Anda di halaman 1dari 63

MINI

WORKSHOP
PIDI ANGKATAN IV-2023

KIKI PUSAT
2023
GARIS BESAR PENYAJIAN
1
PENDAHULUAN

2 PEKAN ORIENTASI

3 KOMUNIKASI

4 PROSES KLINIK
PENDAHULUAN
Definisi
• Adalah pertemuan/kegiatan kelompok antara pendamping, peserta dan stake holder
internsip untuk melakukan pendalaman terhadap kebijakan dan implementasi
internsip.
Tujuan

• Peserta dan pendamping mampu laksana internsip secara benar.


Prosedur teknis

1. Peserta dan pendamping (RS & PKM) akan berkumpul bersama sesuai dengan
wahananya.
2. Diskusi pendamping dan peserta tentang Proses Klinik
3. Diskusi pendamping dan peserta tentang Komunikasi Efektif
LUARAN
1. Peserta memahami pekan orientasii
2. Peserta dapat membuat konsep kesepakatan awal
3. Peserta dapat memahami proses klinik
4. Peserta dapat memahami komunikasi efektif
1. KIKI 2. KIKI Pusat : 3. Pendamping:
Provinsi : penjelasan memimpin
moderator awal kegiatan

Materi :

Pendalaman Mini Workshop oleh KIKI Pusat tentang:


1. Penjelasan Pekan Orientasi di Wahana
2. Pembuatan Konsep Kesepakatan Awal
3. Proses Klinik
4. Komunikasi Efektif
MEKANISME MINI WORKSHOP

• Peserta berkumpul dalam satu wahana RS dan Puskesmas,dapat sendiri2


atau bersama2 dalam pasangan Wahana tergantung situasi kondisi.
• Pendamping memimpin kegiatan.
• Pendamping menyampaikan secara singkat rencana Pekan Orientasi di
wahana masing2 sesuai jadwal yang sudah ditentukan oleh KIKI Pusat
• Pendamping menyampaikan konsep Kesepakatan Awal
• Pendamping menyampaikan pentingnya proses klinik dalam layanan pasien
dan memimpin diskusi tentang proses klinik
• Pendamping menyampaikan pentingnya komunikasi efektif dan
mempersipakan role play yang didahului yel..yel kelompok.
PEKAN
ORIENTASI
PEKAN ORIENTASI
 Definisi : serangkaian kegiatan adaptasi peserta diawal PIDI di wahana selama 6 hari
kerja ,terjadwal & dipimpin oleh pendamping
 Tujuan:- memberikan pemahaman dan pengenalan praktek kedokteran di wahana
- memberikan pemahaman dan pengenalan PIDI di wahana.
- memberikan motivasi dan menciptakan lingkungan yang kondusif dalam
melaksanakan PIDI
 Jenis kegiatan-kegiatan ,meliputi:
• Khusus: perkenalan SDM ,pengenalan wahana , program Kesehatan& keselamatan
pasien (Pengendalian Program Infeksi) ,evaluasi hasil pemeriksaan kesehatan
peserta,pembuatan kesepakatan awal,kredensialing(RS),Penilaian kemampuan medik
peserta di Puskesmas
• Umum: pendalaman teknik medik (kegawatdaruratan),pengenalan sop,penyusunan
jadual kegiatan,penjelasan kinerja peserta,pengurusan SIP ,
 Dokumen Kinerja Pekan Orientasi : Undangan,Presensi,Hasil Evaluasi
Kes,RKK,Jadwal,Kesepakatan awal,Notulensi,dokumentasi
PENYUSUNAN JADWAL PEKAN ORIENTASI
N0 KEGIATAN Hr I Hr 2 Hr 3 Hr 4 Hr 5 Hr6 ket
1 Pertemuan dengan Dinkes Kab/Kota V
2 Pertemuan dengan Pimpinanwahana & V
jajarannya
3 Pengurusan SIP V
4 Orientasi Wahana V
5 Pertemuan dengan Komite Medik V
6 Kredensialing/Mapping kompetensi di PKM V
7 Evaluasi hasil pemeriksaan kesehatan V
8 Membuat&penandatangan Kesepakatan Awal V
9 Pendalaman Manajemen Puskesmas V
10 Pengenalan PPI V
11 Penyusunan Jadwal Kegiatan 1 stase V
12 Pengenalan SOP V
13 Pendalaman Teknik Medik V
14 Pendalaman Proses Klinik V
KESEPAKATAN AWAL

