Anda di halaman 1dari 46

Diagram Fasa Multi-Komponen

Mata Kuliah
Sistem Fasa PTA 2023/2024

Departemen Kimia FMIPA UI


Diagram Fasa
• Pemahaman mengenai diagram fasa sangat penting
dalam pengembangan: alloy, baja, plastik, kosmetik,
produk makanan, material keramik, semikonduktor,
superkonduktor, separasi produk minyak, gelas, dll.

• Akan dibicarakan perubahan yang terjadi apabila suatu


campuran: dipanaskan, didinginkan, atau komposisinya
diubah. Hal ini dapat dijelaskan dengan menggunakan
diagram fasa.
Fasa, komponen dan derajat kebebasan
• FASA = keadaan materi yang komposisi kimia dan keadaan fisik
diseluruh bagiannya uniform.
• Jumlah fasa dinotasikan dengan P :
▫ P=1  Campuran gas, kristal, dua cairan yang bercampur,
es.
▫ P=2  Campuran es dan air, logam paduan yng tak saling
larut.
• Konstituen = jumlah spesies kimia yang terdapat dalam sistem
• Komponen = jumlah minimum spesies bebas yang diperlukan
untuk menentukan komposisi semua fasa yang ada dalam
sistem.
• Bila spesies tidak bereaksi  konstituen = komponen
• Contoh : campuran etanol dan air mempunyai 2 konstituen dan
2 komponen (C = 2).
Fasa, komponen dan derajat kebebasan
• Contoh :
Campuran H2O (l), O2(g) dan H2 (g) pada t kamar.
Jumlah fasa P = 2
Jumlah konstituen = 3
Jumlah komponen = 3

Pada suhu kamar H2 dan O2 tidak bereaksi membentuk


H2O, sehingga tidak berkesetimbangan, sehingga
dianggap sebagai konstituen bebas.
Fasa, komponen dan derajat kebebasan
Contoh : bila spesies bereaksi dan berada pada
kesetimbangan

NH4Cl (s) ↔ NH3 (g) + HCl (g)


Jumlah fasa P = 2
Jumlah konstituen = 3

Koefisien reaksi NH3 dan HCl sama dan


komposisi keduanya ditentukan oleh NH4Cl sehingga
jumlah komponen C= 1.
Fasa, komponen dan derajat kebebasan
• Apabila spesies di dalam sistem dapat bereaksi dan berada pada
kesetimbangan,
Jumlah komponen = jumlah spesies – jumlah hubungan :

C=S-R
• Tahapan :
1. Identifikasikan jumlah S ( jumlah spesies yang berbeda, mis : ion yang
terdapat dalam masing-masing fasa.
2. Tentukan jumlah R ( hubungan antara spesies, mis : reaksi pada
kesetimbangan, netralisasi muatan ).

• Contoh : Berapa jumlah komponen dalam sistem :


a. Sukrosa dalam H2O
b. NaCl dalam H2O
c. Asam fosfat encer
Fasa, komponen dan derajat kebebasan
Jawab :
a. S = 2, yaitu sukrosa dan H2O
R = 0, tak ada hubungan antara keduanya.
C=2–0=2

b. S = 3, yaitu molekul H2O, ion Na+, Cl-.


R = 1 → hubungannya adalah muatan listriknya netral. Jumlah Na+
= jumlah Cl-.
C = 3 – 1 = 2,
Bila konsentrasi H2O dan NaCl sudah ditentukan, maka konsentrasi
spesies lainnya sudah tertentu.
Aturan Fasa Gibbs
• J.W. Gibbs mengusulkan aturan fasa, yaitu hubungan antara
derajat kebebasan (F), jumlah fasa (P) dan jumlah komponen (C) :

F=C–P+2

• Derajat kebebasan F = jumlah variabel intensif yang dapat diubah


secara bebas tanpa mengubah jumlah fasa dalam kesetimbangan.
F=0  invarian
F=1  univarian
F=2  bivarian
Aturan Fasa Gibbs
Hitung derajat kebebasan (F) dari
a) Air pada titik triple
b) Air pada kesetimbangan padat – liquid
c) Fasa liquid
Aturan Fasa pada Sistem 1 Komponen
• Apa yang terjadi bila sistim pada a (gas) didinginkan pada P
konstan (P=1 atm)?
Aturan Fasa pada Sistem 1 Komponen
• Apa yang terjadi bila sistim pada a (gas) didinginkan pada P
konstan (P=1 atm)?
Sistem 2 Komponen
C=2  F=2–P+2=4–P

• Bila T konstan  F’ = 3 – P

• Untuk sistem 1 fasa (P=1)  F’ = 2, yaitu tekanan dan komposisi.


Diagram Tekanan Uap
The Lever Rule
Diagram Terner
Diagram Terner
Diagram Terner
dengan menyertakan T sbg variabel
Diagram Terner:
Carian yang larut sebagian
H2O & AA = fully miscible
AA & CHCl3 = fully miscibel

H2O & CHCl3 = partially miscible


Diagram Terner:
Campuran garam
Diagram Terner:
padatan
Soal 1
• Suatu campuran cairan A
dan B yang melarut sebagian
mengalami pendidihan
sebelum keduanya saling
larut sempurna. Diagram
fasa sistem biner tersebut
disajikan pada gambar di
bawah.
• Berdasarkan gambar sebelah
kiri, nyatakan jumlah fasa
dan komponen yang
terdapat pada daerah I
sampai VI.
Soal 2
• Campuran Mg dan Cu membentuk alloy serta dapat dapat bereaksi
satu dengan lainnya membentuk senyawa intermetalik MgCu2 dan
Mg2Cu. Kedua senyawa intermetalik tersebut mengalami pelelehan
secara kongruen pada suhu 800 (MgCu2) dan 580 (Mg2Cu).
• Tentukan persen massa Mg dalam senyawa MgCu2 dan
Mg2Cu.Diketahui massa atom (Ar) Mg = 24,3 dan Cu = 63,5.
• Buatlah sketsa diagram fasa sistem Mg/Cu dengan menggunakan
data-data tambahan sebagai berikut. Tandai setiap area dengan
jumlah fasa yang hadir.

Titik leleh Mg = 648


Titik leleh Cu = 1085
Titik eutektik 1 pada persen (massa) Mg = 10% dan T = 690
Titik eutektik 2 pada persen massa Mg = 33% dan T = 560
Titik eutektik 3 pada persen massa Mg = 65% dan T = 380

Anda mungkin juga menyukai