Anda di halaman 1dari 7

ayat-ayat tentang Anjuran

Bekerja dan Usaha Ekonomi


QS. Al-Jumu’ah (62): 9-11 dan Q.S. Al-
Mulk (67): 15-17.
QS. Al-Jumu’ah (62): 9-11
‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا ِإَذ ا ُنوِدَي ِللَّص اَل ِة ِم ْن َيْو ِم اْلُج ُمَعِة َفاْس َع ْو ا ِإَلٰى ِذ ْك ِر ِهَّللا َو َذ ُروا اْلَبْيَع ۚ َٰذ ِلُك ْم َخ ْيٌر َلُك ْم‬
‫ِإْن ُكْنُتْم َتْع َلُم وَن َفِإَذ ا ُقِض َيِت الَّص اَل ُة َفاْنَتِش ُروا ِفي اَأْلْر ِض َو اْبَتُغ وا ِم ْن َفْض ِل ِهَّللا َو اْذ ُك ُروا َهَّللا َك ِثيًرا‬
‫َلَع َّلُك ْم ُتْفِلُحوَن َو ِإَذ ا َر َأْو ا ِتَج اَر ًة َأْو َلْهًو ا اْنَفُّض وا ِإَلْيَها َو َتَر ُك وَك َقاِئًم اۚ ُقْل َم ا ِع ْنَد ِهَّللا َخ ْيٌر ِم َن الَّلْهِو َو ِم َن‬
‫الِّتَج اَر ِةۚ َو ُهَّللا َخْيُر الَّراِزِقيَن‬

"9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, Maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian
itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. 10. apabila telah ditunaikan shalat, Maka
bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-
banyak supaya kamu beruntung. 11. dan apabila mereka melihat perniagaan atau
permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu
sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: “Apa yang di sisiAllah lebih baik daripada
permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baik pemberi rezki." (QS. Al-Jumu’ah: 9-
11)
tafsir
Allah Swt telah memilih hari Jum’at sebagai hari besar untuk peribadatan bagi kaum Muslimin karena pada hari
ini Dia telah menyempurnakan penciptaan mahluk-Nya. Panggilan untuk melaksanakan shalat jumat sangat
tegas, bahkan seseorang yang sedang berniagapun harus menghentikan aktifitas perniagaanya dan bersegera
memenuhi panggilan muadzin untuk melaksanakan ibadah shalat jum’at. Bukan mengabaikan seruan muadzin
dan memilih kesesatan seperti kaum Yahudi yang lebih memilih hari Sabtu sebagai hari besar peribadatan
mereka, dan juga kaum Nasrani yang memilih hari Minggu sebagai hari ibadah mereka. Menunaikan ibadah
shalat jum’at merupakan kewajiban bagi laki-laki mukmin mukalaf. Panggilan untuk melaksanakan shalat jumat
petunjuk ayatnya sangat tegas. Bahkan orang yang sedang berniagapun harus ditinggalkan dan bersegera
memenugi panggilan muadzin dan meninggalkan semua pekerjaannya untuk segera shalat juma’at. Al-Qur’an
secara tegas memberi dorongan kepada umat Islam agar memiliki etos kerja tinggi, untuk tampil sebagai
pekerja keras dan berprestasi. Untuk menggapai keberuntungan hidup, tidaklah hanya cukup tenggelam dalam
masalah ritual formal (ibadah mahdhah). Tetapi hendaknya dimanifestaasikan dalam ibadah aktual. Pada
tafsiran ayat “fantasyiru fil ardh: bertebaranlah di muka bumi”, seharusnya mampu memberikan efek batin,
berupa ilham untuk menjadikan orang mukmin sebagai sosok manusia yang memiliki prestasi tinggi
(achievement), yang didalam ayat tersebut dinyatakan dengan “carilah karunia Allah”. Jadi ayat ini harus dilihat
dalam pengertian dan tafsiran yang memberikan makna riil (workable), sehingga umat Islam menjadi sosok
umat pilihan yang punya potensi mencapai amal prestati yang dibanggakan dan berdimensi luas. Orang mukmin
yang beretos kerja tinggi hendaknya dilandasi spiritualitas yang kuat dan istiqamah yang dalam ayat itu
dilambangkan dengan berdzikir yang banyak, niscaya akan berpeluang besar meraih keberuntungan dan
kesuksesan. Hikmah yang bisa diambil dari ayat ini, bahwa Islam sangat menghargai orang yang memiliki etos
kerja tinggi, tidak menunggu bantuan orang lain, apalagi bermalas-malasan. Dengan berkerja keras, peluang
meraih hasil lebih terbuka dan tinggi. Wal hasil, rizki pun bisa didapatkan. Dari rizki itu, banyak yang bisa
diperbuat, yaitu bisa berzakat, berinfak, bersedekah dan membantu untuk kepentingan umum.
Q.S. Al-Mulk (67): 15-17
‫ُهَو ٱَّلِذ ى َجَعَل َلُك ُم ٱَأْلْر َض َذ ُلواًل َفٱْم ُش و۟ا ِفى َم َناِكِبَها َو ُك ُلو۟ا ِم ن‬
‫ِّر ْز ِقِهۦۖ َو ِإَلْيِه ٱلُّنُش وُر‬

Artinya: Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah


bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya
dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan
hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah)
dibangkitkan.
lanjutan
‫َء َأِم نُتم َّم ن ِفى ٱلَّس َم ٓاِء َأن َيْخ ِس َف ِبُك ُم ٱَأْلْر َض َفِإَذ ا ِهَى َتُم وُر‬

Artinya: Apakah kamu merasa aman terhadap


Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan
menjungkir balikkan bumi bersama kamu,
sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?
lanjutan
‫َأْم َأِم نُتم َّم ن ِفى ٱلَّس َم ٓاِء َأن ُيْر ِس َل َع َلْيُك ْم َح اِص ًباۖ َفَس َتْع َلُم وَن َك ْيَف‬
‫َنِذ يِر‬

Artinya: Atau apakah kamu merasa aman


terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa
Dia akan mengirimkan badai yang berbatu.
Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana
(akibat mendustakan) peringatan-Ku?
tafsir
Setelah ditegaskan bahwa Allah adalah mahahalus dan maha luas pengetahuan-Nya,
kini diuraikan kembali tentang kuasa-Nya. Dialah Allah yang menjadikan bumi untuk
kamu yang mudah dijelajahi untuk melakukan aneka aktifitas yang bermanfaat, maka
jelajahilah di segala penjurunya, berkelanalah ke seluruh pelosoknya, dan makanlah
sebagian dari rezeki-Nya yang disediakan untuk kamu, serta bersyukurlah dengan
segala karunia-Nya itu. Dan karena pada akhirnya, hanya kepada-Nyalah kamu
kembali setelah dibangkitkan. 16-17. Bukti kekuasaan dan keluasan ilmu-Nya sudah
dipaparkan, kalau manusia tetap durhaka maka Allah menegaskan dalam ayat ini:
sudah merasa amankah kamu, bahwa dia Allah yang di langit tidak akan membuat
kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang'. Mestinya kamu tidak merasa aman
dengan tetap durhaka. Karena orang sebelum kamu seperti karun karena
kedurhakaannya dia ditelan bumi. Atau sudah merasa amankah kamu, bahwa dia
Allah yang di langit yang mengendalikan sepenuhya semua makhluk, tidak akan
mengirimkan badai yang berbatu kepadamu yang dapat membinasakan kamu'
namun kalau kamu tetap durhaka, kelak kamu akan mengetahui bagaimana akibat
mendustakan

Anda mungkin juga menyukai