Kesepakatan awal adalah sebuah dokumen yang


menyatakan:
1. Kesepakatan dua atau lebih pihak untuk melaksanakan
hal-hal yang tercantum dalam butir-butir kesepakatan
tersebut.
2. Komitmen masing2 pihak.
3. Para pihak yang sepakat membubuhkan tanda-tangan
sebagai bukti kesepakatan.
Muatan Kesepakatan Awal

 Hal-hal yang harus disepakati bersama dalam pelaksanaan PIDI


1. Kewajiban mematuhi seluruh peraturan yang ada di RS/PKM
2. Jadwal pertemuan monitoring mingguan dg pendamping .
3. Peraturan tertib dan prosedur jaga di IGD/Rg. Rawat/PKM
4. Etika profesi dan etika individu
5. Fungsi sosial RS dan PKM
6. Target Mingguan Kinerja UKM dan UKP
7. Durasi waktu validasi kinerja peserta oleh pendamping
8. Pengurusan SIP
 Pimpinan wahana,pendamping dan seluruh peserta PIDI bersama-sama menanda
tangani kesepakatan .
 Masing2 peserta mendapat salinan kesepakatan
 Kesepakatan awal ini berlaku untuk 1 wahana bukan berkelompok
 Dokumen kesepakatan awal dsampaikan kepada KIKI Provinsi dan diberikan umpan
balik ke wahana oleh KIKI Provinsi.
KESEPAKATAN AWAL
• Kami yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama: Pimpinan Wahana
Nama Wahana:RS/Puskesmas
Nama: Pendamping
Nama Wahana:RS/Puskesmas
Selanjutnya disebut sebagai pihak Pertama (I)
Dengan ini membuat kesepakatan dengan:
• Dokter Internsip :
Nama: semua dokter internsip
Selanjutnya disebut sebagai pihak Kedua (II)
Bahwa para pihak bersepakat:
LANJUTAN……..
1. Mentaati peraturan dan perundangan RI terutama terkait Kesehatan dan SKDI serta KODEKI
2. Mentaati pedoman dan tata tertib PIDI serta peraturan Wahana
3. Kedua belah pihak akan saling menghargai
4. Pihak ke II dapat membantu pihak ke I dalam pelaksanan akreditasi wahana di wahana pihak ke II.
5. Pihak ke II akan membuat target kinerja bulanan dan tidak menunda dalam membuat laporan
secara on-line di SIMPIDI
6. Pihak ke I dalam waktu maksimum 2 hari akan malakukan verifikasi dan validasi terhadap laporan
pihak II
7. Capaian kinerja pihak ke II dalam bulan ke 5 akan dapat dicapai sebesar 80% dengan nilai kinerja B
8. Pihak ke I akan memberikan fungsi sosialnya kepada pihak II berupa….
Demikian Kesepakatan ini kami buat secara sadar dan bertanggung jawab,tanpa ada tekanan maupun
pengaruh dari pihak lain.
Tempat...tanggal/Bulan/Tahun
Disetujui bersama oleh Pihak Pertama dan pihak Kedua
Pihak Pertama. Pihak Kedua
Kredensial peserta PIDI

 Definisi: Proses wawancara tentang kemampuan medis yang dimiliki oleh peserta
PIDI
 Langkah2 nya:
 Peserta PIDI mengajukan rincian kewenangan klinik kepada pimpinan wahana
melalui ke komite medik
 Komite medik melakukan penilaian terhadap rincian kewenangan klinik yang
diminta dengan melakukan wawancara
 Komite medik memberikan rekomendasi rincian kewenangan klinis(RKK) diajukan
kepada pimpinan wahana
 Pimpinan wahana menetapkan rincian kewenangan klinis peserta dan menetapkan
Surat Penugasan Klinis /SPK dengan lampiran RKK
 SPK dan RKK diserahkan kepada peserta dan selanjutnya diserahkan kepada
pendamping
 Pendamping dalam setiap pertemuan melakukan evaluasi terhadap kemajuan
Tindakan Klinik peserta.
Penilaian Kemampuan Medik peserta PIDI
di Puskesmas

 Pendamping melakukan wawancara tentang kemampuan medik yang dimiliki oleh


peserta PIDI
 Peserta PIDI menyampaikan kemampuan medik yang sudah pernah dilakukan
pada saat pendidikan dengan supervise.
 Pendamping melakukan wawancara tentang kemampuan medik yang sudah
pernah dilakukan.
 Pendamping melakukan pendampingan terhadap kemampuan medik yang belum
pernah dilakukan.
 Peserta melakukan kegiatan kemampuan medik yang sudah pernah dilakukan
pada saat pendidikan dan pendampingan .
 Pendamping dalam setiap pertemuan evaluasi ,perlu melakukan evaluasi terhadap
pencapaian peningkatan kemampuan mediknya
PENGENALAN SOP

