswa secara bersama mengidentifikasi, mencari, dan berusaha memecahkan masalah untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Di kelas, tujuan proses belajar siswa adalah meningkatkan produktivitas pembelajaran,
baik teori maupun praktik.
Beberapa Alasan Pentingnya
Proses Kelompok Belajar

1) Pertama, tujuan yang harus diusahakan guru dan kelompok siswa, dalam arti
bahwa tujuan tidak tercapai dengan baik jika siswa secara individu saja yang
mencapainya.

2) Kedua, siswa membutuhkan semacam pelatihan untuk berinteraksi secara


produktif dengan teman sebayanya.

3) Ketiga, karena alasan tertentu, guru tidak dapat menyelesaikan seluruh tugas pada
satu sisi pembelajaran, sehingga “memaksa” untuk mendorong siswa menyelesaikan
tugas secara bersama-sama melalui proses kelompk belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai