Anda di halaman 1dari 27

FORMAT CITRA DIGITAL

Format & Komponen Citra Digital


 Umumnya citra digital berbentuk persegi panjang atau bujur sangkar
yang memiliki Lebar dan Tinggi
 Komponen Citra Digital terdiri dari;
Ukuran citra dalam Lebar x Tinggi yang dinyatakan dalam banyaknya
titik/pixel.
Resolusi Spasial merupakan ukuran banyaknya titik untuk setiap satuan
panjang, biasanya dalam satuan ppi (pixel per inch). Makin besar
resolusinya, makin banyak titik yang terkandung dalam citra, sehingga
dalam ukuran yang sama dapat memberikan efek penampakan citra yang
lebih halus (jumlah piksel yang digunakan untuk menyusun suatu citra
mempengaruhi kualitas citra).
Format merupakan informasi yang direpresentasikan oleh sebuah citra
digital yang mengacu pada Resolusi Intensitas Citra, di antaranya adalah
(a) Citra Biner yang hanya berisi informasi Hitam (0) atau Putih (1),
(b) Citra Grayscale yang memiliki informasi nilai keabuan pixel dengan
range 0 s/d 255
(c) Citra True Color dengan kemungkinan warna lebih dari 16 juta (256 x
265 x 256).
Efek Resolusi Berdasar Jumlah Piksel Pada Citra
Ketika Gambar Disajikan Dengan Ukuran Yang Sama

(a) Citra berukuran 512 x 512 (b) Citra berukuran 256 x 256
piksel piksel

(c) Citra berukuran 128 x 128 piksel (d) Citra berukuran 64 x 64 piksel
Representasi Citra Digital
Komputer hanya dapat mengolah data digital berupa
sinyal Biner yang bernilai 0 dan 1, oleh karena itu data
citra digital berbentuk kombinasi data Biner.
Secara visual, nilai data citra digital mempresentasikan
warna dari citra yang diolah. Karakteristik nilai data citra
digital merepresentasikan format data citra digital yang
digunakan.
Format citra digital yang umum digunakan adalah;
Citra Biner (Monokrom)
Citra Skala Keabuan (Grayscale)
Citra Warna (True Color)
Citra Warna Berindeks
Citra Biner (Monokrom)
Pada citra biner, setiap titik bernilai 0 atau 1, masing-
masing mempresentasikan warna tertentu. Contoh yang
paling lazim : warna hitam bernilai 0 dan warna putih
bernilai 1.
Tiap titik pada citra biner hanya membutuhkan 1 bit,
sehingga setiap byte dapat menampung informasi 8 titik.
= 10011101 = $9D
= 01101110 = $6A
= 01101101 = $6D
= 10011110 = $91
Citra Skala Keabuan (Grayscale)
 Citra skala keabuan memberi kemungkinan warna yang lebih
banyak daripada citra biner. Pada citra skala keabuan 4 bit,
kemungkinan nilainya adalah 2⁴ = 16 dan nilai maksimumnya
adalah 2⁴-1 = 15, sedangkan untuk skala keabuan 8 bit
kemungkinan nilainya adalah 2⁸ = 256.
 Format citra ini disebut skala keabuaan karena pada umumnya
warna yang dipakai adalah warna hitam sebagai warna minimal
dan warna putih sebagai warna maksimalnya, sehingga warna
antaranya adalah abu-abu. Beberapa buku menyebut format citra
ini sebagai citra intensitas. = 15 10 00 10 15 07 00 07

= 07 10 10 07 07 10 07 00

= 00 10 10 15 07 15 00 07

= 00 07 10 15 00 10 15 07
Contoh Citra Biner & Grayscale

(a) 8 bit (b) 5 bit (c) 4 bit

(d) 3 bit (e) 2 bit (f) 1 bit


Citra Warna (True Color)
 Pada citra warna setiap titik mempunyai warna yang spesifik yang
merupakan kombinasi dari 3 warna dasar, yaitu : merah, hijau dan biru.
Format citra ini sering disebut sebagai citra RGB (red, green, blue).
 Setiap warna dasar mempunyai intensitas sendiri dengan nilai maksimum
255 (8 bit) misalnya warna kuning merupakan kombinasi warna merah dan
hijau sehingga nilai RGB nya adalah 255 255 0, sedangkan ungu muda nilai
RGB nya adalah 150 0 150. Dengan demikian setiap titik pada citra warna
membutuhkan data 3 byte.
 Jumlah kombinasi warna yang mungkin untuk format citra ini adalah 2 24
atau lebih dari 16 juta warna, dengan demikian bisa dinggap mencakup
semua warna yang ada, inilah sebabnya format ini dinamakan true color.
R G B R G B R G B R G B
= 025 150 070 255 255 255 200 050 069 240 175 040

