Anda di halaman 1dari 29

PENYIAPAN DATA NETWORK SUNGAI

PENYIAPAN DATA NETWORK SUNGAI


PENARIKAN JALUR TRASE SUNGAI (di Auto CAD)
• Ketik pada command : PL (polyline) untuk membuat trase as sungai
• Diambil Dari Elevasi Potongan Melintang Sungai Yang Paling Rendah (Atau As Sungai)
• Data yang diambil adalah data x dan y dari point-point data as sungai atau dasar sungai

Jalur Trase Sungai pada AS


Sungai atau elevasi terendah
potongan melintang
PENYIAPAN DATA NETWORK SUNGAI
• Pada autocad, ketik di command : list
• Pilih objek pada trase sungai yang telah dibuat kemudian tekan enter
• Blok dan Copy data x dan y yang muncul
PENYIAPAN DATA NETWORK SUNGAI
• Paste data x dan y di program worksheet (Ms. Excel)
• Pisahkan data koordinat x dan y dengan menggunakan modul di menu data – text to
coloumn
• Pilih Fixed Width – next – batasai nilai x dan y untuk menjadikan nilai tersebut jadi kolom
PENYIAPAN DATA NETWORK SUNGAI
• Hasil dari text to coloumns untuk mendapatkan nilai koordinat x dan y dari data peta
trase sungai autocad dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
• Data x dan y ini merupakan titik-titik penampang melintang sungai pada pemodelan
mike-11
PENYIAPAN DATA NETWORK SUNGAI
• Pilih file New – Mike11 – River Network (.nwk11)

Batas Koordinat Maksimum dan


Minimum X dan Y pada Sungai

Proyeksi Koordinat apakah UTM atau Geografis


Contoh Jawa Barat adalah D_WGS_1984 – Zona 48S
SISTEM PROYEKSI/KOORDINAT
 Dalam sistem UTM dikenal adanya sistem pembagian zona
koordinat. Setiap zona mempunyai lebar 6o sepanjang garis Bujur.
PENYIAPAN DATA NETWORK SUNGAI
• Memasukan nilai koordinat pada network sungai
• Klik menu View-Tabular View selanjutnya expand pada network dan arahkan kursor pada
point, bloklah tabx coord. &y coord.
• Tambahkan Raw secara manual dengan menekan tombol TAB sampai jumlah Raw yang
dibutuhkan
• Paste nilai koordinat x dan y misalnya dari file excel yang telah dibuat
PENYIAPAN DATA NETWORK SUNGAI
• Setelah titik-titik tadi masuk ke dalam jaringan, maka langkah selanjutnya adalah
mendefinisikan branch atau sungai atau saluran.
• Pendefinisian branch dilakukan dari arah hulu ke hilir
• Bisa dilakukan dengan 2 cara : Icon Auto Route Branch atau dengan Define Branch

• Define Branch :
• Klik pada point hulu dan langsung
dilanjutkan pada point2 selanjutnya • Auto Route Branch :
• Klik pada point hulu – tahan - dan
klick pada point paling hilir
PENYIAPAN DATA NETWORK SUNGAI
• Connect Branch dari 2 sungai atau lebih dengan menggunakan Icon Connect Branch
• Pilih point hilir anak sungai lalu klick point di Sungai terdekat dari anak sungai

Icon Connect Branch


PENYIAPAN DATA NETWORK SUNGAI
• Data-data point yg telah jadi pada network, Chainage Type –nya dirubah menjadi User
Defined
• Hal ini menjaga agar chainage (jarak langsung) dari posisi-posisi point tersebut tidak
berubah. System Defined akan otomatis merubah chainage (jarak langsung) jika salah
satu point kita geser posisinya. Bisa dibantu dengan bantuan Ms. Excel untuk
mempercepat prosesnya.
• Posisi chainage merupakan letak dari patok-patok penampang melintang sungai atau
saluran

Rubah System Defined


ke User Defined
PENYIAPAN DATA CROSS SUNGAI
PENYIAPAN DATA CROSS SUNGAI
• File New – Mike11 – Cross Section
• Untuk membuat Cross Section, kita harus tahu posisi setiap penampang terhadap
chainage pada network
• Setelah posisi chainage setiap patok kita ketahui, maka kita dapat langsung input cross
section di setiap penampang.
• Sebagai contoh patok CJ.05
• Data Cros yang harus diambil adalah data kumulatif jarak datar dari kiri ke kanan dan
nilai elevasi dari setiap jarak datar tersebut.
• Untuk mempercepat input cross dari data autocad dapat dibantu dengan Ms.Excel

CAD CROSS
PENYIAPAN DATA CROSS SUNGAI
• Rubah skala data cross di autocad menjadi 1 unit adalah 1 meter
• Pilih polyline data cross kemudian di command ketik list
• Setelah keluar data x dan y, kemudian dengan analog pengerjaan pada pembuatan point
di river network, dengan menggunakan data – text to colomns, maka akan didapatkan
nilai jarak datar x dan y.
• Nilai ini adalah bukan nilai jarak datar dan elevasi yang seharusnya.
• Dengan mengolah pada Ms. Excel maka jarak datar x dan elevasi akan didapatkan sesuai
dengan nilai jarak dan elevasi yang tertera pada penampang melintang sungai / saluran.
• Contoh nilai x dan y untuk penampang P.1
PENYIAPAN DATA CROSS SUNGAI
• Setelah data cross untuk jarak datar dan elevasi sudah diketahui, maka lanjutkan dengan
input data cross tadi ke program Mike11
• Pilih File New – Mike11 – Cross Section (.xns11)
PENYIAPAN DATA CROSS SUNGAI
• Klik insert cross section sehingga muncul kotak dialog
seperti gambar berikut ini.
• Isikan River Name, Topo ID, Chainage dan Croo Section
ID sesuai dengan input River Network sebelumnya
• Masukan nilai jarak datar dan elevasi pada kolom x dan z
• Kemudian tekan Update Markers

• Update marker
adalah untuk
penentu tinggi
tanggul kiri dan
kanan serta
elevasi
terendah pada
penampang
PENYIAPAN DATA CROSS SUNGAI
• Jika semua penampang cross telah diinputkan pada program Mike11, maka kita harus
menentukan koefisien kekasaran pada setiap penampang.
• Koefisien kekasaran penampang dapat diinput satu-satu pada input Cross section yang
dibahas terdahulu, atau dengan cara merubahnya secara bersamaan.
• Untuk yg satu persatu cross pada penampang dapat diganti Resistance Type (Manning,
Chazy atau Darcy, dan nilainya pada masing-masing posisi penampang.

• Untuk penentuan koefisien kekasaran


pada semua penampang, dapat dilakukan
dengan menu Cross-Section – apply to all
section
• Dan lakukan pengisian seperti pada
gambar di samping
• Contoh Manning’s n = 0.05
PENYIAPAN DATA HIDROLOGI
DATA DEBIT INFLOW
• File New – Mike Zero – Times Series (.dfs0) – pilih Blank Time Series

General Information
Title : Judul file

Axis Information
Start Time : Waktu awal
data (tanggal dan atau jam
pertama data)
Time Step : beda waktu
antar data ke-n dan ke-n+1
contoh Time
Step 1 hari
No. of time step : jumlah data
contoh 121
hari

Item Information
Name : Nama Item
(misalnya debit)
DATA DEBIT
• Memasukkan data pada file time series yang telah dibuat, data dapat dimasukkan
dengan cara diketik langsung atau dengan menggunakan fasilitas copy-paste data dari
spreadsheet.
• Data pada file time series ini ditampilkan secara grafis dan tabelaris.
DATA LENGKUNG DEBIT DARI DATA CROSS SUNGAI
• Untuk membuat lengkung debit dari
penampang sungai paling hilir, dapat dilihat dari
View Process Data pada input data cross seperti
gambar berikut ini.
• Akan tampil data tabular dan grafik yang
menampilkan informasi Daya Angkut
Penampang versus elevasi di tiap penampang

• Daya Angkut Penampang (Conveyane) = 1/n A R^(2/3)


• Debit Q = 1/n A R^(2/3) S^(0.5)
KONDISI BATAS /
BOUNDARY CONDITION
KONDISI BATAS
• Setelah semua data time series disiapkan filenya, Langkah selanjutnya adalah setup boundary file yang
mendefinisikan file-file time series yang digunakan sebagai boundary
• File New – Mike11 – Boundary Condition (.bnd.11)