 Pendamping membawa peserta ke sarana/fasilitas dan prasarana


yang ada di RS
 Memperkenalkan dokumen kebijakan, pedoman/panduan dan SPO
beserta formulir-formulir yang harus diketahui oleh peserta PIDI yang
terkait dengan penugasan selama internsip,yaitu SPO di RS di
UGD/ranap/rajal/tindakan medik serta SPO PKM terkait indicator
kinerja peserta.
 Membawa ke instalasi rekam medis dan farmasi untuk membuat
tanda tangan dan paraf
EVALUASI HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN PESERTA

 Peserta menyerahkan hasil pemeriksaan kesehatannya kepada


pendamping.
 Pendamping melakukan evaluasi terhadap hasil pemeriksaan
Kesehatan peserta dengan melakukan anamnesa tentang kondisi
kesehatan peserta.
 Pendamping membuat laporan tertulis tentang hasil pemeriksaan
kesehatan peserta sebagai data awal Status Kesehatan peserta.
 Laporan status kesehatan awal peserta diserahkan ke pimpinan
wahana.
 Pendamping perlu menjadwalkan pemeriksaan ulang,jika hasil
pemeriksaan awal kurang bagus.
Jadwal Kegiatan RS
No Nama Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Dr. A O UGD Poli RIP UGD Poli* RIW UGD Poli RIP P
R E
2 Dr. B I UGD Poli RIW UGD Poli* RIP UGD Poli RIW M
E U
3 Dr. C N UGD RIW Poli UGD RIP Poli* UGD RIW Poli L
T A
4 Dr. D A UGD RIP Poli UGD RIW Poli* UGD RIP Poli G
S A
5 Dr. E I Poli RIP UGD Poli* RIW UGD Poli RIP UGD N
6 Dr. F Poli RIW UGD Poli* RIP UGD Poli RIW UGD
7 Dr. G RIW Poli UGD RIP Poli* UGD RIW Poli UGD
8 Dr. H RIP Poli UGD RIW Poli* UGD RIP Poli UGD

Keterangan:
RIP Rawat Inap Pria
RIW Rawat Inap Wanita
* Presentasi Laporan Kasus di akhir minggu
Jadwal JAGA UGD RS

No Nama Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Dr. A P S M L P S M L P S M L P S M L P S M L P S M L P S M L P S

2 Dr. B S M L P S M L P S M L P U M L P S M L P S M L P U M L P U M

3 Dr. C ML P S M L P S M L P S M L P S M L P S M L P S M L P S M L

4 Dr. D L P S M L P S M L P S M L P S M L P S M L P S M L P S M L P

Keterangan:
P Pagi S Siang
M Malam L Libur
Jadwal Kegiatan Puskesmas
Jadwal Kegiatan Puskesmas
EVALUASI MINGGUAN RS(Rekapitulasi capaian kasus)
(sebagai alat bantu)
minggu Target Jumlah Komposisi Komposisi jenis Komposisi Catatan
ke pasien umur (%) kelamin kelompok kasus Pendamping
50/4 mg
/kasus A/D/L L P M B UGD Jw

1 14 10

2 20
3 17

4 30

Bulan 1 50 76 A..hebat
DOKUMEN KINERJA PEKAN ORIENTASI
 Undangan Penyelenggaraan Pekan Orientasi Internsip dari Pimpinan Wahana
 Absensi (termasuk absensi peserta dan pendamping)
 Notulensi
 Dokumen Kesepakatan awal
 Dokumen Jadwal kegiatan dalam 1 stase
 RKK peserta
 Dokumen Kesehatan Awal peserta
 Laporan pekan orientasi
 Foto kegiatan
DOKUMEN KINERJA EVALUASI MINGGUAN

 Undangan Pelaksanaan EvaluasiMingguan dari Pendamping ,tembusan


Pimpinan Wahana,disertai agenda kegiatannya
 Absensi (termasuk absensi peserta dan pendamping)
 Notulensi
 Foto kegiatan
TEHNIK
KOMUNIKA
SI
MOTTO
Life is a Communication
Proses penyampaian informasi dari
komunikator kepada komunikan
dengan menggunakan media dan cara
penyampaian informasi yg dipahami
oleh kedua pihak.

