Anda di halaman 1dari 13

Risiko kehilangan penglihatan

pada pemakaian lensa kontak


dan diikuti LASIK
MIA PURHAYATI 1102014156

PEMBIMBING : DR. ASRUDIN, SpM


Pendahuluan
O Kelainan refraksi dapat dikoreksi menggunakan kaca
mata, kontak lensa, atau dengan operasi (LASIK).
Penggunaan kontak lensa semakin populer untuk memakai
kaca mata karena kenyamanan dan alasan kosmetik.
O Dengan kemajuan bahan untuk lensa kontak, berbagai
jenis lensa telah tersedia selain pemakaian sehari-hari,
seperti pemakaian semalam dan diperpanjang dan 30 hari
penggunaan.
O risiko potensial yang terkait dengan lensa kontak dan operasi
LASIK. Salah satu komplikasi paling parah dari pemakaian lensa
kontak adalah keratitis mikroba, yang merupakan penyebab utama
hilangnya penglihatan yang terkait dengan penggunaan lensa
kontak.
O Rata-rata kejadian kehilangan penglihatan setelah keratitis mikroba
yang terkait dengan semua jenis lensa kontak adalah 0,6 (interval
kepercayaan 95% [CI] 0,5-0,7) per 10.000 pemakai per tahun.
O Sebagai perbandingan, prevalensi kehilangan penglihatan setelah
operasi refraktif adalah 1,2-1,4% 2,3 dari studi yang diterbitkan
sebelum tahun 2000. Angka ini menurun sekitar setengah dalam
studi yang dilakukan dari tahun 2000 hingga 2003 karena
peningkatan teknik bedah LASIK dan pemilihan pasien yang lebih
baik.
Metode
O jenis lensa kontak dan durasi pemakaian diekstraksi dari data
yang dikumpulkan oleh penulis sebagai bagian dari studi
prospektif, 12-bulan, penelitian surveilans berbasis populasi.
O Cases and controls melengkapi kuesioner kepatuhan untuk
menetapkan jenis lensa, modalitas pemakaian dan durasi
pemakaian.
O Ulasan dikumpulkan dan data berikut disarikan: nama
perangkat laser, desain penelitian, jumlah mata yang terlibat
dalam percobaan dan jumlah mata dengan kehilangan
penglihatan
O Insiden kehilangan penglihatan yang terkait dengan
keausan lensa kontak dikelompokkan berdasarkan lama
pemakaian.
O untuk menjelaskan insiden yang lebih tinggi untuk 6
bulan pertama pemakaian, dan setelah 10 tahun
pengalaman memakai lensa kontak, masing-masing
tingkat kejadian tahun adalah 0,005%, menjadi konstan.1
Model yang sesuai digunakan untuk memprediksi jumlah
tahun pemakaian lensa kontak yang risiko satu kali
terkait dengan prosedur LASIK adalah setara.
O Ada 285 kasus keratitis mikroba terkait lensa kontak
pada pemakai berusia antara 15 hingga 64 yang
diidentifikasi di Australia antara tahun 2003 dan 2004,
dengan 39 kasus kehilangan BSCVA garis ≥2
dibandingkan dengan BSCVA sebelum acara. Tidak ada
kasus bilateral kehilangan penglihatan karena keratitis
mikroba yang dilaporkan
Diskusi
O Dengan kemajuan terbaru dalam bahan lensa kontak dan
teknik untuk operasi refraktif, baik pasien dan praktisi
medis telah mempertanyakan keamanan komparatif dari
kedua metode koreksi penglihatan.
O emakai lensa kontak memiliki risiko kehilangan
penglihatan yang lebih tinggi karena keratitis mikroba
selama enam bulan pertama pemakaian dan kemudian
kejadian tahunan yang konsisten setelahnya, sehingga
risiko bertambah dengan durasi pemakaian.
O Sebaliknya, risiko kehilangan penglihatan setelah
LASIK terjadi sebagian besar pada saat operasi.
O Menggunakan estimasi yang paling konservatif, risiko
kehilangan penglihatan setelah prosedur LASIK satu
kali sama dengan 102 tahun penggunaan lensa kontak
harian.
O Risiko kehilangan penglihatan akibat pembedahan
refraktif sekitar 1,3% pada tahun-tahun sebelum tahun
2000, tetapi menurun sekitar setengah dalam penelitian
yang dilakukan dari tahun 2000 hingga 2003
Kesimpulan
O Risiko kehilangan penglihatan bagi individu adalah
rendah dengan memakai lensa kontak atau operasi
refraktif. Memakai lensa kontak tidak menimbulkan risiko
kehilangan penglihatan yang lebih tinggi daripada operasi
LASIK untuk modalitas pemakaian yang paling umum.
THANK YOU..

Anda mungkin juga menyukai