• Untuk data time series debit/muka air yang ditempat di


ujung branch/ sungai/ saluran pada boundary description
dipilih jenis open .
• Pada boundary type ditentukan jenis/tipe dari boundary.
Untuk boundary berupa debit inflow dipilih inflow
sedangkan untuk muka air dipilih surface water dan bila
yang diketahui adalah kurva hubungan h (elevasi muka air)
dan Q dipilih Q-h.
• Branch Name dan Chainage adalah nama sungai/saluran
dan posisi tempat berada boundary yang dimaksud.
• File data timeseries dimasukkan dari File/value dengan cara
klik toolbar .

• Jenis Boundary ada beberapa macam yang harus


disesuaikan dengan jenis data hidrologi / time series
yang telah dibuat pada langkah sebelumnya
• Inflow adalah debit banjir di hulu suatu sungai
• Water Level, adalah elevasi muka air di penampang
paling hilir sungai (bisa pasang surut ataupun data
elevasi hasil obeservasi)
• Q-H adalah lengkung debit di penampang sungai
paling hilir (jika tidak ada data elevasi muka air atau
pasang surut di hilir sungai)
SETUP MODEL SIMULASI
SETUP MODEL
• File – New – Mike11 – Simulation (.sim11)

• Mendefinisikan jenis pemodelan dan mode


simulasi yang akan dilaksanakan.
• Pada simulasi ini jenis simulasi adalah
hidrodinamik dan mode simulasi adalah unsteady.
SETUP MODEL
• Mendefinisikan jenis pemodelan dan mode
simulasi yang akan dilaksanakan.
• Pada simulasi ini jenis simulasi adalah
hidrodinamik dan mode simulasi adalah unsteady.

SETUP FILE INPUT SIMULASI


Untuk model simulasi hydrodynamic, jenis file input
yang harus ada adalah, sebagai berikut:
• *.nwk11 yang berisi data jaringan sungai
• *.xns yang berisi data penampang melintang
sungai
• *.bnd11 yang berisi data kondisi batas simulasi
• *.hd11 yang berisi data parameter hidrodinamik
Setup file input ini dilakukan pada tab iput,
• Tab input berfungsi untuk memasukkan file input
dan editing file input.
• Disarankan untuk selalu menggunakan fasilitas
toolbar edit untuk melakukan editing file input
sehingga perubahan-perubahan yang dibuat
langsung diupdate pada file sim.
• Untuk itu maka file sim ini disarankan agar selalu
terbuka.
SETUP SIMULASI PROPERTI

• Menentukan simulation property,


simulation property ini terdiri dari time
step type, jumlah time step dan
satuannya, periode simulasi, dan initial
condition.
• Time Step type : dipilih Fixed Time Step
• Time Step : yaitu ukuran waktu per time
step
• Periode : Klik apply default (periode
disesuaikan dengan data hidrologi pada
file time series
• Type of condition : digunakan Paramater
File
• Lebih kecil time step, maka simulasi akan
lebih detail dan lebih lama
• Paling kecil time step adalah 1 detik
MENENTUKAN FILE UNTUK MENYIMPAN HASIL SIMULASI

Menentukan file untuk menyimpan hasil


simulasi dan setup data yang akan
disimpan pada file hasil simulasi
(*.res11):
• Storing frequency adalah angka yang
menentukan time series hasil simulasi
yang akan ditampilkan.
• Misalnya storing frequency = 10 time
steps, jika time stepnya hour maka
yang akan ditampilkan adalah berupa
time series tiap 10 jam;
• storing factory = 1 hour maka time
series hasil running adalah jam-jaman.
MENGEKSEKUSI SIMULASI HIDRODINAMIK MIKE 11

• Untuk mengeksekusi model ini


dilakukan dengan mengklik toolbar
start.
• Apabila semua data input telah
sesuai dengan permintaan dan setup
telah benar maka pada box
validation status akan berwarna
hijau
• Dan jika masih ada yang salah akan
berwarna merah atau kuning dan
terdapat pesan error pada validation
messages.

Anda mungkin juga menyukai