KOMUNIKASI YANG BAIK MERUPAKAN AWAL DARI


KEBERHASILAN PRAKTEK KEDOKTERAN
Apa fungsi komunikasi ?

Menyampaikan pesan dari komunikator


kepada komunikan, bersosialisasi dalam
komunitas, menyamakan persepsi,
mencari penyelesaian masalah,
mengendalikan perilaku orang dalam
organisasi, memberikan motivasi dan
edukasi.
Ada berapa model komunikasi ?

1. Komunikasi lisan.

2. Komunikasi tertulis.

3. Komunikasi lewat media massa.


Apa yang dimaksud dengan
komunikasi efektif ?

Pertukaran informasi atau ide antara


komunikator dan komunikan yang
diikuti dengan perubahan sikap
komunikan.
Mengapa kita perlu melakukan
komunikasi efektif ?
1. Untuk informasi, mengekspresikan suatu
hal/permasalahan, sebagai kontrol, menjalin
hubungan yang akrab antara komunikator
dan komunikan.

2. Untuk menghindari timbulnya kesalahan


persepsi antara komunikator dan
komunikan.
Hal-hal apa saja yang menjadi hambatan di dalam
komunikasi efektif ?

1. Perbedaan Status Sosial,


2. Permasalahan Bahasa (semantik),
3. Perbedaan Cara Pandang (Perceptual Distorsion),
4. Perbedaan Budaya (Cultural Differences),
5. Gangguan lingkungan Fisik (Physical Distractions),
6. Media yang Tidak Tepat (Poor Choice of Communication
Channels),
7. Tidak Ada Umpan Balik (No Feed Back).
Faktor psikologi yang mempengaruhi
hasil komunikasi ?

1. Kondisi internal (rasa cemas, emosi,


sensitif).

2. Kondisi eksternal (atasan, peraturan,


lingkungan).
Apa saja yang harus diperhatikan
komunikator dan komunikan dalam
melakukan komunikasi efektif ?

Communication….

REACH
Respect… E mphaty

Saling menghargai Menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi


yang dihadapi orang lain
A udible C larity

H Umble

Dapat didengarkan atau Kejelasan pesan, tidak Rendah hati, mau


dimengerti dengan baik menimbulkan multi interpretasi menghargai, mendengar,
Menerima kritik, tidak
sombong
Apa saja syarat yang dapat membangun
komunikasi efektif atas dasar empati ?

1. Aktif mengembangkan dan memiliki sifat ramah, hangat,


jujur, tenang, menghargai orang lain, tepo seliro, sopan,
dan genuine.

2. Bersedia mendengar orang lain, memiliki ketrampilan


mendengar yang baik dan mampu mengambil
kesimpulan secara tepat tentang apa yang ia dengar.

3. Memiliki sifat altruisme dalam bekerja, yaitu


mengedepankan kepentingan orang lain di atas
kepentingan dirinya sendirinya.
lanjutan
4. Senantiasa belajar mengembangkan kemampuan
dan wawasannya baik terkait dengan profesinya
maupun keadaan umum yang berpengaruh, seperti
bersedia memahami psikologi komunikan

5. Menjaga sikap hangat dan perhatian terhadap rekan


kerjanya dan memperlakukan rekan kerja secara
profesional atau berdasarkan hubungan perofesionalitas,
tidak dibenarkan memperlakukan rekan kerja semena –
mena atau sekehendak hatinya meskipun ia lebih senior.
PROSES
KLINIK
Apa yang dimaksud dengan proses klinik ?

Dok, saya panas,


menggigil, Apa yang
berkeringat......... harus saya
kerjakan ?
DEFINISI
Serangkaian kegiatan/aktifitas dalam melakukan pemeriksaan
dan penanganan masalah pasien yang terdiri dari proses
diagnosis,proses terapi dan proses monitoring serta evaluasi
Tahapan Proses Klinik
Proses Monitoring dan
Proses Diagnosis Proses Terapi Evaluasi

Keluhan Diagnosa Terapi Monev

Proses Klinik

Putu Moda Arsana


Proses Diagnosis
PENENTUAN
PENGUMPULAN DATA SINTESIS DATA
MASALAH/DIAGNOSIS

Anamnesa Kriteria Diagnosa


Pemeriksaan Diagnosis Definitif
Fisik Diagnosa Initial
Pemeriksaan Essential point Diagnosa
penunjang of Diagnosis Syndrom
TAHAP – TAHAP PROSES KLINIK dan SOAP