= 240 175 040 025 150 070 025 150 070 010 105 230

= 025 150 070 010 105 230 200 050 069 200 050 069

= 200 050 069 010 105 230 255 255 255 025 150 070
Setiap Piksel Dinyatakan Dengan Nilai R, G, B
Citra Warna Berindeks
 Jumlah memory yang dibutuhkan untuk format citra warna true color adalah
3 kali jumlah titik yang ada dalam citra yang ditinjau. Pada kebanyakan
kasus jumlah warna yang ada dalam suatu citra terkadang sangat terbatas,
karena banyaknya warna dalam sebuah citra tidak mungkin melebihi
banyaknya titik dalam citra itu sendiri.
 Untuk kasus tersebut disediakan format citra warna berindeks. Pada format
ini informasi setiap titik merupakan indeks dari suatu tabel yang berisi
informasi warna yang tersedia, yang disebut palet warna (kadang disebut
juga color map)
 Jumlah bit yang dibutuhkan oleh setiap titik pada citra bergantung pada
jumlah warna yang tersedia dalam palet warna.
 Keuntungan memakai palet warna ini adalah kita dapat dengan cepat
memanipulasi warna tanpa harus mengubah informasi pada setiap titik dalam
citra.
 Keuntungan lainnya adalah besarnya data yang diperlukan untuk menyimpan
citra ini lebih kecil dibandingkan dengan citra warna true color.
Pengindekan Citra Warna