Catatan
Data Dasar Data temuan Diagnosis awal Kemajuan
Daftar Masalah Rencana/
medik dan dan Diagnosis Masalah 1
Anamnesis
planning
non medik Banding
Pemeriksaan Masalah-1
fisik S
Abnormal • Dx O
Pemeriksaan Sintesis data • Diagnosis Tindakan
Interpre-
penunjang: Abnormal berdasarkan Essential • Diagnosis Cost- awal/ A
tasi Data
Kriteria • Sindroma- point of Benefit
• Tx Tindakan
• Lab. Abnormal Abnormal Klinis • Diagnosis P : Dx
Diagnosis Diagnosis Analysis definitif
hbanding • Mx Tx
• Radiologi Abnormal • Sign/Symptom
• Ex Mx
• Mikrobiol Ex
• dll Masalah 2
Masalah n
ANAMNESA
Proses awal yang sangat penting dari pengumpulan data,maka
diperlukan

Pengetahuan Klinik Dasar Hubungan dokter&pasien yang baik

• Kriteria diagnosis penyakit • Komunikasi berbasis REACH


• Essential Point of Diagnosis • Etika
• Diagnosis Banding • Budaya/latar belakang
Establishing rapport and mutual trust

Adopt
Adoptaawarm
warmfriendly
friendly Make
Makeclarifying
clarifyingcomments:
comments:
manner
manner “So
“Soyou
youmean
meanthat…….”
that…….”

Listen
Listen Give
Giveyour
yourfull
full
carefully
carefullyand
and attention
attention
show
showinterest
interest
Established
Established Appear
Appear
eye
eyecontact
contact unhurried
unhurried
Apologize
Apologizeifif
Appear
Appear interruptions
encouraging interruptions
encouraging occur
occur
Make
Makereflective
reflectivecomments:
comments:“yes,
“yes,I I
see”
see” to
toshow
showthat
thatyou
youare
arelistening
listening
Register
Registerappropriate
appropriateresponses
responses Minimize
Minimizesocial
socialbarriers
barriers(not
(notall
all
by
byfacial
facialexpression
expression(don’t
(don’t patients
patientsshare
sharethe
thedoctor’s
doctor’s
appear
appearbored)
bored) background
background
Pemeriksaan fisik
• Proses pengumpulan data melalui inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi pada pasien
• Harus dikerjakan secara sistematis mulai dari pemeriksaan tanda tanda
vital ( kesadaran, tekanan darah, suhu, nafas ) , pemeriksaan kepala
sampai dengan ekstremitas
• Hasil yang didapat dicatat secara sistematis
• Untuk bisa menghasilkan data yang akurat, maka harus menguasai
tehnik tehnik dasar pemeriksaan fisik yang benar serta pengenalan
gejala ( sign ) dari penyakit
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan lain yang diperlukan untuk mencari data
data tambahan
• Terdiri dari pemeriksaan laboratorium, radiologi,
imaging dll
• Pemeriksaan ini berdasarkan atas tersedianya alat/
fasilitas dan pentingnya tambahan data yang diperlukan
DATA DASAR
• Data minimum yang diperlukan • Tergantung fasilitas
untuk melakukan tindakan yang tersedia
medik
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium
dll.
DATA ABNORMAL
Interpretasi Pengelompokan
• Merupakan terjemahan dari • Dikelompokkan berdasarkan kriteria
bahasa awam atau hasil diagnosis penyakit ( KD )
pemeriksaan menjadi bahasa • Satu data abnormal boleh ikut
beberapa kelompok data
medis
• Contoh : anemia mungkin bisa ikut
• Contoh : kelompok KD GGK maupun ikut
Hb kurang dari normal  kelompok KD gastritis akut erosif
Anemia
Sakit kepala  cephalgia
SINTESIS DATA
• Untuk menentukam problem / masalah pada penderita
• Dasar sistesis memakai kriteria diagnosis baku dari penyakit
• Problem penderita merupakan hasil sintesis termurni dari data yang ada
• Contoh Kriteria Diagnosis Penyakit
Diabetes Mellitus:
 Glukosa darah Puasa > 126 mg/dl atau Gejala Klasik + GD sewaktu > 200 mg/dl
Sindroma Koroner Akut:
Nyeri dada yang khas disertai dg salah satu dari: abnormalitas EKG atau
peningkatan ensim CK/CKMB/Troponin
TB paru: - Klinis - Bacteriologis
INTEGRASI DATA KLINIS DAN HASIL PEMERIKSAAN
PENUNJANG

anamnesa Pem. fisik Tes penunjang

Data Nominal
Data Ordinal Data Metris
Data metris

Dasar kriteria diagnosis


Essential Point Of Diagnosis

Diagnosis/ DD
Menentukan Masalah/Diagnosis
• Merupakan bagian yang paling penting dari suatu proses
klinik
• Kemampuan untuk menentukan masalah pada penderita
tergantung dari :
1. Tersedianya data yang akurat
2. Penguasaan atas kriteria diagnosis dari penyakit
3. Kemampuan sintesis dari Dokter
Tanpa mengetahui Kriteria Diagnosis penyakit
( KD ) maka kita tidak akan mampu menentukan
Masalah/Diagnosis penyakit pasien
Macam macam Problem/Masalah
Tergantung dari tersedianya data yang ada dan pemenuhan kriteria diagnosis
penyakit, maka masalah penderita dapat berupa :

Diagnosis ( apabila data yang ada telah memenuhi kriteria diagnosis


penyakit tertentu )
Sindroma Klinis ( apabila data yang ada belum memenuhi kriteria diagnosis
tertentu akan tetapi merupakan sekelompok gejala yang mengarah kepada
sekelompok penyakit tertentu /Essential points of diagnosis)
Tanda fisik atau gejala ( sign and symptoms) ( apabila data yang ada
hanya tanda tanda atau gejala tertentu yang belum memenuhi kriteria
diagnosis penyakit tertentu dan sindroma klinis tertentu )
Proses Terapi
• Dimulai setelah penentuan masalah
• Apabila masalah sudah merupakan Diagnosis ( sudah memenuhi KD
penyakit tertentu, maka pengobatan definitif dapat segera diberikan )
• Apabila data data yang ada belum memenuhi KD penyakit tertentu, maka
harus dibuat initial diagnosis terlebih dahulu (dahulu disebut diagnosis
kerja) sebelum melakukan terapi inisial/sementara (Initial treatment)
Apabila masalah / problem penderita masih merupakan
hipotesis, maka diperlukan adanya diagnosis banding
( Differential diagnosis / DD ).

Apabila masalah sudah merupakan diagnosis, tidak diperlukan


lagi adanya DD
Pada umumnya kebanyakan penderita pada saat datang data data yang ada belum lengkap
sehingga belum memenuhi kriteria diagnosis, sehingga hanya berupa Initial
diagnosis/Diagnosis kerja saja.
Untuk memastikan diagnosis, maka harus ditindak lanjuti dengan melakukan pemeriksaan
tambahan

( planning diagnosis )

Untuk konfirmasi diagnosis


Untuk menyingkirkan diagnosis banding (DD)
TERAPI
Planning terapi Prasyarat TERAPI
• Apabila masalah sudah merupakan • Clinical expertise :
diagnosis penyakit tertentu, maka Pengetahuan dan pengalaman pribadi
langsung diterapi ( definitive treatment ) Dokter
• Apabila masalah masih merupakan • Evidence base medicine ( EBM )
Hasil study comparative, yang dikerjakan
Diagnosis Kerja, maka diberikan terapi secara sistematis. ( randomized control
inisial/sementara (initial treatment) trials, meta analisis, case controls dll
sambil menunggu kepastian diagnosis • Kondisi Pasien (patient value & preference)
Macam macam terapi
• Terapi Non Medikamentosa
Terapi diet / nutrisi
Terapi aktifitas
• Terapi medikamentosa :
 Terapi kausatif
 Terapi suportif
 Terapi simtomatis
 Terapi paliatif (suportif dan simtomatis)
• Lain lain
Planning monitoring/ Evaluation

Monitoring:
• Untuk Mengetahui respon penderita terhadap Terapi yang diberikan, maka
perlu dilakukan monitoring untuk mengetahui
• Monitor dilakukan untuk masing masing problem penderita
• Dapat berupa keluhan, tanda tanda fisik, hasil laboratorium, hasil
pemeriksaan radiologi dll
Evaluation:
• Untuk melakukan evaluasi Diagnosis dan Terapi setelah mendapatkan
hasil monitoring (dan membandingkan dengan parameter Normal)
ETIKA DAN PERTIMBANGAN PASIEN dalam PROSES KLINIS

DATA KLINIS EKONOMI

ETIKA PROGNOSA SOSIAL TK PDDK

DOKTER PASIEN

KEPUTUSAN KEPUTUSAN KEPUTUSAN


TERIMA 63

Anda mungkin juga menyukai