Index R G B
= 2 0 3 1 0 255 255 255

= 1 2 2 4 1 240 175 040

= 2 4 3 3 2 025 150 070

= 3 4 0 2 3 200 050 069

4 010 105 230


Jangkauan Nilai Pada Citra Keabuan
Jangkauan Nilai Pada Citra Warna
Format File Citra Utama
Ada banyak format file grafik. Format PNG,
JPEG, dan GIF adalah format yang umum
digunakan untuk menampilkan citra di Internet.
Format grafik ini dibagi menjadi 2 keluarga
grafik utama: raster dan vector.
Format raster : menyimpan citra
sebagai bitmaps (juga dikenal sebagai
pixmaps)
Contoh Format Raster : JPEG/JPG, TIFF, RAW,
PNG, GIF, BMP, PPM, PGM, PBM, PNM
Format File Citra
 Format Vektor : berisi deskripsi geometris yang bisa dirender dengan
lancar dengan ukuran yang diinginkan.
 File format Vector bisa juga berisi data. Format file Grafik 3D secara
teknis adalah format vektor dengan data pixel texture mapping di
permukaan sebuah obyek virtual vektor, diatur untuk menyamai sudut
pandang perspektif.
 Pada titik tertentu, semua grafik vector harus di-rasterized untuk bisa
ditampilkan di layar monitor. Tetapi, citra vektor bisa ditampilkan
dengan teknologi analog CRTseperti yang digunakan di peralatan tes
elektronik , monitor kedokteran, tampilanradar, pertunjukan
laser dan video game masa awal.
 Plotters adalah printer yang menggunakan data vektor dari pixel data
untuk menggambar grafik
 Contoh Format Vektor : CGM, SVG
JPEG/JPG
 File JPEG (Joint Photographic Experts Group) adalah (di kebanyakan
kasus) tipe lossy;extensi file DOS adalah JPG (OS lain mungkin
menggunakan JPEG).
 Hampir semua kamera bisa meyimpan citra dengan format JPEG, yang
mendukung 8 bits per warna (merah, hijau, biru) untuk total 24-bit,
menghasilkan file yang relatif kecil.
 Pada kondisi tidak bagus, kompresi tidak menampilkan penurunan
kualitas citra, tapi file JPEG mengalami degradasi generasional jika
diedit dan disimpan berulang kali.
 Citra fotografis mungkin lebih baik disimpan denga format lossless
non-JPEG jika akan di edit kembali, atau jika “artifak” kecil
(kesalahan karena format kompresi JPEG) tidak bisa diterima Format
JPEG juga digunakan sebagai algoritma kompresi citra di kebanyakan
file Adobe PDF.
TIFF/TIF
 TIFF (Tagged Image File Format) adalah format yang
fleksibel yang biasanya disimpan sebagai 8 bits atau 16 bits
per warna (merah, hijau, biru) untuk 24-bit dan total 48-bit,
masing-masing, menggunakan nama file TIFF atau TIF.
 Beberapa kamera digital bisa menyimpan dengan format TIFF,
menggunakan algoritma kompresi LZW untuk penyimpanan
lossless.
 Format citra TIFF tidak di dukung oleh kebanyakan browser
web.
 TIFF tetap diterima sebagai sebuah standar file fotografi dalam
bisnis percetakan.
 TIFF bisa menangani space warna untuk peralatan tertentu,
seperti CMYK yang di definisikan oleh tinta percetakan press.
RAW
RAW ditujukan untuk format citra raw yang tersedia
secara opsional di beberapa kamera digital.
Format ini biasanya kompresi lossless atau nearly-
lossless, dan menghasilkan file yang lebih keci dari
format TIFF dari proses penuh sebuah kamera digital.
Format raw tidak distandarisasi atau didokumentasi,
dan berbeda-beda di antara berbagai perusahaan
pembuat kamera.
Banyak program grafik dan editor citra mungkin tidak
menerima sebagian format ini, dan format-format lama
telah dihentikan penggunaannya.
PNG
 Format file PNG (Portable Network Graphics) sebagai
penerus format GIF yang gratis dan open-source .
 Format file PNG mendukung truecolor (16 juta warna)
sementara GIF hanya mendukung 256 warna.
 File PNG sangat baik bila citra memiliki area warna yang
seragam yang besar. Format PNG lossless sangat cocok
digunakan untuk pengeditan gambar, dan format lossy,
seperti JPG, sangat cocok digunakan untuk distribusi akhir
dari citra fotografi, karena file JPG lebih kecil dari file PNG.
 Kebanyakan browser tua tidak mendukung format filePNG,
tetapi, dengan Internet Explorer 7, semua browser web
kontemporer mendukung penuh format PNG.
GIF
GIF (Graphics Interchange Format) dibatasi hanya
8-bit palette, atau 256 warna. Hal ini membuat format
GIF sangat cocok untuk menyimpan citra dengan
sedikit warna seperti diagram sederhana, bentuk, logo
dan citra bergaya kartun.
Format GIF mendukung animasi dan masih digunakan
secara luas untuk menyediakan efek animasi citra.
GIF juga menggunakna kompresi lossless yang lebih
efektif saat area yang besar memiliki warna yang
sama, dan tidak efektif untuk citra detail.
BMP
File format BMP (Windows bitmap)
menangani file grafik di sistem operasi
Microsoft Windows.
Umunya, file BMP tidak dikompresi, maka
ukurannya besar; keuntungannya adalah
kesederahanaannya, diterima luas, dan
dikenali program-progam Windows.
PPM, PGM, PBM, PNM
Format Netpbm adalah keluarga yang termasuk
format file portable pixmap (PPM), file
format portable graymap (PGM) dan format
file portable bitmap (PBM). Format ini adalah
file ASCII yang menyediakan fungsi yang sangat
dasar dan berfungsi denominator-umum-terendah
untuk konversi file pixmap, graymap, atau bitmap
diantara platform yang berbeda. Beberapa aplikasi
mereferensikan secara kolektif sebagai format
PNM (portable anymap).
CGM
CGM (Computer Graphics Metafile) adalah format file
untuk grafik vektor 2D,grafik raster, dan text, dan
didefinisikan oleh ISO/IEC 8632. semua elemen grafislbisa
dispesifikasikan di source file tekstual yang bisa di-compile
menjadi file binaryatau satu diantara dua representasi.
CGM menyediakan fungsi pertukaran data grafis untuk
representasi komputer dari informasi grafis 2D yang tidak
tergantung aplikasi apa pun, sistem, platform, atau peralatan.
Standar ini telah di adopsi di area ilustrasi
teknis dan desain profesional, tetapi telah diambil alih oleh
format SVG dan DXF.
SVG
SVG (Scalable Vector Graphics) adalah standar
terbuka yang dibuat dan dikembangkan oleh World
Wide Web Consortium untuk menangani kebutuhan
dari format vektor yang versatile, scriptable dan
memiliki semua tujuan untuk web dan lainnya.
Format SVG tidak memiliki skema kompresi sendiri,
tetapi karena sifat dasar tekstual dari XML, grafis SVG
bisa dikompresi dengan menggunakan program
seperti gzip. Karena potensi scriptingnya, SVG adalah
komponen kunci di aplikasi web: halaman web
interaktif yang mirip dan memiliki fungsi seperi
aplikasi.
Histogram
Histogram merupakan fungsi yang menyatakan jumlah
(frekuensi) kemunculan titik-titik dalam citra pada setiap
tingkat/level keabuan (pada citra grayscale) atau kecerahan
warna (pada citra true color)
Histogram memiliki kegunaan diantaranya adalah;
Sebagai indikasi visual untuk menentukan apakah suatu citra
sudah berada dalam jangkauan yang tepat dalam skala
keabuan. Diharapkan suatu citra digital menggunakan seluruh
tingkat keabuan yang ada, mulai dari nilai minimal hingga
maksimal guna memperoleh efek citra yang lebih baik
Sebagai indikator untuk menonjolkan suatu objek dalam citra
dari latar belakangnya dengan menggunakan teknik
Pengambangan (Thresholding)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai